Bab 2-Restu yang Dipaksakan

Malam itu seisi rumah keluarga Rudi masih diselimuti suasana tegang. Setelah pertengkaran besar yang pecah beberapa jam lalu, masing-masing orang memilih diam di kamar mereka. Hanya suara jam dinding yang terdengar, berdetak pelan memecah keheningan.

Aliya masih terisak di balik pintu kamarnya. Mata bengkaknya menatap langit-langit dengan kosong. Sementara itu, di kamar lain, Lisa berbaring gelisah. Pipinya masih perih bekas tamparan Aliya, tetapi hatinya lebih perih lagi membayangkan kemungkinan berpisah dari Haris.

Waktu terus berjalan. Jarum jam menunjuk pukul sebelas malam ketika Lisa tiba-tiba duduk tegak di ranjangnya. Ia tidak tahan lagi. Rasa takut, sesal, dan cinta bercampur menjadi satu, membuatnya memberanikan diri untuk keluar diam-diam.

Dengan langkah perlahan agar tidak terdengar, Lisa membuka pintu kamarnya. Koridor rumah gelap, hanya diterangi cahaya redup dari lampu taman yang masuk melalui jendela. Ia menahan napas setiap kali lantai kayu berderit. Setelah memastikan aman, Lisa segera keluar rumah dan menutup pintu pelan-pelan.

Udara malam terasa dingin menusuk, tapi Lisa tidak peduli. Ia melangkah cepat menuju tikungan jalan, tempat Haris sudah menunggu dengan mobilnya.

“Haris…” panggil Lisa lirih saat pintu mobil terbuka.

Haris segera berdiri, lalu memegang tangan Lisa erat-erat. “Kamu baik-baik saja, kan? Aku khawatir sekali.”

Begitu melihat wajah Haris, tangis Lisa pecah. Ia langsung memeluk pria itu, membiarkan air matanya jatuh di bahu yang selama ini selalu ia idamkan. “Kamu tahu nggak, Mas… semua orang marah sama aku. Kak Aliya, Ayah, Kak Bimo… bahkan Ibu pun kecewa. Semua karena kita.”

Haris mengusap punggung Lisa dengan lembut. “Tenang, Lis… jangan takut. Aku di sini buat kamu. Aku nggak akan mundur. Aku akan tetap perjuangkan cinta kita.”

Lisa menggeleng dengan wajah basah. “Tapi Kak Aliya sakit hati banget. Ayah juga murka. Mereka nggak akan pernah setuju, Mas. Aku takut kehilangan kamu.”

Haris menangkup wajah Lisa dengan kedua tangannya, menatapnya dalam-dalam. “Dengar aku baik-baik. Kita sudah sejauh ini. Aku nggak peduli omongan orang, aku nggak peduli penolakan siapa pun. Satu yang aku tahu, aku cinta sama kamu. Jadi, kamu jangan pernah lepasin aku, ya.”

Lisa menatap mata Haris yang penuh keyakinan. Meski hatinya goyah, kata-kata pria itu seperti suntikan keberanian. Ia mengangguk kecil, masih terisak.

“Aku bakal bujuk Ayah dan Ibu kamu,” lanjut Haris. “Kalau perlu, aku temui mereka langsung. Tapi kamu juga harus berani bicara. Tunjukin kalau perasaanmu tulus. Jangan biarkan mereka memutuskan hidupmu.”

Lisa menarik napas panjang, mencoba menguatkan diri. “Baik, Mas. Aku akan bicara sama mereka besok. Tapi kalau mereka tetap nggak setuju… aku rela pergi dari rumah.”

Haris terdiam sesaat, menatap Lisa penuh kebanggaan sekaligus khawatir. Ia kemudian menarik Lisa ke dalam pelukan hangatnya. “Aku janji, Lis… apa pun yang terjadi, aku nggak akan ninggalin kamu.”

Keesokan harinya, pagi rumah keluarga Rudi tidak lagi sama. Aliya duduk termenung di meja makan, wajahnya pucat dan lelah. Ia hampir tidak tidur semalaman, terlalu sibuk memikirkan penghianatan yang menyesakkan.

Ibu Dini mencoba bersikap biasa saja, menyiapkan sarapan seperti biasanya. Namun tangannya gemetar ketika menyendok sup ke mangkuk. Ayah Rudi membaca koran, meski jelas matanya tidak benar-benar fokus. Sementara Bimo duduk dengan wajah kaku, suasana hatinya masih gelap.

Lisa baru turun dari kamarnya, melangkah dengan wajah tegang. Semua mata langsung tertuju padanya. Aliya menunduk, menolak melihat adiknya.

“Ayah, Ibu…” suara Lisa terdengar pelan, namun tegas. Ia berdiri di ujung meja, kedua tangannya saling menggenggam. “Aku mau bicara sesuatu.”

Ayah Rudi menurunkan koran, menatap tajam pada putrinya. “Apa lagi yang mau kamu katakan, Lisa?”

Lisa menelan ludah, lalu memberanikan diri. “Aku… aku mencintai Mas Haris. Dan aku ingin kalian merestui hubungan kami.”

Suasana meja makan langsung menegang. Sendok di tangan Ibu Dini jatuh menimbulkan bunyi keras. Aliya menegang, lalu menatap Lisa dengan mata penuh amarah.

“Kamu gila, Lis!” bentak Aliya. “Setelah semua yang kamu lakuin, kamu masih berani minta restu?”

Lisa menatap balik kakaknya dengan mata berkaca-kaca. “Aku tahu aku salah, Kak. Tapi aku nggak bisa hidup tanpa dia. Aku mencintainya. Aku serius. Aku mohon, jangan halangi aku.”

“Cukup, Lisa!” potong Bimo dengan suara keras. “Kamu sadar nggak, apa yang kamu bilang ini? Kamu tega hancurin hidup kakakmu sendiri demi ego kamu?”

Lisa menggertakkan gigi, suaranya meninggi. “Kalau Ayah, Ibu, Kakak, bahkan Kak Aliya sekalipun nggak bisa mengerti, maka… aku lebih baik pergi dari rumah!”

Semua orang membelalak kaget.

“Lisa!” seru Ibu Dini. “Kamu bicara apa, Nak?”

“Aku serius, Bu.” Air mata jatuh di pipi Lisa, tetapi suaranya mantap. “Kalau aku nggak diizinkan bersama Mas Haris, aku akan pergi. Aku akan hidup dengan pilihanku sendiri.”

Hening. Tidak ada yang bersuara. Ancaman itu mengguncang hati semua orang, terutama Ibu Dini. Ia menatap putrinya dengan wajah sedih.

“Jangan begitu, Lis…” ucapnya lirih. “Ibu nggak sanggup kehilangan kamu. Kamu anak bungsu Ibu… kalau kamu pergi, bagaimana Ibu bisa tenang?”

Ayah Rudi menatap istrinya, lalu menutup mata sejenak. Wajahnya penuh dilema. Ia tahu memberi restu berarti menyakiti Aliya, tetapi menolak berarti mempertaruhkan Lisa pergi dari rumah.

Akhirnya ia menghela napas panjang. “Baiklah. Kalau itu yang kamu mau, Lisa… Ayah dan Ibu merestui hubunganmu dengan Haris.”

“Yah!” Bimo terkejut, nadanya penuh protes.

Aliya menoleh dengan mata membelalak, hatinya serasa ditikam berkali-kali. “Jadi… begitu mudahnya Ayah dan Ibu menyerah pada ancaman Lisa? Bagaimana dengan aku? Aku ini anak kalian juga!”

Air matanya jatuh deras. “Sejak dulu, aku selalu dipaksa mengalah. Waktu Kak Bimo butuh biaya kuliah, aku rela nggak masuk organisasi kampus. Waktu Lisa minta main ke luar kota, aku yang disuruh menjaga rumah. Dan sekarang? Sekarang aku harus mengalah lagi… bahkan untuk calon suamiku sendiri!”

Suasana meja makan pecah. Isak tangis Aliya menggema, membuat semua orang terdiam. Tidak ada yang mampu menjawab tuduhannya, karena memang itulah kenyataan yang selama ini terjadi.

Aliya berdiri, menatap orang tuanya dengan tatapan penuh luka. “Kalian nggak pernah adil. Seumur hidupku, aku selalu jadi bayangan. Anak tengah yang harus mengalah, anak tengah yang harus paham. Dan sekarang… aku bukan hanya kehilangan Haris, tapi juga kehilangan rasa percaya pada kalian.”

Ia berlari menuju kamarnya, membanting pintu dengan keras.

Di kamar, Aliya terisak tak terkendali. Hatinya hancur berkeping-keping. Bukan hanya dikhianati oleh tunangan dan adiknya, tetapi juga oleh kedua orang tuanya sendiri. Restu yang mereka berikan pada Lisa adalah pukulan terbesar bagi dirinya.

Sementara itu, di ruang makan, Lisa masih berdiri dengan air mata yang terus jatuh. Meski sudah mendapatkan restu, wajahnya tidak memancarkan kebahagiaan. Ada rasa bersalah yang menekan dadanya, tetapi ia memilih menutup mata.

Ayah Rudi menunduk, merasa gagal sebagai kepala keluarga. Ibu Dini terisak, memeluk Lisa sambil berkata lirih, “Ibu hanya ingin kamu tetap di sisi Ibu…”

Namun mereka lupa, di kamar ada seorang anak perempuan yang hatinya remuk karena selalu dijadikan pilihan terakhir.

Dan malam itu, Aliya bersumpah dalam hati:

Jika cinta dan keluarga hanya membuatnya hancur, ia akan berdiri sendiri, tanpa siapa pun.

Terpopuler

Comments

Lia Nurlaila

Lia Nurlaila

aku anak bungsu tapi g begitu lebih milih mengalah dan ikut kata kakak2 karena dengan mereka aku hidup lebih lama Krn memang tinggal sama mereka... saatnya Aliya utk keluar dulu dari sana coba menjauh dari luka

2025-09-23

2

sunshine wings

sunshine wings

Buat apa lagi hidup di tengah keluarga yg tidak mendukungmu Aliya.. Pergilah.. Mungkin di luar sana ada yg lebih baik untukmu.. ♥️♥️♥️♥️♥️

2025-09-23

1

Warningsih Ningsih

Warningsih Ningsih

ada double up nya gak kak shann 🤭🤭🤭sepertinya aku harus nabung bab

2025-09-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1-Retaknya Janji Suci
2 Bab 2-Restu yang Dipaksakan
3 Bab 3-Kepergian yang Tak Terhindarkan
4 Bab 4-Langkah Yang Berat
5 Bab 5-Pertemuan Tak Terduga
6 Bab 6-Bayangan Rencana Tania
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10-Penjebakan dan Ancaman
11 Bab 11-Pernikahan Kontrak
12 Bab 12
13 Bab 13 Pagi Pertama Sebagai Istri Kontrak
14 Bab 14-Aturan Baru Angkasa
15 Bab 15-Langkah Kecil Aliya
16 Bab 16
17 Bab 17 Hati yang Mulai Goyah
18 Bab 18-Malam yang Akhirnya Harus Terjadi
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21-Pagi yang Penuh Kehangatan
22 Bab 22-Pertemuan dengan Ibu Mertua
23 Bab 23-Positif
24 Bab 24-Salam Perpisahan
25 Bab 25-Jejak yang Menghilang
26 Bab 26 Berakhirnya Permainan Tania
27 Bab 27-Takdir dan Rahasia
28 Bab 28-Rahasia Yang Terungkap
29 Bab 29
30 Bab 30-Bertemu
31 Bab 31-Baby A
32 Bab 32-Pertemuan Kembali
33 Bab 33-Pulang ke Desa
34 Bab 34-Kepulangan Yang Menggores Luka
35 Bab 35-Sebuah Awal Baru
36 Bab 36-Ketegasan Aliya
37 Bab 37 Kepulangan ke Ibu Kota
38 Bab 38
39 Bab 39 Rumah Tangga yang Hangat dan Bayangan Masa Lalu
40 Bab 40 Bayangan Rencana Gelap
41 Bab 41 Menyambut Sang Pewaris
42 Bab 42 Astro sang Pewaris
43 Bab 43 Rencana Pengumuman Sang Pewaris
44 Bab 44 Kebenaran yang di Publikasikan
45 Bab 45 Rencana yang Terbongkar
46 Bab 46 Resepsi Pernikahan dan Pesta Menyambut Sang Pewaris
47 Bab 47 Baby A Lagi
48 Bab 48 Ascella, Bintang Paling Terang
49 Bab 49 S2 Setelah 23 Tahun
50 Bab 50 S2 Rencana Baru Astro
51 Bab 51 S2 Pertemuan Dua Sahabat
52 Bab 52 S2 Hari Pertama Sebagai CEO
53 Bab 53 S2 Proyek Besar
54 Bab 54 S2 Pertemuan Tak Terhindarkan
55 Bab 55 S2 Ruang Rapat Yang Memanas
56 Bab 56 S2 Bayangan Masa Lalu
57 Bab 57 S2 Bayangan yang Mengintai
58 Bab 58 S2 Luka Lama yang Terungkap
59 Bab 59 S2 Jangan Pergi, Elara
60 Bab 60 S2 Zona Nyaman yang Runtuh
61 Bab 61 S2
62 Bab 62 S2
63 Bab 63 S2 Meraih Restu Mommy Aliya
64 Bab 64 S2 Janji di Ruang CEO
65 Bab 65 S2 Apartemen Untuk Elara
66 Bab 66 S2 Kejujuran Astro
67 Bab 67 S2 Syarat Membawa Restu
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1-Retaknya Janji Suci
2
Bab 2-Restu yang Dipaksakan
3
Bab 3-Kepergian yang Tak Terhindarkan
4
Bab 4-Langkah Yang Berat
5
Bab 5-Pertemuan Tak Terduga
6
Bab 6-Bayangan Rencana Tania
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10-Penjebakan dan Ancaman
11
Bab 11-Pernikahan Kontrak
12
Bab 12
13
Bab 13 Pagi Pertama Sebagai Istri Kontrak
14
Bab 14-Aturan Baru Angkasa
15
Bab 15-Langkah Kecil Aliya
16
Bab 16
17
Bab 17 Hati yang Mulai Goyah
18
Bab 18-Malam yang Akhirnya Harus Terjadi
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21-Pagi yang Penuh Kehangatan
22
Bab 22-Pertemuan dengan Ibu Mertua
23
Bab 23-Positif
24
Bab 24-Salam Perpisahan
25
Bab 25-Jejak yang Menghilang
26
Bab 26 Berakhirnya Permainan Tania
27
Bab 27-Takdir dan Rahasia
28
Bab 28-Rahasia Yang Terungkap
29
Bab 29
30
Bab 30-Bertemu
31
Bab 31-Baby A
32
Bab 32-Pertemuan Kembali
33
Bab 33-Pulang ke Desa
34
Bab 34-Kepulangan Yang Menggores Luka
35
Bab 35-Sebuah Awal Baru
36
Bab 36-Ketegasan Aliya
37
Bab 37 Kepulangan ke Ibu Kota
38
Bab 38
39
Bab 39 Rumah Tangga yang Hangat dan Bayangan Masa Lalu
40
Bab 40 Bayangan Rencana Gelap
41
Bab 41 Menyambut Sang Pewaris
42
Bab 42 Astro sang Pewaris
43
Bab 43 Rencana Pengumuman Sang Pewaris
44
Bab 44 Kebenaran yang di Publikasikan
45
Bab 45 Rencana yang Terbongkar
46
Bab 46 Resepsi Pernikahan dan Pesta Menyambut Sang Pewaris
47
Bab 47 Baby A Lagi
48
Bab 48 Ascella, Bintang Paling Terang
49
Bab 49 S2 Setelah 23 Tahun
50
Bab 50 S2 Rencana Baru Astro
51
Bab 51 S2 Pertemuan Dua Sahabat
52
Bab 52 S2 Hari Pertama Sebagai CEO
53
Bab 53 S2 Proyek Besar
54
Bab 54 S2 Pertemuan Tak Terhindarkan
55
Bab 55 S2 Ruang Rapat Yang Memanas
56
Bab 56 S2 Bayangan Masa Lalu
57
Bab 57 S2 Bayangan yang Mengintai
58
Bab 58 S2 Luka Lama yang Terungkap
59
Bab 59 S2 Jangan Pergi, Elara
60
Bab 60 S2 Zona Nyaman yang Runtuh
61
Bab 61 S2
62
Bab 62 S2
63
Bab 63 S2 Meraih Restu Mommy Aliya
64
Bab 64 S2 Janji di Ruang CEO
65
Bab 65 S2 Apartemen Untuk Elara
66
Bab 66 S2 Kejujuran Astro
67
Bab 67 S2 Syarat Membawa Restu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!