~Terimakasih Telah Menolong

Malam itu, aku berhasil selamat. Tak ada kejadian apapun selain perjuangan bisa keluar dari tempat hiburan kemarin.

Aku berdoa agar Tuhan melindungiku. Entah doa apa yang ibuku panjatkan sehingga malam itu, pria yang akan berkencan denganku justru mengurungkan niatnya.

Justru dialah yang berhasil membantu keluar dengan alasan telah menyewaku. Lalu malam itu kami keluar ke suatu tempat, menurunkanku di pinggir jalan seolah aku seperti orang yang tengah kehilangan.

"Tunggu saja disini, jangan kemana-mana?" pesan dia kepadaku.

Malam itu, aku seperti orang yang benar-benar kehilangan harapan. Aku tak mau pulang ke kost karena pasti Alea menungguku.

Akhirnya di bawah pepohonan rindang dengan kursi panjang, aku sandarkan tubuhku di sana hingga akhirnya tertidur.

~~

Aku terbangun dengan tubuh yang remuk. Entah apa yang terjadi semalam aku hampir tak ingat lagi. Saat membuka mata, rasa tak percaya tiba-tiba aku berada dalam sebuah rumah.

'Rumah siapa ini?'

Oh iya, aku baru teringat dengan pria yang menolongku semalam. Iya, pria yang membantu mengeluarkan dari tempat itu. Pria yang katanya kesepian karena tak memiliki anak kandung. Pria yang hanya mencari pelampiasan di luar rumah sebagai ajang senang-senang.

'Dimana dia?'

Gagang pintu dibuka. Muncul seorang perempuan bermata sipit, cantik, putih, dan tersenyum ke arahku. Siapa dia?

"Kamu sudah bangun?" tanyanya melihatku yang mungkin ketakutan.

Tak lama kemudian seorang pria menyusul masuk. Eh, dia. Iya dia adalah pria yang semalam menolongku. Ini rumahnya? Dan perempuan ini? Apakah ini istrinya?

"Kami menemukanmu tertidur di pinggir jalan. Aku meminta istriku untuk membawamu kemari. Apa yang terjadi denganmu?" tanyanya dengan wajah serius.

Ah, pintar sekali dia berakting. Bukankah dia sudah tahu kejadian semalam. Dia 'kan yang buat skenario ini semua?

'Stop berpikir aneh dulu Anna, kau sudah berhutang budi kepadanya.' Batinku

"Oh ya, kami belum mengenalmu. Siapa namamu?"

"Anna, Tante."

"Perkenalkan, saya Tante Hana, dan ini suami saya, Om Beni." Melirik suaminya.

Om Beni, namanya Om Beni. Pria kenalan kak Alea di dunia hiburan. Pria yang berhasil menyelamatkanku dari kejadian semalam. Alea bahkan tega membawa kabur uang hasil penjualan di restoran Om Beni hingga tak sanggup mengembalikannya.

Aku? Aku bahkan dijadikan perempuan pelunas hutangnya. Terjebak dalam kondisi kisah rumit seperti ini.

Aku seharusnya berhenti memikirkan skenario yang sudah direncanakan semalam. Jika Om Beni tidak membuat skenario begini, bagaimana bisa aku selamat.

Dia bahkan sudah menjadi perantara Tuhan untuk bisa menolongku hingga kemari.

"Bagaimana bisa kamu berada di pinggir jalan sendirian, Ann? Coba ceritakan kepada tante siapa yang tega membuangmu di sana? Bahkan kamu tak membawa motor. Apa kamu kemalingan? Rasanya mustahil seorang perempuan berada di bawah pohon sendirian seperti tengah terjadi sesuatu."

Astaga, aku harus cerita apa?

"Aku---aku lupa dengan kejadian semalam Om, tante. Terakhir aku mengingat sedang bersama temanku. Lalu dia meninggalkanku sendirian di pinggir jalan." Aku mengarang cerita. Belum tepat menceritakan semuanya sekarang.

Rasanya tidak mungkin aku membuka rahasia besar rumah tangga mereka. Aku bahkan tidak tahu diri jika melakukan hal itu. Lupakan saja, pria di hadapanku ini sudah menolong. Biarlah kesalahan yang dia lakukan menjadi rahasia sepanjang masa dalam hidupnya.

Mendengar ceritaku, tante Hana mengangguk paham. Tak ada rentetan pertanyaan lagi. Dia sudah merasa jawabanku masuk akal. Aku sangat merasa bersalah. Tapi, aku tidak mungkin menceritakan yang sebenarnya.

Aku menatap Tante Hana yang membalas tatapanku. Aku menunduk. Malu, iya aku malu dengan diriku sendiri.

Tante Hana perempuan yang baik. Aku salut dengan sikapnya. Bahkan dia tak ada kecurigaan sedikitpun jika sebenarnya aku ini perempuan pelunas hutang suaminya.

Aku berkali-kali takjub. Beruntung sekali istri yang mau menerima kekurangan suaminya dalam hal apapun. Kalau aku di posisi itu! tamatlah riwayatnya.

"Aku mau izin pulang, Tante." Turun dari kasur tapi meringis karena badan yang masih kesakitan.

"Jangan dulu, kamu belum sehat." Tante Hana menahanku.

"Bagaimana dengan sahabatmu? Apa kamu yakin mau pulang sementara sahabatmu pasti menunggu di kost-an."

Istrinya menoleh,

"Sahabat? Sahabat siapa, Pah? Papah mengenal gadis ini? Darimana Papah tahu dia punya sahabat dan tinggal di kost?"

Astaga. Kenapa pria itu keceplosan. Iya, semalam aku sudah bercerita banyak tentang Alea. Om Beni bahkan sudah mengenalnya juga. Alea bekerja di restorannya sebagai kasir. Bahkan Alea juga yang membawa kabur uang puluhan juta untuk dipakai bersenang-senang.

Tak terlintas sedikit pun di benakku perangai asli kak Alea. Setiap hari bertemu, bercerita. Sikapnya ramah kepada semua penghuni kost. Dia dikenal sosok perempuan pekerja keras.

"Kenapa Papah diam?" Tante Hana bertanya lagi.

"Mah, Anna mengatakan kalau dia ditinggalkan temannya di jalan, apa mama tidak dengar?"

"Benar begitu, Ann? sahabat macam apa itu meninggalkan temannya sendirian di pinggir jalan."

"I-iya, Tante."

"Tapi kenapa papah tahu kalau Anna nge-kost? Apa kamu bukan asli orang sini, Ann?"

"Papah hanya menebak saja, Mah. Papah melihat Anna seumuran dengan Dirga. Usia dua puluhan pasti masih kuliah, bukan begitu, Ann?"

"Benar, Om, Tante. Saya memang merantau disini dan kuliah sambil kerja. Semalam teman saya salah paham dan akhirnya pergi meninggalkanku sendirian." Aku berusaha membuat tante Hana tidak curiga.

Mendengar jawabanku, wajahnya lega. Iya, tante Hana mulai percaya dengan cerita yang kami sampaikan. Memang pantaslah jika dia menaruh curiga. Kenapa bisa perempuan sepertiku terjebak di lokasi yang tak jauh dari tempat hiburan lalu tertidur di kursi pinggir jalan.

Harus sampai dimana mengarang kisah. Tidak mungkin rasanya harus bercerita kalau suami di sampingmu itu tengah mencari hiburan di dunia malam. Tidak mungkin aku sepolos itu.

Aku harus menjaga segala rahasia ini sampai pada akhirnya istrinya tahu yang sebenarnya.

"Oh ya, kamu bisa tinggal beberapa hari disini sampe kamu benar-benar sehat. Aku juga punya anak seumuran denganmu, nanti tante kenalkan."

"Baik tante."

Semoga saja anaknya perempuan. Aku gak bisa berlama-lama disini.

"Bisakah aku melamar pekerjaan di rumah tante agar tidak menyusahkan. Aku gak bisa hanya tinggal berbaring selama disini, Tan."

"Tidak usah dipikirkan, niat tante dan om hanya menolongmu, itu saja. Hingga nanti kamu pulih, barulah kamu bisa bekerja atau kembali ke kostan mu, Ann."

"Kenapa tante mau menolongku? padahal aku orang asing. Tante bahkan tidak kenal siapa aku."

"Tante lihat dari raut wajahmu, Ann. Kamu anak baik-baik. Bukankah sudah seharusnya tante menolong orang yang kesulitan. Kamu pingsan, Ann. Masa tante tega liatin gitu aja."

"Makasih ya, Tan. Tante sangat baik."

Tante Hana mengangguk, "istirahatlah."

Mereka pun keluar dan tinggallah aku sendiri di kamar mewah bernuansa putih perpaduan biru langit.

Aku masih tak menyangka jika harus menjadi pelunas hutang Kak Alea. Bahkan berada di dalam kondisi rumit begini sama saja dia telah berhasil menjualku kepada pria itu.

Beruntunglah suami tante Hana orang baik. Meskipun sesekali dia mampir ke tempat hiburan malam tanpa sepengetahuan istrinya, tapi aku yakin dalam jiwanya terdapat beribu kebaikan.

Alasan Om Beni hanya kesepian. Barang kali Om Beni kesana hanya ingin bertemu Alea. Aku bahkan tidak mau memanggil dengan sebutan 'kakak' lagi. Alea sekarang adalah orang terjahat yang pernah aku kenal.

Aku menghembuskan nafas panjang.

Selanjutnya apa yang harus kulakukan dalam rumah ini?

Aku masih penasaran tentang kisah Kak Alea dengan Suami tante Hana. Mengapa bisa kak Alea memiliki hutang begitu banyak dengan pria itu hingga tak mampu mengembalikannya.

Terimakasih yang sudah membaca😉

jangan lupa komentar dan berikan vote yaa agar kisah ini bisa berkembang lebih baik.

 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!