" Boss.... Boss.... "
Riko membangunkan Evano yang terlelap di dalam mobil. Perjalanan bisnis keluar kota selama beberapa bulan terakhir ini memaksa Evano untuk berkonsentrasi penuh demi memajukan bisnis warisan sang ayah. Membuat ia jarang beristirahat dengan baik. Hanya bisa mencuri waktu untuk tidur sejenak saat di dalam mobil.
" Udah sampai mana ? "
Evano mengucek matanya dan melihat ke luar jendela.
" Hotel I, ini yang terakhir.... Pemilik hotel ini sahabat mama mu. Jadi kayaknya bakal gampang ngelobi beliau untuk bekerjasama. "
Riko menjelaskan. Evano merapikan setelan jas dan pakaiannya yang agak berantakan, sebelum keluar dari mobil. Tak lupa, beberapa kali menyemprotkan parfum miliknya ke seluruh tubuh.
" Baiklah.... setelah ini ayo kita ke berendam di air panas dan liburan. Badanku udah capek banget. "
" Ahhsiaappp !!! "
Sahut Riko dengan penuh semangat. Segera keduanya pun keluar dari mobil dan melangkah ke dalam hotel.
Beberapa jam kemudian.
" Terimakasih Oom... benar-benar terimakasih. "
Ucap Evano sembari berjabat tangan dengan Oom Wibowo, sang pemilik hotel.
" Benar-benar nggak nyangka, kamu dulu itu kecil bandel banget, tapi sekarang bisa tumbuh dewasa sebaik ini, papa mu pasti bangga. "
" Sesuai kata mama, Oom Wibowo, orang yang sangat bijaksana. "
" Salam buat mama mu ya, mampir lah ke rumah kalo ada waktu, istriku pasti akan seneng banget ketemu teman SMA nya dulu ..... "
" Ya, Oom.... saya pasti sampaikan. Inshaallah, secepatnya kami akan berkunjung ke rumah. "
" Okey..... sekarang istirahatlah, kamu keliatan sangat lelah. Oom udah siapin satu kamar spesial untuk mu beristirahat. Anggap saja liburan di hotel Oom ya. "
" Wah, jadi merepotkan. Saya merasa nggak enak ini Oom. "
" Nggak... Sama sekali nggak ngerepotin kok. Asisten Oom akan mengantar mu ke kamar yang sudah disiapkan. Istirahatlah.... "
"Ya, Oom.... sekali lagi, terimakasih... "
Setelah menepuk pundak Evano beberapa kali, Oom Wibowo melangkah pergi meninggalkan Evano di ruang meeting. Dan seperti yang diucapkan beliau, sang asisten pun dengan segera mengantarkan Evano dan Riko ke kamar yang telah disiapkan.
" Wah, kayaknya doa mu terkabul cepat sekali, Van. "
Kata Riko sambil melemparkan tubuhnya ke atas ranjang berukuran besar dan mewah. Desain kamar pun tampak sangat memukau. Benar-benar kamar VVIP.
" Berapa lama waktu yang kita punya disini ? "
Tanya Evano seraya melepaskan pakaiannya. Menyisakan celana panjang dan kaos dalam. Riko mengambil buku catatan jadwal miliknya.
" Mmmm..... ada waktu 5 hari yang bisa kamu gunakan untuk istirahat disini. Setelah itu seperti biasa, kamu harus menghadiri rapat pemegang saham untuk melaporkan hasil perjalanan bisnis kita ini. "
" Lumayan lah.... Sekarang, tolong carikan aku jus buah jeruk. "
" Ayolah, pesan saja room service. Aku pingin tidur, bos ! "
" Ya udah, lakukan sana ! "
" Tinggal telpon ini, apa harus aku juga ? "
" Lha, emangnya, harus aku sendiri ? "
Riko garuk-garuk kepala mendengar jawaban Evano.
Iya sih, kita sahabat...
Tapi dia juga bos ku.
" Okey .... "
Dengan langkah yang berat, Riko menghampiri meja telepon. Evano sendiri memilih untuk masuk ke kamar mandi, berniat berendam di bathtube menggunakan air hangat.
15 menit kemudian...
TOOKK... TOKK...
" Permisi, room service.... "
Kata Alisha setelah mengetuk pintu beberapa kali. Tak ada jawaban. Kembali Alisha mengetuk pintu.
TOKK... TOKK... TOOKK
" Room Service !!! "
Kembali Alisha mengetuk pintu. Tapi tetap tak ada jawaban.
" Iihhh.... ada orangnya nggak sih ? "
Gumamnya kesal.
" Bismillah..... "
Ucapnya lirih dan dengan hati-hati membuka pintu. Perlahan, diintipnya ke dalam kamar. Tak ada orang. Dengan ragu-ragu melangkahkan kaki memasuki kamar. Matanya terbelalak lebar. Bibirnya berdesis. Terpesona.
Dengan masih takjubnya, ia mendorong meja pesanan ke dalam kamar
" Wuuahhh..... bener-bener kelas ekslusif VVIP ! "
Puji nya berdecak kagum. Kamar yang tampak mewah dengan desain tata ruang yang unik dan memukau. Fasilitas kelas satu, asesoris ruang berkelas.
" Oke.... saatnya sadar ! Tinggalkan meja pesanan di sini dan segera cabut ! "
Katanya pada diri sendiri.
" Ada yang lagi mandi ya ?... "
Tanyanya, lagi-lagi pada diri sendiri. Telinganya menangkap suara air bergemiricik dari dalam kamar mandi.
Ah, bomat !
Kerjaan masih numpuk, buruan cabut duluan !
Katanya, kali ini dalam hati. Dan dengan cepat melangkah keluar, tapi...
" Hei ! Kamu ! "
Tiba-tiba terdengar suara seseorang dari belakangnya. Alisha menghentikan langkahnya.
" Kesini, tolong bantu Aku ! "
Alisha membalikkan tubuhnya.
Calon penghuni dompetku.....
Asyiikkkk !!!!
Tamu dengan kamar semewah ini nggak mungkin ngasih tip tipis....
Alisha melongo. Menatap terpesona sosok pria muda yang ada dihadapannya.
Allahuakbar....
Bagaimana bisa ada makhluk setampan ini ???
Bener-bener ganteng bingits.
Kalo Rani tau, bisa pingsan dia ngeliat ini orang.
" Kenapa malah melongo kayak gitu ? Aku kan nggak telanjang bulat. "
" Ma-maaf.... tapi tapi itu i-itu .... "
" Apa ??? Udah sini, bantu aku ! "
Dan tiba-tiba Alisha merasa tangannya ditarik begitu saja.
" Oh i-iya..... "
Sahut Alisha masih terpesona dan tergagap-gagap. Evano mengernyitkan dahi. Menatapnya dengan seksama. Alisha merasa canggung ditatap dengan seserius itu. Dia menundukkan wajah.
" Tolong keringkan rambut ku ! "
Kata Evano menunjuk ke hairdryer di atas meja rias. Alisha mengangguk. Kemudian mengambil hairdryer dan menyalakannya. Evano sendiri sudah duduk di pinggir ranjang. Alisha mendekat dengan sangat canggung.
Kayaknya ini cewek familiar gitu ya....
Siapa atau mirip siapa ?
Kayak pernah liat dimana yaa.....
Batin Evano yang masih terus memperhatikan Alisha. Tapi sesaat kemudian, tidak mempedulikannya lagi. Mengambil handphonenya yang tergeletak tepat di sebelahnya.
Alisha mulai mengeringkan rambut Evano dengan hati-hati.
Rambut orang kaya mah beda...
Dipegangnya terasa lembut, wangi lagi !
Biar cowok tapi perawatannya pasti perlu juga.
Liat ini... kulitnya bersih, wangiii.....
Kalo nggak takut dipecat, kupeluk deh ni orang.
" Yang depan, ini masih kurang kering. "
Kata Evano sambil sibuk menatap handphone nya. Kemudian dia menggeser tubuhnya, yang sebelumnya membelakangi Alisha, kini berhadapan dengannya. Alisha menjadi gugup. Berhadapan begitu dekat dengan seorang laki-laki seperti itu membuatnya kikuk.
" Ah, panas ! Jangan terlalu dekat.... Bisa nggak sih pake hairdryer ? "
Seru Evano setengah kesal.
Mengangkat wajahnya, menatap tajam Alisha
" Ma-maaf.... "
Ucap Alisha gugup.
Mendapat tatapan sengit seperti itu membuat bulu kuduknya merinding.
Cakep-cakep galak bener.
Aku yakin, pasti dia nggak laku !
Mana ada cewek mau sama cowok judes begini.
Tapi.... sumpah !
Dia cakep banget !!!
Batin Alisha, merasa kesal.
Namun masih dalam terpesonanya.
Evano yang tadi melotot ke arah Alisha, kali ini kembali mengernyitkan dahinya.
" Kamu.... Aku kok ngerasa kayak pernah ketemu ya. "
Ujar Evano masih tak berkedip menatap Alisha.
" Pernah ketemu saya ? "
Tanya Alisha kebingungan.
Kali ini Alisha memberanikan diri menatap wajah Evano. Keningnya berkerut.
Cowok secakep dia nggak mungkin gampang dilupain kan kalo emang pernah ketemu.
Apa aku terlalu cantik, sampai dia cari alasan buat kenalan ?
Iisshhh, cowok yang begini nih yang disebut Playboy !!!
" Jangan mentang-mentang orang kaya ya, mau cari mangsa baru segala pake modus pernah ketemu. Saya akui sih, situ cakep... Tapi saya bukan cewek murahan ya ! "
Kata Alisha dengan nada ketus. Evano masih memperhatikannya. Dia mencengkeram lengan Alisha.
" Aku yakin, kita pernah ketemu ! "
Tegas Evano, sambil berusaha mengingat dengan keras.
Alisha berusaha menarik lengannya.
" Ketemu dimana emangnya ? Lepasin ! Kalo nggak aku panggilin satpam !! "
Evano bangun dari duduknya. Dipegang dagu Alisha dan mengarahkan wajah Alisha menghadap ke wajahnya. Mau tidak mau, Alisha menatap dengan jelas wajah di hadapannya yang kali ini begitu dekat.
Deket begini, dia bener-bener cakep banget !
Sayang adatnya jelek ! Kasar !!
Eehhh..... ntar dulu !
Kayaknya wajah ini aku ......
Nggak, nggak !
Ini Jakarta ! Bukan Bandung...
Kali ini Alisha balas menatap wajah Evano dengan teliti. Keduanya saling menatap wajah di hadapannya masing-masing.
Dan....
" Aku ingat !!!! "
" Ka-kamu ?????? "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Dinda Natalisa
Hai author aku mampir nih kasih like jangan lupa mampir di novel ku "menyimpan perasaan" mari saling mendukung.
2021-03-05
0
Adzania Adza
jodoh emng ngk kmna"
2021-02-22
2
atmaranii
aseeekkk
2021-02-21
0