3

1 bulan kemudian~

Woahhh. Woahh. Lihatlah apa yang kerlap kerlip di langit-langit kamarku itu. Galaksi? Sejak kapan di kamar terbengkalai ini ada hiasan malam yang cantik seperti itu. aku baru mengetahuinya malam ini saat aku tidak sengaja terbangun dan membuka mataku lebar-lebar menatap langit-langit.

Wuahhh. Benar-benar cantik. Ahh, mungkin karena indra penglihatanku yang sudah bisa melihat dunia dengan jelas. Sebelumnya tampak buram seperti ada kabut-kabut putih yang menutupi bola mataku. tapi sekarang, aku bisa melihat kerlap kerlip malam dengan sangat jelas.

Benar, usiaku sudah genap 1 bulan. Ya, tidak ada yang istimewa. Aku hanya sedikit lebih rewel dari sebelumnya, tapi senangnya karena aku bisa mengenali wajah orang-orang di sekelilingku. Terutama Viscountess Florent yang selalu setia menemaniku. Lihatlah, dia bahkan tidur dengan tenang di samping keranjang bayi sambil menjagaku. 

Cantik. Wajahnya begitu kebangsawanan, dengan rambut biru gelap yang khas keturunan Viscount Bergeron. Sayang sekali, wanita bangsawan secantik dirinya harus ikut terkurung bersamaku di istana ini.

Dia seharusnya hidup bahagia dengan keluarganya di luar sana, benar bukan? Tapi begitulah kehidupan dayang, mereka yang telah bersumpah setia kepada orang yang dilayani akan selalu setia sampai akhir. Dia bahkan rela meninggalkan suaminya Viscount Moreau dan putera laki-lakinya yang pernah kulihat dalam ingatanku sekilas. 

Florent sangat setia terhadap mendiang Mama yang merupakan seorang sibyla kerajaan. Tapi Ibuku bukanlah sibyla biasa, Ibuku merupakan puteri Marquis Frederic pemimpin yang berkuasa dibawah Duke yang sangat disegani di tanah Eternelle ini.

Tapi sayang, Ibuku menjadi yatim piatu setelah kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan, itu sebabnya Ibuku memilih mendaftar ke sekolah bintang saat usianya baru 10 tahun. Setelah itu dia bertemu dengan Papa saat berusia 18 tahun, saat dirinya dilantik melayani keturunan kerajaan kegelapan. Dan begitulah akhirnya, mereka saling jatuh cinta.

Sayang sekali, Mama harus pergi setelah melahirkanku. Dan meninggalkan Papa, pria yang sangat dia cintai, hanya demi menyelamatkan nyawaku. * akademi bintang adalah istilah untuk sekolah cenayang, atau sekolah ahli ramal dan sihir masa depan* 

“Nona?”

Ah, aku sepertinya membangunkannya. Padahal aku hanya sedikit mengoek. Dia memang peka sekali ya terhadap pergerakkan bayi. Tidak seperti Papaku yang sama sekali tidak peduli dengan keberadaanku. Terakhir kali aku melihatnya saat aku menangis kencang. Dan setelah itu aku tidak lagi melihatnya. Aku sering melancarkan trik tangisan lagi, tapi percuma, dia tidak pernah datang sekalipun. Dan tidak terasa sudah 1 bulan usiaku, dia bahkan tidak datang untuk mengucapkan selamat.

“Nona kenapa bangun? Nona lapar?”

Tidak. Aku tidak lapar. Aku sedang kagum dengan langit-langit kamarku. Aku memberi tanda sambil tertawa melihat langit-langit.

“Ah, Nona sudah bisa melihatnya dengan jelas? Nona menyukainya?”

Eumm. Terima kasih Florent. Jika aku bisa bergerak bebas aku pasti sudah memelukmu.

“Nona, Saya memasang 2 bintang paling terang di kamar Nona. Anggap saja, dua bintang itu adalah Mama dan Papa Nona. Mereka selalu memeluk Nona saat tidur.”

Mama? Papa? Apa aku semenyedihkan itu sampai-sampai orang tuaku digantikan dengan bintang virtual. Tapi—aku benar-benar tersentuh, Florent sangat peduli padaku. Dia tidak ingin aku merasa kesepian. Benar, aku merindukan Mama. Aku rindu genggaman tangannya saat pertama kali aku hadir di dunia ini. Meski hanya beberapa menit saja.

“Bintang-bintang itu akan mengawasi Nona, Nyonya pasti tersenyum melihat Nona.” 

“Suatu hari Nona akan tumbuh menjadi puteri tercantik di Eternelle, menjadi gadis yang bijaksana. Nona tidak boleh menyimpan dendam pada siapapun, mereka hanya belum sadar, betapa menggemaskannya Nonaku ini. Benar bukan?”  

Aku tahu, aku seharusnya memiliki segalanya, aku adalah puteri Duke terkuat di negara ini. Aku memiliki kemampuan yang tidak  dimiliki orang kebanyakan. Jika ada kata seharusnya, maka aku tidak perlu merasa sedih, kesepian, bahkan aku bisa saja tertawa setiap hari. Tapi, semuanya berbanding terbalik. Pada dasarnya, aku tidak punya apapun di dunia ini. Aku seperti bayang-bayang yang tidak disadari. 

Tapi, kata-kata Mama masih terngiang dalam ingatanku. Aku harus tumbuh menjadi gadis yang cantik dan baik hati. Itu sebabnya Mama memilih menjadi bintang di langit, karena Mama menaruh harapannya padaku. Jika Mama benar-benar mengawasiku, maka semua akan baik-baik saja. Aku hanya perlu percaya pada diriku sendiri, karena yang menentukan apakah aku akan menjadi jahat ataupun baik. Adalah aku sendiri. Benar, semua keputusan ada di tanganku.

Aku tidak bisa menutup sebelah mata, aku tidak bisa hanya melihat kesedihanku seorang. Masih ada Florent, dia selalu menemaniku. Aku akan memastikan hidupnya bahagia di istana ini. aku tidak akan pernah mengecewakannya.

***

Wushhhhh…..Aku terbangun seketika begitu jendela tirai kamarku tersibak angin yang tidak biasa. Sangat dingin. Ada aura yang aneh dalam hembusannya dan juga diikuti suara lirih seperti seseorang yang bersenandung, jika aku sudah punya bulu di tangan, pasti bulu-bulu itu sudah berdiri karena merinding.

“Ahhh jadi inilah Tuanku kelak.”

“Lihatlah, dia akan menjadi Nona kita kelak.”

“Benar-benar sekecil ini.”

Apa-apaan suara-suara itu. apa angin itu baru saja berbicara? Kenapa terdengar ramai sekali seperti ada perkumpulan manusia di kamarku. 

“Haloo? Apa kau bisa mendengarku?”

“Dia masih bayi tentu saja tidak bisa menjawabmu.”

..oceh… oceh…

Huaaaa apa-apaan ini, kenapa— semakin lama semakin bising. Aku tidak melihat siapapun di tempat ini. benar-benar hanya ada tirai yang bergoyang karena angin. Siapa sih yang berani menggunakan sihir transparan dan menganggu waktu istirahatku.

“Pelan-pelan. Dia bisa mendengar suara kalian.”

Ada satu tambahan suara asing, kali ini sepertinya dia baru datang. Sebenarnya ada berapa banyak jumlahnya? 

“Ada lima dari kami.”

Eh??? Dia bisa mendengarku?

“Elleanor? Apa itu namamu?”

Benar. Siapa kalian?

“Kau benar-benar ingin melihat wujud kami?”

Aneh. Kau bahkan bisa mendengarku. Sebenarnya siapa kalian? Angin? Wujud? Apa angin punya wujud? Gas alam? 

“Lebih tepatnya kami bukan angin.”

Lalu apa kalau bukan? Nyamuk? Atau kumbang kecil?  Apa kalian sejenis makhluk hidup? Kenapa bisa bicara? Atau jangan-jangan kalian penyihir yang  menyamar? 

“Bukan juga.”

Ahh, kalau begitu katakan langsung saja. Jangan main tebak-tebakan dengan bayi dong! Kau tahu kalau otak bayi itu masih polos dan tidak terlalu pintar. Jangan membuatku pusing.

“Tapi kau bayi yang cukup pintar, kau bahkan bisa mengobrol dengan lancar.”

Itu karena… ah sudahlah pokoknya katakan saja kalian itu makhluk apa? Kenapa menerobos masuk ke kamarku.

“Baiklah akan kutunjukkan siapa kami.”

“Tuan, apa dia tidak akan takut kalau kita menampakkan diri?”

“Kau sungguh-sungguh ingin melihatku bukan?”

Tentu saja. Siapa suruh masuk ke kamarku tanpa permisi. Seperti pencuri saja.

“Kami adalah roh. Apa kau yakin ingin melihat wujud roh?”

Roh? Apa itu semacam jiwa orang yang sudah mati.

“benar. Hanya ada bentuk menakutkan dari sisa-sisa raga kami. Itu sebabnya kami tidak pernah menunjukkan wujud kami pada siapapun.”

Apa kalian makhluk dari dunia paling bawah? Manusia yang sudah terkubur dan tidak Kembali pada dewa?

“lebih tepatnya kami makhluk pembangkang yang ditolak oleh dewa.”

Ahh. Ternyata kalian makhluk yang ditolak keberadaanya oleh dewa. Apa itu sebabnya wujud kalian menakutkan? Semenakutkan apakah itu?

“baik akan kutunjukkan.”

Aku memperhatikan lekat-lekat, seperti apa wujud roh itu. dimana? Dikanan ? atau dikiriku?

“Aku di sini.”

Suara itu berasal dari kananku. Aku menoleh dan. “Oekkk!!!!”

Astaga makhluk macam apa itu, kenapa menakutkan sekali. Kenapa ada banyak darah mengucur dari kepalanya. Dan lihat, kenapa tidak ada satupun dari mereka yang tampak normal, kenapa bau-bau anyir!

“NONA?!” Tiba-tiba Florent masuk setelah mendengar tangisanku, dia berusaha menenangkanku. Tapi tidak berhasil. Apa ini yang dinamakan syok? Aku baru saja melihat sesosok tubuh manusia yang tidak bisa disebut sebagai manusia. Apa itu? Monster? Kenapa wujudnya membuatku mual. Menakutkan. Benar-benar menakutkan.

“Kau telah melihat wujud kami, maka kau akan terus melihatnya.”

Tidak mau! Kalian pergi! Aku tidak mau melihat lagi.

“Sudah terlambat. Kau yang memintanya.”

Kenapa tidak bilang kalau wujudmu menakutkan begitu! Tidak bisakah kaau membuatnya sedikit lucu? Seperti karakter binatang? Atau darahmu yang berwarna merah itu diganti dengan warna pink?

“Aku adalah jenderal yang mati di medan perang, karena pengkhianatan terhadap negara aku ditolak oleh dewa.”

Tidak peduli lagi. Terserah kalian makhluk apapun itu. kalian ditolak oleh dewa memangnya kenapa? Kenapa curhat padaku? Aku tidak mau melihat kalian! Kenapa kalian datang ke kamarku?!

“Nona, tenanglah.” Aku tau Florent khawatir, aku juga menghawatirkan otakku yang tiba-tiba tidak bisa berpikir. Dan tubuhku yang tiba-tiba kaku seperti besi.

“Ada apa dengannya Viscountess?” Bahkan pelayan lain juga ikut khawatir padaku. Aku terus menangis, bahkan dengan mata terbuka tak berkutik. Aku terus menatap pada sosok itu, aku tidak bisa mengalihkan pandanganku.

“Kau adalah Tuan kami, kau tidak perlu takut pada kami.”

Aku tidak mau. Aku bukan Tuan kalian. Aku ini masih bayi, jangan menakutiku begitu dong! Mereka ini kenapa sih, kenapa tiba-tiba masuk ke kamarku dan mengklaim begitu. 

 “Nonaa,” Suara Florent semakin samar ditelingaku, hanya seperti dengungan. Tapi suara roh-roh itu terasa nyata, seperti menarikku kedunia mereka. Seperti aku menjadi bagian dari mereka. Lihatlah, ada yang kehilangan mata mereka, ada yang tidak memiliki organ utuh. Kenapa aku harus melihat hal semenakutkan ini!?

    “Tidak bisa dibiarkan. Ada yang salah dengan Nona. Tatapannya tidak merespon.” Florent berusaha menggoyangkan tubuh kecilku, tapi aku tahu, aku sedang ditarik kedunia mereka.

    “Scherie!”

    “Ya Viscountess?”

    “Panggilkan dokter kerajaan. Tunggu. Jangan sampai orang lain tahu hal ini.”

    “Baik.”

...***...

“Ada yang tidak beres. Aku seperti merasakan aura asing di dalam istanaku.”

“Ya?”

“Damien. Kapan terakhir kali Jerome memasang segel pengaman di istana ini?” Searlus bertanya pada sekretaris kepercayaannya. *Jerome istilah untuk orang suci yang menyegel suatu tempat agar tidak bisa dimasukki sihir atau roh.*

“sekitar bulan lalu jika kuingat. Ada apa Yang Mulia Duke?’

“Ada yang tidak beres. Ada yang menerobos masuk ke dalam istana ini.”

“Tapi, Saya tidak merasakan aura itu ada disekitar sini.”

“Aku merasakannya.”

“Tuan jangan-jangan—ada di castil barat.” Damien tiba-tiba menjadi panik.

“Kalau begitu, apa mereka datang untuk melihat pemilik segel itu?” Namun Searlus tetap gigih di tempatnya, dia tidak ada niatan untuk beranjak.

“Tuan. Bagaimana mungkin ada setenang ini. Nyawa Nona dalam bahaya.”

“Dia-lah yang mengundang makhluk-makhluk itu masuk.” 

“Tuan bagaimana bisa Anda mengacuhkan puteri Anda sendiri. Jika nyawa Nona dalam bahaya apakah Anda tidak akan peduli? Apa dia benar-benar darah daging Anda?”

“Karena aku telah bersumpah untuk membunuh pemilik segel kehancuran. Cih, siapa yang menyangka kalau dia akan lahir dari rahim istriku.”

“Justru itulah. Karena sikap Anda yang tidak peduli, bayi yang tidak bersalah itu akan tumbuh menjadi wanita jahat yang bisa menghacurkan. Itu semua karena sikap keras Anda.” Ucap Damien tegas, dia benar-benar sekretaris yang bijaksana.

“Coba sekali-kali Anda lihat wajah manis puteri Anda. Apakah dia tampak seperti makhluk jahat yang akan menghancurkan dunia?” Damien terus mengoceh meski diabaikan.

“Baiklah. Kita anggap saja dia memang pemilik kekuatan gelap, dia pengendali alam bawah tanah dan sihir kehancuran. Jika memang begitu, kenapa Lady Etienne bersikeras melindunginya? Karena dia melihat ada harapan dari bayi yang tidak berdosa itu. Karena dia ingin Tuan Duke yang terhormat ini, mengajarkan apa artinya kebajikan kepada puterinya.”

“Damien diamlah!”

“Tidak Tuan, menurut saya Anda sudah keterlaluan. Saya sering melihat, Anda khawatir saat mendengar bayi itu menangis. Tapia pa yang Anda lakukan? Anda berdiri di ambang pintu dengan tangan terkepal. Apa yang dilakukan seorang Ayah? Anda sama saja dengan menelantarkannya. Kalau begitu, kenapa tidak membuangnya saja dijalan atau menguburnya hidup-hidup?”

“KUBILANG KAU UNTUK DIAM, Damien!”

“Sk. Saya adalah teman masa kecil Anda, Saya tahu. Anda pria yang pintar menutupi sesuatu, Tindakan dan hati Anda sangat bertolak belakang. Tapi Tuan, coba pertimbangkan saran saya sekali. Ingat. Darahmu mengalir dalam dirinya.”

“Kenapa kau begitu peduli pada bayi itu. kau bukan Ayahnya.”

“Sejujurnya, saat itu dia menangis, aku tidak melihat ada siapapun di sana. Viscountess Florent yang selalu disampingnya pun tidak ada. Aku kemudian masuk ke dalam dan berusaha membuatnya diam.”

“Tapi apa kau tahu? Aku terpikat. Matanya, wajahnya, bahkan rambutnya perpaduan yang sempurna antara kau dan mendiang Duchess. Dia benar-benar versi menggemaskan dari dirimu. Sekali melihatnya kau akan langsung terpana. Bahkan aku ada niattan ingin menculiknya”

“Ap-a?!”

“Tu-tunggu dulu jangan emosi dulu biar kulanjutkan dulu. Setelah itu, matanya seperti bisa mengenaliku, dia seperti mengisyaratkan agar aku tidak meninggalkannya. Sepertinya, bayi itu, merindukan orang tuanya.”

“Aku tidak peduli.”

“Hmm baiklah, tapi sayang sekali, jika aku menikah dan punya anak kelak. Aku berharap punya puteri secantik Nona Elleanor, dia benar-benar—

    “Berani sekali kau memikirkan untuk memiliki puteriku?!”

    “Cih, Anda baru saja mengatakan apa barusan?”

    “Tidak. Lupakan.”

    Tiba-tiba tatapan Damien terfokus ke luar jendela ruang kerja. Jendela besar itu bisa melihat dari atas siapa saja yang keluar masuk kedalam istana, karena pintu utama terhubung dengan sayap timur dan sayap barat castil. Sepertinya seseorang pelayan membawa masuk dokter menuju sayap barat.

    “Tuan—ada yang tidak beres.”

...***...

tbc...

Terpopuler

Comments

Penikmat Untaian Kata

Penikmat Untaian Kata

semakin bikin penasaran ceritanya,, semangat terus thor!💪🏻

2020-12-02

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!