Sekilas senyuman menghiasi wajah pria bermata indah itu,ia berdiri menghadap jendela kaca kamar tidurnya yang mengarah ke arah jalanan kota,setelah beberapa menit terdiam,tiba-tiba saja senyumnya berganti raut tak terbaca oleh asistennya yang dari awal telah mematung di ambang pintu.
"Bocahku itu sudah tiba di rumahnya?" pertanyaan sang tuan tidak segera di jawab oleh Damar,hingga terdengar Geraman kesal dan tatapan membunuh darinya.
"Kau cocok jadi menekin saja mulai detik ini ya Damar!",apaan sih bosku ini,semaunya dia saja memutuskan aku mau menjadi apa!,batin Damar.tentu saja jawaban bibirnya berbeda daripada suara batinnya "Maaf tuan muda,maksud anda......Bocah siapa?"
"Ohhhhh Damaar.....anak perempuan yang mencariku tadilah,oooh astaga..!!!",
"Dia sudah gadis tuan,dan sekarang sudah tiba di rumahnya,info ini akurat saya terima dari team yang sy suruh ikutin Nona"
"Dia masih bocah"
Damar tidak menjawab,ia memilih mundur dari hadapan tuanya dengan teramat dongkol,tapi hanya bisa mengerutu dalam hati,biar gimanapun pemuda berusia 30 tahun itu adalah orang yang teramat disegani,dan hanya dirinyalah yang sedikit bisa berbicara cukup banyak,terkadang Damar bisa marah ataupun ngomel pada tuan mudanya itu,hanya saja hari ini aura dari sosok itu sangat sulit di tebak.
"Damar......!!!!,,aku belum selesai bicara,kemari kauuuu!!!!!"
Teriakan itu menghentikan langkah kaki si Damar,dengan pura-pura tabah,ia kembali masuk ke kamar tuannya yang begitu luas dan mewah.
"Maaf Tuan Leon,saya harus buru-buru pergi"
"Siapa bosmu,aku atau......"
"saya belum matikan kompor tuan,tadi tuan sendiri yang merebus air di dapur"
"sudah di matikan,guna apa ada bi Dian di sini"
"Bi Dian bukankah sudah anda pecat?"
"ooouhh,kenapa kau tidak bilang dari awal???!!!!,,cepat matikan kompornya!!!!!,,sebelum rumahku jadi abu"
Damar berlari kearah dapur di susul tuannya yang lebih gesit berlari,sungguh ceroboh tapi galak,dan hanya Damar yang paham akan hal itu,sosok pria berwajah lebih manis namun agak ramping tiba-tiba ikut beranjak dari tepi kolam,
"apa yang terjadi Damar?,kenapa Leon dan kamu lomba marathon di dalam rumah?,dan aku tidak kalian ajak?!!!"
Sungguh naas kan nasib Damar?,dia hanya bisa memukul jidatnya yang datar lalu beranjak ke halaman depan menemui rekan kerjanya.
Leon melangkah santai ke arah kamar,setelah matikan Kompor karena ulahnya dan menyeduh teh hijau yang dia bawa serta saat naik tangga lantai 3 tanpa peduli akan pertanyaan sahabatnya,yaaaaa.....Leonel Concetta nama pria berkulit unik itu,dia mewarisi tubuh profesional ayahnya yang berasal dari Itali,kecuali senyum dan warna matanya yang indah warisan dari ibunya yang berdarah Asia.
"lomba lari mati'in kompor ternyata"
"David,aku butuh bantuanmu"
"bayar dulu"
"bayarannya kau bebas hidup Beratus tahun tinggal di rumahku"
"sekarang juga aku akan berkemas pulang ke Roma"
"silakan,selagi nyawamu ada sembilan"
"ha ha ha ha,baiklaah aku tau kali ini kau serius,katakan kau ingin bantuan apa?,jangan mengancamku!,dan rileks"
"ini tidak lucu"
"baiklah,ayo kita bicara"David menepuk bahu sahabatnya agar tenang dan hal itu lumayan berhasil.
David seorang pria berwajah cantik,model terkenal dan terlahir dari keluarga bangsawan seperti Leon,namun dirinya tidak seribet Leon yang telah 3 tahun membuang marga Napoleon dan embel embel nama Ayahnya Aurelianus Napoleon yang kini sangat berpengaruh dalam sejarah Romawi.David mendengar penuturan Leon dengan serius,tentang alur pertemuan tadi pagi dengan seorang gadis yang mengubah sikap Leon saat ini.terbayang percakapan macam apa yang David lewatkan beberapa jam lalu.
Awalnya,Leon sedang bosan menata karya karyanya di dalam ruang kerjanya yang terletak di lantai dasar,bel pintu dua kali mengantarkan Leon ke pintu depan sampai harus meninggalkan rebusan airnya di dapur.
Seorang gadis belia bermata sayu berdiri dengan tidak sabar di sana,dan mereka sempat berdebat karna salah paham,hingga di akhiri oleh pengakuan polos gadis itu mengubah mood Leon sampai detik ini.
"inti dari semuanya adalah,gadis itu tidak mengingatmu?,seharusnya kamu katakan saja bahwa...."
"dia memanggilku 'PAMAN',ohhh bulsyiittt.....!,dan,tanpa berdosa dia meminta hal luar biasa padaku"
"mungkin ini adalah jalan Tuhan untukmu,dan kau tidak perlu repot-repot lagi meminta bantuan dariku dan Damar agar merahasiakan keberadaanmu pada Daddy Napoleon"
"nama itu terakhir Hari ini kau menyebutnya David......,tolong bantu aku dengan sungguh2 kali ini"
"baik,tapi....."
"apalgi syaratnya"
"resikonya kau harus tanggung sendiri di kemudian hari,jika saja......"
"Stop......!!!,,kau temanku David,jangan me ndoakan hal buruk,,atau kamu akan alami kesialan"
David terkekeh,dirinya merasakan ketulusan dari niat Leon memulai hidupnya yang entah itu drama atau realita.ia di suruh bungkam tentang hidup Leon sejak hari ini pada siapapun terutama pada gadis yang di foto genggaman Leon.
"Dia bocahku yang dulu"
"kau boleh berimajinasi liar predator"
"jaga ucapanmu David"
Apapun itu,sebutan itu layak untuk diri leoan yang ingin awali hari harinya jadi atasan sekaligus lesson privat Caca.
Dari Author *HALLO,JIKA ADA KESALAHAN DALAM PEMAKAIAN KALIMAT,SILAKAN KOMENTAR DAN BERI SAYA MASUKAN🤭,MAAF SAYA PEMULA,TERIMA KASIH JIKA SUDAH MAMPIR MEMBACA🙏🏼🙏🏼🙏🏼.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Putri Minwa
🤭🤭🤭
2023-03-10
0
salsalina2
bingung gw
siapa yg ngomonv sih tuh
leon?
david?
damar?
2021-02-11
0
Sisi~`~
nyimak dulu biar paham
2021-02-02
1