Dua: Saga

Tangan Saga dengan cekatan mengoleskan selai kacang kesukaannya di lembaran roti yang dia pegang, seperti halnya hari-hari biasanya, dia selalu menyempatkan diriuntuk sarapan sebelum pergi ke kantor. Seorang wanita datang mendekatinya dan mengelus pundaknya, Saga menoleh. Wanita lemah lembut yang sangat dia sayangi.

“Pagi Ma!” Saga menyapa, wanita itu tak lain adalah Mamanya, Nyonya Rima. Nyonya Rima menarik kursi yang ada di ujung meja makan, agak jauh dari tempat di mana Saga duduk menikmati rotinya.

“Papa mana Ma?”

Nyonya Rima menatap Saga sambil menghela nafas.

“Papamu sedang tidak enak badan, baru saja Mama membawakannya sarapan untuk Papa”

Mata Saga membulat, setelah tadi malam melakukan obrolan dengannya, tiba-tiba Tuan

Candra tidak enak badan.

“Papa sakit Ma?”

“Kan kamu tahu sendiri kalau kesehatan Papamu sedang menurun akhir-akhir ini, Saga…jangan menunda apa yang menjadi keinginan Papamu, perkenalkan kekasihmu ke Papa dan Mama”

Saga meletakkan pisau di atas piring lalu meraih segelas susu dan meneguknya, tangannya dengan cekatan mengambil tisu dan membersihkan area bibirnya. Sejenak dia terdiam mendengar kembali kalimat itu, dari tadi malam Tuan Candra juga membicarakan hal ini.

“Kamu sudah 27 tahun Saga, Mama rasa kamu sudah cukup untuk menikah, seandainya keadaan Papa tidak seperti ini, Mama juga tidak akan pernah memaksa kamu untuk menikah dengan segera”

“Saga mengerti Ma, biarkan Saga memikirkannya lagi Ma”

“Kamu sudah punya kekasih kan?” tanya Nyonya Rima dengan senyum menyungging, dilihatnya putra satu-satunya yang Nampak gagah, tampan dan dia sangat yakin dia menjadi idaman kaum hawa. Saga hanya tersenyum simpul, selama ini dia tidak pernah menceritakan siapa perempuan yang sedang dekat dengannya.

“Mama percaya, kamu mengerti dengan keadaan ini” harap Nyonya Rima. Saga menghela nafas, menatap Mamanya lekat, mencoba mengerti keadaan ini. Nyonya Rima bangkit dari kursinya dan mendekati putranya, membenahi dasi warna senada dengan setalan jas warna hitam yang dipakai putranya untuk pergi ke kantor hari ini.

“Kamu memang putra Mama yang paling tampan” Nyonya Rima menepuk pipi Saga gemas. Saga tersenyum mendapat perlakuan dari Mamanya, Mama yang selalu perhatian dan hangat kepadanya, tidak peduli dia sekarang sudah dewasa. Nyonya Rima tetap seperti malaikat yang selalu penuh perhatian padanya.

“Papa baik-baik saja kan Ma?”

“Pergilah, Papa kamu baik-baik saja, nanti kamu terlambat sampai kantor, belum juga macetnya”

 ***

Sepanjang perjalanan ke kantor, Saga kembali terngiang dengan permintaan kedua orang tuanya untuk segera menikah. Tidak ada impian dia sebelumnya menikah di usia 27 tahun, tidak ada yang kurang dari dirinya, seorang laki-laki mapan, hanya saja dia belum ingin terikat meskipun dia sebenarnya sudah sangat jatuh cinta dengan kekasihnya saat ini.

Baru kali ini Saga merasakan hubungan yang bertahan lama dengan seorang gadis, sebelumnya dia hanya main-main saja dengan beberapa perempuan yang dekat dengannya. Dengan Anaya, dia merasa tertambat, seolah ada magnet yang dia rasakan ketika bersama dengan Anaya, gadis cantik yang mandiri, membuatnya terkesima dan mengaguminya.

Saga membelokkan arah mobilnya menuju kantor Anaya, tak perlu waktu lama mobil yang dia kendarai sudah sampai di area parkir kantor Anaya.

Saat Saga memasuki area kantor, hampir semua karyawan membungkukkan badannya memberi hormat padanya, siapa yang tidak tahu Saga? Semua tahu siapa dia, pewaris tunggal Arjuna Group, di mana bisnisnya menggurita di mana-mana. Saga melepaskan kacamata hitamnya dan menuju ruang Anaya dengan menggunakan lift VIP. Hanya beberapa detik dia sudah sampai di depan ruangan Anaya.

Tangannya memegang gagang pintu ruang kerja Anaya, tanpa mengeluarkan sepatah katapun, pandangannya menyapu seisi ruangan yang sangat luas itu, tidak ada orang yang dicari. Dia melangkahkan kakinya, terlihat sorang perempuan yang duduk dengan keadaan membelakangi. Hanya rambutnya yang kelihatan di balik kursi yang agak tinggi. Senyum mengembang di bibir Saga, perlahan dia mengendap agar suara sepatunya tidak terdengar oleh Anaya, kemudian dia mengusap perlahan kepala gadis itu.

“Pagi sayang” sapanya.

Gadis itu tergagap, lalu memutar kursi yang dia duduki. Wajahnya kaget, lalu dia berdiri dan membungkuk memberikan hormat. Tak kalah kaget dengan gadis itu, Saga terhenyak dengan apa yang dia lihat.

“Maaf Pak, Nona Anaya sedang ada pertemuan dengan klien mendadak di bawah” ujar gadis itu yang tidak lain adalah Ganis. Saga menatap Ganis dengan tajam, Ganis meneguk ludahnya, tatapan mata Saga kembali menyayat hatinya, laki-laki yang sebenarnya tampan itu Nampak kejam dan dingin.

“Mimpi apa aku semalam ketemu Pak Saga, mana kepalaku dielus pula”ujar Ganis dalam hati.

Saga mengusap hidungnya, dia salah tingkah, melakukan hal konyol yang seharusnya tidak dia lakukan, bisa-bisanya dia mengusap kepala gadis itu, tangannya terasa kotor menyentuh orang sembarangan.

“Maaf pak, saya permisi dulu” Ganis mengundurkan dirinya, belum sempat dia keluar ruangan, Anaya sudah membuka pintu ruangannya, melihat keadaan hening, Anaya tersenyum.

“Ada apa ini?” tanya Anaya sambil memberikan buku agendanya ke Ganis, Ganis dengan sigap menerimanya. Dia tidak jadi keluar ruangan, kini dia berada di belakang Anaya.

            Saga yang sudah bisa menguasai rasa malunya, sudah kembali normal dengan gaya cool-nya. Anaya mendekati Saga lalu memegang pipi Saga. Ganis menunduk, pemandangan pagi yang seharusnya tidak dia lihat.

“Kamu pagi sekali kesini?”

“Ada yang ingin aku bicarakan denganmu”

“Kenapa tidak telfon saja, aku tahu kamu laki-laki yang sibuk” balas Anaya.

“Ganis, bisa tinggalkan kita sebentar?” pinta Anaya.

“Baik Nona” tanpa menunggu lama, Ganis meletakkan buku agenda Anaya kemudian bergegas keluar ruangan, hatinya tenang, setidaknya tidak melihat pacar Nona Anaya yang kejam itu.

            Anaya duduk di kursinya, sementara Saga mendekat, duduk di depan Anaya, di atas meja. Mereka berhadapan sekarang.

“Ada apa Sayang? Pagi-pagi sudah berduaan dengan Ganis, dia cantik kan?” goda Anaya sambil tersenyum, Saga tidak merespon, dia menghembuskan nafas, ingatannya kembali ke adegan salah elus rambut. Buru-buru dia menggelengkan kepalanya menepis ingatan itu.

“Aku ingin memperkenalkan kamu ke kedua orang tuaku” ucap Saga.

Anaya yang sedari tadi tersenyum, mendadak surut senyumnya. Dia kaget dengan permintaan Saga, permintaan yang sebenarnya wajar namun terasa berat olehnya. Sejenak dia terdiam, memikirkan jawaban apa yang harus dia berikan.

“Kesehatan Papa akhir-akhir ini terus menurun, dia ingin bertemu dengan kamu, dan…”

“Ok, kapan?” jawab Anaya seketika, dia mneguatkan hatinya untuk menjawab “iya”. Sudah beberapa kali Saga meminta hal ini, namun dengan alasan belum siap, Anaya selalu menolak permintaan Saga tersebut.

“Besok malam gimana?” tanya Saga.

“Baik” ujar Anaya lagi. “Ada lagi yang ingin kamu sampaikan sayang? Aku ada rapat di luar setelah ini”

“Cukup, hanya ini, selebihkan kita akan membahasnya nanti setelah pertemuan dengan kedua orang tuaku” ujar Saga.

            Ada kemajuan, bahwa Anaya sudah mau bertemu dengan kedua orang tuanya, setelah sebelumnya dia tidak pernah berhasil mengajak Anaya bertemu kedua orang tuanya. Senyum mengembang di bibirnya. Tangan

Saga memegang handle pintu dan membukanya, dia keluar ruangan Anaya. Radian dan Ganis menatap Saga bersamaan. Ganis dan Radian memberikan hormat dengan membungkukkan badannya sampai Saga memasuki lift.

            Tidak apa baginya, tidak ada hal yang lebih penting selain membahagiakan kedua orang tuanya. Saga tersenyum, setidaknya sebentar lagi dia akan menikah, meskipun sebenarnya dia belum ingin menikah.

Sebenarnya ingin update sering-sering, tapi nanti aja kalau sudah ada yang kecanduan

dengan cerita ini maka aku akan update rutin. Hihihi

Ini baru awal ya, masih kenalan dulu sama tokoh-tokohnya…yuk jangan lupa kasih

komentar ^^

Terpopuler

Comments

Erik Kurnianto

Erik Kurnianto

ijeh curiga aku thor karo Anaya

2022-12-03

0

Sundari sundari

Sundari sundari

semangat kak

2021-09-22

0

Hendi

Hendi

lanjut thor😘😘😘😘😘

2021-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Satu : Tentang Ganis
3 Dua: Saga
4 Tiga : Bertemu Keluarga Saga
5 Empat: Momen Penting
6 Lima : Rencana Pernikahan
7 Enam: Rencana Gila
8 Tujuh : Rencana Gila (Part 2)
9 Delapan : Malam Sebelum Pernikahan
10 Sembilan: Wedding Day
11 Sepuluh : Malam Pertama
12 Sebelas : Hari Baru Menjadi Bagian Keluarga Saga
13 Dua Belas : Sisi Lain Saga
14 Tiga Belas : Kabar Anaya
15 Empat Belas : Bertemu Dia
16 Lima Belas : Seporsi Mie Instan
17 Enam Belas : Curhat
18 Tujuh Belas : Arjuna Group
19 Delapan Belas : Sponge Bob
20 Sembilan Belas : Perasaan Apa Ini?
21 Dua Puluh : Mau Dilamar?
22 Dua Puluh Satu : Definisi Patah Hati
23 Dua Puluh Dua : Flashback di hari yang sama (Saga)
24 Dua Puluh Tiga: Mie Nyemek Joglo
25 Dua Puluh Empat : Presdir Baru
26 Dua Puluh Lima : Apakah Kamu Mencintai Putra Saya?
27 Dua Puluh Enam : Wedding's Invitation
28 Dua Puluh Tujuh : Ikut Kondangan
29 Dua Puluh Delapan : Mendadak Romantis
30 Dua Puluh Sembilan : Terima Kasih, Tuan...!
31 Tiga Puluh : Cinta Atau Kasihan?
32 Tiga Puluh Satu : Jalan Berbeda
33 Tiga Puluh Dua : Petaka
34 Tiga Puluh Tiga : Hal Bodoh
35 Tiga Puluh Empat : Selamatkan dia, Tuhan…
36 Tiga Puluh Lima : Sakit Tapi Manis
37 Tiga Puluh Enam : Asal Kamu Senang
38 Tiga Puluh Tujuh : Terjebak Di Lift
39 Tiga Puluh Delapan : Rencana
40 Tiga Puluh Sembilan : Kembali Ke Kampung
41 Empat Puluh : Hangatnya Rumah Panggung
42 PS 41 : Mengenang Masa Kecil
43 PS 42 : Sepenggal Bahagia
44 PS 43 : Perang Dimulai
45 PS 44 : Sebuah Jawaban
46 PS 45 : Little Jealous?
47 PS 46 : Gathering
48 PS 47 : First Kiss?
49 PS 48 : Ingin Hilang Ingatan
50 PS 49 : Awal Baru
51 PS 50 : Candu
52 PS 51 : I'm Falling In Love
53 PS 52 : Malam Panjang
54 PS 53 : Ambyar
55 PS 54 : Badai
56 PS 55 : Pekat
57 PS 56 : Duka Cita
58 PS 57 : Semua Masih Sama
59 PS 58 : Mencoba Bertahan
60 PS 59 : Ada Cinta
61 PS 60 : Dusta
62 PS 61 : Teka Teki
63 PS 62 : Menuntaskan Misi
64 PS 63 : Its Enough
65 PS 64 : Keputusan (Bertahan atau Lepaskan?)
66 PS 65 : Aku Mencintaimu, Ganis...!
67 PS 66 : Aku...
68 PS 67 : Tetap Di Sini
69 PS 68 : Bunga Cinta Bertebaran
70 PS 69 : Bahagiamu, Lukaku
71 PS 70 : My Personal Chef
72 PS 71 : She's My Lovely Wife
73 PS 72 : Road to Wedding Party
74 PS 73 : Yang Tersembunyi
75 PS 74 : Undangan
76 PS 75 : Real Wedding Party
77 PS 76 : Real Wedding Party (Part 2)
78 PS 77 : Mencari Parasit
79 PS 78 : Bukti-Bukti
80 PS 79 : Got You
81 PS 80 : Jalan Terang
82 PS 81 : Dikejar Wartawan
83 PS 82 : Menjadi Malaikat Cintamu
84 PS 83 : Bakso Di Atas Awan
85 PS 84 : Selalu Ada
86 PS 85 : Kamu Tidak Sendiri
87 PS 86 : Selamat Jalan...
88 PS 87 : Bukan Kejahatan yang Sempurna
89 PS 88 : Duo "Gelap"
90 PS 89 : Penetral Gundah
91 PS 90 : Nahkoda Baru
92 PS 91 : Cemburuku
93 PS 92 : (Masih) Edisi Cemburu
94 PS 93 : You’re The One
95 PS 94 : Love You, Mama…!
96 PS 95 : Liburan Berdua
97 PS 96 : Cinta Kamu, Titik!
98 PS 97 : Jadilah Dirimu, Aku Mencintaimu…
99 PS 98 : Aku Curiga
100 PS 99 : The Result Is...
101 PS 100 : Our Way
102 PS 101 : Hadiah
103 PS 102 : First Meet "Our Baby"
104 PS 103 : Hari Baru Menjadi Bumil
105 PS 104 : This is Life
106 PS 105 : Its About Carolina
107 PS 106 : Bertemu Carolina
108 PS 107 : Sore Ini
109 PS 108 : Forgive Me
110 PS 109 : Maaf, Salwa...
111 PS 110 : Salah Duga
112 PS 111 : Petunjuk
113 PS 112 : Mengejar Alex
114 PS 113 : Menyerah
115 PS 114 : Membuka Hati
116 PS 115 : To Carolina
117 PS 116 : Hope You Happy, Sister...
118 PS 117 : Congrat's Salwa...
119 PS 118 : Nightmare
120 PS 119 : Menunggu Hari H
121 PS 120 : Hari Ini, Esok, Dan Seterusnya
122 PS 121 : Hari Ini, Esok, Dan Seterusnya (2) End
123 PROMO PROMOOOOOOOO
124 Promoooo
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Prolog
2
Satu : Tentang Ganis
3
Dua: Saga
4
Tiga : Bertemu Keluarga Saga
5
Empat: Momen Penting
6
Lima : Rencana Pernikahan
7
Enam: Rencana Gila
8
Tujuh : Rencana Gila (Part 2)
9
Delapan : Malam Sebelum Pernikahan
10
Sembilan: Wedding Day
11
Sepuluh : Malam Pertama
12
Sebelas : Hari Baru Menjadi Bagian Keluarga Saga
13
Dua Belas : Sisi Lain Saga
14
Tiga Belas : Kabar Anaya
15
Empat Belas : Bertemu Dia
16
Lima Belas : Seporsi Mie Instan
17
Enam Belas : Curhat
18
Tujuh Belas : Arjuna Group
19
Delapan Belas : Sponge Bob
20
Sembilan Belas : Perasaan Apa Ini?
21
Dua Puluh : Mau Dilamar?
22
Dua Puluh Satu : Definisi Patah Hati
23
Dua Puluh Dua : Flashback di hari yang sama (Saga)
24
Dua Puluh Tiga: Mie Nyemek Joglo
25
Dua Puluh Empat : Presdir Baru
26
Dua Puluh Lima : Apakah Kamu Mencintai Putra Saya?
27
Dua Puluh Enam : Wedding's Invitation
28
Dua Puluh Tujuh : Ikut Kondangan
29
Dua Puluh Delapan : Mendadak Romantis
30
Dua Puluh Sembilan : Terima Kasih, Tuan...!
31
Tiga Puluh : Cinta Atau Kasihan?
32
Tiga Puluh Satu : Jalan Berbeda
33
Tiga Puluh Dua : Petaka
34
Tiga Puluh Tiga : Hal Bodoh
35
Tiga Puluh Empat : Selamatkan dia, Tuhan…
36
Tiga Puluh Lima : Sakit Tapi Manis
37
Tiga Puluh Enam : Asal Kamu Senang
38
Tiga Puluh Tujuh : Terjebak Di Lift
39
Tiga Puluh Delapan : Rencana
40
Tiga Puluh Sembilan : Kembali Ke Kampung
41
Empat Puluh : Hangatnya Rumah Panggung
42
PS 41 : Mengenang Masa Kecil
43
PS 42 : Sepenggal Bahagia
44
PS 43 : Perang Dimulai
45
PS 44 : Sebuah Jawaban
46
PS 45 : Little Jealous?
47
PS 46 : Gathering
48
PS 47 : First Kiss?
49
PS 48 : Ingin Hilang Ingatan
50
PS 49 : Awal Baru
51
PS 50 : Candu
52
PS 51 : I'm Falling In Love
53
PS 52 : Malam Panjang
54
PS 53 : Ambyar
55
PS 54 : Badai
56
PS 55 : Pekat
57
PS 56 : Duka Cita
58
PS 57 : Semua Masih Sama
59
PS 58 : Mencoba Bertahan
60
PS 59 : Ada Cinta
61
PS 60 : Dusta
62
PS 61 : Teka Teki
63
PS 62 : Menuntaskan Misi
64
PS 63 : Its Enough
65
PS 64 : Keputusan (Bertahan atau Lepaskan?)
66
PS 65 : Aku Mencintaimu, Ganis...!
67
PS 66 : Aku...
68
PS 67 : Tetap Di Sini
69
PS 68 : Bunga Cinta Bertebaran
70
PS 69 : Bahagiamu, Lukaku
71
PS 70 : My Personal Chef
72
PS 71 : She's My Lovely Wife
73
PS 72 : Road to Wedding Party
74
PS 73 : Yang Tersembunyi
75
PS 74 : Undangan
76
PS 75 : Real Wedding Party
77
PS 76 : Real Wedding Party (Part 2)
78
PS 77 : Mencari Parasit
79
PS 78 : Bukti-Bukti
80
PS 79 : Got You
81
PS 80 : Jalan Terang
82
PS 81 : Dikejar Wartawan
83
PS 82 : Menjadi Malaikat Cintamu
84
PS 83 : Bakso Di Atas Awan
85
PS 84 : Selalu Ada
86
PS 85 : Kamu Tidak Sendiri
87
PS 86 : Selamat Jalan...
88
PS 87 : Bukan Kejahatan yang Sempurna
89
PS 88 : Duo "Gelap"
90
PS 89 : Penetral Gundah
91
PS 90 : Nahkoda Baru
92
PS 91 : Cemburuku
93
PS 92 : (Masih) Edisi Cemburu
94
PS 93 : You’re The One
95
PS 94 : Love You, Mama…!
96
PS 95 : Liburan Berdua
97
PS 96 : Cinta Kamu, Titik!
98
PS 97 : Jadilah Dirimu, Aku Mencintaimu…
99
PS 98 : Aku Curiga
100
PS 99 : The Result Is...
101
PS 100 : Our Way
102
PS 101 : Hadiah
103
PS 102 : First Meet "Our Baby"
104
PS 103 : Hari Baru Menjadi Bumil
105
PS 104 : This is Life
106
PS 105 : Its About Carolina
107
PS 106 : Bertemu Carolina
108
PS 107 : Sore Ini
109
PS 108 : Forgive Me
110
PS 109 : Maaf, Salwa...
111
PS 110 : Salah Duga
112
PS 111 : Petunjuk
113
PS 112 : Mengejar Alex
114
PS 113 : Menyerah
115
PS 114 : Membuka Hati
116
PS 115 : To Carolina
117
PS 116 : Hope You Happy, Sister...
118
PS 117 : Congrat's Salwa...
119
PS 118 : Nightmare
120
PS 119 : Menunggu Hari H
121
PS 120 : Hari Ini, Esok, Dan Seterusnya
122
PS 121 : Hari Ini, Esok, Dan Seterusnya (2) End
123
PROMO PROMOOOOOOOO
124
Promoooo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!