Kai Burhan, nini siti ,Eva serta Sari berjalan menyusuri jalanan Desa sehabis shalat Isya menuju rumah kades,jalanan desa yang terang karena lampu jalan disetiap rumah warga dan sinar bulan bintang bertaburan memenuhi langit begitu sayang untuk dilewatkan ditambah pagar rumah warga yang seragam tertata rapi menambah kesan keindahan acara jalan jalan dimalam itu.
sesampainya dirumah kades kai dan nini mengobrol dengan pak kades dan istri,
Eva merasa tak enak melihat beberapa makhluk bergantungan diatap rumah dibagian dalam karena rumahnya yang tidak memakai plafon terlihat jelas bagian yang mengerucut diatas rumah.
sesekali Eva mengelus tengkuk nya merasa merinding apa lagi yang diatas sana terus menatapnya sesekali ia terbang diatas kepala Eva bahkan makhluk itu seakan memprovokasi Eva dengan menggantung terbalik menjulurkan wajahnya tepat didepan mata Eva,
"Va" panggil kai Burhan
melihat Eva yang tegang matanya terpejam tangannya mengepal keras,keringat bercucuran dikeningnya, badannya dingin sedingin es.
"ka va,,,ka Eva ka Eva" panggil Sari yang merasa tak beres dengan sepupunya itu.
Tiba tiba mata Eva terbuka, matanya merah semerah darah iya tersenyum dengan lebar namun kembali terpejam
tubuh Eva pun melemas perutnya serasa diaduk ,ia berlari keluar diteras rumah ,ia memuntahkan isi perutnya namun tak ada yang keluar dari mulut Eva.
yang didialam rumah berhamburan menghampiri Eva, mencari tau apa yang terjadi.
"kenapa cu" tanya nini siti
"kenapa Va" timpal Sari
Eva hanya menggeleng.
_______
Dirumah kai Burhan Eva terduduk lemas dikasurnya.
"ini cu minum teh hangatnya biar tidak mual lagi" ucap nini siti
Eva meminumnya sedikit ia letakkan kembali gelas kemeja kecil disamping kasurnya.
"ada apa ka EVa" tanya sari
Ia mersa penasaran apa yang membuat Eva muntah muntah, setaunya tadi Eva hampir saja kesurupan namun ia mampu mengendalikan dirinya hingga makhluk itu keluar sendirinya dari tubuh Eva.
"kain apa yang diapitkan disetiap tiang bangunan dirumah pak kades, meraka banyak sekali disana tadi" tanya Eva ketus
"itu kain K*f*n" ucap kai Burhan yang baru datang
"untuk apa kai" tanya sari yang juga penasaran
" kata orang dulu untuk penjaga biar bangunan kokoh dan tidak kemalingan" jelas kai Burhan
"siapa yang mau maling disitu tempat ternak hantu" ucap Eva ketus
yang hanya disaut dengan gelak tawa oleh kai, nini dan sari.
"Sudah tidak usah dibahas ayo kita tidur saja sudah malam" ucap nini siti
>>>
Eva POV
Aku dan sari kembali kekamar kami merebahkan tubuh kekasur masing masing.
Sari tidur dilantai yang beralaskan kasur kapuk, aku tidur tiatas katil (ranjang terbuat dari papan kayu) sama seperti sari beralaskan kasur kapuk,katil yang kecil hanya muat satu orang itulah makanya aku dan sari terpaksa tidur terpisah dan juga aku tidak biasa tidur memakai kelambu berbeda dengan sari yang lebih nyaman tidur memakai kelambu.
"Sari " panggilku pada sari
kutengok ia sudah terlelap "pantas gak dijawab" gumamku
malam ini tak beda dari malam sebelumnya masih sangat nyaman untuk tidur namun aku tak paham kenapa mataku sulit sekali terpejam masih terbayang dimataku makhluk dirumah pak kades tadi.
Aku memiringkan tubuhnku menghadap kesari, tanganku sengaja kubiarkan tergantung disamping katil.
aku menutup mataku,perlahan aku merasakan kantuk, mataku sudah terasa berat, perlahan tapi pasti mataku dengan sendirinya menutup.
Antara mimpi atau nyata tidak dapat ku pastikan, aku merasa ada dua benda yang merayap dibelakang kepala ku, menyusuri rambut perlahan menggapi wajahku seperti tangan ya tangan benda itu memang tangan,satunya menutup mulutku dan satunya menutup mataku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Rimbia Rhaya Hijabshop
ketindihan
2022-03-02
0
Astiah Harjito
Biasakan menggunakan huruf besar diawal cerita/dialog, dan gunakan tanda baca utk memperjelas narasinya
2021-12-23
0