Part 02 | Luka lama yang kembali berdarah

Kau pasti tahu, luka yang lama saja masih belum sepenuhnya tertutup rapat. Lantas, mengapa kau datang kembali dan membuat luka di hatiku kembali berdarah? Belum puas kah kau melihatku menangis?

💔💔💔

Author POV

Malam ini Aisyah dan Avila memutuskannya untuk keluar mencari udara segar ke pantai yang terletak tak jauh dari Villa tempat mereka dan kawan-kawan satu tim menginap.

Setibanya di pantai, angin yang sepoi-sepoi membuat lengkungan indah di bibir Aisyah semakin melebar. Begitu juga dengan Avila yang tampak ceria dan berlarian ke sana ke mari seperti anak kecil berusia lima tahun yang baru mendapatkan mainannya.

"Aviii...kamu mau kemana?!" panggil Aisyah melihat Avila yang berlari ke tepi pantai meninggalkannya.

"Aku mau berenang, Syah!" sahut Avila dengan berteriak.

Aisyah menggelengkan kepalanya pertanda bahwa ia tak setuju dengan niat Avila yang ingin berenang di malam hari seperti ini.

"Jangan Avi! Berenang di pantai pada malam hari itu gak baik! Kamu nanti kedinginan!" sergah Aisyah seraya lari mendekati Avila dan menarik tangan sahabatnya itu.

"Kamu tenang aja ya, aku cuma bercanda kok," jawab Avila seraya tersenyum lebar.

"Aku kira kamu mau berenang beneran," ucap Aisyah dengan wajah lega.

"Bercanda sayang ku!" ujar Avila seraya mencubit pipi Aisyah gemas.

"Ishh! Sakit tahu!" protes Aisyah seraya mengenyahkan tangan Avila dari pipi chubby-nya.

Tiba-tiba terdengar bunyi ledakan meriam dari laut yang letaknya sangat dekat dengan Aisyah dan Avila yang masih berdiri di tepi pantai. Sontak saja suara itu mengejutkan dua gadis itu sampai akhirnya mereka dengan serentak mengambil langkah untuk lari menjauhi pantai.

"Avi! Suara apa itu? Apa sedang ada pengeboman?" tanya Aisyah dengan panik di sela-sela larinya.

"Aku tidak tahu, Syah. Tapi sepertinya itu kapal TNI angkatan laut yang sedang mengusir para nelayan asing yang mengambil ikan secara ilegal!" jelas Avila sembari berhenti untuk menetralisir nafasnya.

"Kalau begitu kita harus pergi dari tempat ini, takutnya ada peluru yang nyasar dan mengenai kita," ujar Aisyah dengan wajah panik dan ketakutannya.

"Tenanglah Syah, kita pasti....AISYAH AWAS!" teriak Avila yang melihat sebuah peluru meluncur ke betis Aisyah.

Avila ingin mendorong Aisyah, namun tindakannya itu sudah terlambat karena peluru itu sudah menembus betis Aisyah terlebih dulu.

"Aaarghh...Ya Allah, sakit sekali," jerit Aisyah kesakitan seraya membungkuk dan memegangi kakinya, namun dia malah terjatuh dan darah segar dari betisnya mengotori pasir putihnya pantai.

Avila segera mendekati Aisyah, lalu dengan panik dia berteriak meminta tolong kepada siapapun yang ada di pantai yang sepi itu.

"Ya Allah, Aisyah! Kamu harus bertahan, Aku akan cari bantuan dari warga sekitar sini," kata Avila sambil mengusap air mata Aisyah. Kemudian wanita itu bangkit berdiri dan berlari meminta tolong kepada warga yang tinggal di daerah pantai itu.

Aisyah memohon dengan suara lemah. "Ya Allah, berikan pertolonganmu kepada hamba."

Darahnya sudah menggenang dan membuat pasir putih di sekitarnya berubah warna menjadi merah.

Dan tak lama kemudian, seseorang berseragam TNI angkatan laut datang menghampiri Aisyah dan menolongnya.

"Astaghfirullah..."

"Hiks...lukanya sangat menyakitkan, seperti membakar daging saya," ungkap Aisyah seraya memperlihatkan luka tembak di betis dekat mata kakinya.

"Pelurunya menembus cukup dalam, saya akan segera membawa kamu ke rumah sakit," ujar pria itu yang sayangnya tak bisa di dengar lagi oleh Aisyah, sebab wanita berjilbab itu sudah tak sadarkan diri.

Dengan cepat pria tampan berseragam TNI angkatan laut itu menggotong tubuh Aisyah, namun keterkejutan tiba-tiba terlihat di wajahnya saat menatap wajah Aisyah.

"Ya Allah, ternyata dia Aisyah?! Wanita yang aku cari selama tiga tahun ini," ucap pria tampan berseragam TNI angkatan laut itu yang tak lain dan tak bukan adalah Devano Altair.

"Ya Allah, terimakasih. Engkau telah mempertemukan aku dengannya lagi. Aku mohon Ya Allah, selamatkanlah Aisyah," ujar Devano seraya mempercepat langkahnya menuju mobil tentara yang sudah datang membantu ia dan Aisyah untuk sampai ke rumah sakit yang letaknya lumayan jauh.

"Cepatkan laju mobilnya! Aku tidak mau terjadi apa apa dengan Aisyah!" teriak Devano dengan cemas.

Devano lalu mengusap peluh di dahi Aisyah dengan lembut. Pria itu merasakan sesak juga sakit di hatinya ketika melihat wajah pucat Aisyah yang pingsan karena banyak kehilangan darah.

"Kenapa kita bertemu kembali di saat yang tak mengenakkan seperti ini, Aisyah?" gumam Devano dengan sendu. Dua tentara lainnya yang berada di mobil itu ikut prihatin mendengar nada sendu dari suara kapten mereka yang biasanya terkenal tegas dan anti mellow itu.

"Sabarlah, kapten. Kita sudah semakin dekat dengan Rumah sakitnya," kata tentara yang mengendalikan mobil.

"Ya, terimakasih. Tolong lebih cepat kan lagi laju mobilnya," perintah Devano dengan tegas.

"Baik, kapten!" sahut sang tentara yang sedang menyetir.

"Bertahanlah Aisyah, aku sudah berjanji untuk memperbaiki kesalahanku di masa lalu."

"Aku juga sudah berjanji untuk menikahi dan membahagiakanmu. Maka dari itu, tolong bertahanlah, Aisyah. Agar kamu bisa memberiku kesempatan untuk memperbaiki apa yang telah aku rusak di masa lalu," bisik Devano sambil terisak dan meneteskan air matanya. Hilanglah sudah ketangguhannya sebagai kapten tentara.

°°°°°°

Sesampainya di rumah sakit, Aisyah langsung ditangani secepatnya oleh tim dokter. Devano pun dengan cemas menghubungi nomor teman Aisyah yang tertera di kontak ponsel milik wanita itu.

"Halo? Dengan siapa i... Ini?" sahut suara terbata-bata yang tak lain adalah milik Avila yang sedang menangis begitu mengetahui Aisyah sudah tidak berada di tempat kejadian.

"Saya Devano, dari pihak TNI yang membawa Aisyah ke Rumah sakit, bisakah anda datang ke Rumah sakit ini?"

"Baiklah saya akan ke sana! Cepat kirimkan alamatnya."

"Ya, tentu saja. Baiklah kalau begitu saya tutup dulu telponnya."

Setelah men-share lokasinya kepada Avila, Devano duduk di salah satu kursi ruang tunggu dengan perasaan cemasnya. Pria tampan itu masih memakai seragam tentara yang penuh darah milik Aisyah.

"Ya Allah, tolong selamatkan Aisyah. Aku ingin menepati janjiku untuk menikahinya, Ya Allah," pinta Devano kepada Sang Khaliq untuk keselamatan Aisyah.

Dan lima belas menit kemudian, Avila datang dengan tergopoh-gopoh sambil terus menerus menangisi sang sahabat yang sedang ditangani tim medis diruang operasi.

"Bagaimana keadaan Aisyah?!" tanya Avila kepada Devano yang sedang kalut juga.

"Dokter belum keluar dan memberi keterangan," jawab Devano dengan sendu.

"Argh! Kenapa bukan aku saja yang terkena peluru itu?! Kenapa harus Aisyah?! Dia itu gadis rapuh Ya Allah!" ujar Avila seraya mengacak rambutnya dengan prustasi.

Devano yang mendengar perkataan prustasi Avila itu, seketika merasakan sakit dihatinya semakin menjadi. Pria itu sadar, dialah yang merubah Aisyah menjadi wanita yang begitu rapuh seperti yang dikatakan sahabat wanita itu.

Tiba-tiba ruangan operasi terbuka dan memperlihatkan seorang dokter yang mengatakan...

To be continued ❤️

Jangan lupa yang udah baca, klik ❤️ untuk menyimpan cerita ini ke rak buku kalian dan aku minta bintang limanya juga dong😊

Terpopuler

Comments

amalia gati subagio

amalia gati subagio

pelurunya dr senjata siapa he, pak tentara??? hm mm gak prof he??, duo ciwi emang pantai terpencil gt yach???

2022-09-23

0

manda_

manda_

👍👍👍

2022-09-22

1

Nur Yani

Nur Yani

lnjut

2021-06-05

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog.
2 Part 01 | Sahabat sebaik dirimu
3 Part 02 | Luka lama yang kembali berdarah
4 Part 03 | I Hate You, Love!
5 Part 04 | Caramu meminta maaf
6 Part 05 | Pengorbanan yang tak pernah di anggap
7 Part 06 | Hidden feeling
8 Part 07 | Dasha Khumaira
9 Part 08 | Kepingan hati
10 Part 09 | Lupakan masalah
11 Part 10 | Kekuatan hati
12 Part 11 | Masih sama
13 Part 12 | He will be fine without me
14 Part 13 | Sesi curhat yang berakhir awkward
15 Part 14 | Demi kamu
16 Part 15 | Curahan hati Lee
17 Part 16 | Part of memories
18 Part 17 | Ketegaran Aisyah
19 Part 18 | Welcome to Bali
20 Part 19 | Putaran Waktu
21 Part 20 | Kilas Balik.
22 Part 21 | A feeling
23 Part 22 | Ada siapa di DSL fashion show?
24 Part 23 | Apa salah jika aku ingin melindungimu?
25 Part 24 | Tamparan dan sebuah pernyataan
26 Part 25 | I will protect you as hard as I love you
27 Part 26 | Devano kritis atau sadar?
28 Part 27 | I'm fine if you are fine
29 Part 28 | Jangan lakukan itu lagi!
30 Part 29 | Insiden di lift
31 Part 30 | Hang on for love
32 Part 31 | Untuk yang selalu ada
33 Part 32 | Salah Mengira.
34 Part 32 | Sayap-sayap yang telah patah
35 Part 34 | The night full of tears
36 Part 35 | Move on
37 Part 36 | Euphoria
38 Part 37 | Sambutan hangat.
39 Part 38 | Emosional?
40 Part 39 | Menjatuhkan pilihan.
41 Part 40 | Clue untuk Devano
42 Part 41 | Berdamai dengan masa lalu
43 Part 42 | Detektif A&D
44 Part 43 | Something wrong
45 Part 44 | Terkuak ke publik?
46 Part 45 | Soal hati tak bisa di bohongi
47 Part 46 | Penawaran terselubung?
48 Part 47 | Rencana Devano
49 Part 48 | Tujuan yang sama?
50 Part 49 | Dia pergi membawa misi
51 Part 50 | Titik terang?
52 Part 51 | Kado istimewa
53 Part 52 | Terungkapnya kekejaman Rifa
54 Part 53 | Queen of Devil
55 Part 54 | Perangkap untuk pelaku palsu
56 Part 55 | Fair reply
57 Part 56 | Cinta yang menyakitkan
58 Part 57 | Bukan hanya dia
59 Part 58 | Interaksi
60 Part 59 | Siapa dia dan ada keperluan apa?
61 Part 60 | Aku bukan pelabuhan
62 Part 61 | Rela terluka
63 Part 62 | Kecurigaan
64 Part 63 | When Abi & Ummi met Dasha
65 Part 64 | Inikah yang dinamakan utuh?
66 Part 65 | Fakta di balik hilangnya Dasha
67 Part 66 | Membekas di ingatan
68 Part 67 | Love that is still unclear
69 Part 68 | Melepaskan itu tak mudah
70 Part 69 | Peralihan hak asuh
71 Part 70 | Will you marry me?
72 Part 71 | Cukup, fitnah itu menyakitkan!
73 Part 72 | Harmonis tapi menyesakkan
74 Part 73 | Kamu Anggap Aku Apa?
75 Part 74 | It's okey
76 Part 75 | Pernikahan kedua
77 Part 76 | Pertama dan terakhir
78 Part 77 | Jangan insecure sayang
79 Part 78 | Si Kembar (END)
80 Spin off (01)
81 Spin off (02)
82 Spin off (03)
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Prolog.
2
Part 01 | Sahabat sebaik dirimu
3
Part 02 | Luka lama yang kembali berdarah
4
Part 03 | I Hate You, Love!
5
Part 04 | Caramu meminta maaf
6
Part 05 | Pengorbanan yang tak pernah di anggap
7
Part 06 | Hidden feeling
8
Part 07 | Dasha Khumaira
9
Part 08 | Kepingan hati
10
Part 09 | Lupakan masalah
11
Part 10 | Kekuatan hati
12
Part 11 | Masih sama
13
Part 12 | He will be fine without me
14
Part 13 | Sesi curhat yang berakhir awkward
15
Part 14 | Demi kamu
16
Part 15 | Curahan hati Lee
17
Part 16 | Part of memories
18
Part 17 | Ketegaran Aisyah
19
Part 18 | Welcome to Bali
20
Part 19 | Putaran Waktu
21
Part 20 | Kilas Balik.
22
Part 21 | A feeling
23
Part 22 | Ada siapa di DSL fashion show?
24
Part 23 | Apa salah jika aku ingin melindungimu?
25
Part 24 | Tamparan dan sebuah pernyataan
26
Part 25 | I will protect you as hard as I love you
27
Part 26 | Devano kritis atau sadar?
28
Part 27 | I'm fine if you are fine
29
Part 28 | Jangan lakukan itu lagi!
30
Part 29 | Insiden di lift
31
Part 30 | Hang on for love
32
Part 31 | Untuk yang selalu ada
33
Part 32 | Salah Mengira.
34
Part 32 | Sayap-sayap yang telah patah
35
Part 34 | The night full of tears
36
Part 35 | Move on
37
Part 36 | Euphoria
38
Part 37 | Sambutan hangat.
39
Part 38 | Emosional?
40
Part 39 | Menjatuhkan pilihan.
41
Part 40 | Clue untuk Devano
42
Part 41 | Berdamai dengan masa lalu
43
Part 42 | Detektif A&D
44
Part 43 | Something wrong
45
Part 44 | Terkuak ke publik?
46
Part 45 | Soal hati tak bisa di bohongi
47
Part 46 | Penawaran terselubung?
48
Part 47 | Rencana Devano
49
Part 48 | Tujuan yang sama?
50
Part 49 | Dia pergi membawa misi
51
Part 50 | Titik terang?
52
Part 51 | Kado istimewa
53
Part 52 | Terungkapnya kekejaman Rifa
54
Part 53 | Queen of Devil
55
Part 54 | Perangkap untuk pelaku palsu
56
Part 55 | Fair reply
57
Part 56 | Cinta yang menyakitkan
58
Part 57 | Bukan hanya dia
59
Part 58 | Interaksi
60
Part 59 | Siapa dia dan ada keperluan apa?
61
Part 60 | Aku bukan pelabuhan
62
Part 61 | Rela terluka
63
Part 62 | Kecurigaan
64
Part 63 | When Abi & Ummi met Dasha
65
Part 64 | Inikah yang dinamakan utuh?
66
Part 65 | Fakta di balik hilangnya Dasha
67
Part 66 | Membekas di ingatan
68
Part 67 | Love that is still unclear
69
Part 68 | Melepaskan itu tak mudah
70
Part 69 | Peralihan hak asuh
71
Part 70 | Will you marry me?
72
Part 71 | Cukup, fitnah itu menyakitkan!
73
Part 72 | Harmonis tapi menyesakkan
74
Part 73 | Kamu Anggap Aku Apa?
75
Part 74 | It's okey
76
Part 75 | Pernikahan kedua
77
Part 76 | Pertama dan terakhir
78
Part 77 | Jangan insecure sayang
79
Part 78 | Si Kembar (END)
80
Spin off (01)
81
Spin off (02)
82
Spin off (03)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!