Eva berjalan jalan dihalaman rumah tangannya sibuk mengangkat ponsel menggerakkan kesana kamari mencari sinyal yang kadang ada kadang hilang.
" Va " panggil pak Ivan yang sudah rapi ingin kembali ketanah kelahirannya pulau jawa
Eva tak menjawab namun ia menghentikan kegiatannya melangkah menghampiri ayahnya.
"Hari ini ayah pulang, kamu baik baik ya dirumah kai Burhan, sebentar lagi cucunya sari akan datang kesini dia pulang dari pesantren dikalsel jadi kamu ada teman, ayah sengaja minta tolong sama kai Burhan suruh cucunya pulang biar kamu ada teman"
lagi lagi Eva tak menjawab kata kata ayahnya ia hanya manggut manggut arti paham ucapan ayahnya.
"ya sudah ayah berangkat dulu ya"
pak Ivan masuk kembali berpamitan pada ninj siti dan kai Burhan, lalu ia pun kembali keluar diciumnya pucuk kepala putri kesayangannya itu lalu berjalan masuk kemobil .
Eva memandangi mobil yang membawa ayahnya itu hingga tak terlihat lagi, Netra Eva menatap seorang pria seumuran dengannya memakai baju koko celana bahan peci berwarna coklat matanya menatap tajam Eva, merasa risih Eva berlalu masuk kerumah.
"kenapa cu" tanya nini siti melihat Eva yang tergesa gesa masuk rumah
Eva tak menjawab namun nini siti tau apa yang membuat Eva tak nyaman,
" Eva, itu Hanif guru mengaji anak anak dimusolah,"
_______
sore harinya Eva duduk didalam kamar diatas ranjang kayu dilapisi tilam (kasur) kapuk ,mata sendunya menatap dinding kamar.
"cu,ini kenalkan namanya sari cucu nini" ucap ni siti
"sari" ucap gadis berusia 17 tahun itu wajah putih matanya sedikit sipit senyumanya manis khas wanita dayak.
"Eva" menyambut uluran tangan sari
"nini kedapur dulu, cepat mandi sebentar lagi maghrib"
"inggih (iya bahasa halus pada orang tua) " ucap sari
sari pun masuk kekamar yang ditempati Eva diletakkannya ransel yang bersi beberapa bajunya.
"yang sabar ya ka EVa, insyaallah semua ada hikmahnya"
menggenggam jemari Eva, Eva hanya menjawab dengan anggukan.
jam menunjukkan pukul 8 malam namun yang namanya didesa meski baru jam 8 malam keadaan desa sudah sangat sepi kebanyakan orang orang sudah didalam rumah ada yang sudah tidur ada juga yang masih mengobrol dengan anggota kelurga.
kai Burhan, nini siti Eva dan sari duduk diruang tamu.
"Tadi ada hanif didepan" ucap nini siti
"kenapa tidak disuruh masuk "
"kadada (tidak ada) kai dirumah "
"nah itu hanif sama kaya kamu Va, cuma dia hanya bisa melihat 'mereka' tidak bisa komunikasi" ucap kai Burhan
"memang Eva bisa bicara sama 'mereka' " tanya sari penasaran
"Eva gak mau kai" ucap Eva lirih
"cu itu anugrah dari Allah kalau kita bisa memanfaatkannya dengan baik tapi juga bisa jadi bencana kalau kita memanfaatkannya untuk hal tidak baik,syukuri saja"
"iya Va syukur membuat kamu merasa tidak terbebani" ucap Sari
"Besok kita mulai rukyahnya setiap habis maghrib dan habis sholat subuh,ini hanya agar kamu tidak diganggu karena kamu tidak dirasuki,itu semua kembali kekamu Va karena hanya kamu yang bisa membentengi diri dari mereka kai hanya bantu Doa"
_______
keesokan harinya habis sholat maghrib Eva tengah duduk dihadapan kai burhan yang khusyu membacakan ayat ayat suci alqur'an sari dan nini siti meapitnya dikiri dan kanan.
selesai kai membaca ayat ayat suci alqur'an ia tiupkan disegelas air ia berikan Ke Eva yang langsung ditenggak dalam tiga kali tenggak sisa airnya dibasuhkan diwajah Eva.
Setelah selesai mereka mengambil wudhu mengerjakan sholat isya, baru habis salam seorang warga mengetuk pintu rumah kai Burhan, nini siti segera membukakan pintu.
"Assalamualaikum "
"waalaikumsallam "
"ni, kai Burhan ada"
"ada didalam kenapa?? "
"arif anak mang junai hilang"
"Hilang dimana " tanya kai Burhan yang baru keluar diiringi Eva dan Sari
"Dari sore main sembunyian (petak umpet) dikantor desa sampai ini belum pulang,kawannya sudah pulang pas maghrib dikira arif sudah pulang duluan jadi tidak dicari dengan kawan kawannya"
kai burhan pun bergegas keluar diiringi Eva dan sari dijalan menuju kantor desa sudah ada beberpa warga yang juga ingin ikut mencari mereka membawa berbagai peralatan rumah tangga seperti wajan, panci, dan lainnya yang bisa membuat bunyi bising .
"assalamualaikum kai" ucap mereka serentak
"waalaikumsallam "
kai Burhan dan warga lainnya pun berjalan beriringan kekantor desa,sesampainya disana tenyata sudah banyak orang yang juga ikut mencari.
Eva begandengan dengan sari ikut ibu ibu yang memanggil manggil nama arif dan memukul peralatanan rumah tangga guna membuat suara bising agar hantu yang melindungi arif lari.
langkah Eva terhenti melihat anak usia sekolah SD duduk meringkuk disamping pagar kayu, badannya berkeringat,gemetar lemas ia menangis namun hanya Eva yang mendengar tangis nya.
"Eva ada apa" tanya sari
"anaknya disitu, disamping pagar"
"kai, kai, sini arifnya disini " teriak sari
warga yang mendengar pun berlarian menghampiri, kedua orang tua arif pun ikut mendekat.
"mana" tanya kai Burhan
Eva mengarahkan telunjuknya kepojok pagar tempat arif meringkuk.
"ya allah betul nak, ada arif disitu, bagaimana arif masih,," ucapan pak junai terhenti
"masih hidup" ucap Eva
kedua orang tua arif merasa lega.
kai Burhan pun maju mendekat duduk bersila diatas tanah membacakan ayat ayat suci alqur'an.
mahkluk berbadan besar tinggi rambutnya acak acakan wajahnya mengerikan buah d*d* nya besar sekali,ia duduk melindungi arif,merasa terganggu makhluk itu berdiri tangannya hendak menggapai kai Burhan yang duduk bersila.
Eva maju mendekat badannya gemetar namun melihat kondisi arif yang semakin lemah ia memberanikan diri menatap makhluk itu.
" pergilah " teriaknya didalam hati ia membaca surah surah yang dulu diajari ibunya sebelum wafat.
namun malah makhluk itu ingin menggapai Eva dengan tanganya yang hitam kukunya panjang runcing dan tajam matanya merah menyala ,tapi ia tak dapat menggapai Eva seperti terhalang sesuatu,tubuh makhluk itu bagai debu diterpa angin bertebaran diudara.
makhluk itu mengerang kesakitan teriakannya memekakkan telinga bagi Eva kerana hanya ia yang dapat mendengar dan melihat makhluk mengerikan itu.
tiba tiba angin berhembus kencang hawanya terasa dingin menusuk kulit bersamaan dengan hawa dingin makhluk itu pun menghilang, Arif yang semula tak ada yang dapat melihatnya kini sudah terlihat bersandar lemas dipagar kantor desa persis ditempat yang ditunjuk Eva.
"alhamdulillah " serentak warga desa mengucap hamdalah melihat Arif yang sudah ditemukan,kedua orang tua arif berlari menghampiri anaknya.
Kai Burhan pun selesai membaca doa perlahan berdiri, ia melangkah menghampiri Eva yang masih gemetar.
"Alhamdulillah, sudah Va ayo kita pulang"
sari pun menghampiri Eva menuntun tubuh lemas Eva berjalan pulang kerumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Rimbia Rhaya Hijabshop
Wewe gombel kh?
2022-03-02
0
Sahruji Kr
itu jelas hantu beranak itu
2021-07-22
1
Nikodemus Yudho Sulistyo
salam dari ANGKARAMURKA dan sesama penulis Kalimantan..😁😁
2021-06-07
5