" Wah jijie, lihatlah putri mu sangat cantik"
ujar Yu Long selaku adik kaisar Yu sambil mencubit pipi Mona.
'Ah sialan, kenapa semua orang mencubit pipiku. Memangnya mereka pikir aku anak kecil apa' batin ku.
'Eh bukannya aku memang masih kecil ya, bukan cuma kecil tapi bayi pula. Ah, tapikan jiwaku sudah berumur 20 tahun hanya tubuh ku saja yang bayi' sambung ku lagi.
" Jangan mencubit wajah ku paman bodoh" namun yang keluar ' oeee,,,oeee ,,,oee ,,, oeee.
" Apakah putriku haus ya sayang" ujar permaisuri Yu dan Yu Long yang mendengar ucapan permaisuri langsung keluar. Permaisuri menggendong Yuan sambil berusaha membuka hanfu yang dia pakai.
"Oh nooooo. Umurku sudah dua puluh tahun dan aku sudah lama tidak meminum itu lagi. 🤢🤢 Aku minum jus" ujar ku namun yang keluar suara khas bayi oee oeeee,,,,, oeeee,,, oeee oee.
" Apakah putri ku sudah tak sabar ya" ujar permaisuri Yu.
' Apanya yang tak sabar. Aku tidak mau, bukannya tak sabar. Ahhhh ini sangat menyebalkan 😭😭. Tapi, mau gimana lagi aku kan masih butuh asupan energi' batin ku. Jadi, aku dengan terpaksa meminum asi permaisuri Yu yang menjadi ibuku di sini.
Cklek suara pintu dibuka oleh kaisar Yu.
" Apa kah putra ku masih tertidur permaisuri" tanya kaisar.
" Ya yang mulia, hanya kakak nya yang dari tadi tak tidur" ujar permaisuri Yu.
' Aku bukannya tak mau tidur. Tapi ada saja yang mengganggu ku dengan alasan mau melihat para putri dan pangeran. Di kehidupanku sebelumnya akukan sudah biasa tidur tak boleh ada suara sedikitpun' batin Mona.
" Benarkah. Ada apa putri ku kenapa kau tak tidur hah, apakah kau ingin ayah gendong" tanya kaisar kepada ku.
'Tidak perlu' batin Mona.
" Baiklah karena tak ada jawaban berarti iya. Kemarilah sayang" ujar kaisar Yu sambil berusaha menggendong ku.
'Ahhhh noooo. Tapi, kenapa mataku jadi
berat ketika berada di pelukannya. Ahhhh dia
ayah ku sekarang. Apa ini rasa nyaman ketika dipeluk seorang ayah ketika masih bayi' batin Mona.
" Lihatlah yang mulia putrimu sudah mulai tertidur" ujar permaisuri yu.
" Kau benar permaisuri ku" ujar kaisar yu.
" Yang mulia mungkinkah dia akan tertidur jika di peluk oleh mu" ujar permaisuri Yu.
"Entahlah mungkin saja permaisuri ku" ujar kaisar Yu.
" Yang mulia" panggil permaisuri Yu.
" Mmm, ada apa permaisuri ku" ujar kaisar Yu tanpa mengalihkan pandangan nya dari putri nya.
"Apakah yang mulia sudah menyiapkan nama untuk mereka" tanya permaisuri Yu.
" Ya sudah" ujar kaisar Yu.
"Apa nama nya🤔🤔🤔" bingung permaisuri Yu.
" Hahaha itu rahasia dong😁😁😁" ujar kaisar Yu.
" Aku sangat penasaran cepat beri tau diri ku ini" ujar permaisuri dengan nada memohon.
" Sabarlah permaisuriku kau akan tau besok di ritual Kurol" ujar kaisar Yu.
"Mmmmm baiklah" ujar permaisuri Yu dengan nada sedikit ngambek.
" Jangan ngambek gitu dong, besokkan kau akan tau juga" ujar kaisar.
" Ya sih benar bahwa besok aku akan tau juga. Tapikan, penasarannya sekarang" ujar permaisuri
"Hahaha kau sangat lucu permaisuri ku. Ngomong-ngomong terima kasih karena telah menghadiahiku dengan hadiah yang paling berharga yaitu mereka berdua" ujar kaisar
" Sama-sama yang mulia. Tapi, seharusnya diri ku yang berterima kasih karena telah menikahiku" ujar permaisuri
***Kurol: yaitu tradisi menaruh bayi di keranjang dan menaruh nya di air sungai. Para sesepuh akan mendorong nya dan para orang tua akan menunggu dengan jarak 30 meter di sungai ***
* * * *
" Permaisuri ku apa kah kau sudah siap. Sepertinya kaisar dan permaisuri Yu telah
menunggu kita" ujar kaisar Wang.
" Ya sudah" ujar permaisuri Wang sambil menggendong putri mereka.
" Mari" ujar kaisar Wang.
" Ya" ujar permaisuri Wang.
Tak selang berapa lama, kaisar dan permaisuri Wang telah sampai di tempat mau di adakan acara kurol bayi.
"Lihatlah sesepuh Zan. bukankah, biasanya acara ini hanya untuk satu bayi. Tapi, malah ada tiga bayi sekaligus" ujar sesepuh Mao.
" Ya kau benar sesepuh Mao. Lalu, apakah kalian sudah menyiapkan nama untuk mereka kaisar Wang dan Yu" ujar sesepuh Zan.
"Sudah sesepuh/ayah" ujar kaisar Wang dan Yu bersamaan.
" Baiklah siapa namanya" ujar sesepuh Zan.
" Putri ku bernama Yu Anchi dan putra ku bernama Yu Xian" ujar kaisar Yu.
" Putri ku bernama Wang Yuan" ujar kaisar wang.
" Baiklah, bawa mereka kemari dan berikan mereka kepada kami. Sedangkan kalian tunggulah di ujung sungai" ujar sesepuh Zan.
Tak berapa lama para kaisar telah masuk ke dalam sungai yang sedalam dada para kaisar dan waktu kurol telah di laksana kan. Namun, di tengah sungai datanglah angin kencang. Angin ini angin yang di utus oleh salah satu musuh permaisuri Yu, karna ia sangat benci kepada permaisuri Yu karna mereka tak bisa memiliki kaisar Yu. Karena angin kencang itu ketiga bayi tenggelam ke air sungai disanalah mereka tertukar.
" Putri ku/pangeran ku" teriak semua orang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Lisbet Banjarnahor
kenapa ngak di air terjun saja
kalau enggak di kamar mandi
🤣🤣🤣🤣🤣
2021-04-18
0
SerenaStevani
Ritualnya sangat hebat kak,untung bukan menunggu anaknya dibawah air terjunn🤣🤣🤣🤣
2021-03-21
6
AK_Wiedhiyaa16
Haah.. lagian ada2 aja ritual jaman dulunya, pake acara ngayutin ank bayi segala.. Kan kasihan klo sampe jd kejadian tak terduga ky gtu
2021-01-10
26