Setelah sholat subuh, Cinta seperti biasa meluangkan hobby bersepedanya keliling komplek sambil mendengarkan musik di earphone ponselnya.
Karena saat ini dirumah sudah ada Aunty Ayu, adiknya Ferdi yang akan menemani dan membantunya selama Cinta bekerja.
Ayu sudah berkeluarga dan memiliki dua orang anak, anak pertama bernama Zidan berusia 12tahun sedangkan anak keduanya bernama Zoya berusia 6tahun, kebetulan sekali suami Ayu seorang tentara yang saat ini sedang ditugaskan ke Libanon selama 1tahun, sehingga dia bisa menginap lama dirumah Ferdi.
Cinta memakai rok sepan kotak-kotak gold coklat dipadu kemeja berwarna gold dan jilbab modis dengan warna yang sama seperti kemejanya. Dia melihatkan dirinya dicermin sambil berkata sendiri "kamu bisa Cinta, let's go... bismillah." Cinta menghembuskan nafasnya dalam-dalam lalu dengan kasar membuangnya.
Cinta sudah datang sebelum jam 9, dia sudah berada diruangan Rey sambil menunggu kedatangan Rey.
Ceklek.. pintu ruangan Rey terbuka, "hai Cinta, sudah datang, apa kabar?" sapa rey sambil mengulurkan tangannya.
"Iya kak, eh pak. alhamdulillah baik," jawab Cinta gugup.
"Santai aja Ta, kata papi kamu pintar dan mudah mengerti. Aku akan membantumu mempelajari ini semua." Tunjuk Rey pada beberapa berkas yang ada dimejanya sambil menempelkan bokongnya diujung meja tersebut.
"Iya pak, insyaAllah saya bisa," jawab Cinta.
Rey mengajak Cinta keluar ruangannya dan memperkenalkan Cinta kepada staf yang lain. Rey juga memberitahu meja yang akan ditempati Cinta selama dia bekerja.
"Hai Cinta, bagaimana hari pertamamu." Sapa Andre setelah melihat Cinta hendak masuk keruangannya, eh ruangan Andre sebenarnya hehehehe.
"Eh iya pak Andre, so far so good lah hehehehe," jawab Cinta sambil memamerkan jejeran gginya yang rapih dan putih.
"Oh ya semua catatan agenda Pak Rey, ada di buku tebal berwarna coklat itu ya." Tunjuk Andre pada sudut meja kerja yang sekarang diduduki Cinta.
"Asshiaap," jawab Cinta dengan tangan hormat dikepalanya sambil tersenyum manis.
Andre keluar ruangan itu sambil berkata dalam hatinya, "bener, manis juga anaknya pak Ferdi, pantes aja Rey klepek klepek." Batin Andre sambil menggelengkan kepalanya dan tersenyum.
Tok.. tok.. tok.. "masuk," sahut Rey. "maaf pak cuma mau mengingatkan 1jam lagi kita bertemu perusahaan X dengan pak Sandi sambil makan siang," jawab Cinta setelah pintu ia buka.
"Okeh sebentar lagi kita berangkat."
Didalam mobil, Rey dan Cinta berada ditempat duduk penumpang. Rey Meminta Cinta untuk menemaninya duduk dibelakang dan langsung disetujui Cinta.
Mereka canggung, Cinta selalu melihat kearah jendela sambil sesekali kearah Rey dan tersenyum. Sedangkan Rey juga sama, sesekali melihat kearah Cinta, memperhatikannya dan sesekali melihat ponselnya.
"Oh iya, saya belum bilang trimakasih," ucap Cinta memecahkan keheningan.
"Untuk?" jawab Rey.
"Untuk.. selama dirumahsakit kemarin, trimakasih sudah memindahkanku ke sofa, membelikanku bubur ayam dan coklat hangat, nasi goreng dan beberapa setelan baju ganti. Hmm.. Maaf baru berterimakasih sekarang." Jelas Cinta dengan tersenyum manis.
"Oh manisnya kamu, boleh aku merasakan bibirmu." Batin Rey kemudian menggeleng.
"Kenapa?" tanya Cinta.
"Ah ngga.. maksudku jangan berterimakasih karena sudah menjadi tanggungjawabku untuk melakukan itu dan semua itu ga sebanding dengan apa yang sudah dilakukan om Ferdi untuk papiku. aku yang berterimakasih dan mohon maaf membuat ayahmu terluka."
"Ah sweet sekali dia, ganteng banget lagi.. eh eh astaghfirulloh." Batin Cinta.
Merekapun sama-sama tersenyum dengan isi batin mereka sendiri-sendiri.
Sesampainya direstoran yang sudah disepakati, lama Rey dan Cinta menunggu pak Sandi datang akhirnya mereka memesan makan dan memakannya lebih dulu.
"Maaf Cinta." Rey mengambil sisa makan dari ujung bibir Cinta dan itu spontan membuat Cinta kaget pasalnya baru kali ini dia disentuh lawan jenisnya.
"Ehmmm, makasih," jawab Cinta sambil menunduk malu. Sungguh sebenarnya Rey ingin mengambil sisa makanan itu dengan bibirnya, tapi apalah daya, Cinta bukan wanita seperti wanita-wanita Rey sebelumnya.
"Oh maaf saya terlambat." Suara pak Sandi dari arah kejauhan dan kamipun berdiri untuk menyambutnya.
"Tidak apa pak, kebetulan kami juga sambil menikmati makan siang. tapi kedepannya bisa lebih ontime ya pak," jawab Rey dengan gaya dinginnya.
"Oh siap pak Rey, maaf tadi di pabrik saya ada sedikit kendala." Kata Sandi.
"Bye the way di sebelah pak Rey siapa ini cantik sekali." Sapa Sandi kepada Cinta dengan menggoda.
"Ini Cinta asisten saya saat ini," jawab Rey.
"Waw, kalau saya makin betah di kantor punya asisten kek gini." Tatap Sandi sambil mengedipkan mata kearah Cinta membuat Cinta malas melihatnya, apalagi tatapan mematikan Rey kepada pak Sandi.
Perbincangan bisnis selesai. "Akhirnya," gerutu Cinta.
"Kenapa?" tanya Rey yang mendengar gerutuan Cinta sambil menghelakan nafasnya.
"Engga apa-apa, lega aja akhirnya berpisah juga sama bapak Sandi itu, males beud denger godaannya, gak jelas." Jawab Cinta yang terlihat kesal.
"Hmm..." Disambut senyum rey sambil berkata dalam hati, "benar-benar wanitaku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
wanitamu, rey? jadikan aja. 🤭🤭🤭🤭
2023-11-01
0
kika
aku paling terganggu klo ada perusahaan x, kafe x, mall xxx.... bikin aja nama2 ngarang thor...perusahaan jaya abadi atau apa yg mirip2 nama2 toko di ruko2 wkwk...atau plesetan nama perusahaan
2023-05-20
1
💫R𝓮𝓪lme🦋💞
waduh udah ngeklaim wanitaku aja si Rey😁😁
2023-03-14
1