Aku Berhasil Menapkapnya

Setelah mendapatkan panggilan dari komisaris pusat yang mengatakan bahwa Jhon, seorang bandar narkoba terbesar di AS melarikan diri ke Indonesia bersama seluruh anak buahnya.

Cassandra dan Timnya diminta untuk membekuk mereka, mereka datang menggunakan jalur laut, jadi Cassandra dan pasukannya akan menangkap mereka di pelabuhan.

Cassandra memacu mobil sport nya dengan kecepatan tinggi, ia akan menuju base Camp untuk mengganti pakaian, mengambil senjata dan menyusun rencananya. Kali ini dia harus bisa mendapatkan Jhon, setelah terakhir kali mereka gagal menangkapnya di inggris.

"Berhati-hatilah, dan tetap waspada, usahakan jangan ada korban jiwa" ucap Cassandra tegas.

"Siap kapten" jawab mereka semua serempak.

"Duke Reza, pimpin pasukan sebelah utara, aku akan mengepung bagian selatan"

"Siap kapten" jawab Reza tegas.

Mereka semua sudah siap dengan atribut dan senjata lengkap, musuh mereka kali ini bukan sembarang orang.

Jhon dan pasukannya pasti tak datang dengan tangan kosong, entah kali ini berapa banyak pasukan bersenjata yang dibawa Jhon. Tapi Cassandra sudah bertekat untuk tidak akan mundur.

Mereka sudah sampai di pelabuhan, semua sudah berada diposisi masing-masing, beberapa orang sudah di tempatkan untuk menjaga setiap pintu keluar, dan Dave yang sudah siaga di ruang informasi memantau semua melalui CCTV.

Cassandra adalah kapten pasukan khusus FBI, semua tentang pekerjaannya harus di rahasiakan dari semua orang, termasuk keluarganya. Dan Reza posisinya setingkat dibawah Cassandra dia ahli di bidang IT, David atau yang biasa dipanggil Dave adalah anak didik Reza, tugasnya meretas sistem jaringan dan keamanan jaringan musuh.

Cassandra sudah terkenal dalam kelihaiannya dalam memimpin pasukan, serta kehebatannya bertempur. Dia bisa menghabisi sepuluh pasukan bersenjata dengan tangan kosong, bahkan ada yang bilang bahwa dia kebal senjata.

Itulah yang membuatnya di segani banyak orang, ada yang bilang jika berhadapan langsung dengan Cassandra sama dengan menyerahkan nyawa. Tentu saja tidak ada yang tau dengan nama asli Cassandra, mereka semua memanggilnya Beauty sebagai nama samarannya.

"Jhon dan pasukannya sudah turun dari kapal, ada sekitar 20 orang yang mengawalnya" ucap Dave.

"Ok, semua bersiap, aku akan memancing mereka terlebih dahulu, siapa tau ada anak buah nya yang sembunyi. Tunggu aba-aba dariku" ucap Cassandra melalui earpiece di telinganya.

Dor..!!!

Seluruh anak buah Jhon mengeluarkan senjatanya, saat Cassandra menembak tepat di salah satu kaki anak buah Jhon.

"Welcome to Indonesia Jhon..." Cassandra keluar dari persembunyiannya, ia tersenyum seolah tanpa takut, meski puluhan anak buah bersenjata Jhon mengelilinginya.

"Wow, Beauty.." Ucap Jhon yang tampak terkejut, namun detik berikutnya tertawa.

"Bagaimana sambutan ku? Menyenangkan? Aku secara khusus datang untuk menyambut kedatanganmu" ucap Cassandra dengan senyum bangganya.

Jhon menatap anak buahnya yang tertembak itu, dan Dor..!! Jhon menembak tepat di kepalanya, anak buahnya yang tertembak itupun langsung terkapar tak bernyawa dengan darah mengalir dari kepalanya.

"Aku tidak membutuhkan orang yang tidak berguna" Ucap Jhon terdengar mengerikan, namun tidak bagi Cassandra, tidak ada rasa takut sedikitpun baginya.

"Kalau begitu ijinkan aku membantumu Jhon, sepertinya semua anak buahmu ini tidak berguna" ucap Cassandra menatap seluruh anak buah Jhon yang mengelilinginya.

Cassandra mengangkat HK ditangannya sebagai aba-aba untuk menyerang.

Dor..Dor..Dor... Tembakan dari belakang berhasil melumpuhkan beberapa anak buah Jhon, namun detik berikutnya Puluhan anak buah bersenjata Jhon Keluar dari dalam kapal.

"Shit, sudah kuduga." guman Cassandra.

"Mundur sebagian, perketat pintu keluar!" intruksi Cassandra melalui earpiece di telinganya.

"Hahaha, aku tidak sebodoh itu beauty, datang tanpa persiapan, kali ini aku sudah siap dengan sambutanmu" tawa Jhon dengan bangga.

Reza tiba-tiba datang di berdiri samping Cassandra "semua mundur.!" hardik Reza.

semua pasukan mundur sesuai perintah Reza, menyisakan dirinya berdua dengan Cassandra.

"Kalau kamu berdiri di sampingku, kamu harus siap mati Reza" ucap Cassandra sedikit berbisik.

"Sejak pertama kali aku mengikutimu, aku sudah siap mati beauty" gurau Reza.

Cassandra menatap Reza, kemudian mengangguk pertanda bersiap untuk menyerang.

Setelah sepuluh menit, akhirnya mereka berdua berhasil melumpuhkan sebagian besar anak buah Jhon "sial, Jhon kabur" seru Cassandra, menyadari Jhon yang tidak tak ada.

"Justin, bereskan sisanya, aku dan Reza akan mengejar Jhon!"

"Siap kapten" jawab Justin.

Mereka berdua segera berlari menuju pintu keluar, dan ia melihat beberapa dari pasukannya yang sudah terkapar dengan luka tembak.

"Dave, panggil tenaga medis dan obati yang terluka, sebagian yang tidak terluka ikuti kami mengejar Jhon. Tolong lacak kemana mobil mereka kabur..!"

"Siap kapten" jawab dave.

Cassandra mengendarai mobil sport nya, sedang Reza dan yang lain mengendarai beberapa mobil yang berbeda.

"Mobil mereka memasuki tol menuju tengah kota" ucap Dave dari seberang sana.

"Oke, aku akan mengejarnya, Reza dan yang lain berpencar, cegat mereka dari arah yang berbeda..!!"

"Siap kapten" sahut Reza.

Cassandra memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi, sedang beberapa mobil yang lain sudah berpencar untuk mengepung mereka.

Sebuah mobil fortuner melaju kencang di depannya, Cassandra yakin itu adalah mobil Jhon, ia menambah kecepatan laju mobilnya hingga kini telah beriringan dengan mobil Jhon.

Cassandra meraih HKnya menggunakan tangan kirinya, bersiap untuk menembak mobil Jhon. Dor..Dor..Dor.. Sial, upatnya karena ternyata mobil yang di kendarai Jhon anti peluru, sekarang Satu-satunya cara untuk menghentikan mobil Jhon adalah dengan menembak pada bagian ban nya.

Setelah beberapa saat saling kejar, Akhirnya Cassandra berhasil mengentikan mobil Jhon, bersamaan datangnya Reza dan yang lain.

"Keluar, kau sudah tidak bisa kabur lagi, mobilmu sudah di kepung..!" peringat Cassandra.

Jhon keluar dan mengangkat kedua tangannya, dengan cepat Cassandra segera memborgol kedua tangan Jhon kebelakang.

Dor...!!!

"Aaarhh,, sial" Teriak Cassandra, saat mendapatkan tembakan dari sopir Jhon pada pundaknya.

Dor..!!!

Reza dengan Cepat menembak, sopir itu tepat di kepalanya hingga dia tak bernyawa seketika itu juga.

"Hahaha, Beauty akhirnya aku kalah darimu" ucap Jhon tanpa sedikitpun takut.

"Seharusnya kau tau, jika kamu tidak akan pernah menang melawanku. Kalian bawa dia..!" perintah Cassandra.

"Beauty loe gapapa?" tanya Reza khawatir.

"Gapapa cuma luka kecil, tapi kayaknya gue gak bisa bawa mobil deh, setir in ya" jawab Cassandra.

"Oke, perlu kerumah sakit?"

"Gak usah, ke base camp aja, biar diobati sama Maureen" jawab Cassandra, mendapat anggukan dari Reza.

.

"Astaga beauty, kenapa?" tanya Maureen dengan nada khawatir.

"Dia tertembak.." Kali ini Reza yang menjawab.

"Yauda masuk aku obati.."

"Dimana mereka?" Tanya Cassandra.

"Mereka diatas, sudah aku obati semua, sekarang sedang beristirahat" jawab Maureen mendapat anggukan dari Cassandra.

Setelah berhasil mengeluarkan peluru dari bahu Cassandra, Maureen membalutnya dengan perban.

"Sudah aku obati, tapi butuh dua minggu untuk bisa benar-benar sembuh"

"Okay, thanks ya" jawab Cassandra berterimakasih.

Setelah Maureen keluar, Reza datang dengan membawa makanan.

"Loe kok tau kalau gue laper?"

"Ck, dasar tukang makan"

"Ngantor loe besok?" tanya Cassandra, sambil mengunyah makanannya.

"Nggak ah, capek gue" jawab Reza, malam ini memang malam yang melelahkan bagi mereka.

"Kalau dipikir-pikir kita kerja juga buat apa ya, ngantor jarang, bolos yang sering" ucap Cassandra lalu tertawa.

"Kalau gue sih buat hiburan, cuci mata lihat cewek cantik di kantor. Disini yang gue lihat senjata sama darah mulu, bosen gue" jawab Reza mendapat pukulan batal dari Cassandra.

"Dasar otak, cabul mulu isinya" mereka kemudian tertawa bersama.

Kedekatan mereka melebihi saudara kandung, jika diluar mungkin orang akan berpikir mereka pacaran, mengingat sikap Reza pada Cassandra yang terlihat tidak sopan.

Namun sebenarnya Reza sangat seperti itu jika diluar kantor, Reza sengaja bersikap seperti itu agar orang-orang di kantor tak menggoda kakak sepupunya itu.

Kedekatan mereka melebihi orang tua mereka, bertahun-tahun bersama dari waktu pelatihan hingga di posisi saat ini, banyak rintangan yang mereka hadapi bersama. Rasa saling melindungi, yang lebih besar daripada nyawa mereka sendiri.

"Beauty, kamu tertembak..?" seru Justin dengan napas ngos-ngosan, disusul Dave di belakangnya.

"Cuma luka kecil kok, sudah di obati" jawab Cassandra, menunjukkan lukanya.

"Hah, syukurlah" jawab Justin lega.

"Nih minum dulu, kalian seperti habis lari maraton" ucap Reza, memberikan dua botol air mineral kepada justin dan Dave.

"Kita lari dari parkiran tadi" jawab Dave, setelah menghabiskan seluruh air putihnya tanpa sisa.

Sedangkan Cassandra hanya geleng-geleng kepala, melihat kelakuan dua bawahan sekaligus sahabatnya itu.

Ini buka pertama kalinya dia terluka, tetapi tetap saja reaksi mereka selalu khawatir seperti ini. Dulu bahkan Cassandra pernah hampir mati, saat mobil yang di kendarai nya masuk jurang, sewaktu mengejar musuh.

Juga pernah terjebak di bawah reruntuhan bangunan, saat sedang menyelamatkan korban ledakan bom, akibatnya dia harus menghabiskan waktu tiga bulan untuk kakinya sembuh, akibat tertimpa bangunan.

Dan masih banyak lagi selain itu, tetapi tetap saja ke khawatiran mereka tidak berubah, seperti saat ini.

Mereka tak perduli dengan nyawanya sendiri, tetapi sangat perduli kepada nyawa rekannya. Bagi mereka mati pada saat bertugas adalah kematian yang terhormat.

Terpopuler

Comments

Nimranah AB

Nimranah AB

suka

2021-06-15

0

💫PoPy💫

💫PoPy💫

mulai seru nie 😂😂

2020-12-26

0

Riavika

Riavika

fbi wow

2020-12-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!