Tiga~ Mar Be Kastau Kalo Ini Nona Manis Pu Nama

Sekitar 4 jam ia melakukan penerbangan, akhirnya mata indah yang mengerjap setelah sempat tertidur itu kini menatap ke arah jendela pesawat yang sengaja tak ia tutup dengan gordennya.

Ia begitu yakin saat melihat gedung-gedung pencakar langit berderet begitu rapat, ia begitu yakin saat melihat bangunan-bangunan yang menghampar berantakan dan sibuk---jika sekarang, dirinya tengah mengudara di atas langit ibukota, bukan lagi berada di Kota Karang.

Oke, ia hampir lupa jalanannya. Untung saja sekarang ini sudah jamannya online. Ia hanya tinggal pesan saja dan seseorang dengan mobilnya akan mengantarkannya ke kandang macan!

"Kak Gala?" seorang dengan kaos santai menunjuk Gala di depan terminal kedatangan. Semacam gestur memastikan.

"Oh iya. Pak Agus ya?" senyumnya terurai.

Ia menggusur koper dibantu oleh pak Agus yang memasukannya ke dalam bagasi mobil.

**

Beberapa kali laju mobil yang ditumpangi harus terhenti sebab kemacetan dan banyaknya lampu merah.

"Ibukota emang macet mbanget e kak." Gala langsung mengalihkan bola matanya ke arah rear vision, dimana kini ia tengah bertegur tatap dengan supir bernama pak Agus ini.

Sebenarnya si supir ragu mengajak Gala untuk mengobrol, sebab gadis ini terlihat anteng saja waktunya terbuang-buang begini, tak seperti kebanyakan penumpangnya yang mudah merasa jengkel. Namun demi kenyamanan dan keamanan akunnya, ia akhirnya bersuara biar ngga dikasih ulasan buruk, setidaknya alasan Gala ngasih bintang 5 itu, karena keramahannya.

Bahkan kini pak Agus merasa bersalah telah mengganggu kekhusyuan Gala yang tengah memperhatikan jalanan.

"Oh, iya pak." Jawabnya, "masih aja, ya?" kekeh Gala.

Pak Agus kini tersenyum lebar manakala menemukan sinyal positif dari kalimat Gala, jika ia tak terganggu.

"Habis liburan yo kak, datang lagi ke ibukota, yo stress maning..." kelakarnya namun kemudian ia mengatupkan tangannya dan mengakhiri itu dengan minta maaf telah so tau.

Alih-alih marah, Gala justru terkekeh kecil, "iya."

Satu yang pak Agus tau, jika penumpang yang dibawanya adalah penghuni kandang macan, itu terbukti dari lokasi tujuannya sekarang.

Belokan dengan ornamen jalanan berbau kandang macan sudah menyibak rasa gugupnya, mulai dari sangkur tertancap, patung gorilla dan yang lain tentunya begitu iconic. Cukup dibuat gusar dan tak nyaman lebih tepatnya saat setiap meter jalanan telah digiling ban mobil hingga gerbang besar yang masih gagah menjulang dengan motto dan semboyan komando pasukan khusus terasa mengaum ketika netranya mampu mengeja itu.

"Sampai kak."

Tak perlu pak Agus beritahu pun Gala sudah tau, bahkan jalanan penanda pun masih ia ingat. Jika selama perjalanan waktu lampau yang ia tempuh menuju bandara dari sini, ia lewati dengan perasaan terluka sekaligus derai air mata.

"Makasih, pak. Tipnya udah aku kasih lewat aplikasi."

"Wah, makasih kak...baik-baik, sehat selalu."

Dan Gala menelan salivanya sulit saat pak Agus mengucapkan itu, berasa tiap tetesnya itu mengandung jutaan racun, mungkin ia akan sangat membutuhkan do'a, mengingat waktu yang akan ia lewati akan berisi peperangan.

Seperti biasa, meski di area depan sana sampai tempatnya berdiri sering dilalui dan dipakai warga ibukota untuk sekedar berolahraga atau berkegiatan. Namun tepat di batas gerbang ini, zona nyaman rakyat biasa sudah ditutup.

"Saya keluarga Mayor Irianto, dari satuan pasukan khusus unit anti teror." Ia lantas menyerahkan kartu tanda penduduk dan segala identitas diri, hingga mereka menyadari jika gadis yang ada di depannya itu adalah putri sang mayor.

Setelah melalui pemeriksaan cukup lama, ia akhirnya bisa masuk.

Gala menghirup sejenak udara yang menurutnya tak sesejuk rumah. Cuaca yang meski teriknya sama namun tak sehangat rumah.

Dan langkahnya itu terhenti ketika bertemu dengan seseorang yang dikenalinya sedang berjalan cepat.

"Om Zaid!" panggilnya menghentikan langkah perwira itu.

"Heyyyy nona dari timur?!" balasnya berseru.

Gala langsung melompat ke arah lelaki paruh baya yang tak sengaja berpapasan dengannya dan memberikan pelukan erat itu.

"Wahhh, si nona manis ini betah banget di sana? Apa kabar?! Sudah pulang ke rumah?" namun binar itu seketika redup melihat koper di belakang badan Gala, ditambah ingat dengan kondisi hubungan ayah dan anak ini, begitupun kegetiran itu menjadikan situasi seru menjadi lebih canggung. Namun tak lama, karena sejurus kemudian Gala segera merekahkan senyumnya kembali, "belum. Baru nyampe banget."

"Welcome home, Jenggala. Papa dan mamamu menunggu kamu terlalu lama, rindu mereka tuh..."

Gala melipat bibir dengan senyum miringnya, "oh ya? Hm...bohong banget. Aku pulang cuma karena mama sama kak Ayunda, om."

Om Zaid mengangguk tak ingin memulai perdebatan, meski ia tak setuju dengan ucapan Gala itu.

"By the way selamat ya om, naik pangkat?! Traktir donggg!"

Ekor matanya menyipit dan mengusap pucuk kepala Gala, "Om Cikalmu juga naik pangkat, ha!" jedanya semakin membuat senyuman Gala tak terkontrol lebarnya.

"Pulang. Mereka lebih nunggu kamu balek." Sejurus kemudian ia memberi telunjuk peringatan pada Gala, "jangan macam-macam. Kami sedang melaksanakan tradisi kenaikan pangkat sekarang."

Salah besar, Zaid! Karena hal itu justru membuat Gala berbinar, "serius?!"

"Ommmm, mau ikutannn!" rengeknya meminta. Bayangan keseruan acara kenaikan pangkat masih cukup diingat Gala.

Zaid yang baru saja kembali dari kantor sudah kembali ke lapangan dengan wajah yang tak bisa dijabarkan, senang, tapi juga panik, bercampur rasa deg-degannya. Bahkan nyawanya seolah dicabut mendadak oleh kenyataan, jika....

/

Anggap aja hiburan gratis...

Aku ngga macem-macem cuma kasih musik penyemangat dan meramaikan aja...

Komandan resimen, brigade, kompi pasukan khusus ngga akan tau....

Khusus buat om Cikal sama om Zaid yang lagi naik pangkat, aku kasih diskon....

Biar acara non formal di unit om lebih unik....

Kejutan buat om Cikal....bilang aja ada artis papan atas ibukota pulau timur mau meriahin acara...

Begitu bujuk Gala agar dirinya bisa memutar musik di acara non formal pengangkatan beberapa prajurit sekaligus membuat heboh markas komando.

Papa ngga ada di sana, kan? Jadi aman. Abis ini aku pulang. Dan untuk kalimat terakhir ini, Zaid memiliki ide bagus, yang mungkin bisa mempertemukan dengan segera sang teman dan putrinya ini, mencairkan kondisi hubungan yang telah lama membeku. Ia sangat paham jika Irianto yang keras tetap mengharapkan dan merindukan Gala.

Bahkan Gala belum menginjakan kakinya di rumah dinas sang papa, namun kini ia sudah merecoki acara unit komando yang sedang khusyuk-khusyuknya melakukan siraman air kembang, dimana satu persatu perwira muda yang naik pangkat berbaris rapi di lapangan berumput.

Lalu bergiliran mereka berjongkok dan disiram oleh komandan.

Di luar rencana...sungguh di luar rencana!!! Zaid tak menyangka jika rupanya acara non formal ini justru mendatangkan pula para petinggi besar di makko ini secara mendadak termasuk beberapa ibu persatuan, sementara ia sudah menginterupsi Gala untuk datang sebentar lagi demi memberikan aksi kejutannya untuk Cikal sekaligus Irianto, papa Gala sendiri. Dimana sebenarnya Gala tak tau jika sang papa ada disana.

Niatnya sih baik, ia ingin Gala dan Irianto bertemu dan saling menyapa.

"Kenapa?" tanya Cikal, rekan seperjuangan, satu letting yang sampai saat ini masih bersamanya dan Irianto ketika melihat wajah sahabatnya mendadak pucat dan panik.

Ia ingin menyusul Gala namun disana, rupanya gadis itu sudah meminta rekan staf tata usaha membantunya memasang alat sound tersambung dengan alat disc jockey dan EDMnya atas perintah Zaid.

"La! Cut La! Komandan dan ibu mendadak ada disini!" pekiknya tertahan sambil melompat-lompat. Ia menggerakan kedua tangannya memberi isyarat untuk tidak keluar lebih dahulu sampai para komandan pergi dari sana.

NO LA!!! NO !!! BALEKKK, BALEEK!

Nyawanya benar-benar di ujung tenggorokan.

Namun isyarat Zaid justru ditanggapi Gala dengan maksud lain, ia justru mengokei dan memutar volumenya agar lebih kencang.

Dan saat seorang jendral panglima baru saja selesai mengucurkan air siraman bunga ke kepala perwira terakhir dari barisan yang sudah berucap sumpah profesi dan sandi yudhanya. Kini alunan musik ciri khas lagu melayu timur mengisi setiap ruang kosong sekitar lapang, dan ruangan di sekelilingnya membuat mereka yang khusyuk seketika menoleh ke arah sumber keributan.

*Ombak su pica di bibir pante*

*Pica dikarang de taga'e*.

*Sapa mo bilang tong ni tara bae*

*Mar be kastau kalo ini* \*\*\*

*Senyum dong manis-manis tu orang* \*\*\*

*macam deng gula air dong manis tu sampe*.

*Mau perem atau laki dong gaga gaga e*.

*Apa lai soal hati dong bikin nyaman e*.

(\**Orang NTT, lyric*)

Para perwira itu langsung melipat bibirnya termasuk Russel, meski ia tak tau dimana dan siapa yang meramaikan acara ini, namun ia terlebih dahulu sudah ikut menggerakan badannya memancing yang lain untuk ikut bergoyang.

Ibu Faranisa tak kuasa menahan tawanya melihat sang suami yang ikut termangu dengan tangan yang masih memegang gayung tak paham dengan apa yang terjadi, "ini ada hiburannya? Siapa yang panggil?" tanya panglima, Al Fath.

"Siap salah ndan! Tak ada---" jawab Irianto.

"Siap salah ndan! Ada. Namun terjadi kesalahan teknis." Ralat Zaid.

"Hiburan macam apa kau ini, ha?!! Ada hiburan tapi tak cakap?!" pelotot Irianto dan Cikal.

"Anak kau, lha!" Zaid tak kalah melotot pada Irianto.

"Jenggala?!!!"

.

.

.

Note : Jenggala bukan anak turunan novel sebelumnya, Naka itu anaknya Ganesha, Ganesha itu kembarannya Sadewa, ayah Russel. Anggaplah begitu, masa iya Ganesha ngga nikah-nikah, atau mungkin nanti bisa jadi ini tokoh buat karyaku ke depannya. Buat pembaca yang masih ingat silsilah Ananta, monggo dipersilahkan tempat dan waktunya untuk menyebutkan 🙏😂

Terpopuler

Comments

Ernaaaaa

Ernaaaaa

salwa +Zaky =1.fath.(Fara) ~saga(zea)
~kalingga
2.rayyan(eyi) ~clemira(Tama)
~panji
3.zahra(dewa)~ ryu
~russel

2025-10-01

14

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Udah ku duga pasti Lala akan ngeDJ nih..Waahh gak sabarang aku,Aku suja baca peran ceweknya seorang DJ club,Aku pernah baca novel peran MC cewek nya DJ terkenal,Nikah dengan seorang Cowok cleaner di club nya bekerja..Tapi aku lupa apa judulnya..bagus ceritanya..

2025-10-26

0

Trituwani

Trituwani

alvian jihad/Heart/ica=sadewa-ganesha
sadewa/Heart/zahra ananta=russel-ryu
abi zaky ananta/Heart/salwa= alfath ananta, rayyan ananta, cut zahra ananta
alfath ananta/Heart/faranisa danita=sagara-kalingga
rayyan ananta/Heart/lovely=clemira-panji
cut zahra ananta/Heart/sadewa=russel-ryu

2025-10-02

1

lihat semua
Episodes
1 Satu ~ To much different
2 Dua~ Enjoy your flight
3 Tiga~ Mar Be Kastau Kalo Ini Nona Manis Pu Nama
4 Empat ~ Cantik Dan Garang
5 Lima~ Si pemilik senyum tengil
6 Enam~ Mata indah namun judes
7 Tujuh ~ Dunia dan seisi dosanya
8 Delapan ~ Misi di luar dinas
9 Sembilan ~ Benar, dia.
10 Sepuluh ~ Mengejar Jenggala
11 Sebelas ~ Perwira vs DJ
12 Dua belas ~ Dibayar 10 X lipat
13 Tiga belas ~ Mission complete
14 Empat belas ~ Pesawat angkut K3, terbang bersamamu
15 Lima belas~ Luka yang ia dekap sendiri
16 Enam belas ~ Lagi-lagi tak bisa menolak
17 Tujuh belas~ Kabar berita
18 Delapan belas ~ Diantara kita "t'lah usai"
19 Sembilan belas ~ Menohok
20 Dua puluh ~ Hidup memang lucu
21 Dua puluh satu~ Mancing mania strike!
22 Dua puluh dua ~ Di ujung kebimbangan
23 Dua puluh tiga~ Sulit mengakhiri
24 Dua puluh empat ~ Ingatan tentang Gala
25 Dua puluh lima~ Kawasan Klan Ananta
26 Dua puluh enam~ Pengetahuan adalah ummah
27 Dua puluh tujuh ~ Rebutan
28 Dua puluh delapan ~ Do'a yang disemogakan Gala
29 Dua puluh sembilan ~ Merah putih di dada
30 Tiga puluh ~ Terjangan badai
31 Tiga puluh satu ~ Es krim rasa pahit, getir dan pedih
32 Tiga puluh dua ~ Mengawasimu dari jauh
33 Tiga puluh tiga ~ Cinta yang besar
34 Tiga puluh empat~ Sales terlope
35 Tiga puluh lima ~ Get well soon Gala
36 Tiga puluh enam~ Seasik Gala dan Russel
37 Tiga puluh tujuh ~ Nona manis Gaga e
38 Tiga puluh delapan~ Kurir cinta
39 Tiga puluh sembilan ~ Makan siang
40 Empat puluh ~ Ya, dia melihatnya
41 Empat puluh satu ~ One stop night
42 Empat puluh dua ~ Ijin mendekati, ndan!
43 Empat puluh tiga~ Ngga pake nawar
44 Empat puluh empat ~ Terungkap
45 Empat puluh lima ~ Tentara untuk negri dan kemanusiaan
46 Empat puluh enam~ Bincang santai
47 Empat puluh tujuh ~ Ade nona tambah manis
48 Empat puluh delapan ~ This is DJ Jenggala, let's dance together
49 Empat puluh sembilan~ Pengawal
50 Lima puluh ~ Gara-gara 'menjelajahi'
51 Lima puluh satu ~ Gas bro gas
52 Lima puluh dua ~ Rindu?
53 Lima puluh empat ~ Karya anak bangsa
54 Lima puluh empat ~ Mencintai negri dengan caranya
55 Lima puluh lima ~ Ayok kita sirami!
56 Lima puluh enam ~ Cinta tak lekang oleh waktu
57 Lima puluh tujuh ~ Perwira usil
58 Lima puluh delapan ~ Pernyataan serupa pengakuan
59 Lima puluh sembilan ~ Janji yang terlupakan
60 Enam puluh ~ Iya, aku oke.
61 Enam puluh satu~ Anak emas
62 Enam puluh dua ~ Beta pu calon suami
63 Enam puluh tiga~ Carlos
64 Enam puluh empat~ Kok jadi inget Kalingga?
65 Enam puluh lima~ Gara-gara panggilan
66 Enam puluh enam ~ Syok
67 Enam puluh Tujuh~ Ditodong lamaran
68 Enam puluh delapan ~ Bukan lamaran tapi sidak
69 Enam puluh sembilan ~ Kawin lari
70 Tujuh puluh ~ menghapus rasa sakit
71 Tujuh puluh satu ~ sekotak coklat dan salad buah
72 Tujuh puluh dua ~ Bumbu pedas
73 Tujuh puluh tiga ~ Sama-sama keras
74 Tujuh puluh empat~ Musuh lama
75 Tujuh puluh lima~ Do'akan aku
76 Tujuh puluh enam ~ pergolakan batin
77 Tujuh puluh tujuh ~ Alpha tim
78 Tujuh puluh delapan~ mereka yang terlatih
79 Tujuh puluh sembilan ~ Mereka atau kami
80 Delapan puluh ~ Lebih baik pulang nama daripada gagal dalam bertugas
81 Delapan puluh satu~ Last shock!
82 Delapan puluh dua~ Firasat baik, adalah do'a yang baik
83 Delapan puluh tiga~ Tempaan hidup
84 Delapan puluh empat ~ Tetap setia
85 Delapan puluh lima ~ Minta cium
86 Delapan puluh enam~ Ditinggal tidur
87 Delapan puluh tujuh~ Abang Ucel
88 Delapan puluh delapan ~ Pintar cari alasan
89 Delapan puluh sembilan ~ Hingar bingar
90 Sembilan puluh ~ Sial dan cinta satu malam
91 Sembilan puluh satu ~ Saksi mata
92 Sembilan puluh dua~ Rumah sinetron
93 Sembilan puluh tiga~ Orang sekampung
94 Sembilan puluh empat ~ simulasi rumah tangga
95 Sembilan puluh lima~ sumpah setia
96 Sembilan puluh enam~ Candu
97 Sembilan puluh tujuh ~ peluru rasa
98 Sembilan puluh delapan~ Aku disini
99 Sembilan puluh sembilan ~ membawa warisan abba
100 Seratus ~ Persiapan nobar
101 Seratus satu ~ 12 anak lebih baik
102 Seratus dua ~ Ryu sin ting
103 Seratus tiga ~ Obrolan santai
104 Seratus empat~ Adaptasi
105 Seratus lima~ Salam Alaikum...
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Satu ~ To much different
2
Dua~ Enjoy your flight
3
Tiga~ Mar Be Kastau Kalo Ini Nona Manis Pu Nama
4
Empat ~ Cantik Dan Garang
5
Lima~ Si pemilik senyum tengil
6
Enam~ Mata indah namun judes
7
Tujuh ~ Dunia dan seisi dosanya
8
Delapan ~ Misi di luar dinas
9
Sembilan ~ Benar, dia.
10
Sepuluh ~ Mengejar Jenggala
11
Sebelas ~ Perwira vs DJ
12
Dua belas ~ Dibayar 10 X lipat
13
Tiga belas ~ Mission complete
14
Empat belas ~ Pesawat angkut K3, terbang bersamamu
15
Lima belas~ Luka yang ia dekap sendiri
16
Enam belas ~ Lagi-lagi tak bisa menolak
17
Tujuh belas~ Kabar berita
18
Delapan belas ~ Diantara kita "t'lah usai"
19
Sembilan belas ~ Menohok
20
Dua puluh ~ Hidup memang lucu
21
Dua puluh satu~ Mancing mania strike!
22
Dua puluh dua ~ Di ujung kebimbangan
23
Dua puluh tiga~ Sulit mengakhiri
24
Dua puluh empat ~ Ingatan tentang Gala
25
Dua puluh lima~ Kawasan Klan Ananta
26
Dua puluh enam~ Pengetahuan adalah ummah
27
Dua puluh tujuh ~ Rebutan
28
Dua puluh delapan ~ Do'a yang disemogakan Gala
29
Dua puluh sembilan ~ Merah putih di dada
30
Tiga puluh ~ Terjangan badai
31
Tiga puluh satu ~ Es krim rasa pahit, getir dan pedih
32
Tiga puluh dua ~ Mengawasimu dari jauh
33
Tiga puluh tiga ~ Cinta yang besar
34
Tiga puluh empat~ Sales terlope
35
Tiga puluh lima ~ Get well soon Gala
36
Tiga puluh enam~ Seasik Gala dan Russel
37
Tiga puluh tujuh ~ Nona manis Gaga e
38
Tiga puluh delapan~ Kurir cinta
39
Tiga puluh sembilan ~ Makan siang
40
Empat puluh ~ Ya, dia melihatnya
41
Empat puluh satu ~ One stop night
42
Empat puluh dua ~ Ijin mendekati, ndan!
43
Empat puluh tiga~ Ngga pake nawar
44
Empat puluh empat ~ Terungkap
45
Empat puluh lima ~ Tentara untuk negri dan kemanusiaan
46
Empat puluh enam~ Bincang santai
47
Empat puluh tujuh ~ Ade nona tambah manis
48
Empat puluh delapan ~ This is DJ Jenggala, let's dance together
49
Empat puluh sembilan~ Pengawal
50
Lima puluh ~ Gara-gara 'menjelajahi'
51
Lima puluh satu ~ Gas bro gas
52
Lima puluh dua ~ Rindu?
53
Lima puluh empat ~ Karya anak bangsa
54
Lima puluh empat ~ Mencintai negri dengan caranya
55
Lima puluh lima ~ Ayok kita sirami!
56
Lima puluh enam ~ Cinta tak lekang oleh waktu
57
Lima puluh tujuh ~ Perwira usil
58
Lima puluh delapan ~ Pernyataan serupa pengakuan
59
Lima puluh sembilan ~ Janji yang terlupakan
60
Enam puluh ~ Iya, aku oke.
61
Enam puluh satu~ Anak emas
62
Enam puluh dua ~ Beta pu calon suami
63
Enam puluh tiga~ Carlos
64
Enam puluh empat~ Kok jadi inget Kalingga?
65
Enam puluh lima~ Gara-gara panggilan
66
Enam puluh enam ~ Syok
67
Enam puluh Tujuh~ Ditodong lamaran
68
Enam puluh delapan ~ Bukan lamaran tapi sidak
69
Enam puluh sembilan ~ Kawin lari
70
Tujuh puluh ~ menghapus rasa sakit
71
Tujuh puluh satu ~ sekotak coklat dan salad buah
72
Tujuh puluh dua ~ Bumbu pedas
73
Tujuh puluh tiga ~ Sama-sama keras
74
Tujuh puluh empat~ Musuh lama
75
Tujuh puluh lima~ Do'akan aku
76
Tujuh puluh enam ~ pergolakan batin
77
Tujuh puluh tujuh ~ Alpha tim
78
Tujuh puluh delapan~ mereka yang terlatih
79
Tujuh puluh sembilan ~ Mereka atau kami
80
Delapan puluh ~ Lebih baik pulang nama daripada gagal dalam bertugas
81
Delapan puluh satu~ Last shock!
82
Delapan puluh dua~ Firasat baik, adalah do'a yang baik
83
Delapan puluh tiga~ Tempaan hidup
84
Delapan puluh empat ~ Tetap setia
85
Delapan puluh lima ~ Minta cium
86
Delapan puluh enam~ Ditinggal tidur
87
Delapan puluh tujuh~ Abang Ucel
88
Delapan puluh delapan ~ Pintar cari alasan
89
Delapan puluh sembilan ~ Hingar bingar
90
Sembilan puluh ~ Sial dan cinta satu malam
91
Sembilan puluh satu ~ Saksi mata
92
Sembilan puluh dua~ Rumah sinetron
93
Sembilan puluh tiga~ Orang sekampung
94
Sembilan puluh empat ~ simulasi rumah tangga
95
Sembilan puluh lima~ sumpah setia
96
Sembilan puluh enam~ Candu
97
Sembilan puluh tujuh ~ peluru rasa
98
Sembilan puluh delapan~ Aku disini
99
Sembilan puluh sembilan ~ membawa warisan abba
100
Seratus ~ Persiapan nobar
101
Seratus satu ~ 12 anak lebih baik
102
Seratus dua ~ Ryu sin ting
103
Seratus tiga ~ Obrolan santai
104
Seratus empat~ Adaptasi
105
Seratus lima~ Salam Alaikum...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!