**Happy reading happy people.. 😉
POV Author
Setelah mereka selesai merapikan pakaian, mereka menghadiri pertemuan dengan perwakilan perusahaan Eka Raya. Mereka berdua kompak saling menjelaskan segala hal tentang proses proyek yang sedang mereka kerjakan. Para perwakilan perusahaan Eka Raya juga antusias saat mendengarkan penjelasan mereka.
Setelah meeting selesai, mereka menyempatkan untuk makan siang bersama.
POV James
Senang sekali bisa bersama seseorang yang membuatku nyaman dan betah saat bersamanya. Aku berharap waktu bisa berhenti saat kami bersama. Aku baru hari ini bertemu dengannya dan untuk pertama kalinya aku meniduri seorang wanita apalagi dia masih gadis dan aku pula yang merenggut keperawanannya.
" Kau mau pesan apa?" tanyaku padanya
" terserah bapak saja saya ikut saja" dia masih saja bersikap formal
" sudah ku bilang jangan memanggilku pak,kita sedang berdua dan aku juga tidak setua itu untuk kau panggil pak" aku mulai kesal
" maaf James kebiasaan bersikap profesional,tolong jangan marah"
Mana mungkin aku bisa marah pada orang yang manis dan lucu seperti dia,dia terlalu workaholic jadi terlalu formal pada atasannya. Aku mencoba menggenggam tangannya.
" Baiklah aku maafkan tapi sebagai syaratnya kau harus membantuku beres-beres sepulang kerja"
" Apa ada uang lembur bos" dia tertawa,aku tau dia bercanda
" Aku akan membayarmu tapi bukan dengan uang"
" Kalau bukan dengan uang trus bayar pakai apa?" wajahnya yang polos saat bertanya,aku suka sekali
Ingin sekali ku bawa pulang dan ku kunci di apartemenku agar bisa ku miliki hanya untukku sendiri.
" Kau akan tau setelah selesai bekerja, sekarang ayo makan, setelah itu kita kembali ke kantor"
POV Nadine
Pak Bos ini bikin orang penasaran aja. Dia tidak menjawab pertanyaan terakhirku. Setelah makan kita langsung menuju kembali kantor. Aku menyelesaikan beberapa pekerjaan dan beberapa laporan hasil meeting dengan Eka Raya. Ini tidak seharusnya menjadi bagianku,karena ini harusnya menjadi bagian sekretaris.
Belum selesai aku mengerjakan laporanku,ada panggilan dari Manajer SDM. Akupun bergegas ke tempat beliau agar aku bisa kembali ke tempat ku dan menyelesaikan pekerjaanku.
" Permisi bapak memanggil saya?"
" masuk Dine ada yang harus dibicarakan" kata pak Arif selaku manajer SDM
"Ada masalah apa pak kalau boleh saya tau?" tanyaku penasaran
" Mulai besok kamu pindah menjadi sekretaris Pak James,CEO kita jadi besok kamu bisa langsung menduduki jabatan tersebut, selamat atas kerja keras kamu dan semangat" Pak Arif menjabat tanganku memberikan selamat
" Loh Pak kenapa mendadak sekali,saya masih belum menyelesaikan laporan-laporan saya" jawabku
" Sudah tidak apa-apa, nanti saya akan mengantinya dengan anggotamu yang sudah terbiasa berkerja bersamamu, pastinya kurang lebih mereka paham dengan cara kerjamu" jelas pak Arif dan akupun tidak membantahnya
" Baiklah pak terim kasih dan saya undur diri dulu" pamitku
Memang sebagian besar anggota divisiku banyak yang memahami cara kerjaku. Tapi itu selama mereka melihatku di perusahaan. Mereka tidak tau bagaimana aku menghadapi para perwakilan perusahaan yang lebih seenaknya sendiri. Tapi aku pikir-pikir mungkin ada baiknya juga aku pindah,agar mereka bisa benar-benar mendalami marketing dan menghadapi para klien.
Saat segala urusanku selesai aku menuju kantor pak Bos yang berada di lantai 17. Lantai ini khusus hanya untuk pak James selaku CEO. sedangkan Albie di lantai 15 dan aku sendiri di lantai 7.
" Permisi boleh masuk" kataku
" masuk" dia memberikan izin namun dengan nada memerintah
" Pak kenapa saya menjadi sekretaris bapak?" tanyaku langsung pada pokok permasalahan
" Karena kerja kamu bagus, detail dan rapi,saya suka cara kamu presentasi seperti tadi siang. Tegas dan apa yang kamu sampaikan jelas" jelasnya
"Terima kasih pak" aku tersenyum malu
" Saya tidak KKN Na,saya menaikkan kamu sebagai sekretaris saya memang karena kinerja kamu, jadi kamu bisa beres-beres dan pindah ke meja depan ruangan saya" perintah pak bos
" Tapi sebaiknya besok saja,lebih baik sekarang kita pulang,kabari orang rumahmu agar tidak khawatir mencarimu" perintahnya dan itu membuatku kagum padanya karena dia masih memikirkan orang tuaku, setidaknya dia masih perhatian dan tersenyum padaku
" Orang tua saya di luar kota pak" jawabku
" Jadi kamu disini sendiri?" tanyanya
" Iya saya menyewa Apartemen dekat sini"
" oh.. bagus kalau begitu,kamu wanita mandiri rupanya"
Kami berjalan menuju lift dan turun bersama. Kami turun ke basemen,tempat parkir mobil para karyawan dan karyawati perusahaan ini,namun tentu saja parkir CEO itu di tempatkan khusus, hanya ada 10 tempat dan tentu saja yang dekat dengan lift adalah tempat pak bos dan sebelahnya adalah tempat parkir wakil CEO yang sedang kosong. Aku melihatnya dengan perasaan kesal dan jengkel. Karena kenyataannya sampai detik ini Albie masih belum pulang dan tidak ada kabar.
Saat mobil mulai meninggalkan area parkir,aku lihat mobil Albie memasuki area parkir. Aku sangat hafal dengan mobilnya. Dan kenyataannya adalah sangat membuatku sakit hati,karena dari spion yang kulihat,dia turun bersama sekretarisnya.
" Baiklah Albie jika memang ini yang kamu mau,aku juga bisa bermain api bahkan sekarang di sampingku" batinku
POV James
Aku lihat rahang Nadine mengeras, seperti menahan sesuatu,aku lihat arah matanya dia melihat arah spion. Sepertinya dia cemburu melihat kedekatan tunangan dengan sekretarisnya.
" Apa kau cemburu melihat Albie dengan sekretarisnya?" Tanyaku sambil menggenggam tangannya
Dia seperti kaget dan kemudian dia tersenyum.
" Tidak sama sekali, terimakasih James atas perhatiannya,kamu benar Albie tidak sebaik yang ku kira" dia nampak sedih
" Heyy ... sudahlah mari sibuk kan diri dengan beres- beres di apartemenku" ajakku
" Baiklah"
Sesampainya di apartemenku,aku membuka pintu dan kain penutup sofa, meja dan yang lainnya.
" Banyak sekali debunya Je? berapa lama kamu meninggalkan tempat ini?" Tanyanya
" Ya sekitar setahun lah kira-kira" jawabku
" Kalau tidak minat tinggal disini untuk apa beli apartemen ini?"Tanyanya
" Untuk tempat singgah bersama seseorang tentunya" jawabku
" kamu sering membawa perempuan kesini?"
" Tidak pernah,kamu yang pertama" pipinya memerah dan aku menyukainya
" Sudah ku bilang,aku baru pertama kali tidur dengan wanita juga denganmu" dia semakin salah tingkah mendengar jawabanku
** Thanks for reading 😘**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Airhujan
Up ka,, mampir iya😊
2022-12-16
0
Hesti Sagita
sama2 bermain api
2021-07-26
0
Revina Imut
TDK pernah tidur dg wanita lain, 🤔☹️🤔 tp langsung pro yaaa🙂🙂lha ini wakil ceo kurang ajar sekali bolos,SDH tau ceo-nya mo datang,malah asyik ena2, hadeeeh ☹️☹️😠
2021-06-18
0