"Keenan" teriak seorang wanita dari ruang tamu. Wanita itu adalah Mela ibunya keenan. Mela berteriak untuk membangunkan putranya yang tak bangun-bangun.
Karena tak mendapat jawaban,Mela pergi ke kamar Keenan. Dan menemukan keenan sedang asyik memeluk gulingnya. Mela membangunkan keenan dengan cara menggoyangkan badannya. Namun keenan tetap tidak bangun.
"Nih anak tidur apa mati sih" ucap Mela kepada dirinya sendiri.
Karena tak kunjung bangun. Mela mencari cara untuk membangunkan Keenan. Mela berpikir sejenak. Akhirnya Mela menemukan ide untuk membangunkan Keenan.
"Keenan cepat bangun di bawah ada gadis cantik yang sedang menunggumu" teriak Mela.
Mendengar teriakan Mela, Keenan langsug terbangun.Ia berlari ke bawah untuk menemui gadis yang dimaksud oleh ibunya. Mela menggelengkan kepalanya melihat tingkah keenan. Lalu Mela menyusul keenan ke bawah.
Keenan melihat ke seluruh bagian rumah. Namun tak ada kehadiran seorang gadis cantik. Keenan melihat ibunya lalu menanyakannya.
"Dimana gadis itu ma? Kenapa Keenan tidak bisa menemukannya" Tanya Keenan.
Mela memutar bola matanya dengan malas. "Kalau urusan gadis cantik aja langsung bangun" gumam Mela.
"Gadis cantik itu ada di depanmu" ucap Mela sambil menahan tawa nya.
"Di depanku hanya ada mama" ucap Keenan.
Akhirnya Mela tertawa lepas. Ia tak bisa menahan tawa lebih lama lagi. Sementara Keenan kebingungan karena melihat ibunya tertawa.
"Gadis cantik yang mama maksud adalah adalah mama sendiri" ucap Mela.
"Jadi mama ngebohongin keenan" ucap Keenan.
"Lho mama gak pernah ngebohongin kamu.Memang bener kan kalau mama cantik"
Ucap Mela.
Keenan duduk di sofa dengan lemas. Tadinya ia berharap bahwa ada gadis cantik di rumahnya. Namun ternyata ia hanya dikerjai oleh ibunya sendiri.
"Papa mana mah?" tanya Keenan pada Mela.
Mela menepuk dahi nya. "Mama lupa, mama belum bangunin papa kamu." Setelah mengatakan itu Mela langsung mengacir ke kamarnya untuk membangunkan suaminya.
Ini semua gara gara Keenan. Coba kalau dia tidak susah dibangunin pasti Mela sudah membangunkan suaminya.
Keenan mengingat kejadian kemarin. Dimana seorang gadis menatap nya dari dalam mobil. Keenan masih mengingat dengan jelas wajahnya. "Aku harus bisa bertemu gadis itu lagi" batin Keenan.
Keenan merasa penasaran dengan gadis itu. Gadis itu sangat cantik tapi kemarin Keenan melihat ada sebuah ketakutan di wajahnya.
Tiba tiba Keenan merasa bahu nya ditepuk oleh seseorang yang ternyata adalah ayahnya.
"Papa ngagetin aja sih" ucap Keenan.
"Kamu mikirin apa sih sampai melamun gitu" tanya Mahendra ayah keenan.
"Rahasia" jawab Keenan.
Mahendra hanya mendengus. Anak satu satu nya itu sangat menyebalkan baginya. Tapi mahendra sangat menyayangi keenan.
"Papa, Keenan ayo sarapan dulu" teriak Mela dari arah dapur.
"Dipanggil pawang tuh pah" ucap Keenan.
"Heh dia mama mu tahu" balas Mahendra.
Lalu keduanya pergi ke dapur sebelum Mela berteriak lagi. Mereka pergi ke arah meja makan dan duduk. Mela menyiapkan makanan di atas meja makan. Setelah selesai, Mela mengisi piring suaminya dengan nasi dan lauk pauk.
"Terima kasih sayang" ucap Mahendra sambil mencium tangan Mela. Membuat mela tersipu malu. Walau umur mereka sudah tidak muda lagi tapi mereka tetap romantis.
"Pa, ma kalau mau romantisan jangan di depan Keenan dong" sungut Keenan.
"Makanya cepetan nikah, kamu itu sudah cukup umur buat nikah" ucap Mahendra.
"Iya, mama juga udah gak sabar mau gendong cucu" lanjut Mela.
"Iya iya secepatnya Keenan akan mencari calon istri" Keenan asal menjawab. Supaya ia tidak dicecar dengan pertanyaan tentang menikah.
Mahendra dan Mela saling bertatapan. Mereka tersenyum dengan penuh arti. Lalu mereka tidak berbicara lagi dan fokus memakan sarapannya masing masing.
Setelah selesai, Mahendra pamit pergi kantor.
Dan tinggallah Mela dan Keenan.
"Mah keenan mandi dulu, habis ini Keenan mau keluar" ucap Keenan.
"Mau kemana? Jangan bilang kamu mau balapan lagi?" tanya Mela.
"Enggak ma, Keenan cuma mau jalan-jalan aja. Siapa tau ketemu jodoh di jalan" Ucap Keenan sambil nyengir.
Keenan pergi ke dalam kamarnya dan segera mandi. Lima belas menit kemudian Keenan baru selesai mandi. Keenan keluar dari kamar mandi dengan handuk di pinggang.
Keenan melihat ke arah cermin. Badan nya sangat bagus, perut nya Six pack. Sangat sempurna baginya. Cuma ada satu hal kekurangan dari Keenan. Keenan masih belum punya pasangan.
Setelah selesai bersiap siap. Keenan menghampiri Mela dan berpamitan. Setelah itu ia menaiki motor kesayangannya dan segera pergi.
Syafira baru selesai mandi. Syafira mengajak ayah dan ibu nya untuk berkumpul di ruang keluarga. Karena Syafira ingin mengatakan sesuatu yang sangat penting.
Setelah semua nya berkumpul. Syafira memulai pembicaraan dengan kedua orang tua nya.
"Ayah, ibu, Syafira akan membahas tentang rencana masa depan Syafira" ucap Syafira.
"Katakan saja nak" ucap Tio.
Syafira mengambil nafas yang dalam sebelum mengatakannya.
"Syafira memutuskan untuk berhenti kuliah, syafira akan fokus dengan anak Syafira"
Tio dan Wina saling bertatapan. Kemudian Wina angkat bicara.
"Apa kamu yakin Syafira?" Ucap Wina. Wina tidak ingin memaksa kehendak putrinya.
"Syafira sangat yakin bu" ucao Syafira dengan tegas.
"Baiklah, ibu dan ayah tidak akan memaksa kehendakmu. Kalau kamu mau berhenti itu hak kamu" ucao Tio.
"Terima kasih ayah, ibu. Tapi ada satu hal lagi yang ingin Syafira katakan" ucap Syafira.
"Tidak usah ragu, ayo katakan saja." ucap Wina.
"Syafira ingin bekerja, syafira ingin membiayai hidup Syafira dan bayi ini sendirian. Syafira tidak ingin membebani kalian lagi dan lagi pula ini sudah menjadi tanggung jawab Syafira" ucap Syafira.
Tio dan Wina kaget. Tentu saja kaget karena anak semata wayang nya ingin bekerja. Tio sebenarnya tidak ingin mengizinkan. Namun karena Tio melihat sebuah harapan di mata Syafira. Akhirnya Tio mengizinkannya.
"Baiklah kamu boleh bekerja, tapi kamu jangan bekerja yang berat berat" ucap Tio
"Tidak ayah, rencana nya Syafira mau buka warung kecil kecilan" Ucap Syafira.
"Kamu serius nak?" tanya Wina.
Syafira mengangguk dengan mantap. Syafira yakin ia bisa melakukan semua ini. Dan lagi pula dengan bekerja Syafira pasti bisa melupakan semua bebannya.
Akhirnya kedua orang tua nya hanya bisa pasrah.
"Baiklah, ayah akan menyiapkan semua itu untukmu. Dan jangan menolak, anggap saja ini bantuan dari ayah untuk anakmu"
Karena saking senangnya Syafira langsung mengangguk dengan cepat. Syafira juga memeluk dan berterima kasih kepada kedua orang tuanya.
"Ayah, ibu, syafira pamit ke taman dulu. Syafira ingin menenangkan diri" ucap Syafira.
"Hati-hati" jawab kedua orang tuanya
Syafira pun segera bergegas pergi
Di sisi lain,Keenan bingung ia harus kemana. Akhirnya Keenan menghentikan perjalanannya dan berhenti di sebuah taman. Keenan menghirup udara segar.
Tib tiba pandangannya jatuh kepada seorang gadis. Keenan merasa ia pernah melihat gadis itu. Lalu tanpa ragu Keenan langsung menghampiri gadis itu.
"Nona, bolehkah aku duduk di sampingmu?" Ucap Keenan.
Gadis itu mengangguk. Ia masih belum menyadari siapa yang duduk di sampingnya.
Gadis itu adalah Syafira. Ia sedang membaca buku di taman sambil menikmati udara segar.
Syafira menutup bukunya dan menoleh ke sampingnya. Alangkah terkejutnya Syafira melihat pria yang di sampingnya. Pria itu adalah pria yang pernah ia lihat waktu itu.
Keenan juga terkejut melihat Syafira. Keenan tak menyangka bahwa ia akan bertemu dengan gadis itu lagi.
"Kamu wanita yang di dalam mobil itu kan?" tanya Keenan.
Syafira mengangguk. "Jadi pria yang menggunakan motor itu adalah kamu?" Syafira balik bertanya.
Keenan mengangguk seraya tersenyum. Akhirnya ia bisa bertemu kembali dengan gadis itu.
Syafira merasakan mual. Ia menutup mulutnya supaya tidak muntah. Keenan yang melihat Syafira mual-mual bertanya.
"Kamu kenapa?" tanya nya.
"Aku tidak apa-apa. Mungkin ini karena kehamilanku" ucap Syafira.
Mendengar kata hamil. Keenan tentu saja syok. Keenan mengira bahwa Syafira masih single. Namun ternyata ia salah. Keenan mengira bahwa Syafira sudah menikah
"Dimana suamimu?" tanya Keenan lagi.
"Aku belum menikah" Jawab Syafira sambil menunduk
"Kamu janda?" Lagi lagi Keenan bertanya. Namun kali ini pertanyaannya sangat aneh. Mana mungkin wanita yang belum menikah dikatakan janda.
"Enak aja, aku itu bukan janda" sewot Syafira.
Syafira menceritakan semua yang terjadi padanya pada Keenan. Entah kenapa Syafira merasa nyaman saat bercerita dengan Keenan.
"Dia tidak mau bertanggung jawab padaku" jelas Syafira pada akhirnya.
"Sabar janda, itu sebuah cobaan" ucap Keenan.
Syafira memukul lengan Keenan dengan kuat.
"Awh" ringis keenan.
"Aku bukan janda, kenapa kamu memanggilku janda" sungut Syafira.
"Entah lah, aku rasa sebutan itu sangat cocok untukmu" jawab Keenan.
"Sekali lagi kau mengatakan aku janda maka akan aku.."
"Akan apa?" Tanya Keenan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
shebina putri
akan jadi istri mu🤭🤭🤭
2023-03-14
1
Junaidah Ramdhani
mungkin ada ada kesalahan thorr nulis
bisa jd anak yg di kndung safira anak kenan
berharap
2022-09-27
0
Wakhidah Dani
belum kenal ko bisa curhat ya
2022-02-06
1