Sementara itu Freya malah tak bisa mengontrol wajahnya yang terkejut saat ini melihat sosok di hadapannya. “Omo..Omo Cha Eun Wo Oppa.” Ucapnya.
“Sorry gue masih muda. Belum kakek-kakek lu ngga usah manggil Opa.” Arka mencoba melepaskan tangannya dari Freya.
Freya berlari ke arah Mira dan langsung memegang lengan wanita itu dengan manja. “Tante anaknya ganteng banget, aku ngga keberatan ini jadi mantu Tante.” Celoteh Freya yang membuat semua orang yang ada di ruangan itu tertawa dengan tingkahnya, kecuali Arka yang masih memandang gadis itu dengan terheran.
“Yang lain mah kalo dijodohin nolak dengan berbagai alasan. Lah ini bocah malah mengajukan diri.” Ucapnya pelan sambil menggelengkan kepala.
Mira mengelus gadis manja di sampingnya. “Tenang aja dia udah fix buat kamu kok.”
“Makasih Tante.” Lantas memeluk Mira tanpa segan-segan. Freya memang gadis yang ceria dan mudah bergaul tak heran di sekolahnya dia banyak dikagumi lawan jenis. Hanya saja sifatnya yang sangat menurut pada mamanya sehingga membuatnya jomblo hingga saat ini dan malah terjebak friendzone dengan teman sekelasnya.
Ratna mengajak Mira sekeluarga untuk sarapan bersama dengan hidangan yang telah ia siapkan tadi pagi. Dengan semangat Freya duduk di kursinya dan menepuk kursi di sampingnya. “Calon suamiku duduk di sini. Samping aku.” Ucapnya dengan menekankan kata ‘calon suami’.
Lagi-lagi semua orang dibuat tertawa dengan ucapan Freya, Namun tak di sangka Arka mengikuti perintah Freya dan duduk di samping gadis berambut panjang itu.
Selama sarapan Freya malah sibuk memandangi maha karya yang super tampan di sampingnya. “Oh God ini mah bonus banget dapat jodoh model begini.” Batinnya.
Menyadari dirinya sedang diperhatikan, Arka memalingkan wajahnya menghadap Freya. “Makan.” Ucapnya datar. Bukannya malu mendapati dirinya ketahuan mencuri pandang Freya malah menanggapi ucapan Arka. “Siap lah.” Kemudian memasukan sesendok nasi beserta sayur ke mulutnya sambil tetap melihat Arka yang sudah kembali fokus dengan sendoknya.
Kedua orang tua mereka melihat interaksi antara Freya dan Arka. Freya nampaknya menyukai Arka. Tapi tak tau dengan Arka yang hanya menanggapi gadis itus eperlunya saja.
“Jadi gimana kalian tidak menolak perjodohan ini kan?” Tanya Bayu.
“Kalo aku mah tidak Om. Aku sih yes banget.” Ucap Freya.
“Kalo kamu gimana Arka?” Tanya Mira.
“Apa aku punya kesempatan buat milih? Semua juga berakhir sesuai kemauan kalian kan.” Jawab Arka yang kemudian meneguk segelas air putih di hadapannya.
“Bagaimana dengan kalian Pak Frans, Bu Ratna?” Tanya Bayu pada kedua orang tua Freya.
“Kalo aku tidak keberatan, soalnya dari awal kan memang ini rencana aku sama Mira.” Jawab Ratna.
“Saya juga tidak keberatan, lagi pula kita sudah kenal lama Pak Bayu.” Jawab Frans.
Sarapan pagi itu pun diakhiri dengan keputusan final pertunangan Freya dan Arka yang akan dilangsungkan minggu depan dan pernikahan akan diadakan setelah Freya lulus SMK sekitar dua bulan lagi. Dengan syarat hanya dihadiri oleh keluarga ini saja. Buka karena apa-apa, tapi lagi-lagi Ratna dan Mira ingin pertunangan dan pernikahan anak mereka seperti yang di novel-novel. Semacam rahasia dulu sebelum di publish. Sedangan Frans dan Bayu hanya bisa pasrah dengan keputusan konyol istri mereka.
Sesuai sarapan Frans dan Bayu melanjutkan obrolan mereka tentang bank yang mereka kelola di ruang tamu. Ratna dan Mira sibuk melakukan meeting zoom dadakan dengan grup chat gesreknya. Mereka menceritakan rencana mereka yang sukses dengan begitu heboh. Tanpa sadar mereka telah mengabaikan anak mereka dan asik dengan kegiatan mereka masing-masing.
Freya melihat sosok yang akan menjadi suaminya, sejenak ia tertawa.
“Jangan ketawa sendiri! Gue ngga mau punya tunangan gila.” Ucap Arka.
“Gitu amat Oppa sama calon istri.” Freya memperlihatkan wajah memelasnya yang sama sekali tidak memberikan efek apapun pada yang memandang.
“Berapa kali gue harus bilang. Jangan panggil gue opa. Gue bukan kakek lu.” Ucapnya yang kemudian meninggalkan meja makan.
Freya mengikuti langkah Arka. “Terus gue harus panggil apa?”
“Kakak..”
“Kak Ar.” Arka masih tak menoleh.
“Bang Ar.” Teriak Freya sambil mengejar Arka. Freya terkejut lelaki dihadapannya mendadak berhenti hingga dirinya menabrak punggung Arka.
“Aw sakit Bang.” Rengeknya.
“Astaga dia manggil gue Abang. Berasa jadi Abang tukang baso dadakan gue.” Batin Arka.
“Bang Ar ih sakit nih.” Rengek Freya lagi sambil memegangi keningnya.
Arka berbalik dan menatap gadis di hadapannya.”Iya maaf Dek, lagian lu jalan kaga pake mata.” Arka kemudian berjalan keluar rumah dan duduk di salah satu kursi di teras rumah itu.
“Mana ada jalan pake mata Bang. Dimana-mana jalan tuh pake kaki.” Bantah Freya yang kemudian duduk di samping Arka.
“Serah lu deh Dek.” Ucap Arka kemudian mengeluarkan hp nya. “Geli juga gue panggil tuh bocah Adek.” Batinnya.
“Yaelah, Bang Ar masa gue di panggil Dek. Berasa bocah gue jadinya”
“Emang lu mau di panggil apa hah? Emang lu masih bocah kok.” Ucap Arka sambil memandangi gadis di hadapannya. Kemudian kembali memiringkan hp nya dan memainkan game favoritnya.
Freya dengan jailnya terus mengganggu Arka yang sedang memainkan game favoritnya hingga akhirnya lelaki itu kesal sendiri karena berulang kali kalah yang disebabkan konsentrasinya yang terpecah akibat ulah Freya.
“Puas lu.” Ucap Arka.
“Puas Bang hehehe.” Ledek Freya.
Tak lama keluarga Arka keluar dari dalam rumah dan berpamitan untuk pulang. Mereka memutuskan pulang lebih awal karena akan mengunjungi anak bungsu mereka yang juga bersekolah di Jogja.
“Jangan cemberut gitu. Minggu depan kan kita kesini lagi.” Ucap Mira pada Freya.
“Iya Tante.” Ucapnya sambil menyalami Bayu dan Mira.
“Sama calon suami kaga salim?” Tanya Mira.
Freya kemudian mendekati Arka dan mengulurkan tangannya. “Hati-hati di jalan Bang.” Ucapnya.
“Iya.” Ucap Arka setelah melepas tangan Freya.
Keluarga Arka berjalan meninggalkan kan rumah Freya, tapi belum sampai mereka pada mobil yang terparkir di halaman itu tiba-tiba Freya berteriak, “Bang Ar tunggu.” Gadis itu kemudian menghampiri Arka dan orang tuanya.
“Bang Ar inget ya bertamu itu harus sopan.” Ucap Freya setelah tiba dihadapan Arka.
“Maksudnya? Apa gue kurang sopan?”
“Bang Ar udah bertamu di hati aku, dan aku udah menerima abang dengan baik. Jadi tolong hati aku jangan diberantakin yah Bang.” Ucapnya yang kemudian diakhiri tawa cerianya, tak lupa menyilangkan ibu jari dengan jari telunjuknya membentuk simbol love andalan jiwa-jiwa kpopers alayer masa kini.
“Astaga gue di gombalin bocah.” Batin Arka. Sementara Mira dan Bayu hanya bisa tertawa renyah melihat tingkah gadis yang akan menjadi menantunya itu.
Sungguh berbeda dengan gadis-gadis yang dijodohkan di dunia novel yang telah di baca Ratna dan Mira. Bukannya menolak Freya malah menerima perjodohan ini dengan lapang dada dan bahagia. Setidaknya itulah yang terlihat saat ini.
.
.
.
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENTARNYA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
aisyah
baca ulang semua😁😁😁
2024-03-08
1
She Imoed
bang Ar jagain hati q jgn diberantakin🤣🤣🤣🤣
2023-03-11
0
Qa¥u_Mani$
ya ampiuuunn freya.. usaha looo.. gue yakin bakalan gol.. asik
2022-12-08
0