Episode 2

WASPADA TYPO BERTEBARAN

 ***

Melisa POV

Selama diperjalanan aku memikirkan takdirku sekarang. Aku tak habis pikir bagaimana bisa aku masuk ke dalam novel. ‘Hah... aku benar-benar tidak dapat berpikir seorang mahasiswa yang lagi tidur kemudian masuk ke dalam novel benar-benar tidak masuk akal, namun itu terjadi namanya Lisa, ya itu aku’.

Namaku Lisa Aspasa berumur 23 tahun masih kuliah disalah satu universitas Indonesia jurusan Magister alias S2 ‘otw lulus’. Kehidupanku biasa saja, tetang pasangan emm aku jomblo dari lahir. Dari keluarga biasa saja masih bisa makan, harmonis dan bahagia ‘sudah perkenalannya dilanjut nanti kalau ada waktu’.

Melisa masih berumur 17 tahun berati belum ada yang ia lakukan terhadap tokoh protagonis.  Jadi, saya akan mengikuti plot yang ada dengan catatan semoodku dan menjadi Villian sejati. Untuk memuluskan rencanaku aku memerlukan ingatan Melisa dan alur novel yang aku ingat. “ Nona sudah sampai” kata pak supir sambil menatapku aneh pasalnya aku terus melamun. aku mengangguk kemudian keluar dari mobil. Menatap kearah sebuah bagunan megah. Menurut ingatan Melisa gedung megah bak istana, ada taman dengan fasilitas lengkap merupakan sekolahnya ‘Aku merasa mendadak kaya’.

Aku berjalan berlahan memasuki gedung sekolah. Aku memutuskan untuk berkeliling seluruh kelas sambil memikirkan cara untuk hidup dan mengatasipasi ngeblaknya otakku saat melihat cowok tampan. Kalau diperhatikan sekolah ini memiliki tingkatan kelas yang berbeda. Setiap kelas memiliki gedungnya sendiri beserta fasilitas lengapnya. Setiap gedung dihubungkan dengan taman. Taman-taman ini merupakan tempat favorit tokoh utama protagonis wanita. Hingga bel berbunyi Bel, semua anak-anak berlari masuk ke kelas takut terlambat. Berbeda denganku yang masih berjalan dengan santai.

Menurut ingatan Melisa kelasnya di XI A. Tok tok tok aku mengetok pintu dan membuka pintu berlahan. Seluruh penghuni kelas menatapku termasuk pak guru memintaku mendekatinya. Aku berjalan mendekat ke meja pak guru “ mengapa kamu terlambat ?” kata pak guru.

“ jauh pak” jawabku seadanya yang terkesan malas.

Pak guru memandangku dengan tatapan aneh dan tak percaya dengan apa yang ia dengar. Kemudian berkata “ Apa yang yang jauh?”

“ Perjalanan antara pintu masuk ke sini pak ” jawabku.

Beliau menghelan nafas “ karena ini pertama kalinya kamu terlambat kamu boleh duduk dan jangan

diulangi lagi”

Aku mengangguk menuju bangkuku yang terletak di depan tokoh utama protagonis pria. Mengapa aku tahu tentu saja menggunakan ingatan Melisa. Sekilas aku melihat tokoh utama laki-laki berwajah datar, tampan dan serius. Ia terlihat cuek namun bila menyakut protagonis perempuan ia akan perhatian. Pantas saja cewek-cewek lainnya bisa jatuh cinta termasuk Melisa.

Setelah aku duduk disebelah cewek cantik dengan rambut hitam dipotong pendek bernama Rini Audina Parkerti. Ia merupakan sahabat satu-satunya Melisa dan  serta teman sebangku sejak kelas 1. Menurut di novel ia akan melakukan apapun yang diperintah Melisa “ hai mel tumben kamu telat, cerita ada apa?” tanya Rini penasaran.

“ gak ada apa-apa” jawabku singkat menyembunyikan fakta bahwa aku bukanlah Melisa.

“gak mungkin apa kau menyembunyikan sesuatu dariku jahatnya kau” dia cemberut ‘tepat sekali... aku bukan sahabatmu’ itu rahasinya dan aku tidak bisa memberitahumu. Sehingga aku memilih diam.

“ Apa Elgartara membuatmu sedih lagi” tanyanya dengan nada khawatir.

Aku menoleh kemudian mengeleng “ Aku kemarin nonton film horor dan aku tidak bisa tidur karena memikirkan hantunya” kataku mengambil jeda  “ Hantu itu akan datang pada siang hari untuk merasukki targetnya. Hal pertama yang dia lakukan menyentuh pundak korbannya kemudian ia akan menyekiknya hingga targetnya tidak bisa bernafas sehingga ia bisa merasuki tubuhnya.” Karangku

“AAAAAAAAAAAAAAAAAA” teriakan Rini mengagetkanku. Terlihat pak guru yang mengeluarkan aura hitam sambil menahan amarahnya berkata sambil tersenyum “  Rini Audina Pakerti mengapa kamu teriak?”

“ a.a..ada hantu pak” Rini menjawab dengan muka pucat “ Di..di...di belakang saya ia..ia..ia

menyentuh pundak saya pak?”

“ Aku tadi menyentuh pundakmu untuk mengembalikan bolpoin ” jawab Rio sambil menyerahkan bolpoin pada Rini. Rini melototi Rio “ Dasar penakut ” goda Rio

“Aku gak penakut tahu” balas Rini

“ kalau tidak mana mungkin teriak disiang bolong kayak gini” goda Rio

“ Aku tadi kaget” elak Rani

“ bohong” balas Rio

“ Rini dan Rio jangan membuat keributan dikelas bapak sekarang kalian maju kedepan dan kerjakan soalnya” perintah pak guru.

“ Yah pak kok saya, saya tidak salah, Rini yang berteriak” elak Rio dan dihadiahi tatapan

tajam dari Rini.

“ Baiklah karena Rini yang memulai Rini kamu duluan mengerjakan didepan” perintah pak guru Dengan langkah gontai Rini maju ke depan. Aku yang merasa menjadi penonton mulai buka suara “ Rio hantunya lagi menatapmu kayaknya kau jadi target selanjutnya” godaku menakuti Rio.

“ Masak sih bohong lo” balas Rio tak percaya tapi kakinya bergetar.

Aku melanjutkan aksiku “ Katanya ada siswi kelas ini yang mati lompat atap sekolah. Apa kau tahu dimana bangkunya?” kataku untuk menakuti Rio. Ia mengeleng, aku melambaikan tanganku menyuruhnya mendekat “ dibangkumu”. Ia terlihat pucat basi hahaha penakut bilang penakut sungguh aku tersenyum geli.

Sekarang waktunya istirahat seluruh siswa sudah pergi ke kantin. Menurut ingatan Melisa ia akan mengajak Elgartara pergi bersama dengan bergelayut manja dan itu hal yang akan membuat Elgartara muak kemudian dia akan pergi ke taman. Menutut novel disana ia dapat bertemu tokoh protagonis wanita. Baiklah aku berlatih bermain peran jujur aku bukan anak teater tapi siapa tahu aku bakat. Aku mendekati mejanya dan mengusir Rio lalu memeluk tangan sambil berkata “tunanganku... yuk ke kantin” dengan nada menggoda “El..gar...ta...ra... yuk... kekantin” ucapku sambil mengoyang-goyangkan tangannya. Ia menatapku tajam dan dingin

sungguh mengerikan

“Lepaskan” dengan nada berat ia menyetak tanganku hingga terlepas. Aku ingin menarik tangannya lagi tapi ia berbalik menatapku“Jangan mengikutiku” kemudian ia pergi. Aku tersenyum tipis 'ternyata aku memiliki bakat menjadi artis kalau ada ajang pencarian bakat,.Aku akan daftar siapa tahu jadi juara hehehe'.

 “Bagaimana mungkin ia bisa bersikap seperti itu kepada tunagannya” kata rini dengan nada mengeram terlihat kesal. Ku menarik tangan Rini berlahan menuju kantin akanku traktir dia.

Suasana kantin dipenuhi manusia kelaparan sepertiku. Aku memilih tempat duduk dan sedangkan rani memesan pesanan kita. “ pesanan sudah datang” katanya sambil menyerahkan makanan pesananku. “Mel kamu tahu...

Aku mendongkrak wajahku ini pasti bahan gosip. Saat aku akan menjawab BRAKK BRUKK BRAKKKK BRUUKKKK

***

Terpopuler

Comments

Ida Blado

Ida Blado

ish knp juga sih thor hrs di buat seperti aslinya,bukannya kedatangannya untuk merubah nasib,,,,

2022-05-26

1

senja

senja

"mendongkrak" wajah tu gimana Ka?

2021-07-31

1

Lilyan

Lilyan

next kak

2021-01-20

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!