YUK SEBELUM BACA PASTIKAN SUDAH
LIKE
COMMENT
VOTE
DAN JANGAN LUPA BERIKAN BINTANG l
LIMA.
SUPAYA AUTHOR-NYA BERSEMANGAT DAN RAJIN UPLOAD.
TERIMA KASIH CINTA-CINTAKU.
...❤️❤️❤️...
...🌊 CERITA INI HANYALAH CERITA FIKTIF NOVEL! MOHON UNTUK JANGAN DIAMBIL HATI. TERIMA KASIH SEBELUMNYA, PARA PEMBACA YANG TERHORMAT 🌊...
Setelah kejadian hal aneh tadi pagi, saat ini Sarah sudah berada didalam kamarnya karena badannya seakan-akan patah karena pekerjaan yang sangat menumpuk tadi.
Beruntung Sarah masuk SMK jurusan Administrasi Perkantoran jadi untuk pekerjaan resepsionis itu sangat mudah baginya.
"Terima kasih Tuhan, engkau telah memberikanku pekerjaan yang layak. Aku berjanji aku sering-sering beribadah." cicitnya dengan gurauan.
Siapa yang tak bahagia jika mendapatkan keberuntungan seperti Sarah, ia yakin pasti semua orang akan sangat bersyukur jika ia adalah Sarah.
"Mbak Anisa juga baik banget. Aku kan jadi betah lama-lama kerja disana..." tambahnya lagi dengan senyum merekah dibibirnya.
"Udah ah mending aku tidur sekarang, besok aku harus kerja lagi!" ucapnya lalu berjalan untuk mematikan lampu kamarnya.
...Setelah selesai mematikan lampu, Sarah membaringkan tubuhnya di ranjang tidurnya. Lalu ia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang dingin, tak lupa Sarah juga memeluk guling kesayangan....
Namun saat ingin menutup mata, ia dikejutkan oleh suara pecahan kaca dari arah dapur. Karena tak mau memperdulikannya, Sarah mencoba acuh dan tak mau mengambil pusing.
Sarah saat ini sudah benar-benar memejamkan matanya, tapi ia tak tenang karena suara Ayahnya yang berteriak-teriak diluar sana.
Lagi-lagi Sarah tak memperdulikan itu, ia masih terus saja memejamkan matanya. I sampai berputar ke kiri dan kanan mencari tempat yang nyaman tapi tetap saja aura teriakan Ayahnya menganggu tidurnya.
Brak....
Prang.....
Prang....
Suara pecahan barang itu terdengar lagi, karena penasaran akhirnya Sarah keluar dari kamarnya.
Cklek....
Sarah membulatkan matanya saat melihat rumahnya yang sudah seperti kapal pecah ini. Guci yang dulu terpampang rapi didekat dapur kini sudah hancur tak berbentuk.
Piring dan gelas yang tersusun rapi di rak piring juga menjadi korban kegilaan dari Ayahnya itu.
Hingg terdengar derap langkah dari tangga sebelah kamarnya itu. Reflek Sarah menolehkan kepalanya ke sumber suara. Ia bisa melihat Ibu dan saudari tirinya turun dengan tergesa-gesa dengan dress tidur mereka.
"Kenapa yah ?" tanya Ida pada suaminya yang terlihat sedang mabuk.
Reno melirik sekilas pada Ida dan kembali melanjutkan aksinya untuk membanting piring dan gelas.
"Ayah...." sebut Ida dengan nada manjanya. Wanita dengan menggunakan gaun tidur hitam dan roll rambut itu berjalan mendekati suaminya. Lalu mengelus lengan Reno dengan lembut.
Sarah memutar bola matanya malas. "Dasar wanita ganjen!" batinnya.
Reno menatap Ida dengan mata yang berkaca-kaca. "P-perusahan aku ada yang mau mengambil alih!" ucap Reno dengan nada bergetar karena ketakutan.
Semua orang di ruangan itu membulatkan matanya kaget. "B-bagaimana bisa itu terjadi ?" tanya Ida lirih pad suaminya.
Reno menggelengkan kepalanya pelan, ia menggenggam tangan Ida lembut. "Aku pusing..." cicitnya.
Ida mengelus kepala Reno dengan pelan. "Cob dong kamu usaha lagi, cari tahu siapa yang punya rencana jahat itu, terus kita laporin aja ke polisi.." ucap Ida.
Rena dan Resti berjalan mendekati Reno. "Iya yah, pokoknya aku sama kakak gak mau jatuh miskin!" ucap Rena dengan kesal.
"Iya, jangan sampe aja kita jadi melarat! iPhone keluaran terbaru sebentar lagi rilis. Aku harus punya handphone itu duluan dibanding teman-teman ku yah!" ujar Resti dengan kesal.
Ida dan kedua anaknya itu saling lirik. "Pokoknya besok kamu harus cari tahu siapa yang mau nusuk kamu dari belakang! Kalau kamu sampe jatuh miskin, mending kita pisah aja!" ucap Ida mengancam.
Reno dan Sarah membulatkan matanya kaget. Segampang itu kah Ida mengucapkan kata perpisahan, sungguh miris.
Sarah tersenyum miring, didepan pintu kamarnya, wanita itu terus saja menonton drama yang keluarganya ciptakan ini. Ia terlalu malas untuk menanggapi masalah ayahnya sekarang.
Lagipula jika ia menyampaikan pendapatnya pun, sudah pasti tidak akan ada yang mendengarkannya.
"Iya ma, Ayah akan berusaha buat bangkit lagi! Kalian bertiga tenang yah, karena Ayah pasti akan segera bangkit dari keterpurukan ini!" jawab Reno dengan yakin, meski wajahnya sudah teler akibat terlalu banyak meminum alkohol.
"Pokoknya ayah besok sudah janji mau belikan aku mobil! harus diturutin, gak mu tahu!!!!" ucap Rena setelah itu pergi meninggalkan Reno yang terdiam tak menjawabnya.
Resti menyusul adiknya yang sudah berjalan menaiki tangga. "Jangan malu-maluin keluarga dan jangan kamu jadi aib buat keluarga ini!" ucap Ida lalu meninggalkan Reno sendiri yang duduk di meja makan.
Saat akan menaiki tangga, Ida melirik Sarah dengan tangan yang disilangkan didadanya. "He!! cepet beresin pecahan kacanya! jangan sampai ada yang tersisa satu pun!" setelah mengatakan itu Ida langsung menaiki tangga dan memasuki kamarnya.
Sarah menatap malas pada banyaknya pecahan kaca yang tersebar dilantai. Dengan cekatan, Sarah mengambil satu-satu pecahan kaca itu dan memasukkannya pada plastik yang ia pegang.
Ia terus saja memunguti pecahan kaca itu hingga ia sendiri tak sadar jika ia terus diperhatikan oleh mata tajam Reno.
Reno terus saja menatap Sarah dari atas sampai bawah lalu ia tersenyum menyeringai. "Wajahnya sangat mirip dengan ibunya. Sangat cantik..." batin Reno.
"Mungkin aku bisa menggunakan tubuh dan wajahnya untuk menyelamatkan perusahaan ku!" batinnya lagi.
...❤️❤️❤️...
CERITANYA SAMPAI SEGITU DULU YA...
BESOK AKAN SEGERA DI UPDATE KEMBALI EPISODE TERBARU.
JANGAN LUPA UNTUK VOTE+KOMEN+LIKE.
UNTUK MEMBERIKAN AUTHOR SEMANGAT ❤️❤️
TERIMA KASIH UNTUK YANG SUDAH VOTE+KOMEN+LIKE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Ita rahmawati
bner² ayah gila
2024-10-27
0
Wirda Wati
dasar ayah nurjana
2024-09-29
0
Benazier Jasmine
dasar ayah laknat, anak kandungnya mau dijual
2023-01-28
1