Seminggu telah berlalu, pernikahan Kaisar dan Naysila hari ini akan digelar di kediaman Prakasa. Jonas dan Naina, Dimas dan Dewi serta Dirga dan Tiara tadi malam sudah datang dari Las Vegas.
Orang-orang Juna sudah mempersiapkan pernikahan mewah hari ini. Akad nikah diadakan pagi dan resepsi diadakan siang sampai sore.
Tamu-tamu undangan mulai berdatangan, mulai dari tamu biasa sampai tamu penting. Sesuai kesepakatan awal, pernikahan akan diadakan di kediaman Prakasa jadi pihak perempuan lah yang datang.
Dikamar pengantin yang amat mewah, Kaisar sudah selesai memakai pakaiannya, dia kini tengah duduk diranjang pengantinnya.
“Mulai malam ini, terpaksa aku harus berbagi ranjang dengan dia, menyebalkan,” gerutu Kaisar.
Tidak lama kemudian, pintu kamar Kaisar terbuka.
“Kakak…” yang datang ternyata Keisha.
“Kei…” Kaisar senang adiknya datang. Dia langsung memeluk adiknya.
“Selamat ya kak hari ini kakak menikah juga, aku kwatir kakak akan menikah di usia tua,” kata Keisha.
“Kamu persis sekali seperti Mami, selalu mengkwatirkan pernikahanku. Kei, aku tidak bahagia hari ini, aku tidak mencintai Naysila, aku iri karena tidak bisa seperti kamu, kamu bahkan menikah dengan laki-laki yang kamu cintai,” kata Kaisar dengan lesu.
“Aku tidak mencintai suamiku lagi kak, sekarang aku sadar cinta saja tidak cukup dalam membina rumah tangga,” Keisha lalu melepas pelukannya dari Kaisar.
“Maksudmu?” Kaisar heran.
“Aku dan suamiku sudah sepakat untuk bercerai, dua tahun hidup menjadi istrinya begitu menyiksaku, aku menyesal menikah dengannya,” Keisha terlihat kesal.
“Apa kamu sering disiksa oleh dia? kenapa kamu tidak mengatakan pada aku dan Papi ?”
“Dia tidak pernah memukulku kak, cuma…”
“Kenapa?” Kaisar penasaran.
“Setelah menikah aku baru tau kalau suamiku mengalami ejakulasi dini, dia tidak bisa memuaskan aku diatas ranjang, belum apa-apa itunya sudah bobo, apa kakak percaya kalau aku masih perawan?”
Kaisar kaget mendengar perkataan Keisha.
“Kak, aku ini wanita dewasa yang perlu kepuasan, sudah 27 tahun aku menahan hasratku, kenapa dulu aku jatuh cinta padanya, aku pikir karena dia atlet dia akan buas diatas ranjang, ternyata sangat mengecewakan,” Kaisar geleng-geleng kepala mendengar perkataan adiknya, Keisha bicara persis seperti ibunya, setiap perkataannya tidak pernah di saring.
“Kei, ini hidupmu, terserah kamu mau bercerai atau bagaimana, tapi jika terjadi apa-apa padamu, katakan pada kakak ya!”
“Iya kak, jadi kakak tidak keberatan aku besok menggugat cerai suamiku?”
“Terserah kamu Kei, carilah pria seperti yang kamu inginkan!”
“Terima kasih kak Kaisar, kakak adalah kakak terbaik di dunia,” Keisha memeluk Kaisar kembali. Keisha adalah wanita manja yang terbiasa menerima kasih sayang yang berlimpah.
“Oh ya kak, nanti kalau Naysila sudah sah menjadi istri kakak, perlakukan dia dengan baik ya kak, dia adalah gadis baik,” pesan Keisha.
Kaisar benar-benar tidak habis pikir, semua orang begitu memuji kebaikan Naysila.
Setelah Kaisar dan Keisha lama berpelukan, mereka dipanggil kebawah karena mobil pengantin wanita sudah tiba. Keisha lalu menggandeng tangan Kaisar untuk bersama-sama turun kebawah.
Didepan penghulu, semua orang sudah menanti kedatangan Kaisar dan Keisha. Naysila sudah duduk di depan penghulu.
Kaisar dan Keisha hampir tiba ditempat ijab qabul. Kaisar tiba-tiba menghentikan langkahnya. Dia terpesona melihat penampilan Naysila. Naysila begitu cantik berbalut kebaya pengantin. Naysila menatap Kaisar, mereka saling bertatapan. Pandangan mereka saling terkunci.
“Cantik sekali,” batin Kaisar. Kaisar lalu mneyadarkan dirinya.
“Apa-apaan aku ini, apa gara-gara baru pertama kali aku melihatnya berdandan sehingga dia terlihat seperti bidadari dimataku?” Kaisar berusaha mengusir pikirannya. Jantung Kaisar berdegub kencang. Bahkan ia mulai membayangkan malam pertama.
Setelah sadar dari lamunannya, Kaisar kembali melangkah. Dia kemudian duduk disebelah Naysila. Keisha juga duduk dekat calon kakak iparnya itu.
“Apa pernikahan ini sah?” tanya Keisha dalam hati. Air muka Keisha terlihat berubah sendu.
Sesaat sebelum ijab qabul Naysila menatap Keisha yang berada disebelahnya.
“Keisha, ini hanya permainan untukku, meskipun aku sudah tau endingnya seperti apa, tapi tidak ada salahnya aku menikmati semua, hanya ini yang bisa aku lakukan didalam pelarianku,” batin Naysila. Keisha merasa mampu menebak isi hati Naysila.
“Terima kasih Nay,” ucap Keisha lagi di dalam hati.
Kaisar menjabat tangan Tantra dengan tangan sebelahnya memegang microfon.
“Kaisar Juandra Alvino bin Juna Riandra Alvino, saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan putri saya Naysila Evangelista binti Tantra Kezio Prabowo dengan mas kawin kalung berlian seberat 100 gram dibayar tunai.”
“Saya terima nikah dan kawinnya Naysila Evangelista Prabowo binti Tantra Kezio Prabowo dengan mas kawin tersebut tunai.”
“Bagaimana saksi?” tanya penghulu.
“Sah.”
“Sah.”
Sahut dua saksi. Mahardika dan Dirgalah yang menjadi saksi pernikahan Kaisar dan Naysila. Kini resmilah Kaisar dan Naysila menjadi pasangan suami istri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Boybolang
👉😎👈
2023-01-08
0
Astiah Harjito
Berlian 100 gram? emas kalee, uk.berlian itu carrat
2022-09-04
0
Che Ninik
masih bingung alurnya g seperti juna dan juan
2022-01-07
0