Caca menatap layar hpnya,setelah menutup pembicaraan bersama Sera,ia membaca pesan singkat dari teman kuliahnya yang mengabari bahwa besok ada pembatalan jadwal dari dosen,ia membuka galeri hpnya dan menatap hasil salinan salah satu potretan dari kamera pemberian Leon,
Leonel Concetta
Caca masih ingat saat moment itu terjalin di dalam kamar,Leon sedang berbaring kelelahan dan tanpa sengaja Caca mencoba membidik sosoknya yang rebahan menutup mata,di detik berikutnya Leon membuka mata manatap kekoyolan Caca yang pura2 mengarahkan kamera kearah jendela kaca.
"apa yang kau potret,,kalau kau kurang kerjaan buatkan aku teh hijau dan siapkan air mandiku,dengan suhu seperti biasa"
Caca melangkah ketus ke kamar mandi melakukan perintah Leon,dalam hati ia mengumpat kesal belum di ajari memotret dengan profesional,tanpa sadar Leon mengikutinya dan berdiri dengan selembar handuk di pinggang.
"om om mesum!!!!,,aku ini masih gadis,,bisakah kau bersiap mandi setelah aku keluar kamar?"
"aku memakai handuk dan celana boxer,dasar bocah labil!"
Caca menatap sinis tanpa takut melewati Leon di ambang pintu,bila mengingat kejadian itu,sesungguhnya Caca saat ini bingung,mengapa ia tidak seperti para model cantik nan seksi itu,mereka dengan suka rela menyerahkan diri pada leon.dan berakhir saat Leon mengajak mereka ke dalam kantor pribadinya,ada rasa sesak di dalam dada melihat tingkah bosnya itu,apalgi untuk hari ini,Leon membentaknya di depan para agensi model besar,memicu airmata Caca menetes.bermula dari viona,ia model cukup terkenal di kota x,ia di kontrak untuk pemotretan majalah tertentu dan bekerjasama dengan studio leon.dari siang,leoan menyuruhnya diam di kamar untuk bersih,tiba2 viona masuk kesana merebahkan diri mengadu di atas pangkuan Leon yang setengah tertidur karna lelah.
"Leon"
"unghhh.....kenapa nona viona?,sepertinya ada hal mendesak apa hingga anda lupa sopan santun masuk kemari"
Saat itu secara kebetulan Caca baru saja selesai menyusun rak-rak buku di perpustakaan pribadi bosnya,tanpa peduli akan teguran halus Leon,model itu merajuk manja,Caca jadi merinding dan akan pergi dari kamar,saat viona menyapanya.
"dia pembantumukah?,suruhlah dia pergi memesan makanan untukku ya"
"namanya Caca......,kau mau memesan apa?,biar aku telfon staff lain untuk..."
"aku ingin dia yang pergi membelinya,karna aku harus menitipkan pesan agar makananku tidak di campuri bumbu saos"
Leon melihat sosok Caca sesaat,ia memang ingin lepas dari pelukan viona,tapi di satu sisi ia melihat reaksi Caca hanyalah berlalu dengan pura pura tak melihat adegan romantis yang di sengaja viona.
"ca,.....kemarilah......"
"aku ingin ke studio,hpku di sana"
"Caca,aku belum selesai bicara,hei".
Semakin geramlah Leon saat Caca terbirit birit turun tangga ke bawah,viona terlihat kecewa dan berkata hal yang semakin memanaskan telinga.
"begitulah jika kau memperkerjakan karyawan yang masih anak2,ia tidak akan patuh dan lihat,albummu mengapa berantakan Leon?"
Entah emosi yang berawal darimana,Leon meninggalkan viona karn ia buru2 keluar kamar setelah mendengar suara benda jatuh di lantai satu,suara orang2 di dalam studi ribut dan tegang......saat Leon masuk,yang di lihat santai adalah Caca,dia berdiri di dekat loker membaca chat dengan senyum senyum simpul,benda yang jatuh adalah alat pemotretan yang cepat di bereskan Damar,emosi Leon semakin meluap saat di tengah pemotretan ulang,Caca ikut memegang kamera membidik dari berlawanan arah,Sera dan Damar saat itu yang menyuruhnya mengambil Vidio Leon,sebagai konsep film dokumenter pribadi,Caca ikuti saja instruksi Damar yang berakhir betakan,hingga semua mata menatap satu arah,yaitu ke wajah polos nan manis itu.
"Caca.....!!!!,,keluar dari ruangan ku",
Caca seketika mematung dengan mata berkaca-kaca,sering kali ia di marahi tapi kali ini adalah hal yang dia rasa tidak wajar.
"baik aku keluar,tapi apa dulu alasannya!"
"jangan membantah!!!!,bawa kameramu keluar dari ruangan ini,sekarang!!!!!,"
"apa karna aku tidak menurutimu tadi???!!!"
"beraninya kau membantah??!!!,keluar dari studio,masuk ke ruangan privatmu sekarang!!!!,aku akan mendidikmu nanti"
Tatapan tajam Leon dan suara kerasnya memundurkan langkah Caca ke ruangan private,kepalanya tertunduk menahan amarah dan airmata.ruangan itu adalah tempat istirahat Caca dan ruang khusus untuk belajar yang di berikan Leon.1 jam berlalu dan konsentrasi Leon tidak baik,apalgi Damar secara pribadi memberi tahunya suatu hal yang membuatnya geram,ia mengintip Caca sesaat lewat cctv pribadinya lewat handphone,hatinya miris melihat gadis didikannya itu menangis frustasi,untung ruangan itu kedap suara,
David masuk ke studio setelah melihat situasi siang itu tidak lagi baik untuk melakukan aktifitas,dengan bijak,ia menyuruh semua agensi dan tamu meninggalkan studia,sekalipun viona yang paling keberatan.
"itu masalah kalian di sini,mengapa kami jadi korban,besok aku ada jadwal lain,jangan buang waktuku"
David akan menjawab,tapi Leon memberi kode dengan jari agar dirinyalah yang ingin bicara.
"silakan pulang,besok dan seterunya kerjasama kita berakhir,jika ingin berlanjut,agensimu harus mengganti model"
"apa maksudmu Leon?"
"terlalu jelas maksudku viona,apakah aku harus membeberkan ulang lagi setelah aku melihat kejahatanmu di cctv rumahku?,Caca adalah asisten pribadiku,hanya aku yang memiliki hak atas dirinya,aku tidak akan memaafkan siapapun yang berusaha mengusiknya"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments