Chapter 2 : Gadis Pick Up

Tiga jam sebelum acara penerimaan beasiswa.

Disebuah sekolah menengah atas terlihat lima siswi sedang berkerumun, salah satu dari mereka berjongkok sambil memegang sebuah ponsel.

"Wah Asli ganteng banget."

"Bisa gitu ya."

"Ah ga kuat."

"Bibirnya ya ampun."

Mereka asyik berkomentar sambil menonton video dari ponsel yang sedang dipegang siswi bernama Mina.

Tiba-tiba seseorang mendekat, menarik telinga anak-anak itu satu persatu mundur kebelakang, meninggalkan Mina yang masih asik melihat video yang baru ia download semalam.

"Eh kok pada diem sih, nah ini nih bagian serunya," ucap Mina yang tidak sadar semua temannya sudah berdiri mengkerut di belakang.

Gadis itu melihat bayangan tinggi besar di samping tempatnya berjongkok, kemudian perlahan menoleh mendapati guru BK nya sudah berdiri sambil melotot ke arahnya.

"Amina! sudah berapa kali ibu bilang tidak boleh menggunakan HP saat masih jam sekolah," ucap Bu Asmarni yang mendapati gadis itu menonton video boy band favoritnya.

"Eh ada Buas," ucapannya membuat wanita itu melotot.

"Maaf...maaf maksud saya Bu Asma," gadis itu masih bisa tertawa sambil memandang ke arah teman-temannya yang diam ketakutan.

"Berdiri! sini HP kamu!" perintah Bu Asma.

Mina kemudian berdiri sambil menyerahkan HP yang tengah dia pegang. "Jangan disita lagi donk bu!" rayunya.

"Nanti pulang sekolah ke ruang BK," ucap Bu Asma sambil memasukkan HP Mina ke kantong seragam dinasnya dan pergi dari sana.

Benar saja saat jam pulang sekolah Mina berjalan ke ruang BK dengan langkah gontai, tangannya mulai berhitung berapa angka pelanggaran yang sudah dia dapat jika ditambah nanti, kemudian ia menggaruk-garuk kepalanya.

"Belum ada seratus," ucapnya sambil tertawa setengah berlari keruang BK.

Gadis itu terdiam menunduk sambil melipat tangan didepan roknya mendengar nasihat wanita didepannya.

"Kamu tau kan kalau jam kosong itu seharusnya dipakai buat belajar, mengerjakan tugas yang sudah diberikan guru, bukan malah nonton video musik di belakang kamar mandi," ucap Bu Asma.

"Saya bosen dikelas Bu, tugas saya sudah selesai di lima belas menit pertama, terus harus ngapain coba saya disisa jam pelajaran itu," bisiknya dalam hati.

"Udah ga bisa lagi ibu ngasih toleransi meskipun kamu anak pintar dan berprestasi, orang tua kamu harus datang kesini," ucap Bu Asma sambil menyodorkan sebuah amplop putih berisi surat peringatan.

Seorang guru terlihat masuk dan meletakkan sebuah buku dimeja Bu Asma. Wanita itu mengusap perutnya yang sudah terlihat membesar karena dirinya tengah hamil tujuh bulan.

"Mina lagi, amit-amit jabang bayi," ucap Bu Ninda salah satu guru bahasa Inggris di sekolah itu.

"Kenapa sih Bu? Saya kan cantiknya ga ketulungan," canda Mina.

Bu Ninda menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan jawaban muridnya, sudah hampir keluar ruangan Bu Ninda berbalik kembali dan menatap heran ke arah Mina.

"Mina, bukannya kamu harusnya datang ke acara penerimaan beasiswa untuk siswa berprestasi di balai Vidi?"

Mina memandang ke arah Bu Asma yang sudah menatapnya dengan mata melotot dibalik kacamatanya.

"Saya lupa," ucapnya polos membuat Bu Asma menepuk jidatnya sendiri.

***

Balai Vidi

"Makasih Pak," ucap Mina sambil menyambar amplop dari tangan Nic.

"Untung ga telat," gumamnya sembari masih mengatur napasnya.

Nic hampir saja mengumpat, berpikir bagaimana mungkin gadis itu bisa terlambat ke acara penerimaan bea siswanya sendiri dan lagi apa tadi? memanggilnya dengan sebutan Pak? membuat Nic si narsis menggertakkan giginya kesal.

Setelah semua anak menerima amplop, seperti biasa acara itu diakhiri dengan sesi foto bersama, hal yang paling Nicholas benci, karena Ia merasa wajahnya terlalu tampan di foto, ia takut jika banyak wanita yang tergila-gila padanya.

Menatap keluar jendela mobil, Nic melihat Mina yang sedang memakai helm di atas motor, membenarkan letak tasnya jelas gadis itu sedang bersiap untuk pulang.

Nic kembali mencoba mengingat dimana ia pernah bertemu dengan Mina, mengernyitkan dahinya, laki-laki bertubuh atletis dengan tinggi seratus delapan puluh centi itu tersenyum saat memorinya bekerja dengan baik mengingat dimana dirinya melihat gadis ini untuk pertama kali.

***

Beberapa Minggu sebelumnya

Seorang gadis terlihat duduk dikursi di depan sebuah toko bangunan, ia heran jika kebanyakan orang India di kotanya memiliki usaha di bidang tekstil tapi papinya malah memiliki usaha di bidang jual beli bahan bangunan, dia pernah bertanya apa karena sang papi blasteran dan bukan orang India asli, tapi Faraj sang papi berkata bukan itu alasannya, sebenarnya toko ini warisan dari kekeknya jadi mau tidak mau dia harus menjalankannya.

Amina mendengus kesal menatap papan bertulisakan nama toko bangunan milik papinya sambil berpikir apa nanti dia juga akan mewarisi toko bangunan itu. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya untuk membuang pikiran itu jauh-jauh dari otaknya.

"Ga, meskipun belum tahu ingin menjadi apa, tapi aku ga mau nerusin usaha papi," bisiknya sambil menatap papan bertuliskan Mina Jaya Bangunan, nama toko sang papi yang dulunya bernama Maju Jaya Bangunan sebelum Mina lahir.

Tiba-tiba lamunan Mina terganggu dengan berhentinya sebuah mobil pick up yang sudah terlihat seperti rongsokan di matanya, asap yang keluar dari knalpot mobil itu membuatnya terbatuk-batuk dan berdiri menjauh dari sana.

"Bang Narjo nambah-nambahin polusi tau," ucapnya sambil mengibaskan kedua tangannya di depan hidungnya.

Laki-laki itu tertawa masuk ke dalam toko untuk mengambil sebuah nota, kemudian dengan cepat menaikkan beberapa sak semen ke atas mobil pick up.

"Kata om Faraj mba Mina mau ikut pulang, jadi ga?" tanya laki-laki berbadan kekar berbaju kumal itu.

Amina mengangguk kemudian masuk ke dalam mobil pick up yang dia bilang seperti rongsokkan tadi, ia terpaksa nebeng bang Narjo karena motor matic kesayangannya masuk bengkel yang lokasinya hanya berjarak beberapa bangunan dari toko papinya, padahal bisa saja dia menunggu sampai selesai, tapi gadis itu benar-benar enggan, ketika ditanya sang papi kenapa tidak mau menunggu dengan entengnya Mina menjawab bahwa menunggu itu menyakitkan.

Didalam pick up Mina memilih mendengarkan lagu dari laman perambah video musik, memasang earphone ditelinganya, Ia terlihat cuek saat pick up itu masuk kesebuah perumahan mewah.

Bang Narjo turun untuk mencari rumah yang alamatnya tertera di nota yang sedang dia pegang, tapi pesan yang dia ucapkan sebelum keluar dari mobil pick up membuat Mina terbelalak sambil mengerucutkan bibirnya.

"Mba Mina ini tolong handrem nya dipegangin, kalau ga ntar mobilnya bisa mundur, biasanya bang Narjo ganjel, tapi ini tadi ganjelnya hilang." ucap pria itu sambil berusaha menutup pintu pick up karena setiap ditutup pintu mobil itu terbuka lagi.

Belum ada sepuluh meter laki-laki itu meninggalkan Mina, tanpa sengaja tangan yang sedang Mina gunakan untuk memegang handrem terlepas, gadis itu reflek membenarkan kabel earphone nya yang tertarik, Ia lebih takut earphone nya putus dari pada mangurusi handrem mobil pick up rongsokkan yang sekarang sudah meluncur mundur kebelakang.

"Bang Narjo!" teriaknya sambil mencoba mengangkat handrem pick up itu.

Narjo yang terlihat clingak-clinguk mencari rumah pemesan sambil sesekali melihat nota ditangannya terkejut melihat mobil pick up sudah meluncur kebelakang dengan Mina yang berteriak sambil melambaikan tangannya keluar jendela, laki-laki itu lari terbirit-birit mengejar mobil beserta Mina yang ada didalamnya.

Terdengar suara tubrukan, pick up itu berhenti saat menabrak sebuah tempat sampah berukuran besar dan pohon, membuat seorang laki-laki yang baru turun dari mobil hendak masuk ke dalam rumahnya menoleh, laki-laki itu melihat seorang gadis keluar dari pick up dengan menangkup pipi dengan kedua tangannya, melepaskannya lalu menoleh memegangi kepalanya seperti kebingungan.

Tersadar dimana dia bertemu Mina, Nic tertawa terbahak-bahak. "Gadis pick up," ucapnya sambil terus tersenyum, membuat Pak Tyo yang meliriknya dari kaca spion tengah terheran-heran.

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

_

Reader : Nih pasti otornya dulu pas SMA sering dipanggil BK

Otor : Sesungguhnya Pitnah itu lebih kejam dari pada perpelakoran

...Baca Novel di Mangatoon dan Noveltoon gratis guys, so jangan lupa apresiasi Nasya dengan tekan LIKE👍 KOMEN 💋 bagi VOTE kalian jika berkenan....

...Add Favorite Novel ini juga ya...

...LOVE YOU A TON...

Terpopuler

Comments

puputgendis

puputgendis

terpesona sm gadis pick up 😂😂😂

2023-02-17

0

Abie Mas

Abie Mas

dasar si nic mah ingat aja dmna ktmu mina

2022-11-16

0

🍭ͪ ͩ𝐀𝐢𝐬𝐲𝐚𝐡👙B⃠ikini

🍭ͪ ͩ𝐀𝐢𝐬𝐲𝐚𝐡👙B⃠ikini

🤣🤣🤣🤣🤣

2022-08-20

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Nic
2 Chapter 2 : Gadis Pick Up
3 Chapter 3 : Cinderella
4 Chapter 4 : Pertemuan ke Empat
5 Chapter 5 : Viral
6 Chapter 6 : Dunia Mina Berubah
7 Chapter 7 : MARGA : Markas Gaga
8 Chapter 8 : Ingatlah Namaku
9 Chapter 9 : Setting-an
10 Chapter 10 : Terjebak Perkelahian
11 Chapter 11 : Bocah Tua Nakal
12 Chapter 12 : Pesta
13 Chapter 13 : Cabe-Cabean
14 Chapter 14 : Salah Arti
15 Chapter 15 : Nitizen yang Budiman
16 Chapter 16 : Lambe Ember
17 Chapter 17 : Lorong Indah
18 Chapter 18 : Menemui Mertua
19 Chapter 19 : Kenapa?
20 Chapter 20 : Gara-gara Mikurame
21 Chapter 21 : Lelaki Bucin Jilid 1
22 Chapter 22 : Meet Mr Arrogant
23 Chapter 23 : Alasan Membencimu
24 Chapter 24 : Aku Pergi
25 Chapter 25 : Setelah Tiga Tahun
26 Chapter 26 : Bertemu Denganmu
27 Chapter 27 : Iri
28 Chapter 28 : Bucket Bunga
29 Chapter 29 : Ide Gila
30 Chapter 30 : Perjanjian
31 Chapter 31 : Melamar
32 Chapter 32 : Foto Prewedding
33 Chapter 33 : Sah
34 Chapter 34 : KDRT Malam Pertama
35 Chapter 35 : Tinggal Bersamaku
36 Chapter 36 : Nic Sakit
37 Chapter 37 : Kejujuran
38 Chapter 38 : Hubungan Ini
39 Chapter 39 : Calon Saksi Bisu
40 Chapter 40 : Memelukmu Dengan Sengaja
41 Chapter 41 : Cinta Pertama
42 Chapter 42 : Seutuhnya
43 Chapter 43 : Hubungan Kita
44 Chapter 44 : Mengikis Jarak
45 Chapter 45 : Mabuk Kepayang
46 Chapter 46 : Amunisi
47 Chapter 47 : Garald Club
48 Chapter 48 : Ingin ...
49 Chapter 49 : Kode
50 Chapter 50 : Unboxing
51 Chapter 51 : Perkara Cucu
52 Chapter 52 : Seri Ngamuk
53 Chapter 53 : Gara-Gara Mantan
54 Chapter 54 : Meet and Great
55 Chapter 55 : Menganiaya
56 Chapter 56 : LDM
57 Chapter 57 : Genderuwo
58 Chapter 58 : SKS
59 Chapter 59 : Belalang Kupu-Kupu
60 Chapter 60 : Model Susu
61 Chapter 61 : Gara-gara Wagyu
62 Chapter 62 : Gara-Gara Skala
63 Chapter 63 : Menangis Dalam Hati
64 Chapter 64 : Kepercayaan
65 Chapter 65 : Baby Shark
66 Chapter 66 : Pasukan Huru Hara
67 Chapter 67 : Aturan
68 Chapter 68 : Para Mantan
69 Chapter 69 : Sickness
70 Chapter 70 : Broken Heart
71 Chapter 71 : Jinno
72 Chapter 72 : Aib
73 Chapter 73 : Kuliah
74 Chapter 74 : Lanjut Kuliah
75 Chapter 75 : Serangan Mantan Bag 1
76 Chapter 76 : Van Bergoyang
77 Chapter 77 : Serangan Mantan Bag 2
78 Chapter 78 : Kena Kau!
79 Chapter 79 : Tak Ada Habisnya
80 Chapter 80 : Hard Disk Meresahkan
81 Chapter 81 : IP3N
82 Chapter 82 : Bucin
83 Chapter 83 : Kejutan
84 Chapter 84 : Perdebatan
85 Chapter 85 : Rumah Untuk Mu
86 Chapter 86 : Satu SKS
87 Chapter 87 : Tanggung Jawab, Nic!
88 Chapter 88 : Ada-ada Saja
89 Chapter 89 : Blasteran
90 Chapter 90 : Gara-Gara Pria itu
91 Chapter 91 : Sedih
92 Chapter 92 : Kembali ke Lorong Indah
93 Chapter 93 : Anak itu Rain
94 Chapter 94 : Blok Kamboja
95 Chapter 95 : Hiyahiya
96 Chapter 96 : Siluman Ular
97 Chapter 97 : Spesial
98 Chapter 98 : Gadis yang Dilupakan
99 Chapter 99 : Lega
100 Chapter 100 : Cuma Milikmu
101 Chapter 101 : Ketakutan Mina
102 Chapter 102 : Seruli
103 Chapter 103 : Percayalah
104 Chapter 104 : Rania
105 Chapter 105 : Alasan Damar
106 Chapter 106 : Mengangkat Anak
107 Chapter 107 : Welcome to The Real Life
108 Chapter 108 : Hang Out with Geng
109 Chapter 109 : Lebih Dari Dua
110 Chapter 110 : Menantu Seperti Rain
111 Chapter 111 : Menuntut
112 Chapter 112 : Hari-Hari Mina
113 Chapter 113 : Lulus
114 Chapter 114 : Happy Ending
115 Promo Novel Baru
116 Cerita KIMI : MY CRAZY RICHie
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Chapter 1 : Nic
2
Chapter 2 : Gadis Pick Up
3
Chapter 3 : Cinderella
4
Chapter 4 : Pertemuan ke Empat
5
Chapter 5 : Viral
6
Chapter 6 : Dunia Mina Berubah
7
Chapter 7 : MARGA : Markas Gaga
8
Chapter 8 : Ingatlah Namaku
9
Chapter 9 : Setting-an
10
Chapter 10 : Terjebak Perkelahian
11
Chapter 11 : Bocah Tua Nakal
12
Chapter 12 : Pesta
13
Chapter 13 : Cabe-Cabean
14
Chapter 14 : Salah Arti
15
Chapter 15 : Nitizen yang Budiman
16
Chapter 16 : Lambe Ember
17
Chapter 17 : Lorong Indah
18
Chapter 18 : Menemui Mertua
19
Chapter 19 : Kenapa?
20
Chapter 20 : Gara-gara Mikurame
21
Chapter 21 : Lelaki Bucin Jilid 1
22
Chapter 22 : Meet Mr Arrogant
23
Chapter 23 : Alasan Membencimu
24
Chapter 24 : Aku Pergi
25
Chapter 25 : Setelah Tiga Tahun
26
Chapter 26 : Bertemu Denganmu
27
Chapter 27 : Iri
28
Chapter 28 : Bucket Bunga
29
Chapter 29 : Ide Gila
30
Chapter 30 : Perjanjian
31
Chapter 31 : Melamar
32
Chapter 32 : Foto Prewedding
33
Chapter 33 : Sah
34
Chapter 34 : KDRT Malam Pertama
35
Chapter 35 : Tinggal Bersamaku
36
Chapter 36 : Nic Sakit
37
Chapter 37 : Kejujuran
38
Chapter 38 : Hubungan Ini
39
Chapter 39 : Calon Saksi Bisu
40
Chapter 40 : Memelukmu Dengan Sengaja
41
Chapter 41 : Cinta Pertama
42
Chapter 42 : Seutuhnya
43
Chapter 43 : Hubungan Kita
44
Chapter 44 : Mengikis Jarak
45
Chapter 45 : Mabuk Kepayang
46
Chapter 46 : Amunisi
47
Chapter 47 : Garald Club
48
Chapter 48 : Ingin ...
49
Chapter 49 : Kode
50
Chapter 50 : Unboxing
51
Chapter 51 : Perkara Cucu
52
Chapter 52 : Seri Ngamuk
53
Chapter 53 : Gara-Gara Mantan
54
Chapter 54 : Meet and Great
55
Chapter 55 : Menganiaya
56
Chapter 56 : LDM
57
Chapter 57 : Genderuwo
58
Chapter 58 : SKS
59
Chapter 59 : Belalang Kupu-Kupu
60
Chapter 60 : Model Susu
61
Chapter 61 : Gara-gara Wagyu
62
Chapter 62 : Gara-Gara Skala
63
Chapter 63 : Menangis Dalam Hati
64
Chapter 64 : Kepercayaan
65
Chapter 65 : Baby Shark
66
Chapter 66 : Pasukan Huru Hara
67
Chapter 67 : Aturan
68
Chapter 68 : Para Mantan
69
Chapter 69 : Sickness
70
Chapter 70 : Broken Heart
71
Chapter 71 : Jinno
72
Chapter 72 : Aib
73
Chapter 73 : Kuliah
74
Chapter 74 : Lanjut Kuliah
75
Chapter 75 : Serangan Mantan Bag 1
76
Chapter 76 : Van Bergoyang
77
Chapter 77 : Serangan Mantan Bag 2
78
Chapter 78 : Kena Kau!
79
Chapter 79 : Tak Ada Habisnya
80
Chapter 80 : Hard Disk Meresahkan
81
Chapter 81 : IP3N
82
Chapter 82 : Bucin
83
Chapter 83 : Kejutan
84
Chapter 84 : Perdebatan
85
Chapter 85 : Rumah Untuk Mu
86
Chapter 86 : Satu SKS
87
Chapter 87 : Tanggung Jawab, Nic!
88
Chapter 88 : Ada-ada Saja
89
Chapter 89 : Blasteran
90
Chapter 90 : Gara-Gara Pria itu
91
Chapter 91 : Sedih
92
Chapter 92 : Kembali ke Lorong Indah
93
Chapter 93 : Anak itu Rain
94
Chapter 94 : Blok Kamboja
95
Chapter 95 : Hiyahiya
96
Chapter 96 : Siluman Ular
97
Chapter 97 : Spesial
98
Chapter 98 : Gadis yang Dilupakan
99
Chapter 99 : Lega
100
Chapter 100 : Cuma Milikmu
101
Chapter 101 : Ketakutan Mina
102
Chapter 102 : Seruli
103
Chapter 103 : Percayalah
104
Chapter 104 : Rania
105
Chapter 105 : Alasan Damar
106
Chapter 106 : Mengangkat Anak
107
Chapter 107 : Welcome to The Real Life
108
Chapter 108 : Hang Out with Geng
109
Chapter 109 : Lebih Dari Dua
110
Chapter 110 : Menantu Seperti Rain
111
Chapter 111 : Menuntut
112
Chapter 112 : Hari-Hari Mina
113
Chapter 113 : Lulus
114
Chapter 114 : Happy Ending
115
Promo Novel Baru
116
Cerita KIMI : MY CRAZY RICHie

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!