Pencopet Cantik

Pencopet Cantik

Pertemuan bukan yang Pertama

Bruuukk....

Rania terjatuh begitu juga dengan pria yang dia tabrak secara sengaja.

"Maaf...ma..maaf tuan!" ucap Rania karena menabrak pria yang berjalan berlawanan arah dengannya.

Dia bangkit begitu juga dengan pria yang ada dihadapannya. Mata mereka saling bertemu. Tomi menatap takjub dan terpesona melihat bola mata bening Rania. Walau menggunakan kacamata, tapi manik matanya terlihat dengan jelas. Seperti memiliki magnet yang membuatnya terpaku.

Rania juga terpesona melihat wajah tampan pria yang di hadapannya.

tampan sekali dia, baru kali ini aku melihat pria setampan dia, bathin Rania.

Rania tersadar dengan tujuan awalnya.

Rania dengan cepat menunduk dan memutuskan kontak mata diantara mereka. Segera bangkit dengan cepat menarik dompet pria tampan di hadapannya dan dengan cepat memasukkannya ke dalam saku jaketnya.

Tomi juga tersadar, dan berdiri. Bagaimana bisa dia terpesona dengan pria di hadapannya. Tomi menggeleng.

seperti aku harus memeriksa akan diriku ke dokter. Mungkin karena terlalu lama men jomblo aku jadi seperti ini. ini Tidak benar. Aku masih normal. bathinnya.

Dengan tergesa gesa Rania berlari. Meninggalkan Tomi yang masih bengong dengan pemikiran nya sendiri.

Kenapa aku seperti mengenal tatapan mata ini. bathin Rania.

Tomi melangkah meninggalkan tempat tersebut dan berjalan ke parkiran mengambil mobilnya dan akan pulang ke rumah.

Saat di dalam mobil, Tomi baru menyadari ada sesuatu yang tidak beres, tapi apa dia sendiri tidak tahu. Dia mulai menghidupkan mesin mobilnya, saat tiba tiba dia tersadar akan sesuatu. Dengan cepat Tomi merogoh saku nya dan tidak menemukan dompetnya disana.

Wajah Tomi meradang merah padam. Dia tertipu. Ternyata pria tadi seorang pencopet. Dan dia telah berhasil di tipu oleh si pencopet.

Berani sekali dia bermain main dengan ku." Ucap Tomi geram dan meremas stir mobil dengan sangat kuat.

Tomi hendak turun dan mengejar si pencopet, tapi dia menyadari jika semua hanya sia sia.

aku akan mencarinya nanti. Aku pastikan aku akan menemukannya. Ucapnya geram.

Dia melajukan mobilnya menuju ke apartemen nya.

Sebenarnya uang nya tidak seberapa tetapi ada kartu kredit, ATM dan juga kartu identitasnya disana. Membuat Tomi marah dan kesal. Dia merasa sangat bodoh karena begitu mudahnya dibodohi.

Rania berhenti dan bersembunyi di balik gedung yang kosong.

Perutnya yang berbunyi membuatnya menoleh ke warung makan yang letaknya tidak jauh dari tempat dia bersembunyi.

Rania yang bersembunyi di belakang sebuah gedung melirik ke kiri dan kanan, setelah di rasa cukup aman. Rania membuka topi dan kacamatanya. Mengurai rambut panjang nya dan membiarkannya tergerai.

Dengan langkah mantap Rania melangkah keluar dari persembunyiannya.

Rania memasuki warung tersebut dan memesan makanan. Satu porsi nasi campur, cukup untuk mengganjal perutnya yang lapar. Rania menikmati makan malamnya dengan sangat nikmat.

Setelah membayar makanannya dia berjalan menuju kamar kost nya. Ruangan kecil yang sangat sempit, jika di bandingkan dengan kamarnya dulu. Tapi Rania merasa nyaman. Setidaknya dia sudah aman dari orang orang yang mengejar ngejar dirinya.

Rania merogoh sakunya dan mengambil dompet yang dia ambil dari pria tampan tadi.

Dibukanya dompet tersebut. Yang pertama dia lihat adalah jumlah uang yang ada di dalam nya. Lumayan banyak, sekitar Dua jutaan.

Rania mengambil Identitas si pemilik, yang ada di dalamnya. Tomi Rahardian Putra tertulis jelas di Kartu Tanda Pengenalnya.

"Oh jadi namanya Tomi dan ternyata dia masih muda, dan masih lajang. Ehm...ganteng lagi. Guman Rania sambil manggut manggut memandang KTP Tomi.

Dibukanya lagi dompet tersebut. Terdapat beberapa lembar kartu kredit dan juga ATM, yang menunjukkan jika dia orang kaya.

Ada kartu nama juga di dalamnya. Semua Rania periksa dan kembalikan ke tempatnya hanya uang cash yang dia ambil dari dompet tersebut.

Di masukkan ya kembali dompet tersebut kedalam tasnya, dia berjanji akan mengembalikannya besok ke kantor Tomi. Karena yang dia butuhkan hanya uangnya saja.

Sebenar nya Rania terpaksa melakukan ini karena dia tidak memiliki uang untuk bertahan hidup. ATM dan semua kartu kredit nya di bekukan oleh Papa nya. Sehingga dia kesulitan dan kehabisan uang.

Terpopuler

Comments

Radiah Hassan

Radiah Hassan

Lanjut

2024-10-06

0

KencanaFirst

KencanaFirst

Batin bukan Bathin :-)

2023-02-08

0

Santo Koba

Santo Koba

mengapa

2022-12-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!