BAB 5

" Kamuuuu !!!!! "

Teriak Evano begitu mengenali Alisha.

Semakin kencang tangannya mencengkeram dagu Alisha. Dan matanya segera beralih ke nametag yang terpasang di dada Alisha.

Alisha Kamaniya.

Hah ! Bener kan.... ini cewek sialan itu !!!

" Sa-sakit ! "

Keluh Alisha sembari meringis kesakitan.

Evano mendorong nya ke belakang.

Melihat kesempatan, Alisha langsung ambil langkah kaki seribu.

" Mau kabur lagi ????? "

Evano lebih cepat dan menghadang Alisha yang hampir saja mencapai pintu. Segera menutup pintu. Alisha melangkah mundur ke belakang.

Apes aku !!!

Kenapa bisa ketemu lagi ???

Gimana ini ?

" Gara-gara kamu ! Aku gagal ngelamar pacarku ! Rencanaku berantakan semua ! Cewek gila !!! "

Kata Evano dengan nada yang tinggi, penuh amarah.

" Kamu kan nggak bayar waktu malam itu !! "

Alisha tidak mau kalah.

Evano berjalan menghampiri Alisha. Alisha melangkah mundur.

" Aku mau bayar ! Tapi kamu udah kabur gitu aja ! "

" Apaan mau bayar, kamu kan aku bangunin, nggak bangun-bangun ! "

" Ya harusnya kamu tungguin aku, bangunin aku sampai bangun ! "

" Aku takut kamu akan ngelakuin itu lagi ! Malam itu kamu bikin badanku sakit semua ! Sampai pagi aku bahkan susah buat jalan !! "

Jawaban Alisha membuat wajah Evano bersemu kemerahan.

Sekilas, ingatan malam itu, 5 tahun lalu kembali terbayang. Obat perangsang itu memang sangat kuat. Ia tidak cukup sekali melakukannya kepada Alisha. Obat perangsang itu sangat kuat.

BRUUGG !!!

Alisha yang terus berjalan mundur terhenti karena menabrak meja hias di sudut ruang kamar. Evano yang sempet melamun, tersadar.

" Sekarang mana cincinku ? "

" Mmmm...... "

Alisha tercekat.

Tak bisa memberi jawaban. Otaknya berpikir mencari sebuah alasan yang tepat.

" Mana cincinku ???? "

Bentak Evano sambil mencengkeram pundak Alisha.

" Aku akan kembalikan secepatnya ! Aku janji ! "

" Aku mau sekarang !!!! "

" Nggak ada kalo sekarang ! "

" Dimana ???? "

" A-aku a-aa ..... "

" DIMANA ?????? "

Evano mulai tidak bisa mengendalikan amarahnya. Pundak Alisha makin terasa sakit.

" Ki-kita duduk dulu, oke ? A-aku butuh minum. "

Kata Alisha sambil menyingkirkan tangan Evano pelan-pelan. Setelah berhasil lepas, Alisha menghampiri meja pesanan yang dibawanya tadi. Segelas jus jeruk segera diseruputnya.

" Hei, itu jus jeruk ku ! "

Kata Evano kesal.

" Nih, masih ada kok setengah ! "

Kata Alisha dengan santai, dan menyerahkan sisa jus jeruk kepada Evano.

" Apa maksudmu ? Aku minum sisamu ? "

" Yaelah..... Kita udah pernah tidur bareng, kenapa juga masih kaku aja.... "

" Oh jadi gitu, karena pernah tidur bersama jadi.... "

Evano sengaja menggantung kalimatnya, dan menghampiri Alisha.

Mengembangkan senyumnya dengan memasang ekspresi nakal di wajahnya.

Mendengar pernyataan Evano yang tidak selesai dan melihat wajah Evano yang mencurigakan, Alisha mulai berpikir negatif.

" Ma-mau apa kamu ? "

Evano menarik tangan Alisha, membawanya ke pelukannya. Memeluk pinggangnya dengan erat.

" Coba tebak, hmm... "

Bisik Evano dengan lembut di telinga Alisha.

Alisha mulai paham apa yang dimaksud Evano.

Mau gertak sambal sama aku ???

Okey....

" Ngapain ? "

Tanya Alisha dengan nada menantang.

Evano yang sebelumnya berfikir untuk mengganggunya, mengurungkan niatnya. Ditatap gadis di pelukannya. Wajahnya tidak terlihat takut sama sekali, seperti apa yang diharapkan sebelumnya.

" Kamu nggak takut apa yang bisa aku lakukan ? "

Alisha tersenyum. Diletakkannya jus jeruk di atas meja kembali. Kemudian tangannya merangkul leher Evano. Melihat apa yang dilakukan Alisha, Evano mengerutkan dahi.

" Kenapa takut ? Apa kamu bisa bayar aku kayak waktu itu ? Nggak papa sedikit lebih murah dari yang lalu, karena sama-sama tau, ini bukan yang pertama kalinya.... "

Kata Alisha setengah berbisik manja.

Evano merasa gerah dengan tingkah Alisha.

Cewek ini benar-benar berani !!!

" So... do we agree with each other ? "

" Van ! Ka..... "

Riko datang masuk ke kamar dengan tiba-tiba. Membawa sebuah boks pizza berukuran besar.

Di hadapannya, Evano dan seorang gadis sedang berpelukan. Ia tampak sangat terkejut.

" Kalian lagi ngapain ? "

Tanyanya penasaran.

Seperti tersadar, Evano dan Alisha segera melepaskan pelukannya.

Serasa mendapat kesempatan. Alisha langsung berlari keluar kamar.

" Heiii !!! Balik sini !!! "

Evano langsung berlari mengejar Alisha. Riko yang masih bingung dengan apa yang terjadi, bengong.

" Van !!! "

Panggilnya segera ikut berlari menyusul bosnya.

1 jam kemudian.

" SHIITTT !!!! "

Kesal Evano begitu masuk ke kamarnya kembali.

Penuh dengan keringat. Tubuhnya hanya mengenakan baju handuk panjang. Ya, dia lupa mengenakan pakaian yang seharusnya saat mengejar Alisha tadi. Dan karena itulah, dia hanya bisa mencari di dalam hotel. Dan tak bisa menemukannya.

" Van, siapa cewek itu tadi ? "

Tanya Riko yang baru saja sampai, tepat di belakangnya. Nafasnya tersengal-sengal. Dan sama berkeringat nya.

" Itu, cewek sialan yang bawa kabur cincin ku ! "

" Oohhh.... Eeehh !! A-Apaaa ???? "

" Akhirnya ! Aku bisa ketemu juga sama cewek brengsek itu !!! "

" Van, maksudmu, maksud kamu... dia itu Alisha ?? Alisha Kamaniya ??? "

" Siapa lagi, cewek brengsek yang bawa kabur cincin ku 5 tahun lalu ! "

" Ah, ya... Oke, sebentar.... Aku cerna dulu ni kejadian barusan. Tadi kuliat, dia pake seragam room service hotel ini, jadi dia lah yang bawain pesanan jus jerukmu dan kalian bertemu di kamar ini, betul kan ? "

Evano mengangguk cepat.

Riko manggut-manggut tanda mengerti.

" Nah, yang bikin aku bingung. Kenapa kalian berpelukan ? Apa kalian saling melepas rindu ? "

" Melepas rindu kepala mu !!! "

" Apa saking senengnya akhirnya ketemu ? "

" Mana ada saking senengnya ???? "

" Lalu, yang kuliat tadi ? "

Riko menatapnya penuh tanda tanya.

Evano kebingungan menjawabnya.

" Siapin baju gantiku ! "

Tidak bisa menjawab, Evano mengalihkan topik pembicaraan.

Riko geleng-geleng kepala. Dan membuka koper, mengambilkan sebuah kaos berwarna hitam dan celana training untuk Evano.

" Cepet cari info soal dia ! Disini dia karyawan hotel ini atau ikut outsourcing. Temukan alamatnya. Aku mau laporan lengkapnya secepatnya !!! "

" Okey, bosss...... "

Dan tanpa membuang waktu, Riko pun keluar kamar.

Evano menuju balkon, sembari mengenakan kaosnya. Tiba di balkon, dia menatap jauh ke depan.

Dulu, selama 1 tahun mencari di Bandung, nggak ketemu satupun jejaknya.

Hilang gitu aja.

Bikin aku lama-lama menyerah nyariin si cewek sialan itu.

Sekarang, setelah 5 tahun berlalu dan aku juga mulai melupakan semua itu.... dia muncul gitu aja !

Hah !!! Cincin itu akhirnya bakal balik lagi ke aku.

Bukannya ini sebuah keberuntungan buatku ?

4 bulan lagi, Salma pulang ke Indonesia.

Sebelum hari itu tiba, aku udah harus dapetin cincin itu dan bikin kejutan buat Salma.

Melamar nya begitu dia turun dari pesawat.

Rencanaku yang tertunda, akan segera terwujud.

Tanpa sadar, Evano tersenyum lebar.

Rumah kontrakan Alisha.

Hadeuuhhh....

Setelah 5 tahun, dan dia masih ingat ???

Dan ini Jakarta !

Lebih luas dari Bandung, dan dia malah bisa ada disini juga ???

Kenapa bisa kebetulan begini ?

Apa yang dia lakuin di hotel ?

Aduh aduh aduh !!

Bikin aku jantungan aja kalo kayak gini.

Dia kan orang kaya, cincin kecil begitu, kenapa pelit banget masih dicariin....

Apa dia emang nggak mau rugi gitu aja ??

Kalo ngomongin rugi, aku lah yang paling rugi !

Kesucian ku yang selalu kujaga sampe aku nggak berani pacaran karena takut kebablasan, terpaksa kurelain.

Coba kalo ntar aku nikah, apa suami ku mau aku yang udah nggak virgin lagi ?

Aku nggak berani ngebayangin nya.

Makanya sampe hari ini, siapapun yang deketin aku, aku langsung jaga jarak.

Aku nggak berani buat pacaran.

Biarpun temenku banyak yang bilang, nggak virgin sebelum nikah itu hal yang biasa... tapi buatku, itu bikin aku minder.

Nggak...

Nggak...

Aku harus kabur sekarang juga.

Orang itu pasti bakal nyariin aku, dan nggak lama pasti bisa nemuin tempat ini.

Secepatnya harus keluar dari sini !!!

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***