Setelah menyelesaikan lalaran Al-Qu'an nya dengan umi, Anisa kembali ke kamarnya untuk mengganti mukena dengan jilbab.
"Baru jam setengah enam nih... Bantuin mbok Imah deh". Anisa bergeming. Iapun menuju ke dapur. Sudah menjadi kebiasaannya, ketika masih ada waktu luang ia pasti membantu mbok imah sebagai asisten rumah tangga di keluarganya untuk memasak. Setibanya di dapur,
Anisa: "Lho, umi udah disini".
Umi: "Iya udah, sini bantuin iris-iris".
Anisa: "Siap boss". Dengan tawanya.
Mbok imah: "Hari ini neng Anisa ada panggilan kerja kan?”. Tanya Mbok Imah sambil memasak.
Anisa: "Iya mbok... Nanti Anisa ke Universitas Islam Harapan Bangsa untuk interfiew".
Umi: "Semoga dilancarkan segala urusanmu nak... "
Anisa & mbok imah: "Aamiiiin". Merekapun memasak sambil mengobrol dan bercanda tawa. Para pekerja di rumah itu memang sangat dimuliakan. Mereka juga tampak akrab dengan tuan rumahnya.
"Wah! Udah jam setengah tujuh nih... " Ucap Anisa.
"Udah sana siap-siap, biar umi sama mbok imah yang lanjutin". Ujar umi.
"Iya neng". Sambar mbok imah.
"Huufft, ya udah kalau gitu... Mi, mbok, Anisa ke kamar dulu yaa". Izin Anisa.
"Iyaa". Jawab umi.
Anisa bergegas menuju kamarnya. Mengingat ia membutuhkan waktu yang lama untuk bersiap, maka ia harus memanfaatkan waktu.
Jam 8 tepat ia harus sudah berada di tempat panggilan kerjanya. Sesampainya dikamar, Anisa berendam di bathup untuk merilekskan pikirannya. Sebenarnya Anisa cukup gugup hendak melakukan interfiew. Maklumlah, ini merupakan kali pertama ia melamar pekerjaan.
30 menit berlalu, Anisa keluar dari kamar mandi dan menuju ruang ganti untuk memilih pakaian yang cocok digunakan. Setelah selesai mengenakan pakaian, ia merapikan buku-buku yang sempat ia baca semalam. Ia rapikan di atas nakas samping tempat tidurnya. Kemudian ia memoleskan sedikit make up diwajahnya agar terlihat fresh. Tak terasa, ia menghabiskan waktu 1 jam untuk bersiap. Anisa keluar dari kamar sekalian membawa perlengkapan yang dibutuhkan ketika interfiew. Ia langkahkan kaki menuju ruang makan dan terlihat keluarganya telah menunggu.
Faisal: "Kapan sih kamu tuh cepet mandinya. Udah demo ini cacing diperut".
Anisa: "Ya maap... Aku udah cepet- kok ini tadi".
Ayah: "Udah-Udah... Kamu ini Cal, kamu juga baru aja turun kok".
Anisa:"Huuu! Dasar kakak ini..."
Faisal :"Aaaahh, abi ini..." (Disertai tawa semua orang yang tengah sarapan).
Umi: "Ayo makan. Kalian harus berangkat kerja tepat waktu"
Abi:"Anisa jadi interfiew? "
Anisa: "Jadi bi... Jam 9 nanti. Tapi, jam 8 harus berangkat. Takutnya macet... Lagian Anisa belum tau juga ruang interfiewnya dimana... Takutnya malah memakan waktu lama".
Faisal: "Kamu tenang aja dek, temen kakak banyak yang kerja di sana. Kakak telvonin yaa, biar arahin kamu?".
Anisa: "Iishh, gak usah... Anisa udah gede kaliii... Biar Anisa cari sendiri".
Umi: "Ya udah, biarin Anisa cari sendiri to kak... Anisa juga harus hati-hati, jaga sopan santunnya".
Faisal & Anisa: "Iyaa mii".
Mereka menyelesaikan makan pagi dengan tenang. Setelah selesai,
Abi: "Berangkat sama siapa neng?" ('neng' panggilan abi untuk Anisa).
Faisal: "Sama Ical aja..."
Anisa :"Iya bi, sama kakak aja".
Abi: "Oke deh, Abi ke kantor duluan".
Anisa :"Abi ngapain ke kantor? Kan udah ada kak ical".
Abi: "Abi mau mengevaluasi kinerja kantor, sekalian jelasin ke kakak kamu apa apa yang belum dimengerti".
Anisa: "Ooalaaah".
Faisal :"Ayo berangkat ".
Setelah berpamitan dengan Umi, mereka memasuki mobil dan meninggalkan halaman rumah. Sesampainya di Universitas Islam Harapan Bangsa, "Kakak berangkat kerja dulu yaa,"Ucap Faisal.
"Iya kak, hati-hati ".
"Masyaallaah, luar biasa kampus ini". Gumam Anisa. Anisa berjalan menyusuri koridor Universitas menuju tempat resepsionis.
"Assalamu'alaikum mbak," Sapa Anisa.
"Iya dek, ada yang bisa saya bantu? "
"Tempat interfiew dosen baru dimana ya?". Tanya Anisa.
"Ada perlu apa yaa?". Tanya petugas resepsionis.
"Saya ada panggilan interfiew mbak". Jawab Anisa.
"Lho, adik ini calon dosen baru? " Tanya balik petugas resepsionis.
"hehehe, iya mbak..." Jawab Anisa.
"Ya Allaah, saya kira mahasiswa baru mau pendaftaran... Maaf yaa... Tempatnya ada di gedung rektorat. Sampingnya gedung ini... Dilantai 7 yaa... ". Jawab petugas resepsionis, wajah Anisa yang cantik dan imut membuat petugas resepsionis sedikit kaget jika Anisa akan menjadi salah satu calon dosen di Universitas ini.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
Iiq Rahmawaty
kampus emg ada resepsionis nya ya??
maaf ni kn gatau😁
2021-09-30
0
Min Asih
👍👍👍
2021-08-06
0
guest1052940504
semangat
2021-07-18
0