Malam sudah mulai larut, suasana kafe remang - remang mulai memanas. Surya mulai merasa linglung. Badannya mulai terasa panas. Entah minuman apa yang di berikan Amin untuk dirinya. Padahal dia hanya pesan minuman bersoda,tidak menyentuh minuman yang beralkohol itu.
Kesadaran nya sudah mulai menurun tetapi Surya berusaha sadar sampai kembali ke rumah. Di sekelilingnya tempat Surya duduk, sudah di dapati adegan - adegan syur. Apalagi Amin sudah mulai mojok dengan Mischa. Sedangkan Olive dan Sinta, selalu menahan Surya agar tidak bangkit dari tempat duduknya.
" Aku permisi ke toilet dulu." kata Surya beralasan. Surya ingin cepat - cepat meninggalkan tempat itu. Pekerjaan yang di tawarkan oleh Amin adalah menjadi kawan kencan dan suami kontrak Olive dan Sinta secara bergiliran. Hal yang sangat mengejutkan. Amin menjalani profesi ini sebagai suami kontrak Mischa.
Surya melangkah kan kaki dengan sempoyongan. Surya berusaha bertahan dan sadar agar bisa terhindar dari bencana yang membawa nikmat. Hasratnya ingin dan menginginkan semua itu, apalagi Sinta dan Olive wanita yang super cantik dan body biola yang sangat menggugah selera kejantanan laki - laki yang melihatnya.
Di pintu belakang, Surya mulai memikirkan untuk secepatnya keluar dari kafe remang - remang itu. Sampai akhirnya, Surya berjalan menyusuri jalanan yang cukup sepi. Di rasa cukup jauh dari kafe itu, Surya mulai duduk di sebuah taman yang sepi.
" Ya Tuhan! Apa yang aku lakukan?"
" Aku tidak menginginkan harta yang berlimpah, dengan memilih jalan yang salah. Istriku, maafkan aku." kata Surya pelan sambil menengadah kepalanya.
Surya kembali berjalan,menyusuri jalanan yang mulai sepi dengan mobil dan Kendaraan. Dalam hatinya masih ada Tuhan yang akan selalu melindungi dirinya. Surya tidak memperdulikan setiap peluh keringat yang menetes di badannya. Keinginan nya yang kuat, Surya harus cepat pulang, agar istrinya tidak mengkwatirkan dirinya. Sudah hampir satu jam, Surya berjalan menuju rumahnya. Akhirnya, sampai juga di depan pintu rumah nya.
Tok.
Tok.
Tok.
Tok.
Surya mulai mengetuk pintu rumahnya. ucapan salam yang biasa Surya ucapkan, tidak keluar dari mulutnya. Surya letih, badannya mulai panas dan menggigil. Di gigit lah jarinya sendiri agar tetap sadar. Tidak berapa lama, Winda kekasih hatinya membuka pintu dengan mata penuh kekwatiran.
" Mas?" panggil Winda sambil membantu Surya untuk berdiri dan masuk ke rumah.
" Mas?" panggil Wind kwatir.
" Mas cerita besok saja yah. Mas malam ini ingin bercinta." kata Surya pelan sambil membuka semua bajunya.
Winda diam dan melayani suaminya dengan sepenuh hati.
Malam semakin larut, bulan sabit mengintip dibalik awan gelap. Dua kekasih sedang terbang ke awan, mencari kenikmatan percikan - percikan cahayanya.
Istrimu adalah tempat kamu bercocok tanam. Jika kamu menginginkan nya datanglah kepadanya dengan jalan dan cara yang di halalkan. Dunia adalah perhiasan. Sebaik-baik manusia adalah manusia yang selalu menggunakan akal sehat nya dalam menentukan pilihannya.
" Alhamdulillah, aku bersyukur memiliki istri seperti kamu Winda! Aku akan berusaha mensyukuri yang aku punya. Aku tidak akan berpaling darimu. Insya Allah." kata Surya pelan.
" Winda juga mas, terimakasih sudah memilih Winda untuk menjadi istri mas." sahut Winda tersenyum.
" Mau di buatin kopi?" tambah Winda.
" Aku mau mandi dulu Win." ucap Surya sambil tersenyum.
" Mandilah Mas! Biar Winda buatkan teh panas buat mas Surya."
" Terimakasih Sayang!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 257 Episodes
Comments
iim ruhimat
mdah²an surya slamanya dpt mempertahankan ksetiaannya pd istrinya,jgn krn lgi susah ngitunya
2021-07-06
0
Agus Irawan
semangat kak mari saling mendukung
2021-06-04
0
Yully Produsen
Syukur Surya msih punya kesadaran diri hingga tak melakukan hal2 yg dilarang Agama,salut dech... Amin trnyata bkn teman yg baik tp teman laknat tuh🤬
2021-05-08
0