4

   Florent, bisakah kau menggoyangkan tubuhku lebih keras lagi. Kenapa badanku kaku, aku ini masih syok. Argh ternyata tubuh bayi selemah ini, bahkan syok bisa berakibat fatal pada otakku. Kasihan sekali otak kecilku ini, selalu saja dikejutkan dengan hal-hal ajaib tapi aneh.

    Ada apa? Kenapa kalian masih menatapku. Kenapa tidak pergi saja. Kau senang? Aku ini sedang syok tau?!

    “Nona, kami tidak akan pergi. Karena hanya Anda telah membuka segel bawah tanah untuk kami.”

    Se-segel apa kalian bilang? Bawah tanah? Aku tidak merasa tuh. Aku kan sejak 1 bulan yang lalu hanya rebahan di keranjang bayi. Kapan aku masuk ke bawah tanah?

    “maksud saya, tepat dihari kelahiran Anda. Segel bawah tanah telah terbuka. Saat itu kami mencari Anda pemilik segel, tapi tidak berhasil masuk ke tempat ini.” 

    Hah? Kalian ini bicara apa sih? Kenapa aku tidak mengerti? Apa ini berhubungan dengan aku yang dikutuk? Jadi maksudnya, kelahiranku membuka portal dunia roh, begitu?

    “Anda benar-benar pintar Nona.”

    Ckckck. Tentu saja aku pintar. Aku bahkan bisa bicara lancar dalam pikiranku dan melihat masa depan. Keren bukan?  Astaga! Itu tidak penting sekarang. Aku ini sedang takut tau?!

    BRAKKK! Lagi-lagi, pintu yang dibuka tanpa aturan merusak gendang telingaku yang lemah ini.

    “Tuan Duke?”

    Papa? Apa dia datang? Wahai Dewa Yang Agung, terima kasih sudah menolongku. Baru kali ini aku merasa Bahagia dengan kedatangan Papa. 

    “Tuan Duke, Nona Ela, dia—

    “Berikan padaku,”

    Hangat. Baru kali ini aku senang mencium aroma tubuh Papa yang harum, dan tangan Papa yang kekar. Tapi, aku tidak bisa melihat Papa, aku tidak bisa berpaling, aku sepertinya masih terpaku pada makhluk-makhluk itu.

    “Kalian semua keluarlah.”

    Papa menyuruh semua orang keluar, sekarang hanya ada kami berdua. Lebih tepatnya berbanyak. Karena makhluk-makhluk itu masih mengelilingku, bahkan ada sosok anak kecil yang mengajakku bermain.

    Lihat, Papaku sudah datang. Kalian semua tidak takut padanya?

    “Dia tidak memiliki kekuatan pengendali roh. Tentu saja kami tidak takut.”

    “Benarkah? Apa kalian semua tidak takut padaku?”

    Eh? Papa bisa mendengar suara-suara itu juga.

    ‘Lucu sekali, aku memang tidak bisa melihat wujud kalian. Tapi suara bising itu, ck benar-benar mengangguku.” Ucapan Papa lebih tepat seperti meremehkan.

    “Apa kau bisa menyerahkan Puterimu pada kami, dia adalah Tuan kami.”

    “Menyerahkan kalian bilang? Apa perlu kukurung kalian semua di dalam botol?”

    “Lagipula, suatu hari dia akan Kembali pada kami. Pemimpin dunia  roh hitam.”

    Enak saja. Sejak kapan aku ingin menjadi pemimpin kalian? 

    Tunggu dulu, apakah itu yang terjadi dalam ingatanku? Aku yang ada di masa depan benar-benar menjadi Ratu dari segala macam teror  di dunia ini, karena  aku bekerja sama dengan roh-roh itu? itu sebabnya aku bisa mengikat orang-orang melalui mimpi-mimpi buruk, dan menculik manusia untuk kujadikan persembahan pada dunia roh, lalu mengirim rasa sakit melalui bantuan roh. Apa itu sebabnya?

    Pokoknya aku tidak mau bekerja sama dengan roh pembangkang seperti kalian! Titik!

    “Tapi suatu hari kau pasti membutuhkan bantuan kami.”

    Tidak Akan pernah. Jika itu untuk kejahatan, aku tidak akan pernah memintanya.

    “Apa kalian akan tetap mengelilingi puteriku seperti ini?” Suara Papa Kembali menyadarkanku.

Puteriku? Apa aku salah dengar barusan.

“Lagipula kau tidak menginginkannya. Kenapa tidak berikan saja pada kami.”

Aku mendengar suara Papa yang menyeringai. Apa-apaan itu barusan, dia benar-benar menantang roh-roh ini. tapi ada benarnya juga sih, toh Papa memang tidak menginginkanku, kenapa tidak berikan aku pada mereka saja? Misal. Ini hanya permisalan. Aku tidak benar-benar mau ikut dengan mereka. Mau dikasih makan apa aku di dunia roh? 

“Kalian benar-benar menantangku rupanya. Baiklah, mari kita tunggu sebentar lagi.”

“Ela apa kau dengar suaraku?” Papa berbisik lembut ditelingaku. Aku benar-benar terharu, ini pertama kali aku mendengar suara Papa selembut ini.

“Lihat aku. Lihatlah ke arahku.”

 “Bagus, kau dengar suara Papa? Lihatlah ke arah sini.” Papa, pertama kali aku melihat wajah Papa sedekat ini, mata indah seperti batu amethyst, dan rambut ungu gelap namun berkilau seperti perpaduan malam yang terkena pantulan sinar bulan.

Satu kata untuk Papa. Tampan. Makhluk setampan ini ternyata Papaku. Benar-benar gen keturunan yang bagus. Huwwaaa beruntung sekali Mama yang bisa menikahi lelaki setampan ini sayang sekali tabiatnya tidak sebagus wajahnya. Astaga! Apa sih yang aku pikirkan. Masih bayi kok sudah berpikir kemana-mana.

 Papa, apa sih yang Papa lakukan. Serius sekali. “Damien.” Papa berbisik seolah ada Damien ada disebelahnya. Ah yang benar saja, mereka memang punya intuisi diluar batas. Tentu saja, Papaku adalah Duke dengan penerus kekuatan terhebat, dia dilahirkan dengan fisik kuat, kepintaran di luar batas, dan tentunya ada sihir kegelapan di dalam dirinya. Karena yang tersegel hanya sihir penghancur, jadi sihir-sihir kegelapan lain masih bisa dipergunakan jika keadaan mendesak.

    “sekarang.”

    “Kau berhasil mengusir kami hari ini. tapi suatu hari, puterimu akan menjadi Tuan kami seutuhnya. Kami pasti Kembali.” Apa-apaan itu, mereka berani mengancam Papaku? Enak saja!

    Apa sudah selesai? Tidak ada keributan lagi. Bahkan aura udara sudah tidak membuat bulu-buluku berdiri. Apa Papa berhasil mengusir mereka. Suasananya Kembali normal dan tidak ada aroma tidak sedap lagi di sini. Sepertinya tempat ini Kembali murni. 

    “…” Kenapa Papa menatapku lagi. Apa aku salah lihat? Dia baru saja tersenyum tipis. 

    “Kau sudah baik-baik saja sekarang.” Benarkah? Ini semua berkat Papa, walaupun aku kesal Papa mengabaikanku. Ada untungnya juga Papa datang disaat yang tepat. Aku benar-benar ketakutan tadi. Tapi gendongan Papa, benar-benar hangat. Baru kali ini aku menyukainya.

    Tiba-tiba Papa keluar, dia masih membawaku dalam dekapannya. Semua orang yang menunggu di luar kamar sontak terkesima. Apa yang akan Papa lakukan? Apa tabiatnya Kembali seperti semula? Apa setelah ini dia akan mengabaikanku lagi?

    “Tuan.” Florent berusaha memintaku Kembali ke gendongannya, tapi Papa menolak, dia semakin erat mendekapku. Aku senang. Entah kenapa aku senang. Jika Papa lebih sering melakukan ini, aku berjanji akan memaafkan perbuatan Papa yang berusaha membunuhku saat aku lahir.

    “Pindahkan semua barang-barang yang ada di kamar ini ke istana timur.”

    “Ya?”

    Ehhh?? Apa kiamat sudah dekat? Atau aku salah dengar barusan. Papa menyuruhku tinggal di istana timur? Apa maksudnya?

    Tidak mungkin. Tidak ada adegan macam ini dalam ingatanku. Apa, aku berhasil? Aku berhasil merubah alur? Tapi kenapa? Kenapa cepat sekali berubah. Ini benar-benar mencurigakan. Bukankah Papa baru menggendongku dua kali. Tidak. Lebih tepatnya tiga kali, aku hampir melewatkan saat pertama kali aku dilahirkan Papa juga sempat menggendongku. Tapi, tetap saja, kenapa semudah itu luluh?

    Harusnya aku senang bukan? Tapi kenapa aku malah mencurigainya. Tentu saja! Memangnya siapa yang tidak akan curiga, kalau orang yang sangat bernafsu ingin membunuhku tiba-tiba saja berubah baik dalam waktu sebulan! Mari kita lihat, apa yang sebenarnya dipikirkan oleh Papaku. Arghhh sayang sekali , aku tidak memiliki kemampuan untuk membaca pikiran orang.

    *Benar. Damien kau benar, sejak pertama kali aku melihatnya perasaanku sama sepertinya. Aku melihat wajah puteriku dengan penuh kesima. Jari-jarinya yang begitu kecil, mata bulatnya yang menatapku seolah sedang menghafal wajah orang tuanya. Dan saat mendengar tangisannya, aku juga merasa khawatir. Bagaimana bisa, dia menggoyahkan hatiku semudah itu. Bagaimana bisa aku berniat membunuh anak semanis ini? Aku seperti melihat gambaran diriku dalam diri bayi ini. Karena dalam darahnya, ada darahku*

 *Dan apa yang kulakukan? Jika saat itu aku tidak bersikeras ingin membunuhnya, maka, Etienne mungkin kau masih ada bersamaku, merawat puteri kecil kita bersama-sama. Kau benar, bukan salah bayi ini yang terlahir dengan segel kehancuran. Benar, mulai saat ini, aku akan melindunginya, inilah janjiku padamu, Etienne.’ Ucapnya penuh ketulusan dalam hati***

***

tbc...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***