"Mbak, capucinno dua ya!" ucap Kenia.
"Mama gak pesen makanan Ken, Mama masih kenyang," ucap mama Wina.
"Udah itu aja Mbak," ucap kenia pada pelayan.
"Baik tunggu sebentar Nona," ucap pelayan berlalu pergi.
"Kenia juga gak laper Ma, Kenia kepikiran Mas Radit. Apa yang harus Kenia katakan ke Mas Radit, Ma?" ucap Kenia mulai terisak.
Mama Wina yang melihat mata Kenia mulai menganak sungai pun terdiam. Wajahnya enggan tersenyum, bahkan lebih terkesan dingin. Mama Wina cukup tau siapa Radit, seperti apa hubungan putrinya dengan laki-laki itu.
"Sudahlah Ken, lupakan laki-laki itu! Seharusnya memang kamu tak pernah menjalin hubungan dengannya!" tekan Wina.
"Dia bukan laki-laki sebaik yang kamu kira Kenia, bahkan untuk menemui Mama dan Papa saja Radit tak mau!" sambungnya lagi penuh amarah.
Tanpa mereka sadari pesanan mereka sudah datang, takut-takut pelayan itu memberikan karena cukup tau perdebatan mereka.
"Ini mbak, silahkan." pelayan itu meletakkan minuman lalu segera pergi.
Kenia mengesap capucinno miliknya, rasa khas capucinno kesukaan Radit.
Memang awalnya capucinno itu kesukaan Radit, hanya saja sejak mereka pacaran mereka lebih sering menikmati capucinno bersama sampai tak terhitung rasanya.
"Hmm, Mas Radit. Maafkan aku, maafkan keputusanku," batin Kenia mencoba menahan air matanya.
"Mah, ayo pulang!" ajak Kenia tiba tiba memecah keheningan.
"Mama bayar dulu tagihannya Ken, Kamu tunggu di mobil," ucap mama Wina berlalu.
Kenia beranjak meninggalkan caffe menuju parkiran dimana mobilnya berada, setelah masuk disusul mama Wina mobil mulai melaju menembus jalanan kota.
Sesampainya di rumah, Kenia berlalu meninggalkan mamanya menuju kamar. Sedangkan mama Wina menuju dapur menemui bi Mina.
"Bi Mina, hari ini masak spesial yang banyak ya nanti ada tamu!" ucap mama Wina.
"Baik Nyonya, nanti saya siapkan," ucap bi Mina.
Mina memang sudah lama bekerja sebagai Art di rumah ini, meski begitu dia tak banyak bicara apalagi ingin tau urusan di rumah ini kecuali perihal Kenia. Kenia memang cukup akrab dengan bi Mina, meskipun mereka Nyonya dan pembantu tapi Kenia sangat menyayangi bi Mina begitupun sebaliknya.
Di dalam kamar Kenia masih termenung, menyiapkan segala kemungkinan perihal hubungannya dengan Radit.
"Aku harus mengirim pesan," gumam Kenia.
Mas Radit maafin aku, apapun keputusanku, ku harap kak Radit maafin aku.
Maaf untuk hubungan kita yang selesai, Maaf untuk jalan Kenia memilih pergi dari hidup Mas Radit.
Pesan Kenia.
Send!
"Semoga kamu nemuin orang yang jauh lebih baik dari aku kak, maaf untuk keputusanku menerima perjodohan ini. Sekeras apapun menolak, hasilnya hanya akan sama, Entahlah!"
Drttttttttt...
Pesan masuk di ponsel milik Kenia.
"Maafkan aku Kenia, seharusnya aku berjuang untukmu tapi kenyataannya aku memang pengecut! Semoga kamu bahagia Kenia,"
Pesan Radit.
Kenia sedikit kecewa dengan tanggapan Radit perihal keputusannya, sungguh! Seharusnya tak semudah itu melepaskan.
"Sudahlah percuma, semua sama saja!" batin Kenia.
Air mata Kenia jatuh tanpa aba-aba, Kenia menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang, duduk dengan isak tangis. Menenggelamkan wajahnya diantara lutut, Setelah puas meratapi nasib, Kenia beranjak ke kamar mandi merebahkan tubuhnya yang lengket diatas bathub. Berendam air hangat dengan sedikit aromatherapy membuat Kenia tenang dan rileks.
Setelah selesai dengan ritual mandinya kenia beranjak keluar dengan berbalut kimono dan handuk di kepalanya.
Kenia mulai mengeringkan rambutnya yang basah, duduk termenung di depan cermin. Melihat matanya yang memerah sedikit bengkak karena menangis.
"Aku harus kuat, aku harus mencoba! Bukankah Papa bilang kalau Shaka laki-laki yang baik," gumam Kenia meyakinkan diri.
Kenia merebahkan tubuhnya di atas ranjang, hari ini cukup membuat pikiran dan hatinya lelah hingga akhirnya Kenia tertidur. Siang mulai berganti senja, Kenia terbangun. Beranjak dari tidurnya.
Di dapur mama Wina sudah sibuk dengan bi Mina mempersiapkan semuanya, sedangkan papa Edward sendiri setelah pulang dari kantor duduk santai melepas penat di ruang tamu.
Kenia keluar kamar berjalan menuruni anak tangga, hari ini Kenia akan menerima apapun keputusan orangtuanya.
"Papa," sapa Kenia berjalan menuju ruang tamu dimana papanya berada.
"Hm, Ken?" sahut Edward singkat.
"Huh!" desis kenia.
"Jangan seperti ini, Pa! Apapun keputusan papa Kenia akan coba, Kenia mau menikah dengan Shaka," ucap Kenia dengan raut wajah sedihnya.
"Papa tau kamu butuh waktu Kenia, tapi Papa yakin cepat atau lambat kamu akan menyukai Shaka dan menerimanya! Perihal Radit cepat putuskan hubunganmu jangan sampai Shaka tau sebelum kamu mengakhirinya," ucap Papa Edward dengan wajah dinginnya.
"Kenia tau Pa, makanya Kenia sudah memutuskan hubungan kenia dengan Mas Radit sebelum bertemu Shaka!" sahut kenia.
"Bahkan laki-laki itu dengan mudahnya mengiyakan keputusan ini, haiss nggak ada perjuangan sama sekali!" batin Kenia frustasi.
"Sudah sana! siap-siap kurang dari dua jam mereka akan sampai," ucap papa Edward.
"Baik pa, aku ke kamar dulu." sahut Kenia berlalu meninggalkan papanya.
Di dapur mama Wina dan bi Mina masih sibuk mempersiapkan jamuannya nanti malam.
"Bi tolong dicek lagi, semua sudah sempurna kan?" tanya mama Wina.
"Sudah Nyonya, sangat sempurna," ucap bi Mina.
"Kalo begitu saya ke kamar dulu ya bi, saya mau siap-siap terus lihat Kenia, takut anak itu kabur hehe!" ucap mama Wina cengengesan.
"Ah, nyonya! mana mungkin Non Kenia berani, setahu bibi non Kenia anak yang berbakti sama Nyonya dan Tuan hehe..." bi Mina menimpali.
"Bi Mina tau aja, anak itu memang suka berdebat tapi nggak suka membatah padahal kalo pacar nya Radit itu mau kesini saja bi, mungkin saya gak akan maksa Kenia sama Shaka.
Sayangnya Radit itu terlalu pengecut, entah berapa lama mereka berhubungan Kenia sendiri tak pernah diajak ke rumah orang tuanya." ucap Wina dengan wajah datarnya.
Setelah kepergian Wina, bi Mina masih mematung terdiam dengan pikirannya.
Sedangkan di kamar Kenia tengah bersiap, selesai dari mandinya Kenia memilih baju mana yg akan ia pakai nanti.
"Hm...
"Yang soft apa navi yah?" gumam Kenia sambil bercermin.
"Navi aja deh, bodo amat bagus enggaknya. Emangnya mau ketemu siapa huh! Nggak penting." lagi-lagi Kenia mengumpat.
Kira kira seperti apa sosok Shaka yang dibangga-banggakan papa dan mamanya itu, Kenia sendiri tak tau.
Umpatan umpatan hati Kenia berharap nantinya gak akan pernah jatuh cinta dengan laki-laki itu.
"Jangan harap, jangankan jatuh cinta aku hanya akan bersikap baik jika dia baik padaku! Atau jangan-jangan dia laki-laki sedingin es atau arogan dan gak ada lembut lembutnya? arrggghhhh!" kenia mengeluh frustasi dengan fikirannya sendiri.
"Tidak-tidak, aku harus berfikir jernih bukan? tak perlu membayangkan apa yang aku lalui nantinya," batin Kenia kesal sendiri membayangkan kehidupan pernikahannya dengan Shaka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Segitunya dia berjuang? Katanya Cinta,ckk..Pasti Radit punya cewek lain yg Kenia gak tau..
2023-12-28
0
linamaulina18
berarti raditnya g sepenuhnya syng am kmu kania
2023-03-25
0
linamaulina18
mungkin Radit bkn yg terbaik
2023-03-25
0