Meminta Hakku

Happy Reading 😊🤗

Hari ini, sengaja Sita tidak pergi bekerja. Wanita itu berniat untuk menjemput adiknya yang akan datang dari Australia siang ini, di bandara.

"Bunda, aku sudah siap!" Kata Gala, yang nyelonong masuk ke kamar Sita yang pintunya terbuka sebagian.

"Cakepnya anak Bunda", kata Sita yang baru saja keluar dari kamar ganti. Wanita itu kemudian mencuri ciuman di pipi putranya, sebelum melangkah ke meja riasnya untuk merias diri.

Gala duduk di tepi tempat tidur Sita dengan kaki menggantung yang diayun-ayunkan. Mata bocah itu menyapu isi kamar tidur bundanya, sambil bernyanyi lirih lagu anak-anak yang biasa ia lihat di youtube.

Sita senyum-senyum sendiri melihat aktivitas putranya dari pantulan cermin yang ada di hadapannya. "Gala kayaknya semangat banget mau ketemu tante, Mila", Goda Sita.

Gala menoleh ke arah Bundanya. "He'emm", kata Gala sambil menganggukkan kepalanya. Wajah bocah itu nampak berseri-seri, bertolak belakang dengan wajah Sita yang tiba-tiba redup saat mendengar jawaban putranya.

Sita bangkit dari tempat duduknya, setelah meletakkan sisir yang baru saja ia gunakan ke tempatnya. Wanita itu mendekat ke tempat anaknya duduk. Kemudian, ia ikut duduk disampingnya.

Dipandangnya wajah polos Gala itu, oleh Sita. Hatinya tiba-tiba menjadi sendu. Ia peluk putranya tiba-tiba dan dengan sayang diusapnya kepala bocah itu, "Bunda sayang banget sama Gala. Gala jangan pernah ninggalin Bunda, ya", ucap Sita.

"Bu Sita, Pak Didin sudah siap di depan", suara Mbak Saroh membuat Sita melepaskan pelukannya dan beranjak dari tempat ia duduk sekarang.

"Ayo, berangkat!" Seru Sita, sambil menurunkan Gala dari atas tempat tidur.

******

"Mbak Sita!" Panggil seorang perempuan berkacamata hitam dengan pakaian minim yang disamarkan dengan cardigan panjang selutut motif bunga, di luarnya. Wanita itu melambaikan tangannya kepada Sita, sementara tangan lainnya menyeret koper.

"Mila!" Seru Sita, yang kemudian berjalan menghampiri adiknya itu, sembari menggandeng Gala.

Mereka saling berpelukan, tatkala mereka sudah berhadap-hadapan.

"Aku kangen banget sama Mbak Sita", kata Mila.

"Mbak juga kangen banget sama kamu, sayang. Kamu sehatkan?" Ucap Sita.

"Iya kak, aku baik-baik saja", jawab Mila.

Sita melepaskan pelukannya dan melihat wajah adiknya sambil tersenyum. "Kamu makin cantik aja, sayang", pujian Sita pada Mila.

"Kakak juga makin cantik" Kata Mila, balas memuji.

"Ohhh ya, sayang...selamat atas wisudamu. Maaf, Mbak Sita nggak jadi kesana karena Gala masuk rumah sakit", kata Sita

"Iya mbak, nggak apa-apa", ucap Mila.

Mata Mila teralihkan saat melihat sosok baru di samping kakaknya. Tidak asing wajah bocah itu baginya, meski ia baru bertemu. Mila sengaja melepas kacamata hitamnya, agar bisa lebih jelas melihat jelas wajah anak kecil di hadapannya itu.

"Ini?" Tanya Mila kepada Sita, namun pandangannya tetap ada pada Gala.

Sita lebih mendekatkan dirinya ke Gala, tepatnya kini ia ada di belakang Gala sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada Gala. "Dia anakku!" Kata Sita penuh penekanan. "Gala", lanjutnya.

Tanpa di perintah Gala mengulurkan tangannya kepada Mila dan kemudian mencium punggung tangan Mila, saat wanita itu membalas uluran tangannya.

Mila tersenyum samar, melihat sikap bocah laki-laki itu. "Gala sudah besar ya, mbak?" Kata Mila dengan suara lemah. Wanita berusia 22 tahun itu, belum mampu memalingkan pandangannya dari Gala.

"Iya, usianya sudah 3 tahu lebih. Dia Juga sudah sekolah", kata Sita, sembari menatap datar ke arah adiknya, yang masih asyik melihat Gala.

Gala menarik-narik ujung baju Sita, "Bunda...bunda, ayo!" Hingga membuat Sita menoleh ke arahnya. "Perutku sudah lapar sekali", kata Gala sambil mengelus perutnya.

Sita tersenyum melihat tingkah putranya yang lucu itu.

"Mil, ayo kita makan siang dulu! Gala sudah lapar", ajak Sita, yang kemudian memutar tubuhnya dan berjalan menuju pintu keluar Bandara sambil menggandeng putra semata wayangnya itu. Sementara Mila mengikutinya dari belakang.

Sesuai permintaan Gala saat perjalanan menuju Bandara tadi, Sita mengajak rombongannya makan di restoran sebuah mall di kotanya itu.

"Ayo Mbak Saroh, kita ke tempat bermain sekarang!" Pinta Gala, yang baru saja turun dari kursinya. Bocah itu menarik-narik pinggiran sandaran kursi yang di duduki Mbak Saroh.

"Gala, nggak boleh begitu! Itu nggak sopan!" Sita menegur sikap Gala dengan halus. "Biarkan Mbak Saroh menghabiskan makanannya dulu, Okey!" Kata Sita lagi.

Gala pun setuju dengan perintah Sita dengan cara menganggukkan kepalanya dan berhenti menarik-narik kursi Mbak Saroh.

"Gala kayak aku ya, Mbak? Kalau minta sesuatu penginnya segera dituruti saja", kata Mila sambil tersenyum melihat tingkah Gala.

Perkataan Mila tiba-tiba membuat suasana hati Sita meredup. Wanita itu hanya tersenyum kecut menanggapi apa yang di ucapkan adiknya.

Selasai menghabiskan makanannya, Mbak Saroh berpamitan untuk mengantarkan putra majikannya ke arena bermain, meninggalkan Sita dan Mila yang kini duduk salin berhadapan.

"Mbak Sita sepertinya sayang banget sama Gala", kata Mila.

"Seperti yang kamu lihat", jawab Sita yang kemudian memasukkan potongan salad ke dalam mulutnya.

"Aku bisa bernafas lega kalau begitu", kata Mila sembari bersandar di punggung kursi dengan kedua tangannya bersedekap di depan dada.

"Oh, ya! Apa sebelumnya kamu tidak bisa bernafas lega? Kenapa? Apa karena memikirkan anak itu? Kupikir dari dulu, kamu sama sekali tak pernah peduli padanya", kata Sita dengan sinis.

Mila tersenyum licik, "Mbak Sita terlalu meremehkanku!"

"Meremehkan? Aku tak pernah meremehkanmu! Faktanya yang terjadi memang seperti itu. Apa kamu tidak ingat, bahkan kamu pernah akan menyingkirkannya dari dunia", kata Sita.

"Sudahlah, Mbak Sita tak perlu membahas itu lagi! Aku tidak suka!" Ucap Mila dengan malas. Sita diam tak menanggapi ucapan adiknya.

"Mbak Sita tau kenapa aku pulang?" Mila mencoba memancing kediaman kakaknya.

Sita hanya menoleh, melihat ke arah Mila, tanpa menjawab apa yang diucapkan sang adik.

"Aku ingin meminta hak-hakku", kata Mila setelah menyeruput minuman yang ada di depannya.

"Hak? Hak yang mana?" Tanya Sita sembari mengerutkan keningnya.

_________________

Terimakasih buat semua yang selalu mendukung karya-karyaku yang banyak kekurangan ini.💐

Terpopuler

Comments

Mia Mobateng

Mia Mobateng

gala anaknya Mila... kalo di minta curang berarti

2021-07-24

0

Uthie

Uthie

sepertinya Gala anaknya Mila yaa...di urus sm Sita...dan itu jd berakhirnya hubungan Sita dan Tara... bener gak? 😁

2021-05-17

0

Bibit Iriati

Bibit Iriati

sejauh ini blum ngerti??

sita dg Mila ??

2021-04-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!