Malam pertama

Seorang gadis berdiri di pinggir pagar pembatas sungai Thames. Di depannya berdiri tower Bridge yang nampak megah dan kokoh.

Gadis berambut panjang itu bernama Maura Belinda Nasution. Namun ia tak ingin menggunakan marga belakangnya. Ia benci menggunakan marga itu. Sebesar rasa bencinya berada di kota London ini.

Entah apa yang dipikirkan olehnya. Yang pasti wajahnya kelihatan sangat kesal. Tangannya beberapa kali memukul besi pagar pembatas sungai itu.

Angin malam di musim semi, tetap terasa dingin. Apalagi sekarang sudah jam 1 dini hari. Kurang aman sebenarnya bagi seorang gadis berada di jalan pada jam seperti ini.

Ini adalah yang kesekian kalinya Maura memilih untuk pergi dari rumah. Pertengkarannya dengan Gerald Nasution ayahnya selalu membuatnya ingin mengahiri hidupnya.

Hampir 8 tahun ia berada di negara ini. Ia secara paksa telah di bawa ke sini karena ayahnya memilih menikah lagi.

Maura saat itu baru berusia 14 tahun dan ibunya baru 6 bulan meninggal. Bagi Maura pernikahan ayahnya terlalu cepat. Ibunya yang baik itu tidak boleh dilupakan begitu saja.

Apalagi saat Maura tahu kalau Ariana Smith yang menjadi istri ayahnya adalah mantan kekasihnya yang terpaksa harus berpisah karena ayahnya terlanjur sudah dijodohkan dengan ibunya Maura.

Maura tak bisa berbuat apa-apa. Warisan ibunya yang memang diwariskan kepadanya sebagai anak tunggal hanya boleh dimilikinya saat usia Maura sudah genap 23 tahun. Itu berarti masih satu tahun lebih dia harus bertahan tinggal di lingkungan bangsawan Inggris, di istana milik Ariana yang sama sekali tak membuat Maura bangga harus tinggal di sana.

Maura harus meninggalkan kota Medan yang sangat disukainya, meninggalkan sahabat-sahabatnya yang ada di kompleks tempat tinggal mereka dan sahabat-sahabat terbaiknya di sekolah.

" Aku benci Inggris.....Aku benci London....aku benci kamu Gerald Nasution.....!" teriak Maura melampiaskan rasa marahnya dalam bahasa Indonesia.

Teriakan Maura itu mengundang perhatian seorang cowok ganteng yang sedang asyik dengan kameranya.

Ya, dialah Benecdik Aslon. Malam ini Ben, demikian sapaan bagi cowok ganteng itu susah untuk tidur. Ia berjalan meninggalkan apartemennya yang memang letaknya tak jauh dari sana sekedar mencari objek foto yang bagus.

Ben yang sedang mengambil gambar seekor kucing yang nampak duduk sedih disalah satu beton membalikan badannya mendengar teriakan itu.

Bukan suara itu yang mengundangnya untuk mendekat melainkan bahasa yang digunakan.

Ben tahu itu bahasa Indonesia karena pertemanannya dengan Rachel dan kedekatannya dengan Faith yang membuatnya mengerti dan belajar bahasa itu.

Langkah Ben terarah pada sosok cantik yang masih bersandar pada pagar pembantas itu.

Rambut hitam panjang yang lurus itu mengingatkan Ben pada gadis yang sempat membuatnya patah hati.

Faith, maaf kalau aku masih mengingatmu guman Ben sambil tersenyum.

Gadis itu mengenakan celana jeans ketat dengan sepatu kets berwarna putih. Ia mengenakan jaket jeans yang senada dengan celananya.

Tubuhnya lumayan tinggi. Mungkin lebih tinggi dari Faith yang bertubuh mungil. Tapi tetap saja kelihatan pendek jika berdekatan dengan Ben yang memiliki tinggi 182 cm.

Ah...kenapa juga aku membandingkan gadis itu dengan Faith? Ben buru-buru menggelengkan kepalanya. Ia sudah berjanji untuk terus menganggap Faith sebagai adiknya. Ia sadar, cinta tak selamanya harus memiliki.

Maura masih nampak kesal sehingga tak menyadari kalau dari arah belakangnya sedang mendekat tiga pria mabuk.

Ben siaga. Ia siap untuk menolong gadis itu.

"Hi lady.....you look so sexy..." goda salah satu diantara mereka.

Maura hanya menoleh sekilas lalu kembali pada posisinya yang semula.

"Needs friend? we can warm you up"

Maura masih tetap diam.

Salah satu dari mereka mencoba memeluk Maura. Namun gadis itu tiba-tiba saja membanting pria itu dengan sekali putaran. Lalu ia langsung menendang dua temannya dengan pukulan tangan dan kaki yang sangat cepat membuat ketiga pria itu tumbang dalam hitungan detik.

"Do you want to fell my punch again?" tanya Maura sambil memasang gerakan siaga dengan tangan dan kakinya.

Ketiga pria itu langsung berlari meninggalkan Maura sambil mengucapkan sumpah serapah.

Ben terpana. Waw....ia bagaikan melihat film Charlie angels yang menampilkan cewek-cewek cantik dengan keahlian bela diri yang luar biasa.

"Kau hebat nona...." puji Ben sambil mendekat dengan kamera yang sengaja diarahkan pada Maura.

Maura terkejut mendapati seorang bule yang sementara berbicara padanya dengan bahasa Indonesia yang cukup fasih walaupun aksen Inggrisnya masih kental.

Ben tersenyum menerima tatapan itu.

"Belum pernah melihat cowok tampan yang bisa bahasa Indonesia?" tanya Ben melihat Maura hanya diam saja.

"What?" Maura terpana. Ia akui pria di depannya ini lumayan tampan. Tapi pria ini sepertinya terlalu percaya diri dengan ketampanannya.

"Kau terlalu percaya diri, bule" kata Maura sedikit sinis. Ia memang agak kesal karena gangguan dari 3 laki-laki mabuk tadi. Namun yang membuatnya lebih kesal lagi adalah cowok didepannya yang kini menganggunya dengan kamera ditangannya itu.

"Ah....bule..aku suka julukan itu untuk pria-pria tampan di negara kami." Ben sedikit menyombongkan diri dengan menepuk dadanya.

"Dasar gila!" guman Maura lalu kembali membalikan badannya menatap sungai di depannya.

" Kau hebat bisa mengalahkan mereka bertiga" puji Ben sambil mengarahkan kameranya ke arah Maura dan membidik gadis itu sekali lagi.

"Kau juga akan merasakan pukulan yang sama jika tidak menyimpan kameramu itu" kata Maura penuh penekanan tanpa memalingkan wajahnya.

Ben terkekeh" Kau galak tapi tetap cantik" puji Ben. Jiwa play boy nya keluar lagi.

Maura semakin jengkel. Apakah aku perlu menghajar cowok sok keren ini?

"Kau mau merasakan pukulanku?" tanya Maura sambil menatap Ben dengan tajam.

"No...baby....aku ingin menciummu"

What the hell.......Amarah Maura tersulut, ia langsung menyerang Ben dengan pukulan mautnya. Namun Ben yang adalah anggota salah satu club bela diri terkenal di London ini sudah bisa membaca gerakan Maura. Ia justru dapat melipat kedua tangan Maura ke belakang, mendorong gadis itu untuk bersandar di pagar pembatas dan....

cup..

Satu ciuman singkat mendarat dibibir Maura.

Gadis itu terbelalak dan langsung mendorong Ben dengan sekuat tenaga. Ia segera melangkah cepat, mendekati sebuah motor sport Yamaha berwarna merah.

Motor itu terlihat besar ditubuh rampingnya. Kakinya harus berjinjit saat ia sudah berada di atas motor itu. Dipakainya helm yang ada. Di pandanginya Ben sekali lagi sebelum menutup helmnya. Lalu ia melesat pergi dengan kecepatan tinggi.

"Dia semakin manis dengan motor sport itu." guman Ben sambil tersenyum.

Ia menarik napas panjang, lalu kembali melangkah menuju ke apartementnya.

Di bukanya pintu apartement dan segera masuk ke dalam, terus melangkah ke ruangan kerjanya. Ia menghubungkan kabel data kameranya ke laptop miliknya dan munculah foto Maura yang diambilnya tadi.

"Dia manis...walaupun tak secantik Faith." guman Ben.

Ben menggelengkan kepalanya. Stop, Ben. Berhentilah membandingkan semua gadis yang kau temui dengan Faith. Dia itu adalah istri orang. Bukankah kau sudah berjanji untuk move on dari Faith? Dia sudah bahagia dengan suami dan anak kembarnya.

Ben tersenyum. Ia kembali menatap foto gadis itu. What's your name girl? batinnya sambil tersenyum.

#Makasi sudah baca ya...

#Koment dan like ya....

Terpopuler

Comments

VS

VS

Faith terooss

2024-12-17

0

Angelica James

Angelica James

waduhh gengnya Naomi tuhh

2024-06-02

0

Anonymous

Anonymous

hmm....nampaknya kisah cintamu lbh keren dibanding 2 temanmu

2023-02-14

1

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 Malam pertama
3 Malam Kedua
4 Malam Ketiga
5 Tentang Maura
6 Pertemuan lagi
7 Broken
8 Pilihan
9 Tertolong
10 sebuah keputusan
11 pengakuan
12 Kebenaran yang terungkap.
13 Hari Pernikahan
14 Gagal
15 Penjelasan
16 Menjaga
17 Perhatian
18 Musibah
19 Merawat
20 Merawat (part 2)
21 Perasaan yang baru
22 Getaran
23 Tak Bisa Menolak
24 Tak bisa menolak (part 2)
25 Hari Pertandingan
26 Medan
27 I am Yours
28 Panggilan Sayang
29 Reuni
30 Liburan yang menyenangkan
31 Cemburu???
32 Membuka Hati
33 Terlambat
34 Dimana??
35 Menemukan
36 sebuah kepastian
37 Rindu
38 Pagelaran Busana
39 Aku juga punya mantan
40 Ketemu Mantan
41 Jangan Main Api
42 Luluh
43 Hari ulang Tahun
44 Dia Milikku
45 Dihianati???
46 Kecewa
47 Terluka
48 Sepi
49 Membuang Rindu
50 Akankah berakhir?
51 Melepasmu pergi
52 Penyesalan
53 Di mana???
54 Perjuangan Cinta
55 Perjuangan Cinta (Part 2)
56 Perjuangan Cinta(part 3)
57 Kembalilah Ben
58 Sebuah Cahaya
59 Semakin Dekat
60 Kenangan Terbuka
61 Pernyataan Cinta
62 Mira Houston
63 Serba Indonesia
64 Dua ibu Hamil
65 Apapun untukmu
66 Proses menjadi mama
67 Proses menjadi mama (part 2)
68 Perjuangan Maura
69 Grace Paramita Aslon
70 Anaknya Daddy
71 Gionino Bramantio Aslon
72 Reuni penuh arti
73 Bonus (Part 1)
74 Bonus (Part 2)
75 Bonus (Part 3)
76 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 76 Episodes

1
prolog
2
Malam pertama
3
Malam Kedua
4
Malam Ketiga
5
Tentang Maura
6
Pertemuan lagi
7
Broken
8
Pilihan
9
Tertolong
10
sebuah keputusan
11
pengakuan
12
Kebenaran yang terungkap.
13
Hari Pernikahan
14
Gagal
15
Penjelasan
16
Menjaga
17
Perhatian
18
Musibah
19
Merawat
20
Merawat (part 2)
21
Perasaan yang baru
22
Getaran
23
Tak Bisa Menolak
24
Tak bisa menolak (part 2)
25
Hari Pertandingan
26
Medan
27
I am Yours
28
Panggilan Sayang
29
Reuni
30
Liburan yang menyenangkan
31
Cemburu???
32
Membuka Hati
33
Terlambat
34
Dimana??
35
Menemukan
36
sebuah kepastian
37
Rindu
38
Pagelaran Busana
39
Aku juga punya mantan
40
Ketemu Mantan
41
Jangan Main Api
42
Luluh
43
Hari ulang Tahun
44
Dia Milikku
45
Dihianati???
46
Kecewa
47
Terluka
48
Sepi
49
Membuang Rindu
50
Akankah berakhir?
51
Melepasmu pergi
52
Penyesalan
53
Di mana???
54
Perjuangan Cinta
55
Perjuangan Cinta (Part 2)
56
Perjuangan Cinta(part 3)
57
Kembalilah Ben
58
Sebuah Cahaya
59
Semakin Dekat
60
Kenangan Terbuka
61
Pernyataan Cinta
62
Mira Houston
63
Serba Indonesia
64
Dua ibu Hamil
65
Apapun untukmu
66
Proses menjadi mama
67
Proses menjadi mama (part 2)
68
Perjuangan Maura
69
Grace Paramita Aslon
70
Anaknya Daddy
71
Gionino Bramantio Aslon
72
Reuni penuh arti
73
Bonus (Part 1)
74
Bonus (Part 2)
75
Bonus (Part 3)
76
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!