Episode 3 Insiden Bahaya

Hari ini Cilla yang berada di dalam mobil duduk di kursi belakang bersama dengan Mizwar yang disetiri oleh Rasyid.

"Kakek kenapa harus memaksa Cilla untuk ikut pertemuan ini. Cilla sudah mengatakan tidak tertarik dan di sana juga banyak sekali para media, sinar camera yang membuat mata sakit," protes Cilla.

"Kamu harus membiasakan diri menghadapi banyak orang dan juga sinar kamera," ucap Mizwar.

"Cilla bukan toko publik seperti Kakek yang kehidupannya setiap hari disorot kamera. Cilla tidak suka kehidupan seperti itu, walau apa yang Kakek berikan merupakan hal yang positif dan juga ilmu untuk orang-orang banyak," jawabnya.

"Tetapi keluarga kita dikenal oleh orang banyak dan kamu satu-satunya cucu yang jarang tampil di media. Kakek tidak ingin orang-orang beranggapan jika Kakek menyembunyikan cucu yang cantik ini," ucap Mizwar.

"Isss, jangan membujuk Cilla dengan cara memuji seperti itu," ucapnya dengan kesal.

Mizwar hanya tersenyum saja.

"Kakek harus tetap sehat dan terus waspada. Banyak orang di luar sana yang membutuhkan Kakek," ucapnya menatap penuh ketulusan pada pria tersebut.

"Insyallah," sahut Mizwar yang menggenggam tangan cucunya itu.

Mobil mewah itu akhirnya sampai juga di depan gedung putih yang merupakan pertemuan Mizwar dengan klien dari Luar Negeri. Pertemuan itu bukan hanya pertemuan biasa dan bahkan juga dihadiri kepala negara.

Seperti apa yang telah diduga Cilla jika banyak sekali para wartawan sudah menunggu mobil tersebut. Didepan gedung putih itu juga dikelilingi banyaknya Bodyguard baik dari Bodyguard petinggi negara dan termasuk juga Bodyguard milik Mizwar yang harus melindungi majikannya.

Cilla menghela nafas keluar dari mobil yang sudah dibukakan pintunya dan tangannya bergenggaman dengan Mizwar. Cilla sangat tidak suka dikerumuni pada akhirnya membuat tubuhnya tersentuh oleh laki-laki yang bukan muhrimnya. Itu yang membuatnya sangat tidak suka tampil di media.

Para Bodyguard tampak siap siaga menggunakan earphone di telinga mereka saling berbicara satu sama lain seolah memberi arahan.

Mizwar seperti biasa tampak tersenyum dan melambaikan tangan kepada para media yang ada di sana dan itulah membuat masyarakat sangat menyukai dirinya karena sangat ramah.

Tanpa ada menyadari, ternyata Mizwar sedang diincar yang tampak tatapan mata teropong tertuju pada dahinya. Ada seseorang bersembunyi di atas gedung memakai masker dan topi dan membawa pistol.

Sejak tadi pria tersebut mengincar gerak-gerik Mizwar dengan sasaran pada kepalanya. Jarinya mencoba menarik pelatuk pistol tetapi tidak jadi ketika sasarannya berganti pada kepala Cilla.

"Sial!" umpatnya terlihat begitu kesal dan mencoba mengarahkan senapan itu kembali ke arah Mizwar.

Tetapi sayang sekali karena sasarannya sudah pergi. Pria tersebut langsung memberi arahan pada seseorang melalui clip on yang berada di kerah bajunya.

"Kalian bersiap di dalam dan pastikan tidak ada yang melihat!" titahnya.

"Auhh!" Cilla terjatuh di anak tangga menuju gedung putih tersebut saat didesak oleh para media.

"Nona!" Rasyid yang langsung standby berjongkok untuk membantu majikannya itu.

"Nona baik-baik saja?" tanya Rasyid mengeluarkan tangannya membantu untuk berdiri.

"Saya baik-baik saja," jawabnya berdiri sendiri tanpa menyambut uluran tangan tersebut.

Rasyid berdiri dan melindungi kedua majikannya itu sampai akhirnya memasuki gedung putih tersebut.

Akhirnya mereka semua sudah berada di dalam gedung itu. Para wartawan yang terlihat duduk rapi dengan sorotan kamera mereka. Sementara Mizwar yang sudah berdiri di atas podium bersama dengan rekan bisnisnya dan juga kepala negara yang ikut hadir sebagai saksi.

"Saya sangat berterima kasih atas kehadiran para media di sini dan saya juga berterima kasih dengan tuan Mizwar yang selalu membawa harum negara kita dan saya berterima kasih kepada klien kita dari Luar Negeri. Kerja sama ini akan disahkan dan disaksikan seluruh masyarakat Indonesia!" ucap kepala negara yang memberi pidato singkatnya.

Seorang wanita berpakaian rapi terlihat menaiki podium baik dari sisi Mizwar dan juga dari sisi pria dari Amerika tersebut dengan keduanya yang sama-sama membawa dokumen berwarna hitam.

Mereka dua saling berjabat tangan dengan dokumen tersebut yang sudah dibuka diletakkan di atas meja untuk segera ditandatangani.

Cilla terlihat begitu sangat bangga pada kakeknya dengan semangat bekerja dan tidak lupa dia mengabadikan momen tersebut dengan merekam pada ponselnya.

"Kakek benar-benar luar biasa, sudah tua tetapi masih tetap berpartisipasi untuk banyak orang. Cilla kamu orang yang sangat beruntung menjadi bagian dari keluarga Kakek," batin Cilla dengan tersenyum terus merekam acara penandatanganan kontrak itu.

Tiba-Cilla mengerutkan dahi melihat jelas sinar laser merah berada di kening sang kakek. Cilla mencoba memastikan benda tersebut dan menoleh ke belakang melihat ke arah atas dan betapa terkejutnya saat melihat seseorang memegang senapan dan mengarahkan kepada sang kakek.

"Astagfirullah....." lirih Cilla.

"Kakek awas!" teriak Cilla.

Mizwar kaget mendengar suara cucunya itu saat ingin mendatangani berkas tersebut

Dorrr.

Tiba-tiba saja terdengar suara tembakan yang membuat keadaan semakin ricuh. Para media langsung berlari mencari perlindungan, semua Bodyguard langsung siap siaga yang mencari asal peluru tersebut dan terjadi penembakan sana-sini.

Mizwar tanpa kaget melihat di sekitarnya dan sementara kepala Negara sudah dilindungi oleh anak buahnya dan dibawa pergi dari tempat tersebut. Cilla mengalami kesulitan untuk menghampiri sang kakek karena banyaknya orang yang berlari di depannya untuk menyelamatkan diri.

"Kakek!" pandangan matanya tidak lepas kepada pria tua tersebut yang tampak kebingungan dan tidak peduli akan dirinya dan hanya ingin orang-orang yang ada di sana berhenti menembakkan peluru tersebut.

Salah seorang musuh berada di dalam sana berpura-pura menjadi media mengeluarkan pistolnya dan mengarahkan kepada punggung Cilla yang sejak tadi berusaha untuk melewati orang-orang tersebut ingin menghampiri Mizwar.

Dorrr

Hampir saja Cilla terkena tembakan peluru tersebut dan untung saja Rasyid langsung menarik tubuhnya sehingga mereka berdua terjatuh di lantai.

Rasyid dengan siaga yang langsung mengarahkan pistolnya kepada orang yang ingin mencelakai cucu majikannya itu. Cilla tidak biasa dalam keadaan seperti itu sangat ketakutan.

Dengan memejamkan matanya, melihat orang-orang terus menyelamatkan diri dan Rasyid Untung saja datang tepat waktu dengan melindunginya.

Rasyid sudah berdiri menarik tangannya dan melindungi majikannya itu dengan merangkul bahunya.

Cilla kebingungan hanya mengikut saja dan sementara matanya masih terus melihat ke arah Mizwar yang sudah tidak terlihat lagi.

Sampai akhirnya suasana mulai tenang dengan pihak kepolisian yang sudah sampai di lokasi, ada beberapa media dan juga Bodyguard dari ketiga pihak orang tersebut yang tampak terluka.

"Nona tidak apa-apa?" tanya Rasyid berhasil menyelamatkan majikannya yang masih terlihat begitu schok.

Tembakan memang tidak mengenai tubuhnya tetapi mengenai lengan Rasyid, namun pria itu tampak biasa saja saat melihat darah keluar dari lengannya dan mungkin sudah terbiasa.

"Kakek dimana?" tanyanya yang sekarang kembali mengingat sang Kakek.

"Saya juga kehilangan beliau," jawab Rasyid yang baru kepikiran karena sejak tadi dia melindungi Cilla.

"Kakek!" Cilla terlihat begitu khawatir

"Kakek masih ada didalam," ucap Cilla berlalu dari hadapan Rasyid.

"Nona!" Rasyid yang langsung mengejar majikannya itu yang tidak ingin terjadi sesuatu karena situasi belum aman. Penyusup yang hadir dalam acara pertemuan tersebut tidak satupun ditemukan dan itu artinya masih berkeliaran.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

jgn2 menantunya kakek rizwan yg mau nembak itu, secara dia minta bantuan tp ga di bantu sm rizwan

2025-10-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!