YUK SEBELUM BACA PASTIKAN SUDAH
LIKE
COMMENT
VOTE
DAN JANGAN LUPA BERIKAN BINTANG l
LIMA.
SUPAYA AUTHOR-NYA BERSEMANGAT DAN RAJIN UPLOAD.
TERIMA KASIH CINTA-CINTAKU.
...❤️❤️❤️...
...🌊 CERITAINI HANYALAH CERITA FIKTIF NOVEL! MOHON UNTUK JANGAN DIAMBIL HATI. TERIMA KASIH SEBELUMNYA, PARA PEMBACA YANG TERHORMAT 🌊...
Matahari telah terbit untuk membangunkan para umat yang masih bergelung dengan selimut tebal yang menutupi tubuh mereka.
Mungkin masih ada yang bermimpi indah ataupun terlelap karena kelelahan saat tidurnya. Namun berbeda dengan Sarah, saat matahari Ia berjalan mendekati Arsen yang menatapnya dengan jijik. Laki-laki itu berlutut dihadapan Arsen dengan wajah yang sudah dipenuhi keringat dingin.
"Anak saya adalah anak yang sangat cantik serta dijuga pandai tuan."
Arsen sama sekali tidak tertarik dengan apa yang pria itu katakan. Ia hanya tertarik dengan saham yang ingin pria tua itu berikan.
"Aku ingin lebih dari sekedar 50% saham!"
Mata pria tua itu berbinar, ia mengangguk cepat. "Saya berikan 70% tuan, dan saya pastikan tuan tidak akan menyesal jika membantu perusahaan saya. Saya juga akan memberikan satu putri saya pada anda. Untuk memenuhi kebutuhan hasrat tuan...."
"Aku tidak minat dengan anak mu itu. Aku bahkan bis tidur dengan wanita mana pun yang aku tunjuk!" sombongnya.
Pria tua itu menganggukan kepalanya mengerti. "Bagaimana pun anak dari jal*ng itu harus menikah dengan tuan muda sepertinya. Jika mereka menikah sudah pasti aku akan menjadi orang kaya kembali!" batinnya seraya tersenyum licik.
"Sarah, kau harus buat pria ini jatuh cinta dengan mu! bahkan laki-laki ini harus menjadi gila denganmu!" batin pria tua itu lagi. muncul menampakan dirinya di bumi.
Wanita itu bangun tepat pukul 3 dini hari untuk membersihkan rumah dan juga memasak untuk seluruh keluarga.
Ia akan mengepel seluruh sudut dirumahnya yang bak istana ini. Ia juga menyapu dan mengelap sudut-sudut meja yang terdapat debu. Ia melakukannya tak sendiri, ia bersama dengan 2 orang pelayan lain yang dipekerjakan oleh ayahnya.
Ia akan membersihkan rumah pada lantai satu rumahnya dan kedua orang lainnya akan membersihkan rumah di lantai 2 dan 3 rumahnya.
Setelah selesai membersihkan seluruh rumah, ia akan langsung memaksakan makanan yang ditemani oleh Silvi dan Nur, nama pelayan dirumah Sarah.
"Kita mau masak apa hari ini non?" tanya Nur pada Sarah.
Sarah mengetuk-ngetukkan jarinya pada dagu seperti orang yang sedang berfikir. "Kita masak simpel aja deh, soalnya udah mau jam 6. Masak ayam sama nasi goreng aja!"
"Silvi, kamu potong-potongin ayamnya, biar aku yang buat bumbunya. Nur, kamu yang buat nasi gorengnya!" sambungnya lagi.
"Siap, non!" ucap Nur dan Silvi kompak.
Mereka melakukan kegiatan mereka dengan sedikit candaan. Setidaknya dengan kehadiran Silvi dan Nur dapat menimbulkan senyum dibibirnya yang sudah lama hilang saat ibunya meninggal.
15 berkutat dengan bumbu dapur, akhirnya mereka bertiga sudah selesai dengan masakan mereka. "Non, mending sekarang mandi. Biar kita berdua yang naruh masakannya diatas meja." ucap Silvi pada Sarah.
Sarah tersenyum kearah mereka lalu menganggukan kepalanya. "Makasi sayang-sayangku." ucapnya setelah itu berlari kearah kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Nur dan Silvi dilantai satu.
"Kasihan banget ya non Sarah.." ucap Silvi dengan lirih.
Nur menganggukkan kepalanya sembari melirik kearah Sarah yang berlari kecil memasuki kamarnya. "Padahal udah jelas-jelas anak kandungnya tuan Reno, tapi tetap saja tidak pernah dianggap anak!"
Mereka berdua saling melirik lalu menghela nafas lelah. Tak mau ambil pusing mengenai masalah majikannya itu, mereka melanjutkan kembali aktifitas mereka yang sedang menata makanan diatas meja.
"Semuanya sudah selesai, ayo kita
mandi dulu." ajak Nur dan diangguki oleh Silvi.
...❤️❤️❤️...
Sarah kini sudah siap dengan kemeja putih dan celana kain berwarna hitamnya. Ia tersenyum menatap dirinya dicermin kamarnya.
"Tuhan, semoga saja aku segera mendapatkan pekerjaan...." gumamnya dengan senyum manisnya.
Tangannya terukur untuk mengambil bingkai foto ibunya yang berada diatas nakas. Ia mengelap foto itu dengan jempol kanannya dan mengecupnya sekilas.
Setelah meletakan kembali bingkai foto itu, I berjalan keluar dari kamarnya yang berada didekat dapur.
Pandangan pertama yang ia lihat adalah ayahnya yang sedang mengelus kepala kakak tirinya dengan sayang. Ia tersenyum miris melihat pemandangan itu.
Kakinya berjalan takut-takut untuk sampai dimeja makan itu. Dan benar saja ayah, ibu tiri dan kakak-kakak tirinya sedang melihat kearahnya dengan malas.
Dengan pelan ia mendudukkan dirinya dikursi disebelah kakak tirinya.
"Ayah, nanti kakak kuliah di Universitas yang sama kayak ayah dulu ya.." pinta Rena kakak tiri Sarah yang nomor 2.
Reno, ayah Sarah tersenyum lalu menganggukkan kepalanya cepat. "Iya dong sayang, buat kedua anak ayah yang ayah sayang harus kuliah ditempat yang bagus dong." ucapnya lembut.
"Aku juga kan yah? aku mau pindah jurusan ya. Aku bosen sama mata kuliah ekonomi!" ucap Resti kakak tiri Sarah yang pertama.
"Apapun buat kalian berdua...." jawab Reno sekali lagi.
"Iya dong, meskipun kalian berdua ini perempuan tapi pendidikan itu nomor satu. Jadi kalian berdua itu wajib banget kuliah, jangan sampai jadi lulusan SMA saja, malu-maluin orang tua! Lagian kalo cuma lulusan SMA pasti kerjanya cuma jadi Pelayan!!" ucap Ida, ibu tiri Sarah yang meliriknya dengan tajam.
Sarah mengembuskan nafas lelahnya, perbincangan keluarga yang harmonis ini membuat telinganya menjadi mendengung.
"Iya sayang, pokoknya kalian berdua ini wajib banget kuliah. Meskipun kalian ini bukan anak kandung ayah tapi ayah akan mengusahakan yang terbaik gar masa depan kalian menjadi cerah!" ucap Reno dengan sombongnya.
Sudah, sudah cukup. Sarah merasa jengah dengan hidupnya yang sangat tidak adil ini. Ia membuka piringnya yang tertutup lalu ia berdiri untuk mengambil satu entong nasi papa piringnya. Namun saat akan mengambil nasi didekat Ida, wanita itu malah menjauhkan wadah nasi goreng itu. "Kamu makan nasi sisa saja!" ucapnya dengan sarkas dan tak menatap wajah Sarah.
Sarah duduk kembali dan ia mengalihkan pandangannya pada arah lain. Jujur saja, saat ini ia benr-benar muak dengan keluarganya ini.
"Ini sudah jam 7 pagi, Ayah berangkat kerja dulu!" ucapnya lalu megecup kepala Istri dan kedua anak tirinya itu.
Dan Reno hanya melirik sekolah Sarah yang tak memperdulikan. Laki-laki itu keluar dari rumah dan diikuti istrinya dari belakang.
"Benar kata Ayah kak, kalau lulusan SMA nanti pastinya akan cuma jadi PELAYAN! dan gak akan pernah bisa sukses!" ucap Rena yang melirik sekilas pada Sarah.
Resti terkekeh mendengar adiknya yang sedang menyindir Sarah. "Iya lah dek, mending sekarang kita ke Mall aja yuk. Belanja barang-barang branded sama uang yang dikasih ayah sama kita!" ucap mereka lalu pergi dari meja makan itu.
Sarah mengepalkan tangannya erat. "Jika aku sudah menjadi kaya nanti, aku akan membuat kalian tersiksa dan iri kepadaku!" ucapnya penuh penekanan.
Setelah itu ia mengambil wash yang berisi nasi goreng yang tadi ia buat lalu langsung memakannya tanpa ditaruh ke piring. "Bodo amat dibilang rakus!!!" ucapnya dengan kesal dan melanjutkan kembali makannya.
...❤️❤️❤️...
CERITANYA SAMPAI SEGITU DULU YA...
BESOK AKAN SEGERA DI UPDATE KEMBALI EPISODE TERBARU.
JANGAN LUPA UNTUK VOTE+KOMEN+LIKE.
UNTUK MEMBERIKAN AUTHOR SEMANGAT ❤️❤️
TERIMA KASIH UNTUK YANG SUDAH VOTE+KOMEN+LIKE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Anitha Queen's
jadi penasaran nih Thor 👍...?
2021-11-15
1
Ratna0789
duh benar-benar penuh misteri ni sang ayah
2021-10-04
0
Sweet Girl
pagi pagi udah mau bikin ribut aja..
dasar okb
2021-09-27
0