Mereka Membuatku Marah

Setelah satu minggu absen, hari ini Cassandra kembali masuk kantor, meski luka di bahunya belum sembuh .

"CASSANDRA..!!" sebuah teriakan mampu memecahkan gendang telinga siapapun yang mendengarnya.

Baru saja Cassandra menginjakkan kakinya di lobby, ia yang merasa namanya di panggil hanya mampu menghembuskan napasnya pasrah.

Dia sudah menebalkan hati, pikiran dan telinganya, seandainya bosnya akan mencecarnya dengan berbagai makian seperti sebelum.

"Kamu pikir kantor saya ini taman bermain, datang seenaknya pergi seenaknya..!!" teriak Farell, tanpa memperdulikan seluruh karyawan yang memandang mereka.

"Maaf pak.." jawab Cassandra pelan.

"Maaf, kamu pikir maaf saja cukup..?!!"

"Lagi pula saya marketing pak, tidak di wajibkan untuk berada di kantor selama 6x8 jam.." jawab Cassandra yang ikutan jengkel, bagaimana tidak jengkel, dia dimarahi didepan banyak orang.

"Berhenti membantah saya Cassandra..!!" Ucap Farell, mencengkeram bahu kirana.

"Hanya karena kamu calon istri saya, bukan berarti kamu bisa berbuat seenak nya di kantor saya..!!"

Mendengar apa yang diucapkan Farell, seluruh karyawanpun berbisik-bisik, benarkah dia calon istrinya?, apa mereka dijodohkan?, ah seramnya punya suami seperti itu. Kira-kira seperti itulah bisikan mereka.

"Aw, aaa sakit.." Cassandra meringis, pasalnya luka tembak di bahunya memang belum sembuh.

"Jangan pura-pura kam-.." ucap Farell terhenti, ia segera melepaskan tangannya, begitu melihat darah di bahu Cassandra yang menembus bajunya, bahkan darah itu mengenai tangannya.

"Loe apain Cassandra..!!" Reza yang baru saja datang dibuat terkejut, melihat Cassandra yang memegangi bahunya yang berdarah itu.

Reza hendak meninju Farell, sebelum tangannya di tarik oleh Cassandra "Za udah, jangan ribut disini. Anterin gue balik sekarang". Mendengar ucapan Cassandra, akhirnya Reza mengurungkan niatnya.

"Awas loe..!!" tunjuk Reza pada farell, sebelum ia memapah Cassandra meninggalkan kantor.

"Lihat apa kalian... BUBAR..!!" teriak Farell murka. Seketika semua karyawan pun membubarkan diri.

.

Niat hati ingin meminta maaf, namun justru di buat jengkel karena yang dicari tidak ada.

"Maaf ya Farell, tapi Cassandra nya lagi gak ada.." ucap Regina.

"Cassandra pergi tante?"

"Tante juga gak tau, sejak makan malam waktu itu, dia belum pulang sampai sekarang. Nomornya juga gak bisa di hubungi.."

"Yasudah tante, kalau begitu saya permisi, tolong sampaikan salam saya kalau Cassandra pulang" ucap Farell berpamitan.

Sedangkan di tempat lain.

"Serius loe di jodohin?" sedangkan yang ditanya hanya mengangguk.

"Kok loe mau sih?"

"Gak ada pilihan Za, yaudahlah biarin ngapain juga dipikirin" ucap Cassandra cuek.

"Tapi ini menyangkut masa depan loe loh, loe mau menghabiskan seluruh sisa hidup loe sama dia gitu?, loe lupa dia baru aja bikin bahu loe terluka, gimana kalau habis nikah loe dikurung dalam rumah, dan gak bisa kemana-mana?" cecar Reza.

"Astaga Za, lagian ini cuma pernikahan politik. Cuma pernikahan ini yang bisa bikin gue pergi setiap saat tanpa takut di cecar berbagai pertanyaan dari mama papa, dan dia tetap bebas meniduri para pelancurnya itu. Cuma pernikahan ini yang menguntungkan."

"Yaudah lah terserah loe" Ucap Reza, kemudian pergi meninggalkan Cassandra begitu saja.

Cassandra hanya menatap kepergian Reza sambil geleng-geleng kepala, jika sudah seperti ini yasudah, ngambek deh.

Cassandra menatap ponselnya yang tergeletak di atas meja, sudah seminggu ini ponsel itu dia matikan, pasti mamanya menelponnya berkali-kali.

"Za udah dong ngambeknya, loe lama amat sih kalau ngambek, kayak anak prawan aja" ucap Cassandra yang saat ini sedang berada di ruangan Reza.

"Gue kecewa sama loe, loe taukan kalau gue sayang sama loe?" ucap Reza dengan nada tinggi.

"Iya tau.." ucap Cassandra lemah.

"Gue gak perduli loe nikah sama siapa, seenggaknya loe cerita ke gue, supaya gue bisa pastiin cowok yang jadi suami loe itu orang yang baik. Loe anggep gue apa sih?" ucap Reza masih dengan emosinya.

"Iya, iya sorry, kan gue udah minta maaf"

"Arrhh,,  gima gue bisa biarin cowok brengsek kaya dia jadi suami loe..!!"

"Siapa yang kamu maksud brengsek?" Suara seseorang mengalihkan perhatian mereka.

"Loe, kenapa? Gak terima gue bilang brengsek?" jawab Reza menatang.

Bugh.... Farell yang sudah dikuasai emosipun langsung meninju wajah Reza.

"Sial.." Bugh... Reza membalas meninju wajah Farell hingga jatuh tersungkur.

"Za, udah Za...!!" Cassandra berusaha menarik Reza dari atas tubuh Farell.

"REZA..!!" Bugh... Cassandra memukul Reza hingga jatuh tersungkur.

"Gue bilang udah..!!" ucap Cassandra marah.

Reza mengusap ujung bibirnya yang berdarah,akibat pukulan Cassandra, ia kemudian tersenyum miring "Loe mukul gue cuma demi belain dia?" tanya Reza menunjuk Farell.

"Gue gak belain dia, tapi dia bisa mati kalau loe pukulin kayak gitu"

"Gue gak perduli, gue gak akan biarin siapapun nyakitin loe!!" ucap Reza tegas.

"Za lihat gue.." ucap Cassandra menarik kerah baju Reza "loe tau gue kan, gue bukan orang yang bisa dia tindas seenaknya, kalau gue mau, gue bisa menghabisi dia dengan tangan gue sendiri." Reza hanya Diam mendengar ucapan Cassandra.

"Gue lakuin ini demi mama papa juga, please Reza, kali ini aja. Sekarang ayo, gue anterin loe pulang" ucap Cassandra menarik tangan Reza meninggalkan tempat itu.

Sedangkan Farell yang terkapar, diantar ke rumah sakit oleh beberapa karyawannya.

.

"Cassandra datang ke rumah sakit sekarang mama gak mau tau!!"

"Tapi, ma Cassandra lagi sibuk, lagian juga cuma luka kecil kok"

"Luka kecil bagaimana, calon suami kamu babak belur begitu, mama gak mau tau pokoknya datang ke rumah sakit sekarang.. Titik..!!"

"Halo, ma, mamaaa.. Aarrhh"

Prakk.... Cassandra melempar ponselnya hingga hancur tak berbentuk.

Dengan emosi yang memuncak, Cassandra harus mengikuti keinginan mamanya untuk datang ke rumah sakit tempat Farell dirawat, Cassandra memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"Lihat itu, gara-gara Reza, Farell jadi babak belur" baru saja Cassandra sampai, mamanya sudah mengomelinya habis-habisan.

"Sudahlah jeng, jangan marah-marah dulu" ucap Andini menenangkan.

"Ck, ngadu loe?" ucap Cassandra, menatap sinis kearah Farell.

"Cassandra, jaga ucapan kamu..!!" peringat Regina.

"Ma, lagian mereka kan cowok, wajarlah kalau berantem"

"Cassandra benar ma, mereka laki-laki wajar kalau berantem, dulu papa sama Adamar juga sering berantem waktu muda," tertawa kecil

"Yups benar itu" ucap Adamar membenarkan.

"Kok papa jadi belain Reza sih, lihat itu muka calon mantu kita, babak belur seperti itu.." ucap Regina kesal pada suaminya.

"Cassandra,jika kamu terus membela Reza, saya bisa menuntutnya dengan tuduhan penganiayaan" ucap Farell sinis.

"Iya betul itu, tutut aja Reza biar kapok" ucap Regina Setuju. Sedangkan kedua pria di belangkang mereka hanya geleng-geleng kepala.

"Hahaha,, jadi kalau gue yang mukul loe, loe bakal tuntut gue gitu" Cassandra tertawa mengejek.

"Ma, masa mama mau nikahin aku sama pria lemah kayak dia sih? Gimana dia mau jagain aku, kalau jaga diri sendiri aja gak bisa.."

"Cassandra, jaga ucapanmu..!" geram Farell.

"Why?, kenyataan kan. Kalau loe berantem sama Reza, terus loe babak belur dan masuk rumah sakit, ya emang loenya aja yang lemah. Kenapa jadi nyalahin Reza, kalian kan sama-sama cowok."

"Cassandra, mama tidak pernah mengajarkan kamu untuk bersikap kurang ajar ya..!!"

"Ma... Cassandra capek, semenjak kenal dia hidup Cassandra jadi berantakan ma..!" ucap Cassandra sedikit berteriak.

Plak.....

"Ma..!!" ucap Bram terkejut.

Satu tamparan keras dari Regina, sukses mendarat di pipi mulus Cassandra.

"Sejak kapan kamu jadi membantah ucapan mama..!!" Regina menatap Cassandra tajam.

"Karena Cassandra selalu nurutin kata mama, tapi Cassandra capek sekarang. Yang cari masalah duluan itu dia, yang selalu cari gara-gara duluan itu dia. Cassandra kenal Reza jauh sebelum kenal dia, Cassandra kenal Reza dari bayi, Cassandra tau Reza orangnya seperti apa..." ucap Cassandra putus asa.

"Dan loe, kalau loe gak berhenti berulah, gue sendiri yang akan turun tangan, bukan Reza lagi..!!" Ancam Cassandra pada Farell.

Brak...!!!

Cassandra keluar dan, membanting pintu dengan keras, tak perduli lagi jika semua orang akan terkejut melihatnya. Ataupun keluarga Farell yang akan memandangnya buruk, emosinya benar-benar sudah memuncak.

Setelah ini dia yakin perjodohan mereka pasti akan di batalkan, siapa yang mau memiliki menantu kasar seperti dia.

Sejujurnya ini adalah pertama kalinya Cassandra bersikap seperti itu, sebelumnya ia tak pernah marah, apalagi sampai membentak mamanya seperti itu. Entahlah hari ini dia tak bisa lagi mengontrol dirinya, Farell benar-benar keterlaluan menurutnya.

Mungkin juga karena efek Reza yang sedang marah padanya, padahal selama ini hubungannya dengan Reza selalu baik-baik saja. Dia jadi bertengkar dengan semua orang gara-gara Farell.

Reza Anthonio💕

Terpopuler

Comments

Nimranah AB

Nimranah AB

wow

2021-06-15

0

💫PoPy💫

💫PoPy💫

bagus sie 😂

2020-12-26

0

Ganis Aprilia

Ganis Aprilia

menarik

2020-12-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!