Memory lima belas tahun yang lalu.
"Anda harus bersiap untuk les dan jangan sampai terlambat."
"Iya sebentar lagi."
Jawabku kepada bibi Lian yang mengasuhku sejak kecil.
Aku mengerjakan tugas dari sekolah sebelum bersiap untuk pergi les. Tugas yang harus di selesaikan karena Minggu depan akan libur panjang. Satu jam berlalu dan kemudian akhir nya tugas telah selesai ku kerjakan. Segera aku bergegas bersiap untuk pergi. Setelah selesai bersiap. Aku keluar kamar dan menuruni tangga. Saat menuruni tangga rumah aku melihat dan mendengar peristiwa yang membuat merubah kehidupan ku selama ini. Pertengkaran ayah dan ibu yang tak pernah ku lihat dan kudengarkan. Selama ini ayah dan Ibu selalu tersenyum bahagia. Dan sekarang kenapa mereka bertengkar?
"Apa yang kurang dariku."
Ayah berteriak dengan semua amarahnya.
"Aku melakukan hal ini karena kamu jarang pulang. Kamu hanya sibuk kerja dan tidak pernah peduli dengan keluarga."
Ibuku membalas perkataan Ayah.
"Aku sibuk berkerja untuk memenuhi semua kebutuhan. Tapi sekarang kau telah berselingkuh dengan pria lain di belakangku."
Pertengkaran hebat pun telah terjadi.
Melihat ini semua membuatku sedih dan takut. Aku lalu bergegas lari menuju ke kamarku dengan ketakutan. Setelah pertengkaran itu aku tak pernah keluar rumah setelah pulang sekolah. Aku juga tidak pernah mengikuti les. Setelah pertengkaran terjadi ayah tidak pernah pulang ke rumah.
Lima bulan telah berlalu dan akhirnya mereka berdua memutuskan bercerai. Aku tidak ingin ayah bercerai dengan Ibu. Hanya ingin melihat mereka tersenyum dan bahagia seperti dulu. Tapi mereka tetap ingin bercerai.
Ayah pulang beberapa hari setelah sidang perceraian terjadi. Saat mengetahui ayah pulang. Aku merasa senang dan berlari mengikuti ayah yang menuju ke kamar. Namun Saat tiba di kamar aku melihat ayah merapikan semua pakaiannya dan memasukkan kedalam koper.
"Ayah mau kemana?"
Aku bertanya dengan kebingungan.
Ayah diam dan tidak menjawab pertanyaan ku. Setelah beberapa saat kemudian Ayah menjawab.
"Maafkan ayah tidak bisa tinggal bersama".
Dalam kebingungan itu aku bertanya.
"Kenapa kita tidak bisa tinggal bersama?"
Ayah terdiam dan tidak menjawab lagi. Setelah selesai merapikan semua pakaian kedalam koper.
"Ayah tidak bisa tinggal bersama denganmu. Maafkan Ayah yang tidak dapat menjadi ayah yang baik untukmu. Walaupun kita tidak dapat tinggal bersama. Kita masih dapat saling bertemu ataupun berhubungan. Jadilah anak yang baik "
Ayah menjawabnya dengan meneteskan air mata. Aku memegang tangan ayah. Berusaha agar ayah tidak pergi dari rumah.
"Aku tidak ingin ayah pergi. Kita tetap akan bisa tinggal bersama".
Aku berkata kepada ayah.
Ayah melepaskan tanganku dan berjalan pergi dari rumah disaat hujan turun deras. Aku berlari mengikuti langkah ayah. Langkah kakiku terhenti saat ayah naik mobil dan pergi menghilang. Aku tidak mengerti kenapa ayah pergi dari rumah. Kenapa Ayah dan ibu bertengkar dan kenapa kita tidak bisa tinggal bersama. Aku tetap terdiam dan tidak bisa berteriak. Berdiri lama terdiam di luar rumah walau hujan deras membasahi seluruh tubuhku. Semua akan baik-baik saja. Ayah pasti akan pulang. Sekarang ayah hanya main ke rumah teman. Kita akan tetap tinggal bersama. Tidak perlu bersedih. Janganlah menangis. Aku harus berusaha tetap tegar dan tidak menangis. Entah kenapa air mata keluar dan membasahi pipiku. Aku memasuki rumah dan terdengar suara mobil. Berlari keluar kembali dan berharap itu adalah ayah. Ternyata bukan ayah melainkan ibu.
"Ada apa putriku?"
Ibu bertanya kepadaku. Aku diam dan tidak menjawab.
"Kenapa kamu berada di luar rumah? Lihatlah bajumu yang basah.Segeralah masuk ke dalam rumah."
Ibu meneruskan perkataannya.
"Baik bu".
Aku menjawabnya dan segera masuk ke dalam rumah lalu mengganti pakaian.Setelah aku keluar dari kamar dan ibu memanggilku.
"Kemarilah! Ibu ingin berbicara denganmu."
"Ada apa Bu?"
"Hari ini kita akan pergi Ke Cina."
Perkataan ibu telah membuatku terkejut.
"Sekarang?"
Aku bertanya kepadaku untuk meyakinkan bahwa aku tidak salah mendengar.
"Ibu dapat kabar dari Cina kalau kakek sedang sakit."
Kakek sedang sakit. Karena itu ibu akan segera pergi ke Cina.
"Kalau kakek sakit kita harus segera ke sana."
"Baiklah kalau begitu. Kamu harus segera merapikan semua bajumu."
"Baik bu"
Aku menyetujuinya dan segera merapikan baju. Di saat aku merapikan baju. Seketika aku teringat dengan kak Seon. Aku belum memberi tahu kalau hari ini aku akan pergi ke Cina menjenguk kakek.
"Kamu sudah selesai?"
"Sebentar lagi bu."
Tidak ada waktu untuk memberitahunya. Aku akan memberinya kabar saat tiba di Cina. Tidak lama kemudian. Aku keluar dari kamar dengan membawa koper yang besar. Ibu dan bibi Lian juga membawa koper. Kami bertiga pergi keluar dan menaiki mobil.
Mobil berjalan dengan kencang. Malam hari udara terasa sangat dingin. Aku merasakan tubuhku sangat letih. Merasakan kantuk dan tertidur di pangkuan bibi Lian. Pagi telah tiba. Sinar matahari mulai terbit. Aku terbangun dari tidur. Melihat di sekeliling dan perjalanan yang sangat panjang telah sampai tujuan. Tidak lama kemudian mobil berhenti. Aku membuka pintu mobil.
"Ini rumah siapa?"
"Masuklah kedalam dan mandi dulu nanti Ibu jelaskan".
Aku mengangguk kepala dan masuk ke dalam rumah. Rumah yang sederhana dan ruangan kosong tak ada perabotan rumah. Aku berjalan menuju ke kamar yang telah di tujukan oleh ibu. Kamar yang sederhana dan tidak ada kamar mandi di dalamnya. Aku keluar dari kamar dan mencari dimana kamar mandi berada. Setelah menemukannya. Aku segera mandi dan sarapan. Sudah lama aku tidak berjumpa dengan kakek dan nenek. Setiba di sana. Mereka memeluk erat tubuhku dengan bergantian dan meneteskan air mata. Kakek dan nenek sangat merindukanku. Aku senang melihat mereka sehat dan baik saja. Kami semua masuk ke dalam rumah. Aku bercerita tentang kejadian saat aku berada di Korea. Satu jam telah berlalu. Kami tertawa bersama. Kemudian ibuku berkata kepadaku kalau mulai sekarang aku akan tinggal di Cina. Kakek dan nenek senang mendengar hal itu. Mulai sekarang tempat ini merupakan tempat yang baru aku tempati. Sekolah, tempat tinggal,dan adaptasi lingkungan baru.
Di pagi hari aku mulai berangkat masuk sekolah di sekolah yang baru. Setiba di sekolah jam masuk lalu berbunyi. Di kelas aku memperkenalkan diri ke pada teman. Mengikuti pelajaran dan mengikuti kegiatan olahraga setelah pelajaran sekolah. Membiasakan diri di tempat baru tidaklah mudah dan tidak pula terlalu sulit. Tidak butuh lama aku berhasil beradaptasi dengan baik di lingkungan baru. Prestasi sekolah juga dapat aku raih. Olah raga yang tidak pernah aku lakukan juga sudah mulai terbiasa. Di hari libur sekolah. Aku menginap dirumah kakek dan bermain catur shogi bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
👾Kim maynie🍮
kapan kira-kira ceritanya mau diselesaiin.
2021-08-16
1
👾Kim maynie🍮
kalau pengen tahu deh boleh nggak
2021-08-16
1
👾Kim maynie🍮
seneng banget baca ceritanya kak
2021-08-16
1