Bab 2. Overload Gerbang 1.

Bab 2. Overload Gerbang 1.

Seorang pemuda mengerjapkan matanya. Namun pemandangan pertama yang ia lihat adalah langit-langit berwarna putih serta bau obat-obatan yang menyengat.

"Huh... Apakah aku di rumah sakit?" pikirnya dalam hati.

Tiba-tiba terdengar suara yang sangat familiar.

"Oh Tuhan... Terima kasih! Ibu cepat kemari, Jaka sudah sadar dari komanya," ucap suara itu bersemangat.

Ya... Pemuda itu tidak lain adalah Jaka. Dan seseorang dengan suara bersemangat itu tidak lain adalah kakaknya, yaitu Reina.

Tidak lama kemudian seorang wanita paruh baya segera mendekat dengan langkah sedikit tergesa karena tidak sabar untuk melihat keadaan putranya. Tidak salah lagi, wanita paruh baya itu adalah ibunya Jaka. Namanya Julia.

"Ya ampun, Jaka anakku, akhirnya kamu sadar juga, Nak! Terima kasih, Tuhan!" ucapnya dengan penuh haru.

Kemudian dia berbalik untuk menatap anak pertamanya.

"Reina, cepat panggil suster. Katakan jika adikmu sudah siuman agar dokter segera datang memeriksanya," kata Julia dengan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya.

"Baik, Bu," jawab Reina sambil berbalik untuk memberikan kabar kepada suster.

Sepeninggal Reina, Jaka pun langsung menatap ke arah ibunya.

"Ibu! Berapa lama aku tak sadarkan diri?" tanyanya.

Sambil menyeka air matanya, Julia pun menjawab,

"Jika hari ini kamu masih belum sadarkan diri, maka itu genap satu minggu."

Mata Jaka langsung melebar mendengar jawaban dari ibunya.

"Hah, satu minggu? Apakah benar-benar selama itu?" serunya tidak percaya.

Dia kira dirinya hanya pingsan beberapa jam saja. Paling lama satu hari. Apalagi saat kesadarannya ditarik ke dunia jiwa dan ia berbincang dengan Amira. Semuanya terasa begitu singkat. Namun, tidak disangka-sangka itu justru memakan waktu hampir satu minggu.

Tidak lama kemudian Reina kembali bersama dengan para suster dan seorang dokter. Dia adalah seorang pria muda berusia sekitar 30 tahunan.

Dengan sigap dokter itu segera melakukan beberapa pemeriksaan menyeluruh. Setelah memeriksa beberapa saat, dia pun berseru dengan takjub.

"Saat ini kondisi pasien baik-baik saja, bahkan sudah sangat stabil," ucap sang dokter.

Mendengar itu Julia sangat bahagia, begitu juga dengan Reina.

"Ah... Benarkah begitu, Dok? Apakah itu artinya putra saya bisa pulang sekarang?"

Sang dokter pun tersenyum dan mengangguk.

"Ya... Saya rasa tidak ada masalah yang serius, Bu Julia. Pasien sudah bisa pulang hari ini juga."

Mata Julia langsung berbinar dipenuhi dengan kebahagiaan dan kelegaan.

Sementara Jaka sendiri sama sekali tidak terkejut mengenai hasil itu. Dari penjelasan Amira saat masih berada di dalam dunia jiwa, kekuatannya yang berupa petir itu telah tersinkronisasi ke dalam tubuhnya.

Yang artinya, kekuatan itu telah merekonstruksi ulang tubuhnya mulai dari sel-sel, tulang, daging, darah, otot, dan organnya. Semuanya diperkuat dan diperkokoh. Jadi sangat wajar jika tidak ada luka serius di dalam tubuhnya.

Ini bukan lagi tubuh manusia biasa, melainkan tubuh yang dimodifikasi ulang agar bisa menyerap energi Qi untuk menjadi calon Esper bahkan mungkin Overload.

Bahkan berkat rekonstruksi itu, tubuh Jaka telah berhasil membuka seribu titik akupuntur dan dua puluh jalur meridian di dalam tubuh secara langsung. Hal itu menyebabkan tubuhnya menjadi sensitif dan sangat peka terhadap energi Qi.

Selama ia pingsan dalam satu minggu ini, tanpa diketahui oleh semua orang, dia telah melakukan pelatihan bersama Amira di dalam dunia jiwa. Tubuhnya telah berhasil memadatkan dantian dan menyimpan energi Qi yang sangat besar.

Flashback On.

Di dalam dunia jiwa, Amira berkata kepada Jaka,

"Baiklah, kalau begitu aku akan mengajarimu bagaimana cara menyerap energi Qi dengan sebuah teknik yang bernama pernapasan diafragma."

"Meskipun namanya terdengar sederhana, namun ini adalah teknik yang dirancang khusus untuk menyerap energi dari alam sekitar ke dalam tubuh. Energi berupa sambaran petir yang sebelumnya masuk ke dalam tubuhmu sudah cukup untuk merekonstruksi semua bagian secara menyeluruh," kata Amira.

Jaka yang notabene masih sangat awam hanya mengangguk. Dia mendengarkan semua yang dikatakan Amira dengan sangat serius, karena ini berkaitan dengan masa depannya.

"Baik, aku mengerti, Amira," jawabnya.

Amira pun segera menyentuh kening Jaka dengan jari telunjuknya. Seketika jari itu langsung memancarkan sinar kuning keemasan. Ajaibnya, cahaya itu langsung terserap begitu saja ke dalam kepalanya.

Jaka sendiri tiba-tiba merasakan sakit yang cukup menyengat di dalam kepalanya karena ada berbagai macam ilmu pengetahuan baru dan sangat asing masuk begitu saja.

"Meskipun terasa sakit, tetapi tahanlah. Sebentar lagi semua itu akan berakhir," kata Amira mengingatkan.

Mendengar itu, Jaka pun menggertakkan gigi dan bertahan. Setelah beberapa saat, rasa sakitnya mereda.

Dan akhirnya dia benar-benar mendapatkan pengetahuan baru tentang teknik kultivasi pernapasan diafragma.

"Sekarang lakukan teknik pernapasan diafragma seperti yang sudah ada di dalam ingatanmu," kata Amira.

Mengangguk, Jaka pun segera duduk bersila dan berkultivasi. Di dalam dunia luar seolah tidak terjadi apa-apa. Namun jika diperhatikan lebih teliti, udara di sekitar mulai bergetar dengan halus dan terserap masuk ke dalam tubuh Jaka seperti pusaran gelombang. Itu adalah energi Qi.

Dan begitulah, akhirnya dia benar-benar tenggelam dalam kultivasinya. Tanpa sadar, dia membuka titik akupuntur, meridian, dan akhirnya berhasil membentuk dantian untuk pertama kalinya.

Semua itu tidak luput dari pengamatan Amira yang berseru dengan takjub. Namun Amira sudah menduganya. Berkat itu juga ia bisa merasakan bahwa kekuatan jiwa Jaka yang sebelumnya belum terbangun kini mulai bereaksi secara alami.

Jaka sendiri tidak menyadari bahwa kekuatan jiwanya telah terbangun. Namun yang ia rasakan adalah panca indranya menjadi lebih peka, tubuhnya lebih ringan, dan pikirannya juga lebih jernih.

Tubuhnya mulai mengalami kelebihan energi. Jaka panik, rasa sakit yang begitu tajam langsung mendera tubuhnya.

"Argh!"

Akhirnya ia tak kuasa untuk menahan rintihannya. Melihat itu semua, Amira segera berseru,

"Jaka! Cepat edarkan semua energi itu ke seluruh tubuhmu. Jangan panik dan bingung. Kau hanya perlu berpikir dan berkonsentrasi merasakan setiap aliran itu menyebar dan terbagi secara merata."

Mendengar apa yang dikatakan Amira, Jaka segera melakukannya. Berpikir dan berkonsentrasi, tanpa sadar kekuatan jiwanya yang besar mulai melakukan tugasnya dengan mengedarkan energi itu ke seluruh tubuh.

Rasa sakit pun mereda. Setelah ini, langkah yang paling penting akan menentukan jalan yang ditempuh oleh Jaka ke depannya, yaitu menjadi seorang Esper. Itulah yang dipikirkan Amira.

Namun semakin Jaka menyerap energi Qi dari alam sekitar dan memurnikan energi dari dirinya yang sebelumnya masih tertahan, matanya melebar dengan rasa tak percaya dan dipenuhi rasa takjub yang luar biasa.

"Hah... I-ini...?" ucapnya sambil menutup mulut tanpa sadar.

Di bawah tatapan terkejutnya, tubuh Jaka memancarkan aura yang sangat kuat. Energi Qi yang begitu padat berputar-putar di sekeliling tubuhnya. Di saat yang sama, kekuatan jiwanya membeludak, melebihi apa yang dialami pada langkah pertama untuk menjadi seorang Esper.

Jantung Amira langsung berdegup kencang. Namun untuk sekarang, ia tidak berani mengambil kesimpulan terlalu jauh dan masih terus mengamati segala perubahan yang dialami Jaka.

Namun detik berikutnya, mata Amira kembali terbelalak saat terjadi perubahan besar. Urat-urat di dalam tubuh Jaka mulai menyala terang bahkan ada percikan elemen petir yang menyebar di seluruh tubuh, dan yang terpenting adalah matanya. Pada bagian pupil, terbentuk simbol unik dengan lambang infinity.

"Ya ampun... Apakah anak ini benar-benar telah melampaui Esper dan berhasil masuk ke jalur itu? Sungguh luar biasa!" kata Amira dengan takjub.

Ya... yang dimaksud oleh Amira adalah bahwa Jaka berhasil melangkah ke jalur Overload, sebuah keberadaan yang sangat langka di dunia.

Mulai sekarang, jika tidak ada bahaya yang mengancam di tengah jalan, masa depan Jaka bisa dikatakan tidak terbatas.

Tanda-tanda kekuatan mereka telah aktif adalah ditandai dengan terbukanya sebuah batasan, dan batasan itu disebut "Gerbang."

Untuk Esper sendiri terbagi menjadi 20 gerbang yang ditandai dengan sebuah lingkaran (circle) yang mengikat dantian mereka. Saat satu lingkaran terbentuk itu disebut Tier 1. Saat lingkaran kedua terbentuk itu disebut Tier 2, dan seterusnya.

Sementara untuk Overload justru sangat berbeda. Itu hanya terbagi menjadi 12 gerbang.

Setiap gerbangnya terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu awal, menengah, dan puncak. Namun, setiap kali menerobos satu gerbang, perbedaannya sangat besar.

Seorang kultivator yang menempuh jalur Overload pada pembukaan "Gerbang 1 tahapan puncak" saja, kekuatannya setara dengan Esper gerbang 3 tahap puncak bahkan bisa bersaing dengan Esper gerbang 4 tahap puncak.

Kenapa perbedaannya begitu mencolok?

Karena pada dasarnya, setiap manusia hanya bisa mengaktifkan paling banyak 10% kemampuan otak. Sementara seseorang yang melangkah ke jalur Overload, pada pembukaan gerbang pertama mampu membangkitkan tambahan 5% kemampuan otak.

Jadi totalnya, mereka berhasil membangkitkan 15% kemampuan otak. Sinkronisasi energi Qi pun menjadi semakin lancar, dan kemampuan memanipulasi elemen pun lebih unggul daripada seorang Esper.

Dari sini sudah sangat jelas perbedaan kekuatan di antara keduanya.

Kembali Ke Cerita.

Jaka terus berkonsentrasi pada penyerapan energi Qi di dalam tubuhnya. Karena masih sangat awam, ia tidak mengetahui bahwa dirinya telah melangkah ke jalur Overload.

Akhirnya, dengan energi besar yang terus masuk ke dalam dantiannya, sebuah langkah besar pun tercapai. Dantiannya mulai dipenuhi retakan yang tak terhitung jumlahnya. Kapasitasnya sudah penuh, melebihi batas.

Retakan itu semakin luas hingga akhirnya terdengar suara "KRAK" yang sangat jelas. Detik berikutnya, dantian itu hancur berkeping-keping dengan bunyi "PYAR."

Berubah menjadi butiran-butiran cahaya yang menyebar ke dalam tiga jalur: pertama ke seluruh tubuh, kedua ke dantian baru dengan kapasitas yang lebih luas, dan ketiga masuk ke dalam otaknya.

Akhirnya, dengan suara "BOOM," Gerbang 1 tahapan awal pun berhasil dibuka. Di sekitar dantian terbentuk sebuah lingkaran energi yang tidak lain adalah Circle Tier 1.

Jaka yang matanya terpejam ini langsung terbuka. Merasakan adanya energi luar biasa yang meledak-ledak dalam tubuhnya, ia pun merasa takjub dengan segala perubahan yang terjadi.

"Gila! Ada apa dengan diriku?" ucapnya penuh keterkejutan.

Saat ia mengepalkan tangannya, fluktuasi energi yang begitu dahsyat langsung menyebar keluar. Itu seperti ledakan berkekuatan besar yang membuatnya tercengang sampai tak bisa berkata-kata.

Melihat kebingungan Jaka, Amira yang ada di sampingnya hanya terkekeh. Namun rasa takjub di matanya tak pernah pudar.

Dengan suara yang dibuat sesenang mungkin, ia berkata,

"Selamat, Jaka. Mulai saat ini kamu telah resmi menjadi seorang kultivator di jalur Overload. Dan sekali lagi, selamat karena telah berhasil menerobos gerbang pertama tahap awal."

Mendengar itu, mata Jaka terbelalak lebar.

"Hah... Amira! Apa yang kau katakan? Apakah aku tidak salah dengar? Overload? Aku? Apakah itu benar?" tanyanya dengan jantung berdegup kencang.

Ia benar-benar terkejut bukan main. Karena jalur Overload adalah jalur yang lebih tinggi dibanding jalur Esper.

Dan bicara tentang masa depan, tentu saja Overload jauh lebih tinggi, dan kekuatannya juga jauh lebih besar.

Sebagai tanggapan, Amira menganggukkan kepalanya.

"Ya... Aku juga tidak menyangka bakatmu sangat luar biasa. Tadinya aku mengira dirimu akan menjadi kultivator di jalur Esper. Siapa yang menduga kamu justru menyentuh jalur yang lebih tinggi, yaitu Overload."

Kemudian Amira mulai menjelaskan perubahan besar yang terjadi pada pembukaan Gerbang 1 tahap awal, yaitu pengaktifan tambahan 5% kemampuan otak.

Sehingga Jaka mengalami perubahan yang sangat signifikan. Dan dari perubahan itu ada empat faktor yang bisa disimpulkan.

1. Fisik & Kekuatan:

Pukulan setara 15 kg TNT.

Otot tangkas, daya tahan meningkat, cedera minor cepat sembuh.

2. Refleks & Koordinasi:

Refleks tajam, mampu menghindar dari benda bergerak cepat.

Koordinasi tangan-mata meningkat, mempermudah belajar gerakan baru.

3. Sensorik & Kesadaran:

Kesadaran tubuh dan lingkungan meningkat.

Indera lebih sensitif (penglihatan, pendengaran, getaran).

4. Kecerdasan Otak:

Konsentrasi tinggi, memori tajam.

Pemecahan masalah cepat, awal kecerdasan fotografis.

Pengolahan informasi mental lebih cepat, reaksi situasi mendadak meningkat.

Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Amira, mata Jaka pun berbinar.

Pantas saja ia merasa segala hal yang terjadi pada dirinya seperti sedang menyeberang ke dunia lain. Segala yang ia lihat terasa begitu baru.

Terutama pada penglihatannya, matanya seperti memiliki zoom yang bisa mengamati segalanya dengan lebih jelas, terutama aliran energi yang terlihat seperti titik-titik kecil, berkumpul, memadat, lalu membentuk benang-benang halus yang tak terhitung jumlahnya.

Kini dengan segala perubahan yang ada, dirinya sadar bahwa mulai saat ini ia bukan lagi manusia biasa, melainkan seorang kultivator jalur Overload yang bisa meningkatkan kapasitas kemampuan otak dengan potensi tak terbatas.

Flashback Off.

Kembali Ke Masa Sekarang.

Akhirnya, setelah Julia mengurus biaya administrasi, Jaka pun diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Saat ini, ketiganya sedang berdiri di pinggir jalan menunggu taksi yang akan membawa mereka pulang menuju rumah.

Terpopuler

Comments

Pakde

Pakde

lanjut thor

2025-09-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!