Casandra Alexiandra
Pagi pagi Caca menatap serius wajah datar dan kokoh milik Leon,pria itu sudah datang dengan busana santainya berdiri seperti Jelmaan Kaisar agung yang merindukan putrinya,,kehaluan Caca semakin lengkap karna pria itu menanggapi permintaannya kemarin saat ke Studionya,,masih terngiang jelas per cakapan anak manusia ini.
"apa kau bilang?,kakek Harland sudah tiada???,,dan......isi film ini adalah bukti berharga yang membuat hidupku berubah seperti ini,bisakah kau memberitahuku sekarang,bagaimana aku membalas kebaikan beliau?"
Leon menelan ludah menatap wajah polos Caca yang sibuk memutar bola matanya menelisik sekeliling studio mini Leon,entah mengapa sosok Caca kini membuat jantung berdebar tidak teratur,,dan tanpa Caca sadari,jauh di dalam hati Leon,ia bersedih teramat dalam mengenang Kakek Harland,18 tahun silam sudah merubah sudut pandang dan hidup Leon dalam menjalani takdir.
"jika Paman tidak keberatan.....beri aku pekerjaan di sini,kakekku belum selesai mengajariku tentang fotografi"
"apakah kau tidak suka uang?,,jika kau ingin uang,akan kuberikan biar kau gunakan untuk belajar tenfang editing atau apalah tujuan hidupmu di luar,aku sedang tidak membuka lowongan di studio ini....."
"ehhhmmmnnn paman......aku ingin mencari uang dengan caraku sendiri....tidak ingin menerimanya dengan cuma-cuma,aku ke sini bukan untuk mendapatkan hal itu kok,aku akan pulang sekarang....."
Leon semakin bingung melihat reaksi Caca yang mengerucutkan bibirnya mundur perlahan dari pintu,,paman????,,sebegini tuakah Leon di mata Caca?,,dari awal gadis itu mengakui dirinya cucu kakek Harland,pikiran Leon langsung melambung tinggi dan tegang,ingatannya pada sosok bocah kecil yang selalu merengek manja dan mengikutinya kemanapun Leon berada,hingga kadang membuat Leon kesal akan kebandelan bocah menggemaskan 18 tahun lalu.kini anak itu di depan matanya dengan sosok yang tidak berbeda menurut Leon,dia tetap polos dan ceroboh.fatalnya adalah,Caca melupakan Leon,hingga Leon memutuskan melakukan caranya sendiri untuk memberikan pelajaran penting pada Caca karna telah melupaka dirinya.
"dari semua teman kakek Harland,hanya aku yang kau tidak ingat?"
"benar,teman kakek lebih tua lagi dari paman,,maaf.... apakah paman ini dulu pe ngasuhku??? sampai-sampai kakek meninggalkan rol film sebanyak ini untukmu,,akupun tidak boleh melihat isinya sebelum paman membukanya,,ataukah paman ini orang kepercayaan kakek?"
Pertanyaan Caca meyakinkan bahwa ia serius tidak mengingat Leon,tanpa sadar Caca menoreh luka bagi harga diri seorang Leon si penakluk wanita di abad ini,seorang bocah yang dulu merengek manja padanya kini membuat hati kecilnya geram tidak terima,dalam hati hanya bisa mengumpat ""dasar bocah tengal,aku akan membuat hari harimu sangat luar biasa berat karna sudah melupakan aku", Caca yang tidak menyadari niat Leon malah sibuk memandang sebuah karya fotografi Leon tepat di samping pintu kelur dari studio.
"paman,terimalah aku sebagai anak magang,aku akan buktikan bahwa aku sungguh2 ingin jadi fotografer!"
"kalau aku keberatan kau mau apa?,dan ingat aku bukan pamanmu!"
"berarti kau berbohong ingin membalas Budi untuk kakekku!!!,,dasar pecundang!!!,,asal kau tau saja teman-teman kakekku masih banyak yang lebih sukses darimu,tapi kakekku malah memilihmu,entah kau siapa baginya,aku pergi!!!,aku baru sadar sekarang,karna paman sudah kaya raya,jadi seakan bisa menutup mata pada ketulusan kakekku""
dengan ketus Caca berlalu tanpa peduli pandangan mata karyawan Leon sudah merinding memberikan peringatan pada gadis itu bahwa belum pernah ada satu manusiapun yang akan lolos dari sosok leon,,dalam hidup Damar,baru saat ini ia melihat tuannya tidak bergeming di bentak kasar dan di tinggal berlalu oleh orang lain tanpa ada satu tindakan ekstrim dari sosok dingin itu,,setelah bayangan gadis itu hilang baru ia bersuara parau karna menahan gejolak emosinya."Damar,suruh team terbaikmu ikuti bocah tengal itu,dalam 15 menit temui aku di kamar beserta identitas bocah brengsek itu saat ini"
"baik tuan"
Percakapan itu telah di jawab Leon dengan kedatangannya di rumah Caca sepagi ini,tapi lagi-lagi hanya di tatap penuh selidik menurut sudut pandang Leon yang berdiri santai di depan foto kakek Harland.
"buatkan aku kopi hitam dengan kadar gula rendah,jika sesuai,kw akan lolos tes jadi karyawan magang" bola mata Caca membulat bercahaya indah,berbinar penuh tekad,ia meloncat girang berlari ke dapur tanpa harus mempersilakan tamu terhormatnya duduk,Leon mengumpat pelan dalam sepinya ruang tamu "aku akan mengigitmu pelan2 bocahku" sambil duduk dengan tenang,Leon membuka galeri Smartphone milik Caca yang tidak sengaja ia letakkan serampangan di atas meja,"bocah ini masih saja memiliki aroma vanila ya mendebarkan" batin leon,dalam jarak 3 meter aroma khas tubuh Caca memang tercium,jadi tanpa menunggu ketahuan dan di tuduh penguntit,Leon telah meletakkan kembali hp Caca yang sudah kembali dari dapur bersama segelas kopi dan sepiring kripik.
"silakan paman,ujiannya sy terima!" senyuman itu membuat Leon menahan geraman tertahan dalam hati,sungguh menggemaskan teriaknya,benar kata David,mungkin ia bisa saja jadi predator anak.sial umpatan itu terngian ngiang dalam otak cabul Leon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Putri Minwa
hai putri mampir ya thor
2023-03-10
2
Sisi~`~
umur leon berapa thor????
2021-02-02
2