2

Aku merasa bosan, sudah seminggu sejak aku dilahirkan. Dan tidak ada perubahan. Aku masih belum bisa melakukan sesuatu yang wahhh. Hanya bisa berbaring, menangis saat lapar, menangis saat buang air, dan tersenyum saat viscountess florent menghiburku. 

“Nona muda, kenapa sejak tadi terlihat tidak tenang. Dia melihat ke langit-langit sejak tadi.” 

Tenang saja Viscountess, aku ini tidak hanya sedang banyak pikiran. Kenapa kau khawatir sekali. Apa aku pura-pura tidur saja. Benar aku akan memejamkan mataku. Ada banyak yang kupikirkan.

Aku sendiri merasa aneh, apa aku benar-benar seorang bayi sungguhan? Atau jangan-jangan aku ini bayi jadi-jadian. Kenapa di kepalaku ada banyak pikiran sih. Kenapa aku tidak bisa memikirkan hal yang mudah saja, seperti memikirkan apa nama benda yang kupakai untuk tidur ini, apa nama alat yang kugunakan untuk minum susu. Tentu saja itu mulut. Kenapa pikiranku tidak bisa santai sebentar saja. 

Tunggu dulu, tiba-tiba aku mengingat sesuatu mengenai gambaran yang kulihat di masa depan. Jika semua berjalan sesuai alur. Jika dalam ingatanku, aku tumbuh menjadi gadis jahat yang terabaikan. Kenapa? Kenapa dalam ingatanku, aku tidak melihat jika aku memiliki kemampuan untuk melihat masa depan? Kenapa yang kulihat hanya gambaran tentang kejadian yang menimpaku. Tapi aku tidak diperlihatkan bagaimana jalan pikiranku yang sebenarnya. Kenapa aku bisa terpikir menjadi jahat? Kok aku tidak bisa menalar dengan logikaku. Itu seperti bukan aku.

  Jika dalam ingatanku ada satu saja peristiwa yang menyinggung aku bisa melihat masa depan, maka bisa dipastikan aku akan berpikir seperti aku yang sekarang ini. Aku tidak mau menjadi orang jahat. Bukankah begitu? 

Karena yang kuingat. Hanya ada adegan yang terjadi tanpa alasan yang jelas.  Aku dilahirkan, aku melihat  Papa mencoba membunuhku lalu Mama yang menghilang. Setelah itu seperti batu loncatan, aku yang tiba-tiba sudah merangkak, Papa yang melewatiku meski aku terpeleset. Setelah itu seperti batu loncatan lagi, saat aku dikurung di menara sendirian. Setelah itu di usiaku yang ke-14 tahun aku kabur dari menara. Aku bertemu dengan  gadis berambut jingga. 

Lalu secara acak aku bertemu dengan putera mahkota yang sedang berkunjung ke kediaman gadis itu. aku tiba-tiba jatuh cinta. Lalu setelah itu hanya ada kisah tragis, kecemburuan dan kejahatan yang kulakukan. Seolah-olah semua itu sudah diatur mengikuti jalan cerita. Tapi aku tidak merasakan bagaimana perasaanku sendiri? Apa benar aku itu orang yang seperti itu?

Tapi ini berbeda, aku yang ada didalam ingatanku, adalah aku yang benar-benar jahat, dan tidak bisa berpikir dengan benar. Sementara aku yang sekarang ini bisa melihat masa depan, adalah aku yang bisa berpikir untuk menjadi orang baik. Lalu sebenanya siapa yang aku lihat di masa depan? Apa benar kalau itu aku?

Apa aku masih punya kesempatan untuk mengubah masa depan? Apa aku bisa tumbuh menjadi gadis yang bijak seperti yang mama inginkan? Ini kan diriku, kenapa aku tidak bisa hidup sesuai karakterku sendiri? Pokoknya aku tidak mau jadi orang jahat.

 Ada begitu banyak pertanyaan di dalam kepalaku. Padahal aku ini masih bayi, tapi aku sudah  memikirkan hal serumit itu. Aku ini memang bayi yang luar biasa ya, aku cocok disebut bayi ajaib. //Masih saja bangga\ 

Kalau memang perkiraanku benar. Maka tidak ada salahnya—aku akan mencoba mengubah naskah hidupku. Aku tidak mau mati menjadi karakter jahat dan hidup sesuai dengan kutukkan yang sudah disebutkan peramal. Jadi bagaimana caraku untuk mengubahnya? 

Aku harus tahu terlebih dahulu kenapa aku bisa menjadi jahat? Apa karena tidak ada yang memberiku kasih sayang ya? Masa iya? Padahal sekarang aku merasa bodo amat apakah aku di sayang atau tidak. Aku kan hanya ingin hidup. Tapi, tidak menutup kemungkinan kalau suatu hari aku berubah pikiran, dan aku benar-benar membutuhkan kasih sayang.

Benar, aku menjadi jahat berawal karena terabaikan, aku hidup terkurung di menara sejak usiaku 5 tahun dan orang yang telah banyak melukai hatiku adalah Papaku sendiri. Padahal dia orang tuaku satu-satunya. Sekarang aku mengerti cara mencegah itu semua, aku akan membuat Papa menyayangiku. Dengan begitu, aku tidak akan menjadi wanita jahat yang haus akan kasih sayang. 

Kalau begitu. Target utamaku adalah Papa! Papa lihat saja. Bayi menggemaskanmu ini, akan membuatmu jatuh hati! Akan kubuktikan kalau aku bukanlah bayi terkutuk. Aku adalah puterimu, bahkan mata dan rambut kita ini sama! Seharusnya kau senang. Enak saja kau malah ingin mengabaikanku. Tidak akan pernah kubiarkan itu terjadi. Aku ini terlalu menggemaskan untuk diabaikan.

***

Maafkan aku viscountess, hari ini aku harus melibatkanmu dalam rencanaku. Kau pasti akan khawatir setelah ini. Tapi tenang saja, aku ini Cuma pura-pura. Oekkkkkk!!!!!

“Nona, ada apa? Kenapa tiba-tiba menangis kencang.”

Bagus. Aku harus menghayati peranku. Saat ini aku hanya tahu menangis saja, jadi aku harus berperan sedih. “Nona lapar?” Viscountess mengambil susu untukku. Tidak jangan beri aku susu, aku tidak menginginkan itu saat ini.

“Nona tidak mau? Kenapa masih menangis, apa Nona buang air.” Viscountess Florent mengecek celanaku. Tidak. Aku ini tidak buang air. “Tidak juga.” Dia semakin kebingungan.

Lalu Viscountess pergi lagi mengambil barang-barang lucu yang biasanya disukai bayi. Astaga. Aku sedang tidak mood bermain tahu. Aku tahu, dia tidak akan menyerah untuk membuatku diam. dia sudah menggendongku dan mencoba menidurkanku. Tidak mau. Bukan itu yang kumau. 

Kenapa sih susah sekali mengungkapkan keinginan bayi. Rencanaku ini supaya Papa tergerak hatinya. Aku tahu, Papa tinggal di Castil sayap timur. Sementara aku ada di Castil barat, tempat tinggal istri-istri Duke dan juga para puteri. Karena, istri Duke Searlus hanya mendiang Mama dan hanya aku satu-satunya puterinya. Jadi, Castil barat dijadikan tempat tinggal para dayang. Meski kemungkinannya kecil tangisanku akan terdengar sampai seberang. Tapi, siapa tahu ada keajaiban. Duke yang terhormat itu tanpa sengaja mendengar suara tangisku saat sedang lewat. Aku hanya bertaruh  pada kemungkinan itu saat ini, karena kalau sampai rencanaku gagal, sia-sia juga kubuang air mataku.

“OEKKKKKKKKKK!!!!”

“OEKKKKKKKKKK!!!”

“Nona, jangan menangis.”

“OEKKKKKKKKKK!!!”

Teruslah panik, teruslah pokoknya aku tidak akan pernah diam sebelum Papa datang dan menenangkanku. Biarkan dia melihatku yang menggemaskan ini menangis. Papa datanglah cepat, air mataku hampir kering. Lihatlah.

“OEKKKKKKKKKK!!!”

BRAKKK. Astaga siapa yang membuka pintu kamar bayi keras sekali. Dia itu tidak berperi kemanusiaan sedikitpun terhadap bayi ya?!

“Bisakah kau urus bayi itu dengan benar? Suaranya menganggu pekerjaanku.”

Papa? Papa, jahat sekali kenapa bicara begitu. Tidak peduli. Aku akan bermuka tebal supaya Papa mau menggendongkan.

“Maafkan Saya Tuan Duke, tapi Nona sepertinya sedang merindukan Nyonya, dia tidak mau minum susu, dia juga tidak mau dihibur. Dia terus menerus menangis.”

“Berikan padaku.”

Hah? Semudah itu? mencurigakan sekali. Apa jangan-jangan aku akan ditenggelamkan? Atau aku akan dicekik supaya aku diam? Papaku ini kan berdarah dingin. Seharusnya aku jangan mencari mati dengannya.

Papa benar-benar menggendongku. Suaraku, suaraku tertahan, tapi—“Oekkkkkkk!”

Papaku kenapa melotot padaku, menakutkan sekali. Aku ingin Kembali saja ke ranjang bayi. Kembalikan aku. Aku tidak kuat ditatap begitu. 

“Tuan Duke, bukan begitu cara menenangkan bayi. Anda harus lebih lembut, munculkan aura positif agar bayi juga bisa merasakan kehangatan Anda. Bagaimanapun juga, dia adalah darah daging Anda, Tuan.”

Hikss, Vicountess Florent. Kenapa kau bisa begitu berani menasihati Papaku? Sepertinya kau harus diberi penghargaan noble sebagai wanita paling pemberani di wilayah Eternelle.

Eh, kenapa pancaran api di mata Papa merdup. Dia merenggangkan gendongannya, menjadi lebih lembut tidak sekaku tadi. Dan, tangannya mulai begoyang seolah mengayunku perlahan. Apa dia sedang berusaha menenangkanku? Apa ideku berhasil?

Diam. aku harus diam. rencanaku berhasil, bukankah aku harus senang? Benar, aku pun memberi Papa hadiah senyumku yang menggemaskan. Aku melihat, mata Papa menghangat. Meski wajahnya tetap dingin. Tapi tatapannya meredup. Lihatlah, dia tidak mungkin tidak tahan dengan sosokku yang menggemaskan ini. 

“Lihat Tuan, Nona benar-benar sudah tenang sekarang, dia bahkan tersenyum pada Tuan. Bukankah artinya, Nona mengerti jika Tuan adalah Ayahnya?”

Papa, bicaralah. Kenapa diam saja. Seharusnya Kau menyahuti ucapan Viscountess Florent. 

“Ini. tidurkan dia. Aku akan Kembali ke ruang kerja.”

“OEKKKKKK!!!” Tidak mau. Aku ini sedang melatih Papa jadi orang yang baik tahu?! Kenapa buru-buru sekali meninggalkanku.

“Tuan—Nona sepertinya masih ingin bersama Anda.”

“Kalau begitu, kau keluarlah. Aku yang akan menidurkannya.”

“Baik Tuan, Saya akan masuk setelah Nona tertidur.”

Nahh, begitu dong. Baru Papa yang baik. Tu-tunggu dulu? Apa maksud Viscountess Florent keluar? Apa Papa mau membunuhku diam-diam? apa mau meracuniku? Mencekik? Membanting di lantai? Atau kemungkinan terparah, melemparku keluar dari jendela?

“Tidurlah. Aku masih punya banyak pekerjaan yang harus kuurus.”

Glekk. Papa bicara padaku? Kemungkinan-kemungkinan menakutkan yang baru saja kupikirkan barusan, lenyap begitu saja dari kepalaku. Setelah mendengar suara hangat Papa. Untuk pertama kalinya dia mengajakku berbicara.

“cepatlah tidur.” Papa Kembali mengayunkan lengannya perlahan, aku menikmati kehangatan yang kurasakan. Apa aku benar-benar bisa menikmati moment seperti ini kedepannya? Atau hidupku akan berjalan sesuai gambaran ingatanku? 

Tapi bukankah aku sudah berusaha meluluhkan hati Papa. Jadi, Papa, tolong jangan mengabaikanku, jangan pernah membuangku. Karena di dunia ini, aku terlahir sebagai anak Papa, dan aku hanya punya Papa.

***

tbc...

Terpopuler

Comments

yosh

yosh

krenn critanya..

2021-03-08

3

Penikmat Untaian Kata

Penikmat Untaian Kata

lagi mempelajari episode ini kak, hihihi...
Semangat kak author!💪🏻

2020-12-01

2

Zikin Ibnu

Zikin Ibnu

aq suka ceritanya

2020-11-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!