Pagi hari yang cerah. Winda dan Surya duduk santai sambil menikmati teh manis panas dengan ubi jalar yang di goreng. Kedua nya tampak ceria di pagi itu. Senyuman yang mengembang terpancar dari wajah Surya. Demikian juga dengan Winda, dengan lembut nya melayani suaminya dengan ketulusan. Pelan - pelan Winda mulai ingin mempertanyakan perihal semalam mengenai pekerjaan baru yang di tawarkan oleh Amin.
" Mas! Ada yang bisa mas sampaikan mengenai pekerjaan baru yang di tawarkan oleh Amin?" kata Winda pelan, takut kalau-kalau suaminya tidak berkenan untuk bercerita. Hal itu akan membuat suasana pagi itu jadi rusak.
" Winda! Tidak perlu membahas itu lagi ya! Masih banyak pekerjaan yang bisa mendapatkan uang secara halal untuk kamu." ucap Surya sambil menghisap batang rokok yang sudah menyala itu.
" Iya Mas!" sahut Winda sambil tersenyum.
Winda cukup menahan dirinya untuk kembali bertanya karena rasa ingin tahunya yang begitu besar. Masih ada yang di sembunyikan oleh Surya kepada Winda. Tentu saja Surya tidak ingin menjadi pikiran oleh Winda.
" Pagi ini, aku masih melanjutkan kerjaan ku nge- cat rumah pak lurah, Win!" cerita Surya.
" Iya mas! Perlu bawa bekal makanan tidak?" tanya Winda.
"Tidak perlu Winda! Pak lurah selalu mengirim makanan siang untuk mas." cerita Surya.
" Alhamdulillah!" ucap Winda sambil tersenyum.
" Kamu baik - baiklah di rumah,Winda!" kata Surya sambil mengelus perut Winda yang mulai membuncit.
" Iya mas!" sahut Winda dengan senyuman yang mengembang.
Surya meninggalkan rumah itu setelah mencium istrinya. Semangat pagi itu mengiringi Surya untuk kembali bekerja mencari nafkah untuk keluarganya.
Siapa yang akan menyangka? Surya yang lulusan S2 bekerja srabutan seperti itu. Surya yang lahir dari keluarga yang berada dan cukup terpandang,mau menjalani kehidupan yang penuh pengorbanan. Jika Surya tidak menikahi Winda,mungkin saja Surya masih bekerja di Perusahaan milik orang tuanya.
Surya dengan segala keputusan nya berani mengambil resiko pilihan hidupnya. Memilih Winda sebagai istrinya karena kenyataannya Surya menyayangi Winda lebih dari hidupnya sendiri.
Orang tua Surya menjodohkan seorang gadis dari putri konglomerat terpandang di kota. Bukan tidak cantik atau tidak baik,tetapi Surya memang terlebih dahulu memilih Winda yang dipercaya menjaga hatinya. Nama Winda itulah yang selalu ada dalam detak jantung Surya.
Cinta? cinta adalah keinginan. Dengan cinta itulah ada dorongan untuk bisa membangun rumah tangga nya yang indah. Tanpa paksaan dan rekayasa. Dengan cinta itulah, semangat untuk melalui kehidupan semakin indah. Dengan seseorang yang di cintai nya,rela melakukan apa saja untuk membahagiakan nya.
" Semangat Mas! Semoga sehat selalu dan dalam lindungan Allah." kata Winda pelan.
Winda? Dia adalah gadis lulusan S1. Bukan dari keluarga yang kaya raya tapi bisa di bilang cukup kaya. Winda dari kecil hidup di lingkungan pesantren karena memang orang tua Winda adalah pemilik pondok pesantren di kota itu.
Setelah menikah,Winda dan Surya berusaha menjalani hidup sendiri tanpa campur tangan orang tuanya. Bukan karena orang tua Winda tidak mau menampung kedua nya,tetapi karena Surya dan Winda memilih demikian.
Winda sudah terbiasa hidup sederhana di lingkungan pesantren. Tuntutan dunia luar yang penuh perhiasan mungkin saja tidak terlalu di hiraukan ya. Antara keluarga Winda dan Surya tentu saja memiliki perbedaan yang cukup mencolok di gaya hidupnya. Mungkin saja, pandangan inilah yang membedakan antara keluarga Surya dan Winda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 257 Episodes
Comments
Endang Oke
fiksi banget, sesedrhana hidup seorang juga paling tdk hidup layak. klu bener surya s2.. tdk mungkin drama banget jd kuli begitu. paling tdk jd marketing, paling tdk di bengkel mobil lebay banget.winda sarjana kan bisa jd guru privat.
2021-12-29
0
Yully Produsen
bagus, menarik ceritanya, lanjut 👍
2021-05-08
0
Yanti Yulia
masih nyimak
2021-05-06
0