(MASIH) FLASHBACK.

Cewek selalu punya insting dan instingnya selalu mendekati kebenaran.

🌿Pacarnya Kai🌿

🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Aku tak habis pikir dengan status baru yang aku sandang. Tidak ada petir tak ada hujan Kaisang nembak aku.

Dia pasti cuma ngerjain doang.

Masa abis putus dari Kenzie dia punya pacar kayak aku??

Ya setidaknya yang style nya nyrempet-nyrempet Kenzie lah kayak Prilly Latuconsina atau Isyana Saraswati lah.

Masa pacaran sama Willona Siregar.

Ini enggak bener kan???

Lalu apa kata anak-anak kampus?

Apa kata dunia?

Aku pasti di ketawain habis-habisan.

Bagaikan Pangeran dan Upik Abu burik rupa.

Aku menggaruk rambut yang kasar karena 3 hari enggak keramas.

Setelah penembakan Kai di hari sabtu kemarin, aku sama sekali malas buat keramas.

Jadi pacar Kai bukan malah membuatku semangat merubah penampilan atau berdandan. Justru aku malah tenggelam dalam keterpurukanku.

Semua ini enggak bener kan??

Mimpi kan??

Aku enggak bisa tidur memikirkan Kai. Ya aku akui sih dia memang senior ganteng dan pemes di kampus. Yang aku denger juga dia pintar dan selalu dapat nilai A.

Enggak sepadan sama Willo yang outfit dan dandanannya kayak nenek sihir. Yang punya nilai pas-pasan. Jangankan A, di kasih nilai B saja aku sujud syukur.

Aku ingin membuka instagram untuk menstalker Kai namun getaran ponsel tanda chat masuk mengurungkan niatku.

Ada pesan masuk dari nomer tak di kenal dengan foto profil abu-abu. Tapi dia tau namaku.

Aku bales lah sapa tau penting.

Ealah, nyesel banget kenapa aku bales.

Dan dengan berat hati aku save nomernya. Bukan karena bakalan butuh atau mau liat story nya.

Tapi kalau dia hubungin aku lagi aku bila langsung reject kalau dia nelpon.

Pas banget ya cowok nyebelin ku namain begini???

🌻🌻🌻🌻🌻

Mulai jam pertama di hari senin ini kuliah sampai kelas terakhir yang membuat kepalaku mumet soal teknik jaringan , aku harus banyak-banyak ngucap alhamdulilah karena seharian aku enggak ketemu sama Bang Kai.

Rasanya sesuatu banget gitu. Tapi aku bukan seperti Willo yang dulu aman tentram damai lagi, aku sekarang jadi bahan gosipan para mahasiswa disini. Mulai dari anak semester di bawahku sama seniorku di kampus.

Saat aku makan cemilan di bawah pohon rindang tempat favorit ku duduk pun, aku masih merasa di 'Awasin' sama beberapa pasang mata di sini.

"Willo...." sapaan asing mampir di telingaku.

Seorang mahasiswi bongsor menghampiriku dengan senyumnya yang riang.

"Kenalin gue Shella..." tanpa ragu dia mengulurkan tangan ingin berkenalan denganku. Aku yang tersenyum keheranan pun menyambut baik perkenalannya.

"Willo Kak..." kataku pelan.

"Lo pacarnya Kai ya??" Tanya nya to the point.

Gue mesti jawab apa Ya Alloh....

"Ah, gue tau elu masih malu-malu kan??" Akupun hanya tersenyum menanggapi.

Aku adalah tipe orang yang enggak langsung menerima ajakan berteman sembarang orang.

"Lo beruntung banget jadi pacar Kai. Lo enggak tau kan berapa banyak ciwi-ciwi di kampus ini yang pengen banget Kai sama Kenzie putus."

Aku kemarin memang berdoa kalau mereka putus. Tapi agaknya doaku kemarin enggak lengkap. Seandainya putus beneran jangan pacaran sama aku.

Aku yang menanggung karma dari doaku sendiri.

"Enggak sedikit yang menyayangkan hubungan lo ama Kai. Ya secara gitu kan Kai cowok pemes and favorit. Tapi jadiannya ama lo. Serasa enggak adil gitu."

Bah !!!! Menghinaku rupanya si butet ini...!!!

Aku juga enggak minta Kai jadi pacarku. Aku kemarin kan juga belom ngasih jawaban tapi Kai keburu bilang kalau aku nerima dia.

Dan Shella pun berkata dengan kalimat yang menohok.

"Semua orang nyangka kalau penyebab Kai sama Kenzie putus itu karena lo..."

Setan Bang Kai !!!?

"Gue enggak kenal sama Bang Kai sebelumnya Kak..." Aku berkilah.

"Ya meskipun lo di cap jadi orang ketiga kandasnya hubungan mereka tapi gue kasih selamat ke lo..."

Setelah cuap-cuap dan berlagak SKSD, Shella pun pergi.

Aku ternganga menyerap semua omongan Shella barusan. Aku sama sekali enggak nyangka semua orang bilang aku orang ketiga di antara mereka.

Dan mereka kayak enggak terima aku jadi pacarnya Kai.

Aku pengen melayangkan protes sama Bang Kai namun emang dia panjang umur, dia datang menghampiriku.

Saatnya Willo bicara !!

"Lo kenapa judes gitu ngliat gue?? Ini pacar lo dateng. Senyum kek..."

Kayaknya tadi aku deh yang mau protes, kenapa dia jadi protes duluan.

"Gue bukan pacar lo ya Bang..." sergahku dengan memasukkan kedua tangan ke saku jaketku.

"Gimana semalem?? Setelah liat wajah gue yang hensem?? Lo bisa tidur???".

Aku memalingkan wajah walaupun sebenernya setelah dia ngirim fotonya itu, aku terpesona dengannya sampai aku tertidur dengan ponsel yang masih menampilkan fotonya.

"Apa sih tujuan lo jadiin gue pacar?? Apa ini bagian dari konspirasi lo??" Tanyaku menohok. Untuk apa basa basi sama cowok yang akhlakless kayak dia.

"Gue kan udah bilang sama lo gue tertarik saat pertama kali liat lo..."

"Itu jawaban kuno Bang. Playboy biasa bilang gitu ke mangsanya..." Aku menanggapi datar.

"Gue bukan playboy !" Katanya tegas.

"Trus apa?? Lo kan masih pacaran sama Kak Kenzie trus kenapa lo malah nembak gue. Kan aneh !"

Kai terbahak..

"Lo pinter banget sih?? Nyari-nyari alesan buat nolak gue? Makin gemes deh sayang..."

Demi apa dia manggil aku sayang.

"Lo kesurupan Bang??" Aku tidak akan pernah percaya sama dia

Dia cuma tertawa lalu diam dan mengahadap lurus ke depan. Aku melihat siluet wajahnya dari samping. Kulitnya putih bersih, hidung mancung dengan bibir tipis berwarna pink. Mirip Park Bo Gum di drama Encounter.

"Lo kenapa liatin gue??"

Hadehh, dia nangkap basah aku yang lagi memandangi wajahnya.

Aku melengos dengan cepat.

"Bang, gue enggak tau motivasi lo jadiin gue pacar. Tapi yang pasti lo jangan bikin gue terkesan kayak pelakor Dong. Gue sama sekali enggak pernah ganggu hubungan lo ama Kak Kenzie..." Desisku lirih.

"Siapa bilang lo pelakor??" Diapun menanggapi.

"Semua orang disini nganggep gue begitu.."

"Tapi lo bukan pelakor..." Ucapnya lalu senyum

"Lo tinggal dimana?" Tanya Kai kemudian.

"Gue ngekos enggak jauh dari sini" jawabku menunduk.

"Jangan-jangan lo ngampus naik ojek"

Tebakan dia emang benar. Malah kalau enggak ngojek aku jalan kaki. Cuma 500 m.

Dia terbahak. Tidak tau bagian mana yang lucu.

"Lo udah selesai kelas kan?? Ayo gue anter pulang..."

Tawarannya tak serta merta membuatku senang.

"Enggak usah gue bisa pulang sendiri."

"Bawel lu...!" Diapun menarik paksa tanganku untuk ikut dengannya sampai ke parkiran mobil.

Dia membuka pintu kiri mobilnya dan menyuruhku masuk. Aku mau nolak tapi dengan sorot mata tajam dia nyuruh aku masuk.

Kita berdua sudah duduk di mobil dan aku mau masang sabuk pengaman, tapi secara reflek dia narik sabuk pengaman dan memasangkannya.

Jantungku kelojotan saat bau parfumnya yang aku benci terhirup hidungku dengan jelas.

"Lo udah makan??" Tanyanya setelah kita on the way.

"Udah" Jawabku singkat.

Mobil berhenti karena lampu merah.

Aku membuka hoodie dan mengatur rambutku sebentar kemudian menyisirnya dengan jari.

Tapi kemudian aku melihat Kai memandangiku lekat seolah melihat sesuatu di wajahku.

"Bang... ada apa sama wajah gue?? Ada kotoran ya??" tanyaku seraya menutup kembali rambut dengan hoodie.

"Enggak..." jawabnya gugup.

Kenapa dah ama ni orang. Lampu berubah hijau.

"Bang, gue turun disini aja. Kosan gue udah deket tuh.".

Kai tak menghiraukan permintaanku dan tetap lanjut jalan.

" Gue laper, temenin gue makan !"

🌻🌻🌻🌻🌻

Berhari-hari aku belum menemukan jawaban.

Apa tujuan Kai menjadikan aku pacarnya.

Kai memperlakukanku lumayan baik walaupun sering nyebelin.

Dan aku juga dengar kalau Kak Kenzie terlihat sedih beberapa hari ini. Katanya sih gara-gara Kai berpacaran denganku.

Apa dia merasa terhina karena Kai menggantikannya dengan cewek yang penampilannya enggak jelas kayak aku...?

Dan sudah beberapa hari ini Kai tak menampakkan batang hidungnya ke kampus.

Tiba-tiba aku jadi khawatir. Apa terjadi sesuatu sama dia?? Apa dia sakit mungkin....

Kedua temanku juga sekarang sedang study tour kampus ke Pengalengan, Jawa Barat.

Jadi aku sekarang sendirian lagi.

Di sela-sela aku duduk di bawah pohon rindang, Kak Kenzie nyamperin aku.

Seketika kakiku gemetar dan jantungku berdetak kencang.

Apa dia mau ngelabrak aku karena mantan pacarnya sekarang jadi pacarku??

"Hai Willo...."

Eh, dia nyapa ramah banget. Seperti pertama kali kita kenalan dulu.

"Hai, Kak Kenzie..." Balasku nyapa dengan senyum songong bercampur heran.

"Apa aku boleh duduk di sini??" Tanya nya.

"Oh boleh kak, duduk aja..."

Kayaknya dia mau bicara empat mata nih.

Aku hanya menunduk.

"Kamu enggak usah takut gitu Wil. Aku enggak marah kok sama kamu..." Katanya seringan kapas.

Aku memberanikan diri menatap wajah cantiknya.

"Aku enggak ada maksud ngrebut Bang Kaisang dari kakak...." Kata-kata lirih terlontar dari mulutku. Aku takut menyakiti hati perempuan ayu nan baik hati ini.

"Aku tau kok Wil. Kamu jadian ama Kai kan setelah aku putus dari dia...."

"Tapi kenapa kakak putus?? Bukannya kalian saling cinta ya...."

"Hubungan itu tidak di dasari dengan cinta aja Willo... Banyak faktor-faktor yang lain. Kamu tenang aja. Kamu bukan penyebab aku dan Kai putus kok..." Dia tersenyum hangat padaku.

Mau tak mau akupun ikut senyum.

🌻🌻🌻🌻🌻

Kai yang tak muncul berhari-hari di kampus membuatku penasaran. Sebenarnya dia kemana sih?? Aku menelponnya tapi tak ada jawaban. Aku chat juga cuma centang biru.

Aku mungkin tak percaya dengan hubungan kami yang mustahil. Tapi kebaikan dia padaku akhir-akhir ini membuat kesan untukku.

Walaupun dia masih suka menghina penampilanku sih.

Dengan bermodalkan GPS alias Gunakan Penduduk Sekitar, hasil nanya-nanya ke temen Kai aku akhirnya tau dimana dia tinggal.

Dia tinggal di apartemen mewah kawasan BSD. Dan aku sekarang sedang ingin menemuinya.

Tadi aku sudah mengechat Kai kalau aku mau ke sana. Hanya di read doang tanpa balas.

Aku masuk ke lift untuk menuju lantai 7 dimana unit Kai berada.

Di tangan kiri aku menenteng paperbag berisi cheese cake yang barusan aku beli.

Saat aku sudah sampai Lantai 7, aku mendengar suara cewek sama cowok ribut.

Si cewek keluar buru-buru dan si cowok mengejarnya.

Aku pun mengintip dari balik koridor.

"Kai, aku minta sama kamu lupain aku..."

Si cowok yang rupanya pacarku selama hampir sebulan ini menyugar rambut dengan wajah tak terima dengan permintaan si cewek yang tak lain Kak Kenzie.

"Aku enggak bisa sayang. Gimana caranya aku lupain kamu. Kamu bilang sama aku untuk nyari pacar lagi setelah aku putus. Aku bersedia, tapi please aku enggak bisa lupain kamu. Kamu jangan pergi....!" Kai yang aku kenal biasa nyolot dan swag sekarang merengek bertekuk lutut di depan wanita.

"Kai, orang tuaku udah mindahin aku kuliah ke luar negri.... Lagipula kamu bahagia kan pacaran sama Willo??

Seketika ada setitik cairan bening di pelupuk mataku. Aku sekarang jadi tau apa motivasi Kai berpacaran denganku.

"Aku sudah bertaruh sama kamu untuk menggantikan posisi kamu, tapi aku enggak bisa sayang. Aku gak bisa lupain kamu..."

Kak Kenzie tak terpengaruh rengekan Kai yang minta dia kembali. Dan dia pergi meninggalkan Kai sendirian.

Aku membutuhkan jeda waktu 30 menit untuk masuk ke apartemen Kai.

Dan benar saja aku di terima masuk ke unitnya.

"Nih bang gue bawain cake. Lo kenapa enggak masuk kuliah?? Di cariin Pak Bagus tau.." Tanyaku ramah seolah aku tak tau semuanya.

"Gue sakit...." Jawabnya parau.

Aku membuka cake itu dan memberikan Kai sepotong.

Kai pun memakannya.

"Lo berantakan banget. Mata lo merah. Lo abis nangis ya ??" Tanyaku memancing ekspresi nya.

"Gue nangis??? yang bener aja...!" Jawabnya bohong.

"Gue udah tau bang kenapa lo pacaran sama gue..."

Kai yang mendengar kata polos dariku mengehentikan kunyahannya.

"Apa maksud lo...?"

"Membohongi diri sendiri enggak akan membuat keadaan menjadi lebih baik. Gue bukannya seneng bang jadi pacar lo. Gue dari awal merasa ada yang enggak beres sama lo..."

"Trus mau lo apa sekarang??"

"Lo harus jawab pertanyaan gue. Apa lo bisa putus dari gue dan nyusul Kak Kenzie keluar negri?? Cinta butuh pengorbanan bang..."

Wajah Kai yang sedari tadi kusut dan sendu seolah mendapat secercah harapan saat mendengar pendapatku.

"Gue putus dari dia karena dia takut gue enggak bertahan dengan LDR. Dan dia ngajak gue taruhan. Dia nantangin gue buat nyari pengganti dia..."

Terkuaklah sudah selama ini apa yang selama ini di sembunyikan dia dariku.

Aku tersenyum namun hatiku seperti teriris-iris sakit sekali.

Berpacaran dengan dia membuatku sedikit merasakan kenyamanan.

Move on Willo........!!!!!

Terpopuler

Comments

Kanjeng Netizzen s2

Kanjeng Netizzen s2

Baca berkali2 tetep gak bosan, ceritanya asik

2025-02-16

0

Violeta

Violeta

waahh baru tau nih...ada kepanjangan lain dari GPS 🤭🤣🤣

2025-01-31

0

Cut SNY@"GranyCUT"

Cut SNY@"GranyCUT"

astaga.. Wilona jorok ih..😃

2024-02-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!