YUK SEBELUM BACA PASTIKAN SUDAH
LIKE
COMMENT
VOTE
DAN JANGAN LUPA BERIKAN BINTANG l
LIMA.
SUPAYA AUTHOR-NYA BERSEMANGAT DAN RAJIN UPLOAD.
TERIMA KASIH CINTA-CINTAKU.
...❤️❤️❤️...
...🌊 CERITA INI HANYALAH CERITA FIKTIF NOVEL! MOHON UNTUK JANGAN DIAMBIL HATI. TERIMA KASIH SEBELUMNYA, PARA PEMBACA YANG TERHORMAT 🌊...
Peluh keringat membanjiri pelipis Sarah, wanita itu sejak pagi hingga siang ini masih terus saja mencari pekerjaan. Mulai dari kantoran kecil hingga cafe-cafe tak ada yang membuka lowongan.
Ia saat ini telah duduk di halte untuk menunggu angkot yang akan membawanya pulang. Sebenarnya sih bisa saja Sarah memakai jasa ojek online tapi jika dipikir-pikir lagi pasti sayang banget uangnya kalau dipake hal yang tidak penting.
Ia mulanya duduk sendirian di halte ini hingga tiba-tiba ada wanita paruh baya yang duduk disebelahnya dan tersenyum padanya. "Mau kemana nak?" tanyanya basa basi.
Sarah menolehkan kepalanya dan tersenyum ramah. "Habis nyari kerja gak ada yang mau nerima buk. Ini mau pulang saja, rencananya mau dilanjut besok." jawabnya.
Sang ibu itu meneliti penampilan Sarah dari atas kebawah. "Memang lulusan mana kamu nak?"
"Saya cuma lulusan SMA saja Bu, mau lanjut kuliah tapi terhambat sama biaya." jawabnya dengan senyum yang dipaksakan.
"Rencananya kamu mau kerja dimana memang ?" tanyanya lagi.
"Terserah bu dimana saja, saya benar-benar butuh uang buat menuhin kebutuhan sehari-hari." ucapnya dengan lirih.
Sang ibu mengeluarkan selembar kertas dari dalam tas yang ia bawa. "Di perusahaan tempat ibu kerja lagi dibuka lowongan buat jadi office girl. Kalau emang kamu mau ya silahkan dicoba..." ucapnya sembari memberikan lembaran kertas itu.
Sarah menerima kertas itu lalu ia menatap sang ibu itu dengan mata berbinar. "Terima kasih bu! terima kasih banyak!!" ucapnya dengan penuh syukur.
"Nama ibu Anik, nama kamu siapa nak?" tanyanya mencairkan suasana.
"Sarah bu, nama saya Sarah." jawabnya dengan senyum yang mengembang diwajahnya.
Mereka mengobrol kecil hingga ada angkot yang akan dinaiki Sarah lewat. Sarah berpamitan dengan Anik lalu ia menaiki angkot itu.
Selama perjalanan pulangnya, ia selalu tersenyum melihat kertas yang berisikan lowongan kerja itu. "Semoga saja aku diterima. Kerja apapun bakalan aku lakukan, yang penting halal!" ucapnya dengan semangat.
"Aku akan mengumpulkan uang untuk kuliah! Semangat Sarah jangan pernah menyerah dengan hidup ini!" batinnya dengan tersenyum.
Diperjalanan menuju rumahnya, ia sesekali mengobrol dengan orang yang duduk disebelahnya dengan riang.
Sarah merupakan tipe orang yang mudah bergaul, jadi ia akan cepat mudah berteman dengan lingkungan baru.
Setelah 30 menit mengendarai angkot, akhirnya angkot itu pun berhenti didepan komplek perumahannya. "Mang, kiri mang!" ucapnya dengan keras.
Sarah menyerahkan uang 5 ribu rupiah pada sang supir lalu ia segera turun dari angkot itu. Ia berjalan kaki untuk sampai dirumahnya yang jaraknya lumayan jauh dari gerbang komplek itu.
Sesekali Sarah menyeka keluh yang mengalir dipelipisnya dengan tangannya. "Haduh, panas banget!!" ucapnya dengan kesal.
10 menit ia jalan kaki, akhirnya ia sampai juga di rumahnya. Ia bisa melihat ada 4 mobil didalam garasi rumahnya, itu berarti semua orang saat ini ada dirumahnya.
Dengan malas, ia memasuki rumah mewah itu. Dan benar saja, mereka berempat sedang mengobrol kecil dan bersantai di ruang keluarga.
Karena kamarnya yang terletak dekat dengan ruangan itu, mau tidak mau Sarah harus melewati ayah, ibu tiri dan saudara tirinya itu. "Bukannya bersih-bersih rumah, tapi malah keluyuran. Dasar gak tau diri!!" cicit Ida, ibu tiri Sarah.
Rena dan Resti tertawa mengejek pada Sarah. Kedua wanita licik itu saling melirik lalu Resti berdiri dan duduk disamping Reno, ayah kandung Sarah. "Ayah, nanti aku belikan handphone iPhone ya!!" mintanya dengan merengek.
Reno tersenyum lalu mengelus kepala Resti. "Iya sayang, nanti kamu dan Rena pasti ayah belikan." jawabnya.
"Kapan pa? aku sama kakak juga butuh kepastian..." ucap Reno dengan manja.
Sarah mengepalkan tangannya kuat melihat interaksi mereka. Ia berusaha sekuat mungkin menahan gejolak aneh yang menjalar di seluruh tubuhnya.
"Besok sayang, besok yaa..." janji Reno dan langsung diangguki dengan semangat oleh Resti dan Rena.
Ida tersenyum mengejek kearah Sarah, ia bisa melihat tatapan ketidaksukaan Sarah pada kedua anak kandungnya. "Makasi ya mas, kamu udah anggap kedua anak aku ini seperti anak kandung kamu sendiri." ucap Ida yang sesekali melirik Sarah.
Tak mau menunggu jawaban dari Reno, Sarah langsung saja berjalan memasuki kamarnya. Ia menutup rapat pintu kamarnya dan tubuhnya luruh begitu saja dilantai.
"Mama...hiks....hikss...Sarah kangen sama mama...hiks..." ucapnya dengan lirih dan sesekali memegang dadanya yang berdenyut sakit.
Ia menguap wajahnya kasar lalu berjalan memasuki kamar mandi di kamarnya.
...❤️❤️❤️...
Saat ini kelurga Sarah sedang makan malam dengan semua masakan yang dibuat oleh Sarah. Setelah mandi tadi, ia diteriaki oleh ibu tirinya untuk membuat makan malam.
Seperti biasa mereka berempat bercanda dengan sesekali mengucapkan makanan dalam mulutnya.
Keluarga yang harmonis sekali bukan ?
Sedangkan Sarah? ia hanya duduk untuk menunggu keempat orang itu selesai makan. Sesuai aturan ibu tirinya, ia hanya boleh makan dengan makanan sisa, jadi jika ia ingin makan. Sarah harus menunggu Ayah, ibu tiri dan saudara tirinya selesai makan.
Dan Sarah akan memakan makanan sisa yang ada diatas meja. Namun jika tidak ada makanan sisa maka Sarah akan memasak mie instan untuk dirinya.
Sarah duduk dimeja makan sembari menundukan kepalnya. Namun suara dering telfon mengalihkan fokus mereka.
Drrtttttttt.....
"Yah, telfon kamu bunyi!" ujar Ida.
Reno mengangguk sekilas lalu berlalu pergi untuk menjawab panggilan telfon, ia menjauh agar tidak ada yang mengganggunya saat sedang melakukan panggilan.
Ida dan kedua anaknya melirik Sarah yang masih saja menundukan kepalanya. "Lapar ya? tunggu sisa kita makan ya.. hahahah" ucap Ida mengejek Sarah.
"Kayak anjing sama kucing ya, makannya dapet sisa terus." ucap Resti dan langsung disambut tawa oleh adik dan ibunya.
"Gak anaknya dan ibunya sama-sama gak tahu diri!! malu-maluin." tambah Rena dan langsung dijawab tatapan tajam oleh Sarah.
Wanita itu mengepalkan tangannya kuat. "Wah ada yang marah nih..." ejek Rena dan langsung gelak tawa oleh Ida dan juga Resti.
Baru saja ingin membalas ucapan Rena, ayah Sarah datang dengan wajah yang pucat. Melihat itu, Ida langsung mengelus lembut lengan tangan suaminya. "Apa ada ?" tanya Ida.
"Tidak ada hal yang serius, ayo kita lanjut makan!" ucap Reno dengan senyum yang dipaksakan.
Dan Sarah bisa melihat wajah Reno yang seperti menyembunyikan sesuatu. Tapi apa?.....
...❤️❤️❤️ ...
CERITANYA SAMPAI SEGITU DULU YA...
BESOK AKAN SEGERA DI UPDATE KEMBALI EPISODE TERBARU.
JANGAN LUPA UNTUK VOTE+KOMEN+LIKE.
UNTUK MEMBERIKAN AUTHOR SEMANGAT ❤️❤️
TERIMA KASIH UNTUK YANG SUDAH VOTE+KOMEN+LIKE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Ita rahmawati
knp papa sarah bisa bgtu ya, pasti ada sesuatu
2024-10-27
0
Rusme Juthec
pasti ibu tirinya sarah sudah memfitnah ibu Sarah selingkuh
2023-06-10
1
nenty simanjuntak
Sarah harus tegas dong ama pa2nya walaupun dia bkn ank kandungnya..ceritanya jgn dibuat terlalu lebay kek sinetron ikan terbang 😊👍.
2022-05-08
0