Bertemu kembali

Rania terbangun dari tidur dan membuka matanya perlahan. Dia melirik jam di balas sudah menunjukkan pukul enam pagi. Waktunya dia bangun. Dia harus segera mandi dan mencari pekerjaan. Sudah lebih satu Minggu dia berkeliling mencari pekerjaan, sayangnya semua menolaknya. Karena dia hanya tamatan SMA dan Tidak memiliki pengalaman kerja.

Rania terpaksa mencopet untuk bertahan hidup. Semalam adalah pengalaman pertamanya. Dan benar benar memberikannya pengalaman yang luar biasa. Rasa takut tampak jelas dimatanya. Hanya modal nekat yang dia miliki. Jika ingin bertahan hidup dia harus melakukannya.

Rania bersiap siap, memakai pakaian yang sopan. Celana jenas panjang dengan kemeja yang biasa menjadi ciri khasnya. Membawa map yang berisikan ijazah. Sedikit polesan diwajahnya menambah kesan feminim. Tak lupa kacamata tebal untuk menutupi identitasnya yang sebenarnya.

Langkahnya pasti menyusuri jalanan, masuk ke setiap toko dan kantor. Tapi lagi lagi tidak ada lowongan disana. Hingga dia merasa lelah dan berhenti di pinggir jalan.

Rasa haus dan panasnya sengatan sinar matahari benar benar menyerang nya. Bahkan Rania hampir menyerah di buatnya.

Apakah sebaiknya dia menyerah dan kembali ke rumah untuk menerima perjodohan yang di katakan orangtuanya?

tidak, aku tidak boleh menyerah. Sudah sejauh ini. Aku harus kuat. Aku tidak mau di jodohkan dengan pria tua yang Tidak aku kenal. Aku ingin menikah dengan pria yang aku cintai. tekad Rania kembali di dalam hatinya.

Dia menyapu peluh yang membanjiri keningnya. Dan berjalan menuju penjual minuman di pinggir jalan.

Membeli air mineral dan meminumnya dengan cepat, Hingga habis setengah botolnya. Rasa segar membanjiri tenggorokannya yang benar benar kering.

"Haus banget ya neng?" tanya penjual minuman tersenyum.

"I..iya Bu." jawaba Rania malu.

Kembali dia melangkah menyusuri jalanan. Dan berhenti saat membaca pengumuman di pinggir jalan, jika di butuhkan lowongan untuk menjadi cleaning service di perusahaan Putra Wijaya. Rania tersenyum membacanya.

Ironis hidupnya yang dulu bagai putri raja, sekarang menjadi cleaning service. Tapi dia tidak menyerah. Rania bergegas jalan menuju kantor Perusahaan Putra Wijaya dan kan mengajukan lamaran kerja disana.

"Siang mbak?" sapa nya ramah pada receptionis.

"Saya ingin mengajukan lamaran pekerjaan sebagai cleaning service." ucapnya sebelum ditanya.

"Oh, silahkan berjalan disebelah sana dan be belok ke sebelah kiri di ujung lorong. Pendaftarannya ada disana." ucap receptionis ramah .

"Terima kasih mbak." jawab Rania dan melanjutkan langkahnya menuju tempat yang disebutkan tadi.

Rania sudah mendaftarkan dirinya. Namum dia tidak mencantumkan nama keluarganya Hutomo. Dia ingin menutup identitas nya hanya dengan menggunakan namanya saja. Rania Zaskia.

Setelah beberapa saat menunggu tiba gilirannya melakukan interview dan akhirnya dia di terima menjadi cleaning service di perusahan ini. Sungguh menyedihkan tapi dia menerimanya dengan lapang dada.

Lebih baik daripada harus menikah dengan lelaki tua pilihan papanya.

Rania kembali ke rumah kost nya dengan hati gembira. Karena kahirnya dia memiliki pekerjaan untuk menyambung hidup. Tak perlu mencopet seperti semalam. Mencopet memang membutuhkan keberanian dan Rania sepertinya tidak memiliki itu semua. Kemaren hanya kebetulan aja.

...****************...

Pagi yang indah. Rania sudah bangun pagi pagi sekali. Mandi dengan bersenandung riang. Memakai seragam kerjanya dan berjalan menyusuri jalanan menuju kantor tempatnya bekerja.

Setelah briefing para pekerja mulai mengerjakan tugasnya termasuk Rania. Pagi ini mereka sangat sibuk. Para pekerja akan masuk jam sembilan dan mereka sudah harus membersihkan semua ruangan sebelum para pekerja datang.

Rania dan beberapa teman barunya membersihkan ruangan atas.

"Ran, kamu bersihkan ruangan Direktur utama ya, dan aku akan membersihkan ruangan meeting." ucap Nindy teman seprofesi yang baru dia kenal tadi pagi.

"Ok," jawab Rania bersemangat.

Dia membuka pintu dan mulai membersihkan semuanya. Setelah setengah jam di dalam dia pun keluar dan membersihkan yang lainnya.

Pagi ini Tomi terpaksa datang ke kantornya, karena papa nya memaksa ada beberapa hal yang harus dia selesaikan. Karena Papa nya sedang berada di luar kota. Padahal saat ini Tomi juga bekerja menjadi assisten pribadi Radit sahabatnya.

Tomi berjalan memasuki kantornya dan berpapasan dengan Rania. Seketika detak jantung Rania berpacu dengan cepat. Rasa takut menghantui jiwanya.

Bagaimana dia bisa berada Disini. Jangan..jangan... dia....!"

Karena melamun Rania malah berdiri di tengah jalan membuat Tomi menatap nya tajam. Mendengus kesal dengan membentaknya.

"Minggir" bentak Tomi dengan keras. Membuyarkan lamunan Rania.

"Ma..maaf tuan." ucap Rania menunduk. Dan Tomi melanjutkan langkahnya.

Tomi masuk dan duduk di mejanya. Tiba tiba dia merasa mengenali gadis cleaning service tadi. Tatapan mata yang sama dengan gadis yang telah dia tolong beberapa hari yang lalu, dan..."

Rasa penasaran yang begitu kuat, membuat Tomi semakin ingin memastikan dugaannya benar atau tidak.

"Apa dia yang kemaren malam? ucapnya pelan.

"Aku harus memastikannya" guman Tomi pelan.

Tomi memanggil sekretarisnya Juan,

"Juan, panggilkan gadis cleaning servis yang membersihkan ruangan ku tadi. Suruh dia menemuiku sekarang." perintahnya.

Juan dengan cepat mengerjakan apa yang di perintahkan bos nya. Dan membawa Rania ke hadapan Tomi.

Terpopuler

Comments

Athaya

Athaya

weleh ketemu juga emang ya klo jodoh gak kemana🤭🤭

2022-11-26

0

Erny Manangkari

Erny Manangkari

Rania mungkin lelaki yg .AU di jodohkan dengan kamu adalah tomi

2022-08-31

0

Nery Ch

Nery Ch

anak org kaya tumben hanya tmt SMA?

2022-04-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!