"Sekali lagi kau mengatakan aku janda maka aku akan.."
"Akan apa?" tanya Keenan.
"Akan aku pukul kau" ucap Syafira dengan lantangnya.
Keenan tertawa terbahak bahak. Ia sampai memegang perutnya. Sedangkan Syafira memberengut sebal pada Keenan karena berani menertawakannya.
"Bocah sepertimu mau memukul aku, yang benar saja. Aku menyentil dahi mu pasti kamu sudah jatuh" ucap Keenan.
"Aku bukan bocah, aku sudah dewasa. Umurku 18 tahun" ucap Syafira dengan sombongnya.
"18 tahun itu baru seumur jagung. Kalau dewasa itu seperti aku umur 25 tahun" jawab Keenan.
Syafira terkejut. Syafira mengira bahwa Keenan masih berumur 20 tahun. "Kamu beneran umur 25 tahun?" Tanya Syafira.
Keenan mengangguk.
"Berarti aku harus manggil om dong ke kamu" ucap Syafira dengan nada menggoda.
"Jangan panggil aku Om, janda. Panggil aja Keenan". Lagi lagi Keenan memanggil Syafira dengan sebutan janda.
Syafira memukul Keenan dengan buku yang dipegangnya. Keenan mengaduh kesakitan tapi Syafira tidak mau berhenti. Akhirnya dengan terpaksa Keenan memegang kedua tangan Syafira. Syafira menatap Keenan, begitu pun sebaliknya.
Mereka berdua bertatapan sangat lama. Sampai Akhirnya Keenan melepaskan tangan Syafira.
"Om kenapa sih nyebelin banget. Nama aku itu Syafira bukan janda.Kenapa om terus terusan manggil aku janda sih " Sebal Syafira.
Syafira sengaja memanggil Keenan dengan sebutan om. Ia ingin balas dendam karena Keenan memanggilnya dengan sebutan janda.
Keenan pura-pura berpikir. "Hmm kenapa ya" ucapnya.
"Karena kamu memang kelihatan seperti janda" Ucap keenan sambil tertawa.
"Kurang asem nih om om" batin Syafira.
Tiba-tiba ponsel Syafira berbunyi. Syafira langsung mengangkatnya.
"Halo ayah" ucapnya.
"Halo sayang, kamu masih di taman?" Jawab Tio.
Syafira melirik Keenan sebentar. "Iya ayah, kenapa?"
"Cepatlah pulang, ayah dan ibu mu sudah menemukan tempat yang cocok untuk mu membuka warung" ucap Tio.
Syafira langsung senyum sumringah. Ia bahagia sekali. "Siap ayah. Syafira pulang sekarang"
Syafita mematikan ponselnya. Dan menoleh ke arah Keenan.
"Om Syafira pulang dulu ya" ucap nya.
"Mau kemana? Mau nyari duda?" Tanya Keenan. Keenan senang menggoda Syafira. Karena menurutnya Syafira itu sangat lucu. Berbeda dari gadis lainnya.
"Mau pulang lah om. Dadah" Syafira langsung pergi meninggalkan Keenan sendirian. Tadi nya Keenan berniat meminta nomor Syafira. Tapi Syafira sudah terlanjur pergi.
Keenan menatap Syafira yang sudah jauh dari pandangannya. "Cantik,lucu dan menarik" batin Keenan. Keenan senang karena bisa bertemu lagi dengan gadis itu.
Akhirnya Keenan pun akan pulang juga. Ia pergi mengambil motornya lalu pulang. Selama menyetir motor Keenan terus membayangkan Syafira. Keenan senyum senyum sendiri.
"Tunggu aku janda, kita pasti akan bertemu lagi" gumam Keenan. Keenan terkekeh geli. Bisa bisa nya ia memanggil gadis cantik dengan sebutan janda.
"Walau pun dia masih bocah tapi dia sudah mempunyai anak di dalam perutnya" ucap Keenan pada dirinya sendiri.
Keenan pulang ke rumahnya sambil bersenandung kecil. Mela sampai terheran heran melihatnya.
"Tumben kamu pulang dalam keadaan happy, biasanya kamu kalau pulang pasti dalam keadaan lelah atau cemberut" ucap Mela.
Keenan menghampiri ibunya, dan duduk di sampingnya. "Keenan bertemu jodoh ma"
"Maksudmu?" tanya Mela.
Keenan menceritakan semua nya tentang Syafira. Mulai dari pertemuan pertama sampai Syafira yang sedang hamil.
"Kamu suka sama dia?" tanya Mela.
"Mungkin mah. Eh tapi kalau Keenan beneran suka apa mama setuju. Dia sudah hamil soalnya." Ucap Keenan sambil menatap Mela.
"Kenapa tidak? Selama gadis itu bisa membuatmu bahagia, mama sih setuju aja. Dan soal kehamilannya, mama gak mempermasalahkannya. Kalau boleh tau dia hamil kenapa?"
"Dia hamil karena perbuatan seseorang yang tidak bertanggung jawab Ma. Dan Keenan yakin gadis itu adalah gadis baik baik. Ada sebuah fakta lain dari kehamilannya ini"
"Gadis yang malang, Mama tidak melarangmu jika kamu menyukainya. Asalkan kamu tidak menyakiti nya saja, mama mengatakan ini karena mama juga seorang wanita. Mama mengerti tentang perasaannya"
Keenan mengangguk. "Aku akan mencari tau tentang gadis itu ma, aku akan minta bantuan papa nanti" ucap Keenan.
Diam diam Mela tersenyum senang. Sepertinya putra nya itu akan mendapatkan pasangan.
"Nama gadis itu siapa?" tanya Mela dengan penasaran.
Keenan menjawab. "Namanya janda ma"
Mela melotot mendengar Namanya. Masa gadis cantik namanya Janda. Pasti ada yang salah dengan putra nya ini.
"Kamu serius namanya janda?" tanya Mela lagi.
Karena ia tak yakin akan hal itu.
"Bukan mah, namanya adalah Syafira. Tapi Keenan memanggilnya dengan sebutan janda." Ucap Keenan.
Mela hanya menggelengkan kepalanya. Entah apa yang dipikirkan oleh Keenan sampai gadis secantik Syafira dipanggil janda.
"Keenan ke kamar dulu mah, mau istirahat"
Tanpa menunggu jawaban. Keenan langsung pergi ke dalam kamarnya.
Syafira sudah tiba di rumah nya. Ia mengucapkan salam dan masuk ke dalam rumahnya. Syafira langsung menyalami kedua orang tuanya dan duduk di hadapan mereka.
Tio menyerahkan lima lembar foto. Foto itu adalah foto cafe.
"Ayah, Syafira ingin membuka warung kecil kecilan bukan Cafe" ucap Syafira.
"Sudah lah kamu menurut saja. Lagi pula Cafe lebih baik dari pada warung" Ucap Tio
"Dipilih aja dulu sayang" tambah Wina.
Akhirnya mau tak mau Syafira pun memilih. Ia memilih sebuah cafe yang dekat dengan danau. Karena posisi nya sangat bagus menurut Syafira.
"Syafira pilih yang ini aja yah" ucap Syafia sambil menunjukkan foto cafe yang ia pilih.
"Baiklah, ayah akan menyiapkannya untuk kamu"
Tio mencium kening Syafira. Syafira pun balik mengecup pipi ayahnya. Kemudian Syafira memeluk ibu nya.
"Sekarang kamu istirahat lah, kamu tidak boleh kelelahan" pesan Wina.
Syafira mengangguk dan segera pergi ke kamarnya. Syafira merebahkan diri di kasur nya. Ia memikirkan pertemuan nya dengan Keenan.
"Awas aja yah kalau ketemu lagi kamu masih manggil aku janda" batin Syafira.
Syafira sebal dengan Keenan karena selalu memanggilnya janda. Tapi Syafira juga bersyukur pada Keenan. Karena Keenan, Syafira sudah melupakan semua masalahnya.
Syafira bersiap untuk tidur. Ia akan memejamkan matanya. Namun gagal, karena ponselnya berbunyi.
Syafira mengecek ponsel nya dan melihat nama Rena terpampang lebar di handphone nya. Rena adalah sahabat satu satunya Syafira di tempat kuliah nya.
Syafira menekan tombol hijau.
"Syafiraaaaaaaaaaaaaaa" Teriak Rena.
Syafira langsung menutup kedua telinganya. Sahabatnya ini sepertinya sedang kesal.
"Ada apa Ren?" tanya Syafira dengan santai.
"Ada apa kamu bilang? Kamu sudah tidak masuk kuliah selama berhari hari. Dan kamu juga tidak mengabariku" ucap Rena dari ujung telpon.
"Aku berhenti kuliah" ucap Syafira. Sebelum sahabatnya berteriak lagi. Syafira sudah menutup telinganya.
"WHAT" terik Rena.
"Kamu serius Fir, kamu pasti lagi ngeprank aku kan" ucap Rena.
"Enggak, aku serius. aku akan menjelaskan padamu alasannya tapi tidak sekarang. Aku pergi dulu"
Syafira langsung mematikan telfonnya. Ia tidak ingin sahabatnya bertanya tanya terus. Karena Syafira belum siap untuk memberikan jawabannya. Syafira pun tidur.
"Bunda..lihatlah disana ada papa" tunjuk seorang anak kecil.
Anak itu menunjuk seorang laki laki. Laki laki itu membalikkan badannya dan ternyata laki laki itu adalah Keenan.
"Halo sayang mulai sekarang kamu adalah anak papa" ucap Keenan.
Keenan menggendong anak kecil itu. Lalu ia menatap ke arah syafira yang masih terkejut dengan Keenan.
"Ayo sayang" Keenan menggenggam jari Syafira.
"Kemana?" tanya syafira.
"Kita akan menidurkan anak kita dulu, lalu kita membuatkannya adik" ucap Keenan.
"Tidaaaaaaaaaaak"
Syafira terbangun dari tidurnya. Ia melirik ke kamarnya. Tidak ada siapapun. Syukurlah kalau mimpi. Syafira tidak mau mimpi itu menjadi kenyataan. Mana mau ia menikah dengan pria menyebalkan itu. Ah tidak lebih tepatnya om om yang menyebalkan.
Syafira kembali melanjutkan tidurnya dengan tenang. Kali ini ia tidak bermimpi lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
shebina putri
semoga menjadi kenyataan yaaa 😉
2023-03-14
0
Nurmalina Gn
mantap ortunya Syafira... mungkin tidak mudah merelakan aib buruk yang menimpa anaknya. karena mereka yakin sudah mendidik anaknya dgn benar tidak kurang kasih sayang.
salut juga buat mama nya keenan
2023-01-12
0
Nurmalina Gn
tega kamu om keenan
2023-01-12
0