Married To Mr CEO
Sang Surya menampakkan cahayanya, bias sinarnya masuk ke dalam kamar pemuda jomblo bernama Nicholas melalui celah jendela yang tak tertutup korden dengan sempurna. Menggeliat, Nic bangun dan bergegas masuk ke dalam kamar mandi.
Nicholas Sebastian Adam, dua puluh delapan tahun, putra tertua Sebastian Adam, konglomerat negara ini yang sekarang memilih terjun ke dunia filantropi. Sejak empat tahun yang lalu Adam memilih menyerahkan semua urusan perusahaannya kepada sang anak tertua, bahkan satu perusahaannya sudah ia jatuhkan ke tangan Nic.
"Pak Nic, hari ini anda ada meeting dengan tim produksi jam sebelas, dilanjut dengan menghadiri acara pemberian bea siswa untuk siswa berprestasi bersama pak Gubernur jam satu siang di balai Vidi."
Nic mendengarkan pesan dari Monica sang sekretaris sambil memilih baju dari ruang gantinya, setelah memastikan penampilannya paripurna laki-laki itu turun kebawah untuk sarapan bersama adiknya.
"Kak Nic, kapan mama dan papa pulang?" celoteh Evan sang adik yang terlihat makan sambil disuapi sang pengasuh.
Sedikit aneh memang, Nic memiliki adik berumur enam tahun yang bahkan sering disangka adalah anaknya.
"Mama dan Papa masih ada urusan," jawab Nic singkat terkesan galak ke adik laki-lakinya, tapi sebenarnya Ia sangat menyayangi Evan.
"Ev, kamu sudah berumur enam tahun, tidak bisakah kamu makan sendiri?" Tanya Nic melihat kelakuan manja adiknya.
"No, untuk apa mama membayar mahal Bi Ira?"
Memandang ke sang pengasuh yang tertawa, Nic sukses dibuat tercengang oleh jawaban sombong adiknya.
"But you have own hand, come on boy." bantah Nicholas.
(Tapi kamu punya tangan sendiri, ayolah!)
Dengan muka imut nan menjengkelkan, Evan memandang sang kakak, "You have hand too, so why you don't drive your car by yourself?"
(Kamu juga punya tangan, kenapa kamu tidak membawa mobil sendiri?)
Bi Ira terkekeh geli, sebagai pengasuh anak konglomerat Ia juga diharuskan bisa menguasai bahasa kedua anak asuhannya. Wanita itu tertawa karena paham bahwa Evan sedang membalas menyindir sang kakak yang pergi dan pulang kerja selalu diantar sopir. Melotot ke arah adiknya kesal. Evan sukses memukul telak kakaknya.
Nic menatap keluar jendela saat mobil yang dikemudikan Pak Tyo membawanya ke gedung tempatnya bekerja, sebuah gedung bernama ABI Corp, yang menaungi sebuah stasiun penyiaran bernama ABI TV , juga beberapa pusat perbelanjaan bernama ABI market.
ABI yang masyarakat tahu merupakan singkatan dari Aku Berbakti Indonesia, padahal sebenarnya merupakan singkatan dari nama sang papa yaitu Adam Bin Ikhsan, dan sekarang ABI Corp juga sedang mengembangkan sebuah taman rekreasi air yang rencananya akan diberi nama ABI Waterpark.
Nic memijat keningnya selama rapat berlangsung, Ia pusing memikirkan berita yang tersebar di dunia maya belakangan ini. Acara pencarian bakat yang akan diadakan ABI TV dijiplak oleh stasiun TV sebelah, sialnya karena fans garis keras stasiun TV sebelah lebih banyak, mereka berbondong-bondong menyerang website, sosial media dan kanal video resmi milik ABI TV, tanpa adab berkata bahwa stasiun TV miliknya melakukan plagiat, yang tentu saja membuat Nic sebagai direktur utama geram.
"ABI TV tidak akan pernah melakukan plagiarism, ganti konsep acara pencarian bakat untuk mencari penyanyi solo itu menjadi ajang pencarian bakat girl band dan boy band," perintah Nic ke tim produksi dan tim kreatif yang sedang rapat dengannya.
Meraka terkejut karena boy band dan girl band tidak begitu mendapat pasar di negara ini, tapi mereka juga tahu bahwa direktur utama mereka sudah pasti tidak akan pernah menarik ucapannya kembali. Semua orang tahu bagaimana tegasnya seorang Nicholas.
"Itu tugas kalian untuk membuat acara itu menjadi menarik dan digandrungi masyarakat, itu gunanya kami membayar mahal untuk gaji kalian," ucap Nic sambil berdiri dan beranjak meninggalkan ruang rapat, tapi kemudian laki-laki itu mematung di ambang pintu keluar, Nic rupanya mengingat sesuatu.
"Oh ya, hentikan produksi sinetron yang judulnya Cinderella dinikahi CEO tajir melintir," ucap Nic sambil menjentikkan jarinya seolah ia tidak yakin dengan judul sinetron yang diproduksi perusahaannya sendiri.
"Mau sampai kapan ceritanya akan terus seperti itu? membosankan." Tanpa sadar Nic memberitahu orang-orang bahwa dia juga menontonnya.
"Apa kalian akan meneruskan cerita itu sampai kalian punya cicit? dan jangan sekali-sekali kalian membiarkan anak kalian yang masih sekolah untuk menonton sinetron wanita ditindas seperti itu, selesaikan sampai episode lima ratus, dan aku tidak mau tahu, buat ending yang bahagia, setidaknya buat pelakor itu pergi dan wanitanya hamil anak CEO brengsek itu." Sial Nic sampai hapal jalan ceritanya.
"Buatlah sinetron yang berkelas jangan hanya karena rating kalian melupakan kualitas," ucapnya sok bijak untuk menutupi ke blunder-an yang Ia lakukan.
Semua orang mengangguk, mereka terlihat sudah bernapas lega, tapi Nic kembali membuat semua bawahannya terkejut dengan membalikkan badan untuk berbicara kembali.
"Oh ya aku juga ingin stasiun TV kita punya acara yang berbau pendidikan, minggu depan aku ingin tim kreatif setidaknya memberiku tiga ide acara berbau edukasi."
Kepala tim kreatif terkejut mendengar permintaan Nic barusan, tapi sekali lagi dirinya adalah Nicholas Sebastian Adam, laki-laki yang tidak akan pernah menarik ucapannya kembali.
**"
Selepas rapat Nicholas bergegas pergi ke balai Vidi dimana dirinya kan menyerahkan beasiswa untuk siswa berprestasi bersama Pak Gubernur, ya, ABI Corp setiap tahun selalu menjadi salah satu perusahaan yang secara rutin memberikan bantuan dana pendidikan untuk siswa yang berprestasi.
Nic menghela napas saat mendapati sudah tepat pukul satu siang tapi acara itu belum sama sekali ada bau-bau akan segera dimulai, inilah yang menurut Nic membuat negaranya tertinggal jauh dari negara lain, orang-orang negaranya masih tidak disiplin waktu.
Monica beberapa kali bertanya kepada panitia acara saat melihat wajah atasannya yang sudah terlihat kesal, setelah satu jam akhirnya sekretaris itu bisa bernapas lega. Acara itu Baru dimulai dan mundur menjadi jam dua, Nic mencoba tetap tersenyum, laki-laki itu berusaha menunjukkan bahwa dirinya baik-baik saja apalagi di depan pak Gubernur dan deretan petinggi-petinggi yang datang, Ia seolah menjadi bermuka dua.
Saat tiba waktunya penyerahan beasiswa Nicholas naik keatas panggung bersama gubernur, sang master ceremony menyebutkan nama-nama siswa SMA yang mendapatkan bea siswa hari itu. Namun, satu nama belum juga naik keatas panggung dan sialnya menyerahkan bea siswa ke anak yang belum muncul batang hidungnya itu menjadi bagian Nic.
Sang master ceremony sudah berkali-kali menyebutkan nama anak itu. Nama yang Nic yakini milik seseorang siswi, saat ke tiga kalinya sang MC menyebutkan namanya seorang gadis dengan seragam putih abu-abu berlari naik ke atas panggung dan berdiri di hadapan Nic, napas gadis itu terdengar memburu, rambutnya sedikit berantakan yang menandakan dia benar-benar tergesa datang kesana.
"Seruli Aminafaraj" gadis yang terlambat itu sudah berdiri didepan Nic, ia tersenyum polos sambil merapikan rambutnya seolah tak memiliki dosa.
Gadis itu meraih amplop dari tangan Nic, lalu mencium punggung tangannya.
"Tunggu dulu dimana aku pernah melihat gadis ini?" pikir Nic.
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
NOTED :
Filantropi adalah tindakan seseorang yang mencintai sesama manusia serta nilai kemanusiaan, sehingga menyumbangkan waktu, uang, dan tenaganya untuk menolong orang lain.
...Hey kakak-kakak...
...yang cantik dan gantengnya sekebon...
...jangan lupa...
...LIKE...
...KOMEN...
...RATE...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
amihcint
hadir
2023-08-11
0
Lisstia
bakalan seru nih
2023-02-21
0
puputgendis
hayooooo di mna🤣🤣🤣🤣
2023-02-17
0