Tanggung jawab

"Bagaimana? kau sudah menemukan jejaknya?"

Nadia mendengar suara Brata yang sedang bicara melalui ponselnya.

"sudah tuan, aku sudah menemukan tuan Muda, dia baru saja turun dari pesawat"

"Baiklah, kau bawa dia pulang, jika dia menolak, lakukan tindakan!"

"Baik tuan"

Brukk..

Nadia menjatuhkan sebuah vas, saat Brata mengakhiri obrolannya.

Nadia merapikan vas yang berserakan di lantai, tiba-tiba di depannya terlihat Brata yang tengah berdiri menatapnya.

"Sedang apa kau berada di depan ruanganku?" ucap Brata.

"Maaf tuan, aku tidak sengaja lewat" jawab Nadia.

"Kembalilah ke kamarmu, jangan sekali-kali kau berada disini lagi" Brata beranjak pergi dari hadapan Nadia yang masih berjongkok.

Di bandara.

Aditya sedang berjalan mendorong kereta barangnya hendak keluar dari bandara tapi tiba-tiba seorang pria sudah berada di hadapannya, dia adalah Rudi, kepala pengawal keluarga Permana

"Mau apa kau?" kata Adit saat melihat Rudi.

"Kembalilah ke rumah tuan muda, tuan besar sudah menunggumu!" jawab Rudi.

Adit tidak menghiraukan kata-kata Rudi, dia malah berjalan melewati tempat Rudi berdiri, Rudi mengikutinya bersama empat pengawal yang lain.

"Tuan muda, ikutlah bersama kami" ucap Rudi.

Adit menoleh ke belakang sambil mengunyah permen karet di mulutnya.

"Untuk apa aku kembali ke rumah itu, apakah aku penting untuk tuan mu itu?"

Adit kembali berjalan, dan lagi-lagi Rudi menghalanginya.

"Minggir!!"

Adit sedikit membentak.

"Kembalilah tuan muda!"

"Untuk apa? bukankah tuan mu itu sudah mempunyai pengganti ibuku, sedangkan aku sudah tidak ada artinya lagi"

Adit sudah mengetahui tentang pernikahan papanya itu dengan seorang gadis muda melalui internet.

"Tapi ini perintah tuan, tuan besar memintamu untuk melaksanakan tanggung jawabmu"

"Hmhh.." Adit menyeringai.

"Berhenti tuan muda, atau kami akan melakukan tindakan!" Rudi sedikit mengancam.

"Hah, kau mengancamku? Baiklah aku ikut, tapi..." Tiba-tiba Adit mendorong kereta barangnya ke arah semua pengawal hingga mereka terjatuh karena barang yang cukup berat.

"Tunggu tuan Muda, kau jangan lari!!" Rudi mengejar Adit yang berlari menghindari mereka.

Adit tersenyum sinis, dan terus berlari sampai bertabrakan dengan beberapa orang, semua orang menyaksikan aksi kejar-kejaran itu.

Setelah berlari cukup jauh, Adit menoleh ke belakang dan sudah tidak terlihat lagi sosok Rudi.

"Hah, mengejarku saja kalian tidak bisa, tapi mencoba mengancamku, dasar payah!!" gumam Adit.

Dia berbalik badan, dan ternyata Rudi sudah berada di hadapannya.

"Cepat, tangkap tuan Muda!!" Rudi memerintahkan pengawal yang lain.

Adit sudah terpojok dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi, dia terpaksa ikut bersama Rudi.

Dalam perjalanan, Adit hanya mengunyah permen karetnya yang sudah berubah rasa itu.

"Untuk apa tuanmu memintaku kembali? untuk mengenalkan istri barunya?" ucap Adit

Rudi dan yang lainnya hanya diam tanpa jawaban.

"Kenapa kalian diam saja, kalian patuh sekali ya kepada pria brengsek itu" ucap Adit geram.

Rudi hanya memandang Adit melalui kaca kecil di depannya.

Tidak berapa lama, mereka sampai di kediaman Permana, semua pengawal dan pelayan menunduk hormat melihat kedatangan Aditya.

Di ruangan itu, Brata sudah duduk menunggunya sambil berpangku kaki dengan koran di tangannya.

Adit tidak peduli dengan Brata, dia melangkah menuju kamarnya yang berada di lantai 3.

"Akhirnya kau mau kembali" ucap Brata tiba-tiba, Adit menghentikan langkahnya.

"Kau pergi dan meninggalkan tanggung jawabmu, apakah itu contoh dokter teladan?" Brata berdiri dan berada di hadapan Adit.

Aditya adalah seorang dokter bedah yang sudah cukup ahli, kini dia menjadi ketua tim bedah untuk mengatasi semua masalah tentang pembedahan.

"Apakah kau sendiri sudah memberi contoh yang baik untuk semua abdimu?" Adit balik bertanya.

"Aku tidak perlu melakukan itu, tapi kau, kau adalah seorang dokter, kau harus bertanggung jawab pada semua pasienmu"

"Hmhh..." Adit menyeringai dan kembali melangkah menuju kamarnya.

Nadia menyaksikan perdebatan Papa dan anaknya itu dari jauh, sehingga dia tidak melihat wajah putra tirinya, yang ternyata adalah kekasihnya.

Adit berbaring di atas ranjangnya, semua barang-barangnya sudah berada disana.

Adit mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya, dan mengirim pesan kepada Nadia.

Nadia, aku sudah kembali ke indonesia, aku ingin bertemu denganmu malam nanti di tempat biasa, datanglah, aku menunggumu.

Ponsel Nadia berdering tanda sebuah pesan masuk, tapi dia tidak mendengar deringan itu.

Malam harinya.

Adit keluar dari kamarnya dan menaiki lift untuk turun ke lantai utama, saat keluar lift Adit melihat Brata sedang duduk di meja makan.

"Kau mau kemana?" ucap Brata.

"Bukan urusanmu" jawab Adit.

"Makanlah sebelum kau pergi"

"Tidak usah" Adit keluar dan segera melajukan mobilnya menuju tempat dimana dia dan Nadia biasa bertemu.

Nadia kembali menyaksikan ketegangan papa dan anaknya itu, Nadia hanya melihat punggung Adit sehingga dia tidak mengenalinya.

Nadia duduk bersama Brata di meja makan, suasana tampak hening, hanya terdengar suara sendok dan garpu yang beradu, tiba-tiba Brata mulai bicara.

"Besok aku akan keluar Negeri untuk beberapa hari, kau tetaplah berada dirumah setelah kuliah"

"Baik tuan"

Nadia masih memanggil Brata dengan sebutan tuan, karena Brata juga tidak mengizinkannya untuk memanggil dengan sebutan lain.

Sepekan sudah pernikahan Nadia dan Brata, tapi mereka tetap tidur dengan kamar terpisah, Nadia juga tidak mengharapkan bisa menjadi istri yang sempurna bagi Brata, Nadia hanya berharap agar Brata cepat menceraikannya.

Brata memandang sebuah foto di kamarnya, tanpa terasa air matanya menetes membasahi foto itu.

"Kesalah pahaman itu, membuatku harus terpisah darimu, bahkan Adit pun semakin membenciku" gumam Brata.

Sementara, Adit yang sudah berada di tempat tujuannya, berdiri di samping mobilnya, dia sudah menunggu Nadia dua jam lamanya, tapu Nadia tidak kunjung datang.

Adit mencoba menghubungi ponsel Nadia, tapi jawaban masih tetap sama, ponsel Nadia tidak aktif.

Adit semakin hilang kesabaran, dia meninju pohon besar yang ada di depannya berkali-kali hingga membuat tangannya terluka, tapi luka itu tak di rasakannya.

Adit masuk ke dalam mobil hendak kembali ke rumahnya, tapi dia mengurungkan niatnya, dia berbelok arah menuju sebuah club.

Teman-temannya sudah berada disana, mereka tidak menyangka kalau Adit akan bergabung dengan mereka, karena yang mereka tahu, Adit tidak suka minum-minum.

"Hei Dit, kau kenapa? Mana Nadia?" ucap Rangga, sahabatnya sejak kecil.

"Entahlah, dia tidak datang untuk menemuiku" Adit mengambil jus yang di hidangkan di meja.

"Lho, kenapa? apakah dia tidak merindukanmu?"

"Entahlah, sudahlah jangan bahas itu, aku sedang tidak ingin membicarakannya"

Rangga mencoba memahami kondisi Adit saat ini, setelah peristiwa tentang perselingkuhan papanya dan di susul kematian ibunya, Adit menjadi orang yang lebih mudah marah, hanya Nadia yang bisa meredam amarahnya.

**Cast Rangga Aditama**

Terpopuler

Comments

RN

RN

mampir lagi kk

2021-01-02

0

Anjelina Gulo

Anjelina Gulo

☺️☺️🥰🥰

2020-12-22

1

Ibunya Esbelfik

Ibunya Esbelfik

keren visualnya💪👍👍

2020-12-09

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog & Visual.
2 Menikah
3 Tanggung jawab
4 Pertama kali.
5 Amarah Aditya.
6 Dokter amatir.
7 Jadi dokter sungguhan.
8 Obat sembarangan.
9 Korea.
10 Rumah sakit.
11 Ciuman pertama.
12 Kenapa dengan Adit?
13 Hari minggu.
14 Mendaki.
15 Makan malam dengan Irwan.
16 Insiden.
17 Teror.
18 11-12
19 Nadia.
20 Akankah kembali kepadanya?
21 Diantara mereka berdua.
22 Mentari yang kehilangan kehangatannya.
23 Kemana Alexa?
24 Panggilan misterius.
25 Perubahan.
26 Ingin mengakhiri.
27 Jujurlah kepadaku.
28 Mencari sebab dan alasan.
29 Menyelidik.
30 Petunjuk.
31 Mencari sepatu.
32 Jebakan yang gagal.
33 Kantor polisi.
34 Kabar mengejutkan.
35 Seseorang mencurigakan.
36 Kekacauan.
37 Penyelidikan di rumah sakit.
38 Bertemu Nadia.
39 Tempat persembunyian.
40 Cuti bersama.
41 Cuti bersama part 2.
42 Di Bali, hari kedua.
43 Terungkap fakta Justin.
44 Masalah apa lagi?
45 Ancaman untuk Yoga(Justin gagal bertemu).
46 Mari, kita perbaiki hubungan ini!
47 Kabar baik.
48 Ditengah hujan.
49 Rumor tentang Rangga dan Anita.
50 Menjadi Presdir Permana Group.
51 Permana Group.
52 Setelah kepergian Aditya.
53 Diantara dua pilihan.
54 Terjebak cinta segitiga.
55 Misi menyatukan Justin dan Anita yang ternoda.
56 "Ini ujian sebagai dokter"
57 Sudah seperti Adik.
58 Rencana Double date.
59 Irwan ikut di serang.
60 Semua salah Amri.
61 Kepergian Rey.
62 Petunjuk yang ditinggalkan Rey.
63 Akhir kisah Yoga.
64 Ronal salah sasaran.
65 Gedung terbengkalai.
66 Rencana Aditya dkk.
67 Caffe Angela.
68 Foto keluarga.
69 Ancaman untuk Irwan.
70 Kebaikan Aditya.
71 Bayangan dibalik jendela.
72 Keluhan Irwan.
73 Rumah sakit baru, masalah baru.
74 Ciptaan manusia.
75 Bersaing dalam penelitian.
76 Brata siuman.
77 Detik-detik pertemuan.
78 Bertemu Brata.
79 Pertemuan Brian.
80 Brian-Ahmad, Brata-Nadia.
81 Rencana licik.
82 Uji Coba.
83 Uji coba part 2
84 Rencana baru Irwan.
85 Brian ditangkap.
86 Petunjuk dari Brian.
87 Sedikit terungkap.
88 Penelitian Adit.
89 Rencana penyelidikan.
90 Mencari tahu.
91 Kebenaran Tara.
92 Hari Vaksin.
93 Adit menghilang.
94 Menyerahkan bukti.
95 Penangkapan Irwan.
96 Ungkapan cinta Justin.
97 Rencana pernikahan.
98 Insiden pertunangan Justin.
99 Kepergian Aditya Permana.
100 Kenangan.
101 Akhir kisah..
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Prolog & Visual.
2
Menikah
3
Tanggung jawab
4
Pertama kali.
5
Amarah Aditya.
6
Dokter amatir.
7
Jadi dokter sungguhan.
8
Obat sembarangan.
9
Korea.
10
Rumah sakit.
11
Ciuman pertama.
12
Kenapa dengan Adit?
13
Hari minggu.
14
Mendaki.
15
Makan malam dengan Irwan.
16
Insiden.
17
Teror.
18
11-12
19
Nadia.
20
Akankah kembali kepadanya?
21
Diantara mereka berdua.
22
Mentari yang kehilangan kehangatannya.
23
Kemana Alexa?
24
Panggilan misterius.
25
Perubahan.
26
Ingin mengakhiri.
27
Jujurlah kepadaku.
28
Mencari sebab dan alasan.
29
Menyelidik.
30
Petunjuk.
31
Mencari sepatu.
32
Jebakan yang gagal.
33
Kantor polisi.
34
Kabar mengejutkan.
35
Seseorang mencurigakan.
36
Kekacauan.
37
Penyelidikan di rumah sakit.
38
Bertemu Nadia.
39
Tempat persembunyian.
40
Cuti bersama.
41
Cuti bersama part 2.
42
Di Bali, hari kedua.
43
Terungkap fakta Justin.
44
Masalah apa lagi?
45
Ancaman untuk Yoga(Justin gagal bertemu).
46
Mari, kita perbaiki hubungan ini!
47
Kabar baik.
48
Ditengah hujan.
49
Rumor tentang Rangga dan Anita.
50
Menjadi Presdir Permana Group.
51
Permana Group.
52
Setelah kepergian Aditya.
53
Diantara dua pilihan.
54
Terjebak cinta segitiga.
55
Misi menyatukan Justin dan Anita yang ternoda.
56
"Ini ujian sebagai dokter"
57
Sudah seperti Adik.
58
Rencana Double date.
59
Irwan ikut di serang.
60
Semua salah Amri.
61
Kepergian Rey.
62
Petunjuk yang ditinggalkan Rey.
63
Akhir kisah Yoga.
64
Ronal salah sasaran.
65
Gedung terbengkalai.
66
Rencana Aditya dkk.
67
Caffe Angela.
68
Foto keluarga.
69
Ancaman untuk Irwan.
70
Kebaikan Aditya.
71
Bayangan dibalik jendela.
72
Keluhan Irwan.
73
Rumah sakit baru, masalah baru.
74
Ciptaan manusia.
75
Bersaing dalam penelitian.
76
Brata siuman.
77
Detik-detik pertemuan.
78
Bertemu Brata.
79
Pertemuan Brian.
80
Brian-Ahmad, Brata-Nadia.
81
Rencana licik.
82
Uji Coba.
83
Uji coba part 2
84
Rencana baru Irwan.
85
Brian ditangkap.
86
Petunjuk dari Brian.
87
Sedikit terungkap.
88
Penelitian Adit.
89
Rencana penyelidikan.
90
Mencari tahu.
91
Kebenaran Tara.
92
Hari Vaksin.
93
Adit menghilang.
94
Menyerahkan bukti.
95
Penangkapan Irwan.
96
Ungkapan cinta Justin.
97
Rencana pernikahan.
98
Insiden pertunangan Justin.
99
Kepergian Aditya Permana.
100
Kenangan.
101
Akhir kisah..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!