Freya membuka tas Ardi dan mengambil buku besar dari tas itu kemudian menyalin tugasnya. Bukan hal baru, ini sudah biasa Freya lakukan. Meski Ardi tau tapi lelaki itu tak pernah marah. Bahkan Miya saja heran dengan tingkah keduanya yang sudah seperti pasangan kekasih hanya saja tak ada status di antara hubungan mereka.
“Sebenernya semalem lu ngapain aja sampe ngga inget ngerjain PR?” tanya Miya yang kini juga tengah menyalin PR dari buku Ardi bersama Freya.
“Ya sama kaya lu, menatap suami masa depan gue” Jawab Freya yang kemudian diiringi tawa yang pecah dari keduanya. Ya keduanya mengabiskan waktu malam mereka dengan nonton konser live streaming oppa oppa kesayangan mereka. Biasalah OSIS mau nonton live ngga kuat modal buat beli tiketnya.
.
.
.
Miya sedang menemani Freya sedang duduk di depan pos satpam sekolah mereka. menunggu ojeg pesanan Freya tiba. Biasanya Miya mengantar Freya pulang hanya saja hari ini ia harus mengantarkan ibunya ke rumah saudaranya hingga tak bisa mengantar Freya pulang. Sebenarnya Ardi dengan senang hati mau mengantas teman rasa pacarnya itu untuk pulang tapi Freya melarangnya, dia belum siap kena amuk ibu negara.
“Gue duluan, makasih udah nemenin.” Pamit Freya.
“Hm hati-hati.” Ucap Miya sambil melambaikan tangan mengiringi kepergian sahabatnya kemduan masuk ke mobilnya. “Malang bener deh temen gue udah delapan belas tahun belum pacaran malah kejebak friendzone.” Gumamnya sambil menyalakan mesin mobilnya kemudian meninggaklan sekolah yang hanya tinggal beberapa bulan lagi benar-benar ia tinggalkan.
Sekitar dua puluh menit perjalanan Freya sudah tiba di rumahnya. Lebih cepat jika dibanding menggunakan mobil karena bisa memotong jalan lewat jalan tikus. “Makasih Mang.” Ucapnya setelah memberikan lima bintang dan tip untuk mamang ojek dari ponselnya.
Freya masuk ke dalam rumahnya. Seperti biasa mamanya nampak sedang melakukan panggilan vidio. Hanya saja kali ini menggunakan ponselnya. Freya mendekati mamanya dan menyalaminya. “Liat nih calon mertua mu.” Ucap Ratna sambil memperlihatkan wanita yang sedang vidio call dengan dirinya.
“Pantas saja hanya pakai hp ternyata hanya satu orang. Biasanya rame-rame.” Ucap Freya dalam hati.
Ratna menepuk bahu putrinya yang kelihatan melamun itu. “Sapa ini calon mertua malah ngelamun kamu.”
Freya tersadar dari lamunannya. “Eh iya...” Ia binggung mau berkata apa. Freya malah menggaruk kepalanya yang tak gatal. “Eh siang Tante.” Sapanya pada wanita yang gambarnya memenuhi layar hp mamanya.
“Siang sayang. Kamu baru pulang sekolah ya?” Tanya wanita itu.
“Iya Tante. Freya ke kamar dulu.” Ucap Freya lalu langsung kabur ke kamarnya. Tak mau terlalu lama bergaul dengan teman mamanya yang gesrek, takut ketularan gesrek pikirnya.
“Lucu putrimu Rat.” Ucap Mira sambil menahan tawanya melihat Freya yang berlari menaiki tangga di belakang Ratna.
“Hahaha namanya juga anak-anak mak.” Balas Ratna.
“Eh besok minggu jadi kesini? Biar aku siap-siap.” Tanya Ratna.
“Jadi dong. Aku juga udah bilang sama anak aku. Alamatnya ini udah bener kan?” Mira membacakan alamat rumah Ratna yang diberikan oleh Ratna beberapa hari yang lalu.
Mereka pun mengakhiri vidio call itu.
.
.
.
“Bunda yang bener aja mau jodohin aku sama anak bau kencur kaya gitu.” Ucap Arka yang duduk di samping Mira dan mengamati gadis yang akan dijodohkan dengannya.
“Bau kencur gimana? Cantik gitu kok. Kalau dia bau kencur bararti kamu juga cuma kencur yang udah tuaan dikit soalnya kamu kan baru ninggalin putih abu tiga tahun lalu.” Ucap Mira pada putranya yang kini memang baru berada di smester enam di salah satu universitas kenamaan di Bandung.
“Cantikan juga cewek aku Bun, Lisa.” Ucap Arka.
“Kamu masih sama Lisa? Bunda kan udah bilang kalian harus bubar. Lisa itu bukan gadis baik-baik. Pokoknya kamu harus tinggalin Lisa atau Bunda cabut semua fasilitas yang semala ini kamu nikmatin.”
“Terserah Bunda.”
“Ya bagus. Kamu besok harus ikut ke Jogja. Kita temui calon istri kamu.”
“Terserah Bunda aja.” Ucap Arka ketus. Karena percuma saja menentang bundanya tak akan pernah berhasil. Seperti orang nguras sumur pake gelas, kering kaga cape iya.
Arka berjalan menuju kamarnya dan merutuki kekonyolan bundanya yang hendak menjodohkannya dengan teman dari grup chat novel yang dibacanya. Bisa-bisanya bundanya itu menyodorkan gadis yang masih berseragam putih abu padanya. Padahal jelas-jelas dirinya sudah mempunyai kekasih dan malah di tentang habis-habisan. Jika bukan karena takut semua fasilitas yang ia gunakan dicabut Arka tak akan pernah mau menuruti keinginan bundanya.
Iseng-iseng ia membuka media sosialnya. “Siapa tadi yang nama itu anak bau kencur.” Gumamnya sambil mengingat nama gadis yang dijodohkan oleh bundanya.
“Siapa yah tadi namanya mirip sama hero yang suka gue mainin. Oh ya Freya... bener si fighter cantik Freya.” Ucapnya yang tiba-tiba menghubungkan nama gadis itu dengan game online yang biasa ia mainkan.
Arka kemudian mengetikan nama Freya di kolom pencarian Ig nya. Dan luar biasa banyaknya hasil yang keluar. Ia kemudian melihat deretan gambar dengan nama Freya itu. Mencari kira-kira yang mana Freya nya.
“Sepertinya yang ini.” Ucapnya saat melihat gadis dengan rambut panjang berponi dengan jari yang membentuk love layaknya drakor lovers.
“Astaga namanya Freya saranghae.” Seulas senyum tersungging di bibir lelaki itu. “Lebay banget ni anak.” Ucapnya. Kemudian membuka profil nama tersebut yang ternyata tidak di kunci. Membuatnya bisa dengan bebas melihat postingan gadis cantik itu.
Mata Arka membelalak melihat postingan ig gadis putih abu itu yang ternyata isinya foto-foto dengan gaya alay dan pujian-pujian terhadap salah satu personel boy band. Tak ketinggalan quote-quote dari drama korea juga memenuhi postingannya.
Dahinya tiba-tiba berkerut dan tangan kananya reflek mimijat keningnya yang entah kenapa tiba-tiba terasa pusing melihat salah satu video yang di posting gadis itu. Terlihat gadis itu menari dengan gaya imutnya tak lupa menyilangkan ibu jari dan jari telunjuknya membentuk simbol love andalan pada K-drama lovers dan k-popers alayer. Apalagi membaca tulisan di video itu *Buat kamu suami masa depanku. Aku Cuma mau bilang Neul saranghae* yang kemudian diikuti munculnya gambar salah seorang personel boy band treasure.
“Astaga beneran nih calon bini modelnya pecicilan begini. Gue bisa mati muda kalo punya bini model alay begini.” Gumam Arka.
Sementara itu dikediaman Ratna, seperti biasa Freya sedang menonton vidio treasure yang selama ini selalu tengiang-ngiang di kepalanya. Ratna masuk ke kamar putrinya. Terlihat putrinya sedang berbaring di ranjang dan belum mengganti seragam sekolahnya. Gadis itu terlihat begitu antusias dengan benda pipih di tangannya.
“Lagi liat apaan sih?” Ratna mengintip ke vidio yang sedang dilihat putrinya.
“Ohhh.” Ucap Ratna setelah mengintip sedikit.
“Ganteng-ganteng kan ya Ma?” Ucap Freya yang kini sudah duduk di samping mamanya.
“Gantengan juga calon suami kamu.” Ucap Ratna.
“Beneran Ma? Tanya Freya penasaran.
“Beneran lah dibanding oppa oppa di hp kamu itu, calon suami kamu lebih ganteng.”
“Beneran Ma? Kalo gitu aku mau deh.” Ucap Freya semangat karena yang terbayang saat ini calon suaminya itu ya mirip-mirip sama asahi Treasure.
“Iya beneran. Makanya besok kamu harus cantik.” Ucap Ratna yang kemudian meninggalkan kamar putrinya.
.
.
.
Jangan lupa like, komen dan favoritkan!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
She Imoed
calon suaminya udah stres liat tingah calon istrinya😅😅😅😅
2023-03-11
0
'Nchie
calon laki udah mikir kepala aja lihat tingkah Freya 😂😂
2022-12-06
0
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀
hahaha 🤣🤣🤣
kan masih remaja kinyis-kinyis bang.. wajarlah kalo segala sesuatu nya dia ekspresi kan..
2022-12-01
0