Mizwar menggenggam tangan Cilla dengan menatap cucunya itu sangat dalam.
"Kakek tidak apa-apa. Kakek baik-baik saja," ucap Mizwar yang tidak ingin membuat cucunya itu khawatir.
"Maafkan Cilla, seharusnya Cilla menghampiri Kakek dan semua ini tidak akan terjadi. Cilla yang salah," ucapnya dengan merasa berdosa.
"Kakek yang meminta maaf. Apa yang terjadi pasti sudah membuat kamu kaget," ucap Mizwar.
Lulu yang berada di sana sejak tadi menghela nafas, wajahnya tampak cemberut dicampur dengan cemburu, bagaimana tidak Cilla memang cucu kesayangan walau sering berada di Luar Negeri dengan petualangan hijrahnya, tetapi tetap saja mendapatkan hak istimewa di hati kakeknya.
Lihatlah hanya Cilla yang dicari Mizwar dan sementara sejak tadi dia berada di sana Dan tidak menyebut namaNya sama sekali. Mata Mizwar melihat ke arah Rasyid.
"Bagaimana dengan klien kita? Apa mereka baik-baik saja?" tanya Mizwar.
"Mereka baik-baik saja dan sekarang sudah berada di tempat yang aman, musuh tidak akan bisa menemukan mereka dan saya akan memastikan mereka pulang kembali ke negara mereka dengan selamat," jawab Rasyid.
"Kamu kembali atur waktu untuk pertukaran kontrak tanda tangan kerjasama, sebelum mereka pulang!" titah Mizwar.
"Kakek jangan dulu membicarakan pekerjaan, kondisi Kakek seperti ini dan bagaimana jika kejadian kemarin terulang kembali. Ini sangat berbahaya dan lebih baik dilakukan di ruang tertutup saja," ucap Cilla yang terlihat begitu sangat khawatir.
"Tetapi bagaimanapun proyek ini harus tetap di jalankan Cilla," sahut Mizwar.
"Saya sebelumnya juga sudah mengatakan semua itu kepada Cilla. Itu yang dinamakan etika berbisnis dan harus tetap profesional," sahut Ramos ikut memberikan pendapat.
"Tetapi Cilla tidak akan mengizinkan Kakek pergi kemana-mana. Kakek harus tetap di sini!" tegas Cilla dengan penuh penekanan.
"Kakek di rumah sakit. Tanda tangan kontrak akan diwakilkan dan begitu juga untuk memimpin Perusahaan sementara," ucap Mizwar.
Ramos menghela nafas terlihat tersenyum, akhirnya dia mendapatkan apa dia mau.
"Apapun itu yang terpenting bukan Kakek yang melakukannya," sahut Cilla yang tidak ingin kakeknya sampai kenapa-napa lagi.
"Kakek akan baik-baik saja, untuk menggantikan posisi Kakek saat ini adalah kamu," ucap Mizwar yang membuat Cilla kaget dan semua orang yang ada di ruangan itu juga kaget dan termasuk Ramos yang tadi tersenyum dan sekarang wajahnya tampak datar.
"Maksud Papa apa?" tanya Ramos.
"Kek, bagaimana mungkin Kakek bisa punya pikiran Cilla akan menggantikan semua tugas Kakek," sahut Roby protes.
"Saya sudah memikirkan semua ini. Cilla akan menggantikan posisi saya," jawabnya dengan tegas.
"Tidak mungkin. Pa, bagaimana mungkin Cilla bisa mengerjakan semuanya dan sementara dia selama ini tidak punya pengalaman apapun dalam bisnis. Papa jangan mengada-ngada dan membuat semua masalah semakin banyak," sahut Ramos dengan tegas dan terus protes.
"Kakek Cilla itu sama saja seperti Lulu. Kami seorang wanita yang tidak mengerti dalam urusan bisnis tidak mungkin dia bisa mengatasi semua ini," sahut Lulu yang juga tidak setuju.
"Cilla kamu bisa, Kan, menjalankan tugas ini?" tanya Mizwar yang mengabaikan semua protes dari cucu dan juga menantunya.
"Cilla tidak mungkin menggantikan posisi Papa. Pekerjaan ini sangat berbahaya dan taruhannya adalah nyawa," sahut Ramos sejak tadi mencoba untuk mempengaruhi pikiran Cilla agar tidak menerima perintah dari Mizwar.
"Kamu tahu Cilla apa yang Kakek mau. Kakek percaya kamu bisa menggantikan posisi Kakek. Kamu bisa membantu masyarakat bawah. Kakek percaya itu Cilla!" ucap Mizwar menjatuhkan harapannya kepada cucunya itu.
Cilla sejak tadi tidak memberikan respon apapun pasti masih tidak percaya jika Kakeknya akan memintanya untuk melaksanakan tugas yang tidak mungkin dia kerjakan dan bahkan selama ini Mizwar mengetahui bahwa Cilla tidak ingin berada dalam dunia bisnis dan sangat menghindari dunia seperti itu.
Alasan Cilla juga sangat jelas karena tidak ingin kehidupannya disorot oleh media. Dia memiliki privasi yang sangat tinggi.
"Aku bisa menyelesaikan semua ini. Pa. Aku sudah berpengalaman dan aku akan menggantikan posisi Papa dan semua akan baik-baik saja. Arbil dan Roby juga akan membantuku. Papa hanya fokus pada kesehatan," sahut Ramos.
"Cilla akan mengambil tugas ini," ucap Cilla akhirnya mengambil keputusan membuat semua orang kaget dan termasuk Ramos dengan mata melotot dan sementara Mizwar tampak tersenyum.
"Jika Kakek percaya pada Cilla. Maka Cilla akan menjalankannya. Tetapi Kakek harus berjanji pada Cilla. Jika Kakek akan sembuh," ucap Cilla yang membuat Mizwar mengangguk dengan tersenyum.
"Kamu tidak mungkin bisa menyelesaikan tugas ini Cilla. Memimpin Perusahaan bukan hal mudah dan apalagi keluarga kita banyak saingan dan banyak orang-orang tidak menyukai keluarga kita. Nyawa kamu juga bisa terancam dan seharusnya Papa tidak memberikan tugas ini kepada Cilla. Artinya Papa ingin Cilla dalam bahaya!" tegas Ramos yang sejak tadi tidak berhenti protes.
"Rasyid akan menjaganya seperti Rasyid menjaga saya dan semua akan baik-baik saja. Untuk pengalaman dalam dunia bisnis Cilla adalah orang yang sangat pintar dan mau belajar, saya percaya dia bisa menjalankan tugas ini dengan baik," ucap Mizwar dengan yakin.
"Masih harus belajar dan sementara situasinya sudah seperti ini. Papa harus memikirkan sebelum mengambil keputusan!" tegas Ramos.
"Mas sudahlah, jangan berteriak-teriak di rumah sakit, Papa sedang sakit!" tegur Miska yang merasa suaminya itu juga lewat atas.
"Ahh!" Ramos membuang nafas kasar dengan mengusap wajah menggunakan kedua tangannya dan kemudian meninggalkan ruangan tersebut yang tampak begitu kecewa dengan keputusan Ayah mertuanya.
"Mas!" panggil Miska yang juga menyusul suaminya.
Lulu terlihat begitu kesal juga keluar dari ruangan tersebut dan kemudian disusul Roby dan Arbil.
"Terima kasih Cilla kamu sudah mau menuruti permintaan Kakek," ucap Mizwar.
"Cilla sangat berat mengambil tugas ini dan apalagi Om Ramos tidak setuju dengan semua ini. Cilla tidak ingin terjadi kesalahpahaman di antara kami," ucap Cilla.
"Biarkan saja. Ramos hanya sedikit kesal dan percayalah Ramos juga akan menyadari bahwa kamu bisa melaksanakan tugas ini dengan baik. Kakek memberi kepercayaan kepada kamu dan pegang kepercayaan ini dengan penuh amanah," ucap Mizwar.
"Insyallah Cilla akan melakukan yang terbaik," ucap Cilla yang tidak bisa berjanji apa-apa.
"Rasyid sekarang tugas kamu mengawal Cilla, kamu anggap dia adalah saya yang setiap hari kamu ikuti dan kamu juga berikan semua data-data penting perusahaan kepadanya agar dipelajari. Cilla jika ingin menanyakan sesuatu, maka tanyalah kepada Rasyid. Dia sudah lama bekerja dengan kakek dan orang kepercayaan kakek, semua dia ketahui, belajarlah darinya!" titah Mizwar yang membuat Cilla menganggukkan kepala.
"Rasyid kamu juga harus menjaga cucu saya dengan baik, lindungi dia dan jangan sampai terluka. Orang-orang di luar sana saat ini pasti bahagia mendengar keberadaan saya di rumah sakit dengan keadaan seperti ini. Mereka akan kembali meledak-ledak saat mengetahui ada pengganti saya dan akan berusaha untuk menyingkirkannya, untuk itu kamu harus tetap berada di samping cucu saya!" tegas Mizwar memberikan perintah kepada Rasyid.
"Baik Pak. Saya akan melakukan yang terbaik. Saya akan menjaga Nona Cilla seperti saya menjaga bapak, saya kan berusaha waspada dan tidak akan lengah agar kejadian ini tidak akan terulang lagi," ucap Rasyid.
"Saya percayakan semua kepada kamu," ucap Mizwar.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Teh Euis Tea
ini yg serakah tuh sebenarnya si ramos sm anak2nya
2025-10-01
0