Bab 5

Langit begitu indah, bintang muncul membuat rotasi bintang, aku mengeluarkan makanan dari dalam cincin yang ku beli saat ada di kota, ini sangat nikmat andai aku bisa berbagi makanan dengan temen pasti ini menyenangkan dari pada makan sendirian di langit yang indah ini.

Doooar....

Bunyi ledakan? Apa yang terjadi? Aku akan cari tau. Aku meloncati pohon dari satu ke satu pohon seperti seorang ninja. Ada perkelahian antar binatang. Apa ini binatang suci? Gumam ku.

Dalam novel di sebut kan bahwa binatang suci tidak suka dengan manusia, sangat sulit berteman dengan hewan suci, hanya sebagian kultivasi tinggi yang memiliki hewan suci di sisi nya, karena mereka terkenal beast paling kuat dari pada manusia sehingga hewan suci hanya ingin berteman jika manusia itu kuat atau mendapatkan pengakuan dari hewan suci itu sendiri.

Hewan suci harimau dan ular, ini sungguh luar biasa, aku akan menonton perkelahian mereka. Ular sangat kuat memberi kan racun sedangkan harimau sangat kuat pada elemen petir karena di tanduknya harimau memiliki kekuatannya jika tidak ada tanduknya dia akan kalah dalam pertarungan. Harimau ini sangat kuat, bahkan ular saja bisa mundur karena nya tapi ular ini seperti dalam kondisi sakit, apa dia sakit?

Ular itu seperti dalam keadaan tidak sehat, harus kah aku membantunya?

Grrrrrr..... Harimau itu mengerang pada ku karena mengganggu perkelahian mereka

"Maaf kan aku, tapi sepertinya tidak adil karena ular dalam keadaan sakit," ujar ku.

"Goooooaaar..." Harimau tersebut mengaung dan mengeluarkan api pada ku.

Tentu saja aku bisa menahannya.

"Hahaha." Aku tertawa segera aku mengeluarkan api hitam pada harimau tersebut.

"Maaf kan aku manusia, aku akan pergi."

"Baik lah."

Harimau tersebut pergi dari hadapan ku, sekarang aku harus memperhatikan ular suci.

"Ini sangat buruk, aku akan memberikan obat penyembuh pada mu, mohon tolong tahan sakitnya."

Aku memberikan obat khasiat tinggi tersebut, tubuh ular yang penuh luka pun menghilang seperti tidak ada luka yang terjadi sebelumnya. Aku meletakkan ular suci tersebut di bawah pohon yang sangat teduh.

"Beristirahat lah di sini," ujarku.

Ular itu membuka mata nya dan kembali menutup matanya, ular ini sungguh memiliki warna yang cantik. Aku meninggal kan ular tersebut.

Telah satu bulan lamanya, aku terus berlatih hingga bisa memanggil hujan bersama api hitam yang tidak akan pernah padam perpaduan nya sungguh sempurna di tambah dengan elemen petir rasanya aku sudah cukup kuat tetap saja aku tidak boleh berpuas diri karena itu akan membuat ku malas untuk berlatih sendiri.

Ssstttt...... Ular berdesir di pohon, ku liat ada ular di atas pohon tempat aku berteduh, warna ular ini putih sangat mirip dengan ular suci tersebut.

"Bagaimana kabar ular itu?" Gumam Lie.

Ular itu turun dari pohon, segera aku menjauh karena takut di gigit olehnya, tapi ular putih ini mengikuti ku, ada apa ini? Apa aku akan mati karena di gigit ular putih?

"Maaf kan aku."

Suara yang tiba-tiba muncul mengagetkan ku.

"Jangan kaget, ini aku, ular putih." Ujarnya.

Aku melihat ke ular tersebut yang berwarna putih, ini ular suci yang aku sembuh kan apa dia akan berterima kasih pada ku? Hewan suci terkenal membalas kebaikan jika melakukan kebaikan padanya.

"Aku mengerti."

"Terima kasih atas pertolongan mu. "

"Tidak usah di pikirkan saat itu kebetulan aku lewat."

"Bohong."

"Hahaha, apa aku ketahuan?"

"Tentu saja, aku hewan suci yang agung."

"Aku tahu, aku akan istirahat."

"Baik lah."

Aku tidur di atas pohon yang memiliki dahan besar. Ular putih berada di pohon yang lain.

Pagi Harinya

"Hooaam, sudah pagi."

Segera aku turun dari pohon tempat aku tidur, aku menuju sumber air untuk mandi karena tubuh ini sudah bau. Sayang sekali di sini tidak ada sabun, harus kah aku membuat sabun? Hmm... Aku pernah belajar saat di sekolah, akan aku coba dan menjualnya dengan wanita bangsawan, hahaha aku akan kaya.

Para wanita bangsawan memakai bunga di dalam bak mandinya ini sangat merepotkan jika ada yang praktis dari itu, pasti mereka tidak segan-segan untuk membeli produk tersebut, baik lah akan ku coba setelah pergi ke ibu kota untuk membeli bahannya.

"Kenapa kamu tersenyum sendiri manusia?"

Ular putih itu menatap ku dengan heran.

"Bisakah tidak memanggil ku manusia? "

"Siapa nama mu?"

"Aku Lie Xio panggil saja aku Lie."

"Xio? Suku terkuat tapi juga terkenal dengan nama lain, phonix, pantas saja bau mu seperti burung itu, cukup menarik."

"Bau ku? "

"Iya, bau mu seperti burung merah itu."

"Masih kah dia hidup?"

"Tidak, tapi aku pernah melihatnya saat dia bertarung dengan sesama phonix saat itu lah terjadi kepunahan suku burung api, phonix."

"Apa mereka memang suka bertarung satu sama lain?"

"Iya."

"Aku mengerti."

Aku segera lari dari air untuk memakai baju ku.

"Bisakah kamu tidak mandi dengan tubuh begitu?"

"Ada apa dengan tubuh ku?"

"Tidak ada."

"Hahaha, hanya ada kita berdua, tidak ada yang mengintip aku mandi, tenang saja."

"Wanita ceroboh," gumam ular tersebut.

"Apa?"

"Tidak ada."

Aku segera memakai baju ku, uang di tangan ku hanya tinggal 28 koin emas dan 10 koin perak karena membeli makanan untuk di makan. Aku harus membuat sabun dan mendapat kan uang agar aku bisa bertahan hidup di luar. Baik lah aku akan pergi ke ibu kota, uang tunggu lah aku hahaha.

"Manusia yang aneh," gumam ular.

Aku tidak menghirau kan perkataannya yang menurut ku emang bener, aku berbalik arah melihat ular putih yang mengikuti ku.

"Apa kamu ikut dengan ku?"

"Tentu, agar kamu aman manusia, berterima kasih lah pada ku, ular suci yang agung." Ujar ular putih dengan bangga.

"Terima kasih sudah mau mengikuti ku ular suci yang agung."

Aku mengulurkan tangan ku untuk ular tersebut agar dia naik ke tangan ku, ular tersebut naik ke tangan ku dan melilit ke leher ku. Ini sangat menakutkan, jika ular ini ingin membunuh ku, sangat mudah dia bisa membunuh ku sekarang.

"Tenang manusia, aku tidak akan membunuh mu, ini posisi nyaman ku."

"Aku mengerti, apa tidak apa-apa aku menutup dirimu dengan pakaian ku?" Tanya ku.

"Baiklah."

Segera aku tutupi ular tersebut dan menuju ke ibu kota pusat pembelanjaan.

"Sssstttt.... Wow, ini sungguh ramai manusia."

"Tentu saja."

Aku dan ular melakukan percakapan dengan kekuatan batin hanya aku dan dia yang tau percakapan ini.

"Kemana kamu akan pergi manusia?"

"Aku mencari bahan untuk membuat sabun."

"Sabun?"

"Iya."

******

To be continued......

Terpopuler

Comments

Nabila Alta Funisa

Nabila Alta Funisa

next👍👍

2020-12-13

0

Capricorns Grels

Capricorns Grels

keren🥰🥰

2020-11-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!