003: Bangkitnya Predator di Gudang Usang

​Di tengah tumpukan rak buku reyot yang dimakan usia dan rayap, Mo Tian dilempar paksa ke lantai gudang tua. Ia terhempas keras, tatapannya menyala penuh amarah ke arah para murid sekte yang mengelilinginya.

​"Berani sekali kau menatapku sekarang, Mo Tian! Sepertinya… tubuhmu sudah lupa rasanya dihajar, ya? Pegang dia, teman-teman!" Murid itu menunjuk, dan dua rekannya segera mencengkeram lengan Mo Tian.

​Murid di depan Mo Tian meregangkan jari-jarinya, berjalan pelan mendekat dengan seringai kejam di wajahnya. "Dasar sampah! Berani-beraninya seorang mortal tak berorang tua(Yatim piatu) menatapku seperti ini. Rasakan ini, sialan!"

​BUGGH! BUGGH! BUGGH! BUGGH!

​Pukulan demi pukulan mendarat di tubuh Mo Tian. Sang penyerang tersenyum lebar, menikmati sensasi menindas yang lemah. Setelah cukup puas, ia melirik Mo Tian, mengharapkan ekspresi pasrah seperti biasa.

​Namun, kali ini yang ia lihat bukanlah keputusasaan. Mo Tian justru tersenyum lebar, seolah menikmati setiap pukulan yang menghantamnya. Seketika, rasa dingin menjalar di punggung sang murid. "K-Kau sudah gila, ya? Sampai-sampai tersenyum saat dihajar seperti ini?"

​Mo Tian tak menjawab. Senyumnya tiba-tiba berubah menjadi tawa keras yang menusuk telinga, seperti orang yang kehilangan akal sehatnya. "Hahahaha!" Tawanya tak berhenti, malah semakin keras dan mengerikan.

​"K-Kenapa dia? Apa… Kau sudah gila, Mo Tian?" Murid yang memukulinya mulai ciut nyali. Semakin ia memukul, Mo Tian justru semakin keras tertawa.

​Ketakutan menyelimuti murid itu, namun ia tak ingin terlihat pengecut di depan teman-temannya. Ia berbalik, beralasan ingin istirahat. "A-Ayo kita kembali ke asrama! Dan untukmu, Mo Tian, kali ini kumaafkan. Tapi lain kali, kau habis di tanganku!"

​Kedua murid lain melepaskan Mo Tian dan mengikuti teman mereka.

​"Mau ke mana kalian semua? Hahahaha! Apa kalian takut padaku? Ternyata selama ini kalian hanya pecundang yang cuma bisa menindas orang lemah, ya!" Mo Tian mengejek mereka.

​Kata-kata itu membakar amarah para murid. Mereka berbalik, wajahnya memerah. "Apa kau bilang—"

​Namun, kalimat mereka terputus. Sesuatu mengenai mata mereka. Tiga murid itu langsung buta, berteriak kesakitan. Mo Tian melemparkan garam yang ia ambil dari dapur saat mengelilingi sekte tadi. Bukan pasir, melainkan garam yang menyengat dan menyerap air mata, mengancam kebutaan.

​Mo Tian mengeluarkan pisau dari saku kirinya. Ia bergerak perlahan, tak ingin keberadaannya diketahui. Ketika sudah cukup dekat, ia menyerang titik vital mereka satu per satu: leher, dan area mematikan lainnya.

​Dengan satu serangan, mereka ambruk tak berdaya. Darah membasahi lantai, dan Mo Tian menikmati pemandangan itu. "Hahaha, tidak kusangka mereka sebodoh ini!"

​Ia belum puas. Meskipun mereka sudah tak bernyawa, Mo Tian terus menusuk, melampiaskan dendam yang terpendam.

​Tiba-tiba, sebuah buku tua jatuh, seolah takjub menyaksikan kebengisan Mo Tian. Ia menghentikan aksinya, tubuhnya berlumuran darah, lalu mengambil buku itu.

​"Blood Devour Technique?" Mo Tian membaca judulnya. "Buku apa ini?" Ia membuka halaman pertama. "Teknik darah? Apa maksudnya ini? Apa ini buku bela diri?"

​Mo Tian mengamati buku itu, otaknya mencerna informasi yang belum ia pahami sepenuhnya. Namun, ia berhasil menangkap inti dari teknik awal Blood Devour Technique: "Pengendalian darah, ya. Dunia ini sungguh sangat menarik sekali."

​Saat ia sedang asyik mempelajari teknik awal tersebut, seseorang masuk ke dalam gudang tua itu, menghentikannya membaca buku tersebut.

​Orang itu terperanjat melihat tiga mayat berlumuran darah tergeletak. "M-Mayat! Ada mayat di sini! S-Siapa yang melakukan hal keji seperti ini?"

​Orang itu berlari mendekat, berniat memeriksa tubuh para korban. Namun, takdirnya sudah disegel oleh Mo Tian.

​CLEEB!

​Mo Tian menusuk orang itu dari belakang. Kemudian, ia mengaktifkan Blood Devour Technique, menyerap darah dari semua korbannya.

​Rasa sakit yang luar biasa melanda Mo Tian. Tubuhnya terasa seperti terbakar hebat. Ia berlutut, terengah-engah setelah selesai menyerap darah mereka.

​Ia mengangkat kedua tangan, mengepalkan tinjunya. Kekuatan besar mengalir di dalam dirinya. "Kekuatan ini… Aku telah menjadi seorang kultivator Qi Refining tingkat 1!"

​HAHAHAHAHA!

​Tawa mengerikan menggema di gudang tua itu. Mo Tian merasa senang, karena sekarang, ia memiliki kekuatan untuk membalas dendam kepada sekte kecil yang selama ini menyiksanya.

Terpopuler

Comments

❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎

❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎

wah Mo Tian malah dapat buku teknik blood devour technique dan langsung jadi kultivator 🤭👍

2025-09-30

2

Eka suci

Eka suci

para tetua bodoh buku terlarang dan berbahaya disimpan digudang 🙄

2025-09-30

2

𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎

𝓐𝔂⃝❥🍁FAIZ❣️🤎

waah ngeri juga nih tekniknya

2025-09-24

3

lihat semua
Episodes
1 001: Jati diri Lin pan yang sebenarnya
2 002: Kebangkitan di dunia asing
3 003: Bangkitnya Predator di Gudang Usang
4 004: ​Pembantaian Senyap dan Racun Mematikan
5 005: Liu Shan
6 006: Metode penyiksaan terampuh
7 007: Membakar tempat persembunyian tua bangka
8 008: Tua bangka menyebalkan
9 009: Diam Tua bangka
10 010: Hadiah dari iblis Gila
11 011: Pertarungan singkat yang menyenangkan
12 012: Elder Han Wu
13 013: Rencana sempurna atau kau yang terlalu bodoh
14 014: Pahlawan yang di anggap jahat
15 015: Bertemu Makhluk spritual
16 016: Pertarungan di air terjun
17 017: Kekalahan Spiritual Beast
18 018: Harimau gengsian
19 019: Mo Tian si licik
20 020: Kegilaan Mo Tian
21 021: Liu bai bos bandit
22 022: Mo Tian vs Liu bai
23 023: Liu bai dan kawanan bandit VS Kelompok Nona Xie
24 024: Adu domba
25 025: Sumpah setia
26 026: Mo Tian lembut terhadap Xie
27 027: Rencana berhasil
28 028: Buku dan dokumen penting
29 029: Merayu Xie
30 030: Persiapan eksekusi
31 031: kedatangan Sang Penjebak di Sekte Bambu Hitam
32 032: Pertemuan singkat pemanis rencana
33 033: ​Kedatangan Sang Malaikat Maut: Pesta Gila di Gerbang Sekte
34 034: Kemunculan Blood Demon
35 035: Membersihkan jejak
36 036: ​Dua Ratus Tahun dalam Kegelapan
37 037: Kotak misteri
38 038: 1 Hari sebelum hari eksekusi
39 039: Kecupan manis
40 040: Anak-anak malang!
41 041: Amarah dan duka
42 042: Kedatangan yang mengejutkan
43 043: Mempermainkan nyawa
44 044: Balon darah dan amarah seorang ayah
Episodes

Updated 44 Episodes

1
001: Jati diri Lin pan yang sebenarnya
2
002: Kebangkitan di dunia asing
3
003: Bangkitnya Predator di Gudang Usang
4
004: ​Pembantaian Senyap dan Racun Mematikan
5
005: Liu Shan
6
006: Metode penyiksaan terampuh
7
007: Membakar tempat persembunyian tua bangka
8
008: Tua bangka menyebalkan
9
009: Diam Tua bangka
10
010: Hadiah dari iblis Gila
11
011: Pertarungan singkat yang menyenangkan
12
012: Elder Han Wu
13
013: Rencana sempurna atau kau yang terlalu bodoh
14
014: Pahlawan yang di anggap jahat
15
015: Bertemu Makhluk spritual
16
016: Pertarungan di air terjun
17
017: Kekalahan Spiritual Beast
18
018: Harimau gengsian
19
019: Mo Tian si licik
20
020: Kegilaan Mo Tian
21
021: Liu bai bos bandit
22
022: Mo Tian vs Liu bai
23
023: Liu bai dan kawanan bandit VS Kelompok Nona Xie
24
024: Adu domba
25
025: Sumpah setia
26
026: Mo Tian lembut terhadap Xie
27
027: Rencana berhasil
28
028: Buku dan dokumen penting
29
029: Merayu Xie
30
030: Persiapan eksekusi
31
031: kedatangan Sang Penjebak di Sekte Bambu Hitam
32
032: Pertemuan singkat pemanis rencana
33
033: ​Kedatangan Sang Malaikat Maut: Pesta Gila di Gerbang Sekte
34
034: Kemunculan Blood Demon
35
035: Membersihkan jejak
36
036: ​Dua Ratus Tahun dalam Kegelapan
37
037: Kotak misteri
38
038: 1 Hari sebelum hari eksekusi
39
039: Kecupan manis
40
040: Anak-anak malang!
41
041: Amarah dan duka
42
042: Kedatangan yang mengejutkan
43
043: Mempermainkan nyawa
44
044: Balon darah dan amarah seorang ayah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!