Malam hari tiba. Setelah menunaikan ibadah sholat magrib berjamaah Surya dan Winda duduk di meja makan. Dengan menu sederhana, mereka menyantap makanan yang ada di meja.
"Winda! Malam ini Mas ada kencan dengan Amin. Amin menjanjikan kerja bagus untukku. Doakan saja, suamimu ini mendapatkan kerja yang berpenghasilan tinggi." cerita Surya sambil tersenyum.
" Alhamdulillah! Winda selalu mendoakan yang terbaik untuk Mas." kata Winda sambil tersenyum.
" Alhamdulillah!" sahut Surya sambil mengusap perut istrinya pelan dan menciumnya.
Tok
Tok
Tok
Suara pintu rumah mereka di ketuk.
" Itu pasti Amin!" kata Surya sambil bangkit dari tempat duduknya dan berjalan membuka pintu rumahnya.
" Amin! Duduklah dulu, aku ganti baju sebentar." kata Surya sambil melangkah menuju ke kamarnya.
" Masuk dulu bang Amin!" kata Winda.
" Terimakasih banyak Win! Bagaimana keadaan mu?" tanya Amin.
" Alhamdulillah sehat! Seperti yang Abang lihat." jawab Winda.
"Dahulu kalau kamu memilihku pasti, hidupmu tidak se sengsara ini." ucap Amin sambil melihat penampilan Winda dari ujung kepala sampai ujung kaki. Di sana tidak terlihat perhiasan yang menempel di tubuhnya, seperti cincin,kalung ataupun gelang.
Winda hanya diam, dan merasa tidak nyaman dengan ucapan dan sikap Amin terhadap dirinya.
Tidak berapa lama, Surya keluar dari kamarnya dengan penampilan super keren. Baju bermerek yang dulu ia miliki kini di kenakan lagi.
" Winda! Mas keluar dulu ya sayang! Baik - baik dirumah, jangan lupa kunci saja pintu rumahnya." kata Surya sambil mencium dahi istrinya dan memberi kan tangannya untuk bersalaman.
" Iya Mas! Hati - hati di jalan!" ucap Winda sambil melepas kepergian suaminya sampai di depan pintu rumah.
" Aku pinjam suamimu dulu Win!" kata Amin sambil tersenyum.
" Iya bang! Titip Bang Surya!" ucap Winda sambil menutup kembali pintu rumahnya dan menguncinya sesuai pesan suaminya.
Amin mengendarai mobil itu dengan pelan. Di sampingnya, Surya memperhatikan gaya Amin dan mobil yang dipakai nya.
" Ini mobil barumu Min?" tanya Surya.
" Bukan! Ini mobil pinjaman bos ku!" jawab Amin.
" Oh! Kirain." sahut Surya manggut - manggut.
" Kira - kira dengan penampilan ku seperti ini,bakal di terima tidak Min?" tanya Surya mulai tidak percaya diri.
" Pasti di terima dong! Kamu keren, body mu atletis dan berotot." jawab Amin sambil melihat Surya.
" Pekerjaan apa sih yang kamu berikan ke aku?" tanya Surya.
" Pekerjaan yang mudah, tidak repot dan bikin happy. Lagi pula duitnya banyak." kata Amin sambil tersenyum.
" Oh ya? Aku jadi penasaran. Kita kemana ini Min?" tanya Surya.
" Kita ke kafe! Janjian dengan beberapa bos di sana." jawab Amin.
" Oh?" Surya manggut - manggut.
Setelah beberapa lama kemudian, mobil yang di kendarai Amin masuk di kafetaria remang - remang. Setelah memarkirkan mobilnya, Amin keluar dari mobil itu diikuti Surya di belakang nya.
" Itu mereka!" tunjuk Amin ke arah sudut ruangan di tempat duduk sofa yang melingkar. Di kursi sofa itu,sudah duduk tiga wanita cantik yang berpenampilan seksi dan kelihatan glamornya dengan perhiasan yang menyilaukan mata.
" Kamu tidak salah orang bukan Min?" tanya Surya mulai merinding berada di tempat itu.
" Tidak! Ayolah! Kita gabung dengan mereka dulu." jawab Amin sambil menarik lengan Surya hingga ke sofa.
" Halo! Mischa,Olive,Sinta." sapa Amin sambil menjabat tangan mereka sambil cipika cipiki.
" Ini Surya yang aku ceritakan ke kalian." cerita Amin.
" Oh oke! Duduklah Surya! Jangan takut! Kami tidak akan menggigit mu kok." kata Mischa.
" Hahahaha." olive dan Sinta tertawa nakal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 257 Episodes
Comments
Masiah Firman
Aamiin licik.....amin punya rencana jahat SM Surya Krn amin suka sm.winda
2021-07-30
0
Ahya Ning's
waaahh si amin biang keroxnya
2021-06-27
0
Sri Cntya
qahh surya dijebak amin x y
2021-05-05
0