Eps 2 Rich Man

Sesampainya di rumah, Elvan segera membaringkan tubuhnya di kasur. Dan ia mulai tertidur.

" Kasihan Den Elvan, setiap hari begitu terus. Tuan sama Nyonya kenapa nggak khawatir ya." Kata Bi Marni yang sedang berbicara dengan Bi Minah di dapur.

" Bagi mereka bisnis nomor satu, Mar. Kita mau negur Den Elvan juga percuma. Yang ada malah tambah marah. Meskipun aku sudah lama bersama dan merawat Den Elvan tetapi sikapnya tidak pernah berubah. Selalu dingin, seenaknya sendiri, judes tapi sebenarnya dia sangat kesepian." Kata Bi Minah dengan sedih.

"Apa kita telepon Den Endrew aja, ya." Sahut Pak Jono yang ikut ngerumpi. Baru saja kalimat itu keluar dari mulut Pak Jono, Endrew datang dan membuka pintu tanpa mengetuknya. Membuat mereka semua terkejut.

"Malam, Den Endrew," sapa mereka dengan gagap.

"Malam. Elvan sudah di rumah."

"Baru saja pulang, Den. Den Elvan di kamarnya," Jawab Bi Minah. Endrew segera naik ke lantai dua menuju kamar Elvan. Ia mendapati Elvan yang lagi-lagi dalam kondisi mabuk dan terkapar tak berdaya. Endrew membenarkan posisi tidur Elvan. Endrew membantu melepaskan sepatu dan menyelimuti Elvan, seperti adiknya sendiri. Memang adik sendiri meskipun beda ibu.

"Kenapa sih, El? selalu seperti ini. Kamu nggak tahu apa, kalau aku juga sayang sama kamu. Aku tahu sulit menerima keadaan ini, El, " gumam Endrew yang merasa kasihan pada Elvan. Fakta bahwa Papanya menikah diam-diam, begitu menyakitkan hati Elvan. Terlebih, Papanya sampai memiliki anak. Pernikahan Papa Elvan dengan Mama Endrew, belum genap dua bulan sudah mendapat berita kabar kehamilan. Sementara pernikahan Papa Elvan dan Mamanya, selang sepuluh tahun, baru muncul berita kehamilan Mamanya Elvan.

"Aku tidak akan merebut apa yang kamu punya, El." Endrew lalu berjalan keluar menutup pintu kamar Elvan.

"Den Endrew, mau saya buatkan apa?"

" mAh tidak usah, Bi Minah. Saya langsung pulang saja ya. Ini sudah tengah malam, saya hanya mengecek kondisi Elvan."

"Baik, Den." Endrew pun segera pamit dan pulang.

-

Keesokan harinya, Alia tengah sibuk mempersiapkan sarapan untuk Ayah dan adiknya.

"Andra, ayo kita sarapan dulu," panggil Alia.

"Iya, Kak." Sahut Andra dari kamarnya sembari memasukkan bukunya ke dalam tas. Sementara Pak Samir sudah duduk di ruang makan.

"Andra, tolong kamu nanti kalau bisa jangan pulang malam ya. Kasihan Ayah sendirian, soalnya Kakak harus lembur. Kemarin Kakak ijin nggak masuk karena Ayah drop lagi."

"Iya, Kak. Andra usahain kok."

"Maaf ya, Nak. Kalau ayah merepotkan kalian."

"Ayah, jangan bicara seperti itu. Itu sudah jadi kewajiban kami sebagai seorang anak." Sahut Andra.

"Iya, Ayah. Apa yang di bilang Andra benar. Sudah ayo kita makan dulu. Andra, kamu pimpin doa ya.

"Siap, Kak." Jawab Andra. Mereka bertiga menengadahkan tangan dan Andra memimpin doa. Kemudian mereka sarapan pagi bersama. Seperti biasa, Andra mengantar Alia menuju halte bus untuk berangkat ke kampus. Karena jarak sekolah dan kampus Andra, berlawanan arah jadi mereka Alia menolak jika harus di antar sampai menuju kampus. Alia khawatir jika Andra akan terlambat masuk sekolah.

"Andra, kamu hati-hati ya. Jangan ngebut naik motornya."

"Iya, Kak. Aku berangkat dulu ya, Kakak hati-hati," kata Andra sembari mencium punggung tangan Kakaknya.

"Assalamualaikum,"

"Wa'alaikumsalam,"

-

Di kampus, iring-iringan mobil sport milik Elvan, Fandi dan Leon, membuat bising kampus. Namun kehadiran mereka sangat di nanti oleh para gadis. Alia yang baru saja tiba di kampus, memandang sinis kedatangan Elvan dan ke dua temannya.

"Kenapa sih, mereka selalu membuat bising suasana kampus. Harta itu titipan tapi mereka selalu mengumbarnya," gumam Alia dalam hati, sembari berjalan melewati Elvan dan teman-temannya yang baru saja turun dari mobil. Dengan langkah penuh percaya diri, Alia melewati Elvan. Namun langkahnya terhenti, saat Elvan menarik tas ransel Alia. Alia tidak tahu jika Elvan yang menariknya, hingga Alia mencoba menarik tubuhnya sendiri dan enggan menoleh. Alia berharap tasnya hanya tersangkut. Elvan lalu berdiri di samping Alia dengan masih memegang tas ransel milik Alia yang bertengger di punggungnya.

"Selama gue belum pergi dan masuk ke dalam, siapapun nggak boleh lewat di depan gue." Kata Elvan.

"Tolong lepasin tas aku," kata Alia. Elvan lalu melepaskan tangannya dari tas Alia.

"Sekarang balik sana. Ini adalah tempat penyambutan gue," ketus Elvan. Alia menghela nafas panjang dan berbalik. Namun bukan Alia namanya jika tidak melawan. Alia berbalik lagi dan mengambil langkah seribu alias lari. Dengan sekuat tenaga Alia berlari melewati Elvan dan temannya. Elvan begitu kesal karena baru kali ini ada yang berani melawan perintahnya. Elvan mengeratkan giginya dan mengepalkan tangannya tanda kesal. Sedangkan Alia terus berlari dan BRUK. Alia menabrak seseorang hingga terjatuh ke lantai.

"Aduh, maaf ya," kata Alia sambil memegang pinggangnya.

"Al, kamu nggak apa-apa? kenapa kamu lari-lari sih?" terlihat sosok lelaki tampan dan kalem di hadapan Alia.

"Rendra," ucap Alia sambil mendongakkan kepalanya. Rendra lalu mengulurkan tangannya pada Alia dan Alia pun menerima uluran tangan Rendra.

"Terima kasih ya, Ren." Ucap Alia sambil mengibaskan tangannya pada bajunya yang kotor.

"Ya udah ayo kita bicara di perpus. Ini kamu minum dulu. Jangan lupa minumnya sambil duduk ya," kata Rendra yang berusaha mengingatkan sembari menyodorkan air mineral pada Alia. Alia menurut lalu segera meminum air dari Rendra.

"Udah, ayo kita ke perpus. Lagian aku juga mau cari referensi tugas." Kata Alia. Rendra dan Alia lalu berjalan menuju perpustakaan. Alia dan Rendra kini sudah ada di perpustakaan.

"Oh ya, Al kamu kenapa? tadi sampai lari-lari."

"Tadi itu ada gerombolan cowok-cowok kaya yang berhenti di depan kampus. Terus aku lewat gitu aja dan mereka suruh aku balik, buat nunggu mereka lewat dulu. Ya, intinya itu adalah jalan untuk penyambutan mereka lah. Dan aku yang di anggap lancang karena nyelonong begitu saja." Cerita Alia sambil membuka halaman buku yang ia pegang satu persatu.

"Oh gitu jadi kamu lari gitu aja?"

"Iya, aku lari. Itu kan jalan umum," jawab Alia terkekeh.

"Kamu ini berani juga ternyata sama mereka."

"Ya baru semester akhir ini, aku terlibat sedikit sama mereka. Entahlah aku tidak sampai pikir, kenapa mereka selama kuliah bisa bertahan dengan gaya seperti itu."

"Maklum saja, Al. Mereka kan anak orang kaya semua. Apalagi leader mereka, Elvan. Anak dari pemilik kampus ini."

"Hah? yang benar kamu, Ren?" kata Alia yang tampak terkejut.

"Iya, Al."

"Aku benar-benar baru tahu kalau salah satu dari mereka anak pemilik kampus."

"Kamu kemana aja, Al selama kuliah di sini. Semua orang sudah tahu."

"Ya, bagaimana lagi Ren. Aku hanya fokus untuk belajar, belajar dan belajar. Apalagi dengan komunitas hijab ku di kampus. Aku sedih bagaimana setelah aku lulus nanti. Apakah komunitas hijab ku ini masih ada apa di hapuskan. Sedangkan kamu tahu sendiri, yang bergabung di komunitas ku ini masih sedikit."

"Semoga bisa bertambah, Al. Berjuang di jalan Allah memang tidak mudah tapi sudah jelas akan menjadi berkah."

"Prinsip itulah, Ren yang selalu aku pegang. Sampai aku bisa bertahan dengan komunitas ku ini. Sampai aku mau menerima tawaran majalah fashion edisi hijab. Itu semua aku lakukan untuk membuka pikiran mereka, bahwa berhijab tidak menghalangi mereka untuk berkarir."

"Pemahaman mereka masih belum sejauh itu, Al. Apalagi tergerus oleh jaman yang semakin modern."

"Terima kasih ya, Ren. Selalu ada ketenangan ketika aku bercerita sama kamu."

"Sama-sama, Al." Mereka berdua saling melempar senyum namun tetap menjaga pandangan.

Gimana episode kedua? seru nggak? semoga kalian suka ya? ini hanya sebuah novel yang mana author tidak ada maksud untuk menggurui ya 🙏😘

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Kayanya seru

2023-01-21

0

milah fahri81

milah fahri81

aku selalu mampir d setiap karyamu thoor

2022-03-27

1

🌸 andariya❤️💚

🌸 andariya❤️💚

next kak 👍👍👍👍👍🥰

2022-01-01

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Perkenalan Tokoh
2 Eps 2 Rich Man
3 EPS 3 Taruhan
4 EPS 4 Alia
5 EPISODE 5 SISI LAIN
6 EPISODE 6 Cafe
7 EPISODE 7 Playboy Beraksi
8 EPISODE 8 Leon Beraksi
9 EPISODE 9 Salah Sangka
10 EPISODE 10 Fandi Beraksi
11 EPISODE 11 FITNAH
12 EPISODE 12 Playboy Kena Batunya
13 EPISODE 13 Isi Hati
14 EPISODE 14 Jodoh Wasiat Bunda
15 EPISODE 15 FLASHBACK 2
16 EPISODE 16 MIMPI BURUK
17 EPISODE 17 PENDEKATAN
18 EPISODE 18 Masjid
19 EPISODE 19 PANTI ASUHAN
20 EPISODE 20 Menjaga Chelsea
21 EPISODE 21 Insiden
22 EPISODE 22 Sentuhan Kalbu
23 EPISODE 23 SIMPATI
24 EPISODE 24 RASA TANGGUNG JAWAB
25 EPISODE 25 Good Boy Vs Bad Girl
26 EPISODE 26
27 EPISODE 27 MIMPI BURUK
28 EPISODE 28 Luka
29 EPISODE 29 KOSONG
30 EPS. 30 Bayangan Cinta
31 EPS. 31 Serius atau Trik?
32 EPS. 32 Ada Rasa?
33 EPS. 33 Makan Siang
34 EPS. 34 Kenangan
35 EPS. 35 Tertarik?
36 EPS. 36 Yakin Berubah??
37 EPS. 37 Elvan atau Rendra?
38 EPS. 38 Risalah Hati
39 EPS. 39 Kagum
40 EPS. 40 Peduli tapi gengsi
41 EPS. 41 Bimbang
42 EPS. 42 Luka Masa Lalu
43 EPS. 43 Cemburu???
44 EPS. 44 Tugas Baru Alia
45 EPS. 45 Menyangkal Rasa
46 EPS. 46 KECEWA
47 EPS. 47 Bimbang...
48 EPS. 48 Menemani Kamu
49 EPS. 49 Bila Rasaku Ini Rasamu
50 EPS. 50 Cemburu Menguras Hati
51 EPS. 51 Aku.. Terbakar cemburu
52 EPS. 52 Butuh Kamu
53 EPS. 53 Berbagi Luka
54 EPS. 54 Genggaman tanganmu...
55 EPS. 55 Semakin Dekat
56 EPS. 56 Assalamualiakum Cinta
57 EPS. 57 Ingat kamu
58 EPS. 58 AGRESIF
59 EPS. 59 Jatuh Cinta?
60 EPS. 60 Semoga Kamu berubah
61 EPS. 61 Melukis Cinta
62 EPS. 62 Sentuh Hatiku
63 EPS. 63 Playboy Kualat
64 EPS. 64 Curhatan Para Playboy
65 EPS. 65 Melamarmu
66 EPS. 66 Bukan Diriku
67 EPS. 67 Surat Wasiat Bunda
68 EPS. 68 Kecewa
69 EPS. 69 Perasaan Alia
70 EPS. 70 Baku Hantam
71 EPS. 71 Menyesal
72 EPS. 72 Babak Belur lagi
73 EPS. 73 Di Rumah Sakit
74 EPS. 74 Menjaga Kamu
75 EPS. 75 Pengakuan Elvan
76 EPS. 76 Posesif
77 EPS. 77 Konflik Bersaudara
78 EPS. 78 Caper
79 EPS. 79 Manja
80 EPS. 80 Persaingan
81 EPS. 81 Luka Yang Terkuak
82 EPS. 82 Mengasingkan Diri
83 EPS. 83 Lamaran Di TOLAK!
84 EPS. 84 Maju Terus, Pantang Mundur!
85 EPS. 85 Melindungi Alia
86 EPS. 86 Palyboy Bucin
87 EPS. 87 Terkurung
88 EPS. 88 Surat Dari Mama
89 EPS. 89 Dendam Yang Berakhir
90 EPS. 90 Memantaskan Diri
91 EPS. 91 Memperbaiki Diri
92 EPS. 92 Cincin
93 EPS. 93 Ku Bahagia
94 EPS. 94 MY HERO
95 EPS. 95 Calon Istri
96 EPS. 96 Ekspetasi
97 EPS. 97 Wasiat Terindah
98 EPS. 98 Happy Wedding
99 EPS. 99 Canggung
100 EPS. 100 Ketika El menyerang Al
101 EPS. 101 Setelah Menikah
102 EPS. 102 Andra
103 EPS. 103 Bertemu Kembali
104 EPS. 104 Tiga Bulan Kemudian
105 EPS.105 Fandi&Leon Mencari Istri
106 EPS.106 Menanam Benih
107 EPS. 107 CEO ELVAN
108 EPS. 108 Cerita Cinta
109 EPS. 109 Kakak ipar yg baik
110 EPS. 110 Cafe Rendra
111 EPS. 111 Bersikap Dewasa
112 EPS. 112 HAPPY ENDING
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Eps 1 Perkenalan Tokoh
2
Eps 2 Rich Man
3
EPS 3 Taruhan
4
EPS 4 Alia
5
EPISODE 5 SISI LAIN
6
EPISODE 6 Cafe
7
EPISODE 7 Playboy Beraksi
8
EPISODE 8 Leon Beraksi
9
EPISODE 9 Salah Sangka
10
EPISODE 10 Fandi Beraksi
11
EPISODE 11 FITNAH
12
EPISODE 12 Playboy Kena Batunya
13
EPISODE 13 Isi Hati
14
EPISODE 14 Jodoh Wasiat Bunda
15
EPISODE 15 FLASHBACK 2
16
EPISODE 16 MIMPI BURUK
17
EPISODE 17 PENDEKATAN
18
EPISODE 18 Masjid
19
EPISODE 19 PANTI ASUHAN
20
EPISODE 20 Menjaga Chelsea
21
EPISODE 21 Insiden
22
EPISODE 22 Sentuhan Kalbu
23
EPISODE 23 SIMPATI
24
EPISODE 24 RASA TANGGUNG JAWAB
25
EPISODE 25 Good Boy Vs Bad Girl
26
EPISODE 26
27
EPISODE 27 MIMPI BURUK
28
EPISODE 28 Luka
29
EPISODE 29 KOSONG
30
EPS. 30 Bayangan Cinta
31
EPS. 31 Serius atau Trik?
32
EPS. 32 Ada Rasa?
33
EPS. 33 Makan Siang
34
EPS. 34 Kenangan
35
EPS. 35 Tertarik?
36
EPS. 36 Yakin Berubah??
37
EPS. 37 Elvan atau Rendra?
38
EPS. 38 Risalah Hati
39
EPS. 39 Kagum
40
EPS. 40 Peduli tapi gengsi
41
EPS. 41 Bimbang
42
EPS. 42 Luka Masa Lalu
43
EPS. 43 Cemburu???
44
EPS. 44 Tugas Baru Alia
45
EPS. 45 Menyangkal Rasa
46
EPS. 46 KECEWA
47
EPS. 47 Bimbang...
48
EPS. 48 Menemani Kamu
49
EPS. 49 Bila Rasaku Ini Rasamu
50
EPS. 50 Cemburu Menguras Hati
51
EPS. 51 Aku.. Terbakar cemburu
52
EPS. 52 Butuh Kamu
53
EPS. 53 Berbagi Luka
54
EPS. 54 Genggaman tanganmu...
55
EPS. 55 Semakin Dekat
56
EPS. 56 Assalamualiakum Cinta
57
EPS. 57 Ingat kamu
58
EPS. 58 AGRESIF
59
EPS. 59 Jatuh Cinta?
60
EPS. 60 Semoga Kamu berubah
61
EPS. 61 Melukis Cinta
62
EPS. 62 Sentuh Hatiku
63
EPS. 63 Playboy Kualat
64
EPS. 64 Curhatan Para Playboy
65
EPS. 65 Melamarmu
66
EPS. 66 Bukan Diriku
67
EPS. 67 Surat Wasiat Bunda
68
EPS. 68 Kecewa
69
EPS. 69 Perasaan Alia
70
EPS. 70 Baku Hantam
71
EPS. 71 Menyesal
72
EPS. 72 Babak Belur lagi
73
EPS. 73 Di Rumah Sakit
74
EPS. 74 Menjaga Kamu
75
EPS. 75 Pengakuan Elvan
76
EPS. 76 Posesif
77
EPS. 77 Konflik Bersaudara
78
EPS. 78 Caper
79
EPS. 79 Manja
80
EPS. 80 Persaingan
81
EPS. 81 Luka Yang Terkuak
82
EPS. 82 Mengasingkan Diri
83
EPS. 83 Lamaran Di TOLAK!
84
EPS. 84 Maju Terus, Pantang Mundur!
85
EPS. 85 Melindungi Alia
86
EPS. 86 Palyboy Bucin
87
EPS. 87 Terkurung
88
EPS. 88 Surat Dari Mama
89
EPS. 89 Dendam Yang Berakhir
90
EPS. 90 Memantaskan Diri
91
EPS. 91 Memperbaiki Diri
92
EPS. 92 Cincin
93
EPS. 93 Ku Bahagia
94
EPS. 94 MY HERO
95
EPS. 95 Calon Istri
96
EPS. 96 Ekspetasi
97
EPS. 97 Wasiat Terindah
98
EPS. 98 Happy Wedding
99
EPS. 99 Canggung
100
EPS. 100 Ketika El menyerang Al
101
EPS. 101 Setelah Menikah
102
EPS. 102 Andra
103
EPS. 103 Bertemu Kembali
104
EPS. 104 Tiga Bulan Kemudian
105
EPS.105 Fandi&Leon Mencari Istri
106
EPS.106 Menanam Benih
107
EPS. 107 CEO ELVAN
108
EPS. 108 Cerita Cinta
109
EPS. 109 Kakak ipar yg baik
110
EPS. 110 Cafe Rendra
111
EPS. 111 Bersikap Dewasa
112
EPS. 112 HAPPY ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!