002: Kebangkitan di dunia asing

​Lin Pan tersentak bangun. Kepalanya berdenyut hebat, dan penglihatannya masih berputar. "Eee... Di mana aku? Kenapa... tempat ini seperti zaman kuno?"

​Ia bangkit, kebingungan menyelimuti benaknya. Di hadapannya berdiri sebuah kompleks bangunan megah yang kokoh, dengan halaman luas—semuanya berarsitektur khas Tiongkok kuno. Saat ia berusaha mencerna keadaan, kepalanya tiba-tiba berdengung keras. Dunianya serasa berguncang, rasa sakit luar biasa menghantam tempurung kepalanya.

​"Arrrgg! Sialan, kenapa kepalaku?! R-rasanya... sakit sekali!"

​BRUUG!

​Lin Pan ambruk, tak sadarkan diri, terlempar ke dalam kegelapan tak bertepi.

​Ketika ia tersadar, ia berada di sebuah tempat hampa, sebuah kekosongan total yang ia kenali sebagai alam bawah sadar. Tak ada apa-apa selain kegelapan. Siapa pun yang terperangkap di sana pasti akan gila karena kehampaan menelan jiwa.

​Di kedalaman void itu, Lin Pan tiba-tiba diserbu oleh kilas balik memori dari pemilik tubuh ini sebelumnya. Ingatan-ingatan itu penuh dengan kenangan buruk dan menyakitkan.

​Setelah menerima semua itu, Lin Pan mengerti: ia telah bereinkarnasi ke dalam tubuh seorang pemuda yatim piatu berusia tujuh belas tahun bernama Mo Tian.

​Mo Tian, si pemilik asli tubuh, bermimpi menjadi seorang kultivator, tetapi ia adalah korban tragis dari takdir. Karena tidak memiliki bakat, ia gagal mencapai tingkat kultivasi dasar, Qi Refining (Pemurnian Qi). Statusnya sebagai seorang mortal (manusia biasa) sudah cukup untuk menjadikannya sasaran lelucon dan cemoohan dari semua murid di sekte tersebut.

​Setiap hari adalah siksaan. Mo Tian dipukuli habis-habisan layaknya samsak hidup oleh para seniornya yang sudah berstatus kultivator tingkat rendah. Melawan hanya akan mendatangkan kekerasan yang semakin brutal.

​Mo Tian yang asli akhirnya mati—bukan karena pukulan mematikan tunggal, melainkan karena jiwanya hancur, tidak tahan lagi menghadapi penyiksaan dan perundungan tanpa henti yang ia terima setiap hari.

​"Apa-apaan semua ingatan ini? Ini bukan ingatanku. Jadi, aku telah mati, dan sekarang malah hidup lagi di tubuh bocah ini," gumam Lin Pan (kini Mo Tian), berusaha mencerna realitas barunya.

​Lin Pan kini adalah Mo Tian.

​Anehnya, ia merasakan gelora amarah dan dendam yang membara terhadap semua orang yang telah mempermainkan Mo Tian asli. Perasaan dendam yang begitu kuat itu menguatkan tekadnya.

​"Tenang saja, bocah malang! Aku pasti akan membalas budi karena kau telah memberikan tubuhmu ini untuk kugunakan."

​Sumpah balas dendam itu diucapkan. Dalam sekejap, alam bawah sadar itu mulai bergetar hebat dan runtuh, menjatuhkan Lin Pan (Mo Tian) kembali ke kesadarannya.

​Mo Tian tersadar dari pingsannya. Ia bangkit dan, dengan ketenangan yang luar biasa, mulai berjalan mengelilingi halaman sekte.

​Ia memanfaatkan waktu luang ini—semua murid dan master sekte sedang pergi berlatih.

​"Oke, aku sudah paham setiap struktur luar halaman sekte ini. Sekarang, aku harus terus mengingat setiap inci bagian dalam," ucap Mo Tian dengan ekspresi datar, pikiran liciknya mulai menyusun rencana.

​Ia memasuki aula sekte yang sunyi, memeriksa lapangan kosong. "Ini pasti tempat berlatih mereka. Aku tidak mungkin menggunakan tempat ini sebagai tempat eksekusi. Di sini terlalu terbuka, aku akan mudah dikalahkan."

​Ia masuk lebih dalam lagi, ke Paviliun Utama, melihat singgasana dan tempat duduk mewah. "Kalau tidak salah... ini tempat duduk para tua bangka itu." Tempat para master sekte berkumpul.

​Setelah memastikan setiap bagian dan struktur ruangan sekte terpetakan dalam ingatannya, Mo Tian kembali ke luar. Ia mengambil sapu dan berpura-pura membersihkan halaman, wajahnya ia pasang polos dan menunduk.

​"Mereka semua sudah kembali. Untung saja perhitunganku tepat," gumamnya.

​Ratusan murid sekte kembali. Sebagian langsung beristirahat, namun sebagian kecil, yang selalu mencari hiburan, memutuskan untuk mengganggu Mo Tian.

​"Hei, Mo Tian! Kasihan sekali kau ini, hahaha. Memangnya enak jadi tukang bersih-bersih?" ejek salah satu murid. Hanya ada tiga orang yang tersisa, sisanya terlalu lelah.

​Mo Tian berusaha menampilkan ekspresi natural Mo Tian yang asli. "A-aku tidak masalah kalau harus menjadi tukang bersih-bersih. Selagi aku bisa belajar di sini... apa pun pasti akan aku lakukan."

​Ketiga murid itu tertawa terbahak-bahak. "Hahaha, ternyata kau memang sebodoh itu, Mo Tian! Daripada jadi tukang bersih-bersih, lebih baik kau pergi dari sekte atau mati saja! Seorang mortal sepertimu tidak pantas berada di sini."

​"Betul! Kau itu hanya aib bagi sekte!" timpal yang lain.

​"A-aku... Pasti bisa menjadi seorang kultivator seperti kalian! Aku tidak akan menyerah dengan impianku walaupun kalian terus menyuruhku untuk berhenti!" Mo Tian meninggikan suaranya, sebuah tindakan yang membuat ketiga murid itu terkejut. Selama ini, Mo Tian yang mereka kenal selalu diam dan menerima ejekan. Mo Tian kali ini berbeda.

​Merasa harga diri mereka tercoreng karena dibentak, ketiga murid sekte itu berdecak kesal. Mereka lantas menyuruh Mo Tian untuk mengikuti mereka ke tempat di mana Mo Tian sering dihabisi.

​Mo Tian menunduk, wajahnya tampak muram dan takut.

​Namun, saat ia mengangkat wajahnya, terulas senyum licik. Ia senang. Hanya dengan sedikit meninggikan suara, ia berhasil memancing mangsanya masuk ke dalam perangkap yang sudah ia persiapkan dengan matang. Mereka harus siap-siap, karena Mo Tian sudah menyiapkan rencana eksekusi yang sempurna.

Terpopuler

Comments

𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎

𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎

puaskan hati kalian menghina mo tian karena bentar lagi pindah alam

2025-09-24

4

fσя zуяєиє✿~☕︎⃝❥🅗🅘🅐🅣🅤🅢❥

fσя zуяєиє✿~☕︎⃝❥🅗🅘🅐🅣🅤🅢❥

nnmnya Mo Tian apa Bai Yun thor?/Toasted/

2025-09-09

6

Slow ego

Slow ego

ikut ng👍like aja Thor.

2025-09-28

2

lihat semua
Episodes
1 001: Jati diri Lin pan yang sebenarnya
2 002: Kebangkitan di dunia asing
3 003: Bangkitnya Predator di Gudang Usang
4 004: ​Pembantaian Senyap dan Racun Mematikan
5 005: Liu Shan
6 006: Metode penyiksaan terampuh
7 007: Membakar tempat persembunyian tua bangka
8 008: Tua bangka menyebalkan
9 009: Diam Tua bangka
10 010: Hadiah dari iblis Gila
11 011: Pertarungan singkat yang menyenangkan
12 012: Elder Han Wu
13 013: Rencana sempurna atau kau yang terlalu bodoh
14 014: Pahlawan yang di anggap jahat
15 015: Bertemu Makhluk spritual
16 016: Pertarungan di air terjun
17 017: Kekalahan Spiritual Beast
18 018: Harimau gengsian
19 019: Mo Tian si licik
20 020: Kegilaan Mo Tian
21 021: Liu bai bos bandit
22 022: Mo Tian vs Liu bai
23 023: Liu bai dan kawanan bandit VS Kelompok Nona Xie
24 024: Adu domba
25 025: Sumpah setia
26 026: Mo Tian lembut terhadap Xie
27 027: Rencana berhasil
28 028: Buku dan dokumen penting
29 029: Merayu Xie
30 030: Persiapan eksekusi
31 031: kedatangan Sang Penjebak di Sekte Bambu Hitam
32 032: Pertemuan singkat pemanis rencana
33 033: ​Kedatangan Sang Malaikat Maut: Pesta Gila di Gerbang Sekte
34 034: Kemunculan Blood Demon
35 035: Membersihkan jejak
36 036: ​Dua Ratus Tahun dalam Kegelapan
37 037: Kotak misteri
38 038: 1 Hari sebelum hari eksekusi
39 039: Kecupan manis
40 040: Anak-anak malang!
41 041: Amarah dan duka
42 042: Kedatangan yang mengejutkan
43 043: Mempermainkan nyawa
Episodes

Updated 43 Episodes

1
001: Jati diri Lin pan yang sebenarnya
2
002: Kebangkitan di dunia asing
3
003: Bangkitnya Predator di Gudang Usang
4
004: ​Pembantaian Senyap dan Racun Mematikan
5
005: Liu Shan
6
006: Metode penyiksaan terampuh
7
007: Membakar tempat persembunyian tua bangka
8
008: Tua bangka menyebalkan
9
009: Diam Tua bangka
10
010: Hadiah dari iblis Gila
11
011: Pertarungan singkat yang menyenangkan
12
012: Elder Han Wu
13
013: Rencana sempurna atau kau yang terlalu bodoh
14
014: Pahlawan yang di anggap jahat
15
015: Bertemu Makhluk spritual
16
016: Pertarungan di air terjun
17
017: Kekalahan Spiritual Beast
18
018: Harimau gengsian
19
019: Mo Tian si licik
20
020: Kegilaan Mo Tian
21
021: Liu bai bos bandit
22
022: Mo Tian vs Liu bai
23
023: Liu bai dan kawanan bandit VS Kelompok Nona Xie
24
024: Adu domba
25
025: Sumpah setia
26
026: Mo Tian lembut terhadap Xie
27
027: Rencana berhasil
28
028: Buku dan dokumen penting
29
029: Merayu Xie
30
030: Persiapan eksekusi
31
031: kedatangan Sang Penjebak di Sekte Bambu Hitam
32
032: Pertemuan singkat pemanis rencana
33
033: ​Kedatangan Sang Malaikat Maut: Pesta Gila di Gerbang Sekte
34
034: Kemunculan Blood Demon
35
035: Membersihkan jejak
36
036: ​Dua Ratus Tahun dalam Kegelapan
37
037: Kotak misteri
38
038: 1 Hari sebelum hari eksekusi
39
039: Kecupan manis
40
040: Anak-anak malang!
41
041: Amarah dan duka
42
042: Kedatangan yang mengejutkan
43
043: Mempermainkan nyawa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!